Saturday, November 13, 2021

[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#757)

 



Chapter 757: Semuanya Menyaksikan (2)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Cale mengendurkan genggaman tangannya, dan Super Rock merasa lega dan memuji Cale. Dia kemudian bertanya kepada SG mengapa para pemburu tampak mengincarnya. SG menjawab bahwa tubuh yang Cale miliki berasal dari garis keturunan Thames. Cale bertanya apakah keluarga Thames adalah salah satu dari tujuh keluarga pemburu, dan SG menjawab ya. SG mengatakan bahwa kerabat sedarah mereka yang hidup dalam pengasingan dan melakukan penelitian adalah orang bodoh yang hanya menjadi mangsa.

Cale mengerutkan kening dan bertanya-tanya apakah itu sesuatu yang tidak sebaiknya dia dengar. SG menghela napas dan menatap mata Cale, berkata, “Aku mengatakannya dengan santai karena kamu bukan Thames, tapi aku minta maaf jika aku menyinggungmu.” Super Rock mengatakan bahwa SG bertindak cukup rendah hati karena SG segera menenangkan Cale dengan meminta maaf. Cale mengeluarkan plakat emas dari sakunya. Di sinilah WS ‘disegel.’

Cale bertanya apakah para pemburu bertanggung jawab atas semua yang dia alami. SG tidak langsung menjawab Cale, tetapi berbicara tentang WS. SG mengatakan bahwa WS dikutuk agar kehilangan sesuatu yang berharga, jadi tidak mungkin WS memiliki pelayan yang setia. Dorph dan Sayeru juga memiliki kekuatan unik yang tidak mudah didapatkan. Sepasang mata merah itu mendekat ke Cale dan membisikkan pertanyaan seperti apakah bawahan itu mendapatkan kekuatan mereka secara kebetulan? Apakah WS benar-benar menemukan sendiri kekuatan kuno yang dia dapatkan?

Sepasang mata merah itu tertawa dan berkata bahwa WS berpikir bahwa itu adalah kemampuan atau keberuntungannya sendiri, bahwa itu adalah kebetulan. SG berbisik dengan suara lesu bahwa memang ada banyak kebetulan di dunia, tapi semua itu bukanlah kebetulan. Cale mengangkat kepalanya dan mencengkeram plakat emas. Dia bertanya apakah WS adalah sebuah bidak catur. Sepasang mata merah itu melengkung seperti bulan sabit dan menjawab bahwa Cale benar.

SG mengatakan bahwa WS berpikir bahwa dia bisa melahap SG dan menjadi dewa, tetapi kenyataannya adalah sebaliknya. SG-lah yang akan melahap WS. SG berbicara dengan sedikit suara bahagia, mengatakan bahwa tidak ada jiwa di dunia ini yang memakan keputusasaan sebanyak WS. Cale menatap plakat emas. SG melanjutkan bahwa WS pasti kehilangan banyak orang yang dia kasihi. Bahkan jika dia tidak mau, sebagai manusia, dia akan menghargai atau menyayangi seseorang atau sesuatu, sehingga telah banyak orang yang mati karena kutukannya.

SG mengatakan bahwa mungkin Dewa Kematian sekarang menyesali mengapa dia membuat kutukan seperti itu. Sepasang mata merah itu menatap plakat emas dan berkata kalau itu sangat disayangkan. Akan sangat bagus jika bisa memakan jiwa WS. Cale mengatakan bahwa seperti yang dia pikirkan, WS adalah pengorbanan yang disiapkan untuk SG oleh para pemburu. Tapi mata merah itu menatap Cale dengan acuh tak acuh.

Mata merah itu segera berpaling, mengatakan bahwa WS adalah pengorbanan untuk dirinya (SG), tetapi dia tidak berpikir bahwa itu dilakukan demi dirinya. Cale bertanya apakah SG dan para pemburu saling terkait. Mata merah itu tersenyum dan berkata mengapa dia harus memberi tahu Cale itu. Cale bergumam 'sayang sekali' lantas memasukkan kembali plakat emas ke sakunya. SG mengatakan bahwa dia akan memberi tahu lebih banyak ketika mereka membuat kesepakatan. Mata merah dengan hati-hati memperhatikan Cale saat dia merenung.

Cale dengan serius berpikir apakah dia harus berpura-pura setuju atau menghajar SG saja. Dia merasa tes yang terus-menerus itu melelahkan. Dia akhirnya memutuskan untuk menghajar SG saja. Dia tidak peduli jika SG memberikan info tentang para pemburu karena dia bisa saja bertanya kepada Zed atau meminta Cage untuk bertanya kepada Dewa Kematian. Jika itu tidak berhasil, dia bisa meminta Dewa Kematian untuk mengirim CJG. Jika itu CJG, dia mungkin akan memberi tahu Cale segalanya. Cale menoleh ke sepasang mata merah itu dan berpikir kalau dia tidak perlu mengkhawatirkan dewa bermata merah itu.

Dia memperkuat cengkeramannya pada batu di tangannya dan membuat keputusan. Dia hanya akan memercayai seseorang yang bisa dia percayai. SG pasti akan menusuknya dari belakang. SG kemudian mengatakan bahwa dia akan membuatnya mudah bagi Cale, jadi Cale bertanya apakah mereka bisa merahasiakan kesepakatan itu. Mata merah itu tersenyum senang mendengar pertanyaan Cale. Dia menjawab bahwa jika Cale mau, hanya mereka berdua yang tahu tentang kesepakatan itu.

Cale bertanya bagaimana mereka harus membuat kesepakatan, dan SG menjawab bahwa ketika tes selesai, Cale harus pergi ke ujung kuil dan melihat patung di dekat dinding. Cale hanya perlu menggunakan kemampuan Embrace-nya pada patung itu. Cale memiringkan kepalanya dan mengatakan bahwa sekutunya yang menyelesaikan tes terlebih dahulu bisa saja melihatnya. SG meyakinkan Cale bahwa tidak ada orang lain yang menyelesaikan tes lebih cepat dari Cale.

Cale bertanya 'benarkah?' dan SG menjawab, “Itu benar. Aku tidak berbohong hari ini. Aku bahkan bisa bersumpah demi kedewaanku.” Cale bertanya apakah dia harus percaya padanya, dan SG menyadari bahwa Cale tampaknya memercayainya. Jadi SG menjawab bahwa Cale bisa memercayainya. Cale berkata “Oke. Aku akan memercayainya.” Dia mengambil setengah langkah lebih dekat ke sepasang mata merah, dan menambahkan "Bukan kamu, tapi akal sehatku."

SG bingung dan Cale akhirnya melepaskan batu di tangannya. Kekuatan kuno angin ditambahkan ke batu itu. Cale berkata "Meledak" saat dia melemparkan batu itu di depan si mata merah. Batu yang memiliki kekuatan kuno angin, batu berlumuran darah, dan aura dominasi kemudian meledak dan hancur berkeping-keping, mengenai si mata merah. SG menjerit kesakitan, dan Cale tersenyum, mengatakan bahwa amarahnya telah hilang.

SG berteriak marah, tetapi Cale mengabaikan SG. Cale memperhatikan ruangan menjadi gelap dan mengatakan bahwa tesnya sepertinya sudah berakhir. SG membuat tes yang mengikuti aturan tertentu. SG dapat mengganggu tes, tetapi tidak mengubah aturan atau kerangka tes. Mungkin bertemu Cale kali ini karena fakta bahwa SG mendapat banyak kekuatan (keputusasaan). Seluruh ruang bawah tanah kuil bergetar dan Cale melihat Alberu menuruni tangga.

SG masih bisa terdengar menjerit-jerit sementara suara tes mengumumkan bahwa kemarahan Cale telah teratasi. Cale mengucapkan selamat tinggal pada Alberu sebelum menatap mata merah itu. Pembuluh darah di mata merah itu pecah, dan SG berteriak, “Kesepakatan, kesepakatan denganku… Beraninya kamu…!” Cale tersenyum cerah dan menjawab, “Mengapa aku harus memercayaimu? Lebih baik aku memercayai Clopeh.”

Mata merah itu mulai tertutupi energi hitam, dan Cale tertawa sambil menyeka bibirnya. Tes itu telah berakhir, dan dia tidak lagi berdarah karena sebelumnya itu hanyalah ilusi. SG menyerukan nama Cale dan Cale terus tersenyum. Cale berpikir, “Dewa tersegel. Tunggu saja. Aku akan menghancurkanmu.” Cale berpikir bahwa SG bahkan tidak bisa menggunakan kekuatannya di luar ilusi.

Cale bergumam kalau dia menantikannya dan dia akan memberi tahu SG bahwa kenyataan itu keras. Informasi pemburu? Dia bisa dengan mudah mendapatkan info itu dengan mengancam akan menghancurkan SG menjadi beberapa bagian. Cale tidak peduli jika SG adalah dewa, dia masih bisa mendapatkan info itu dari SG. Tempat itu menjadi gelap dan Cale melihat kilatan lampu merah. Dia menutup matanya pada cahaya yang menyilaukan, dan ketika dia membuka matanya, dia berada di tempat yang penuh dengan marmer putih.

“Tidak ada.”

Aula yang cukup besar itu terbuat dari marmer putih, tetapi tidak ada kehangatan dari siapa pun. Tidak ada satu pun jejak manusia yang terlihat.

Cale melihat sekeliling perlahan.

Aula itu hanya memiliki satu pintu masuk.

"Apakah aku benar-benar yang pertama datang?"

Dewa tersegel itu berkata belum ada yang lulus tes ini kecuali Cale. SG mengatakan kalau dia bahkan bersedia bersumpah atas kedewaannya, jadi itu mungkin saja benar.

-Cale, kamu baik-baik saja?

Atas pertanyaan Super Rock, Cale mengesampingkan pikirannya sejenak dan mengangguk. Dia berjalan perlahan.

Arah yang ditujunya adalah satu-satunya pintu masuk ke tempat ini.

Tidak ada pintu.

Itu hanya koridor marmer panjang yang diukir dengan ukiran hiasan.

Ini adalah akhir dari kuil yang dibicarakan oleh dewa tersegel. Mereka akan keluar dari ruang tertutup itu.

Begitu Cale memasuki koridor, dia menyentuh dinding marmer.

Tuk tuk.

Dia merasakan teksturnya dan segera menggunakan kekuatannya.

-Kamu, jangan-jangan!

Ketika Super Rock terkejut dan tidak bisa menyembunyikan kalau dia mengerti apa yang sedang terjadi.

Krek-

Sebagian dinding marmer mulai retak.

Tempat itu adalah pintu masuk menuju koridor dan aula.

"Asalkan kuil ini tidak runtuh."

-… Aku mengerti. Aku akan menyesuaikannya.

Dddrrrrr. Bummmmm!

Sebagian dari dinding marmer pecah dan menghalangi pintu masuk yang menghubungkan aula dan koridor.

Super Rock bertanya dengan hati-hati.

-Apakah ini untuk menghindari agar sekutumu tidak melihatnya?

Cale melihat ke pintu masuk yang diblokir dan berbalik lantas berjalan menuju koridor.

“Tidak perlu melihat pemandangan seperti itu. Aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan.”

-… .

Super Rock menahan napasnya dan tidak mengatakan apa-apa lagi.

Tap, tap.

Langkah kaki Cale saat dia berjalan menyusuri koridor marmer putih yang indah, megah, dan abadi tidaklah berat maupun ringan.

Dia mengeluarkan belati hitam kayu kecil dari saku dadanya.

***

“A-Apa yang sedang dia lakukan? Kakek! Apakah kau dengar apa yang dikatakan manusiaku? Apa maksudnya 'pemandangan seperti itu'!"

“Aigo. B-b*jingan sial itu!”

“… Dia berkeliling.”

Alberu terfokus pada satu tempat dan tidak memerhatikan percakapan antara kedua naga itu.

“… Dia pergi kesana kemari.”

Clopeh Sekka yang sampai di ujung kuil sedang memasang alat penyimpan video otomatis di sana-sini. Senyum lembut terpasang di wajahnya.

***

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 756       

>>>            

Chapter 758

===

Daftar Spoiler 



[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#756)

 



Chapter 756: Semuanya Menyaksikan (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Di luar kuil, Raon berseru bahwa ada sesuatu yang menggila. Dia terbang di sekitar kuil, tetapi berhenti dan menatap bola raksasa yang melayang di atas kuil. Kelima keping itu sekarang berwarna hitam, artinya semua orang berada dalam tes 'Kemarahan'. Raon mengatakan terjadi sesuatu pada manusianya. Eruhaben menghela napas ketika dia melihat ke mana Raon menunjuk.

Raon mengatakan bahwa manusianya sedang menggunakan banyak kekuatan kuno. Dia merasakan gelombang kekuatan yang sangat besar beberapa saat yang lalu. Raon menambahkan bahwa itu bahkan lebih buruk daripada saat Cale bertarung dengan WS di sini. Raon mengatakan bahwa meskipun itu ilusi, itu tetap saja tubuh manusianya. Raon berteriak bahwa jika manusianya pingsan, dia akan meledakkan kuil ini.

Eruhaben sakit kepala dan memijat pelipisnya. Dia bertanya-tanya apa yang dilakukan b*jingan sial itu di dalam sana, dan apakah dia menghancurkan segalanya karena itu adalah ujian tentang kemarahan. Eruhaben mempertimbangkannya dengan serius karena Cale selalu menekan emosinya tetapi habis-habisan ketika dia marah. Eruhaben melihat ke bawah dan melihat Alberu duduk di depan pintu kuil.

Dia berpikir bahwa Alberu pasti juga sedang sakit kepala, dan sudah lelah. Sehari telah berlalu sejak kelompok pertama memasuki kuil, namun kelompok pertama belum keluar kecuali Toonka. Eruhaben memandang Alberu yang kelelahan dan bergumam dengan suara penuh kesedihan dan kelelahan bahwa Alberu dan Cale adalah b*jingan yang sial dan ulet.

Sementara itu, Alberu tersenyum ketika dia mendengar laporan dari komandan kesatria yang tak Bernama (Penulis-nim, tolong, beri saja dia nama!). Komandan kesatria melaporkan hal-hal tentang sekutu mereka di kedua benua. Sebelumnya Alberu telah meminta sekutunya untuk menangkap pasukan WS yang tersisa atau 'menyelesaikannya'. Cale sudah menangkap WS dan orang-orang kuat lainnya yang memihak WS juga telah ditangkap.

Komandan kesatria kemudian berbisik kepada Alberu bahwa raja akan segera datang. Alberu mengerutkan kening karena Zed selama ini hanya menyaksikan dari belakang layar setelah dia menyerahkan sebagian besar urusan kerajaan kepada Alberu. Lalu mengapa sekarang raja malah pergi ke Puzzle City? Dia tidak bisa menyuruh raja agar tidak datang ke sini. Tetapi karena dia belum mewarisi takhta, dia tidak punya alasan untuk menghentikan raja.

Alberu tiba-tiba terpikir kalau dia seharusnya menjadi raja saja. Seandainya komandan kesatria itu dapat mendengar pikirannya, dia akan sangat terkejut mendengar hal itu. Raon dan Eruhaben turun di dekat Alberu. Raon memberi tahu Eruhaben bahwa dia belum ingin tidur, sementara Eruhaben bersikeras bahwa dia harus tidur. Raon mengatakan bahwa dia benci tidur karena baru-baru ini dia terus bermimpi, jadi Eruhaben bertanya apakah dia bermimpi buruk.

Raon mengeluarkan kue dari toples kue di sebelah Alberu dan mengangguk. Tapi dia kemudian mengatakan tidak, jadi Eruhaben bertanya tentang mimpi Raon. Raon berpikir sejenak, tetapi menggelengkan kepalanya, mengatakan bahwa itu hanya mimpi belaka. Semua orang menoleh ke Raon yang akhirnya mengucapkan kata 'Dodam.' (Dodam adalah nama yang diberikan Cale kepada Raon dalam tes penghinaan) Eruhaben bertanya apa maksudnya, dan Raon mengatakan bahwa dia tidak tahu apa artinya. Dia hanya mendengar kata 'Dodam' dalam mimpinya.

Alberu menawarkan kue baru kepada Raon dan berkata bahwa Raon pasti sangat lelah. Raon memakan kue itu dan berkata bahwa dia tidak terlalu lelah. Namun, dia memuntahkan kue itu ketika dia melihat sesuatu. Anak-anak kucing juga berlari ke arah mereka karena terkejut. Cahaya hitam di salah satu dari lima buah bola telah menghilang, dan seseorang muncul. Itu adalah Clopeh yang dengan santai melihat sekeliling dengan ekspresi serius.

Eruhaben mengatakan bahwa dia tidak menyangka kalau Clopeh adalah yang pertama lulus ujian. Alberu setuju dengannya. Mereka berpikir kalau Clopeh akan menyerah dalam ujian itu, membantu sekutu mereka, atau menemukan cara untuk menghancurkan kuil. Semua orang di luar terkejut melihat Clopeh mengeluarkan perangkat penyimpanan video otomatis yang telah dia siapkan, dan kemudian mulai menyikat giginya.

Sementara Eruhaben kebingungan dengan apa yang Clopeh lakukan, Raon mengatakan kalau kamu hanya akan merasa lelah jika kamu mencoba memahami apa yang dipikirkan pria itu. Manusianya mengatakan bahwa tidak perlu memahami Clopeh. Kedua anak kucing itu juga setuju dengan Raon. Semua orang di luar juga melihat Clopeh dan mulai mendekati kuil. Eruhaben bergumam bahwa Clopeh sepertinya tidak tahu bahwa dia sedang diawasi. Clopeh terus melakukan sesuatu dengan senyum lembut di wajahnya.

***

Cale berpaling ke kuil yang telah hancur. Alberu dan Raon menghentikan Cale agar tidak pergi ke sana. Mereka memberi tahu Cale bahwa mereka akan pergi Bersama-sama ke sana. Cale mengiyakan seraya mengepalkan batu di tangannya. Darah masih mengalir di bibirnya, dan penampilannya yang santai memberi kesan kuat bahwa sesuatu akan terjadi. Dia menoleh ke Alberu dan meminta Alberu untuk membantunya bergerak.

Alberu menghela napas dan menunjukkan punggungnya ke Cale. Alberu tidak pernah menunjukkan punggungnya kepada siapa pun dalam hidupnya, tetapi melihat Cale seperti itu, dia tidak bisa menahannya. Alberu bertanya ke mana mereka akan pergi, dan Cale bertanya apa yang dia lakukan. Alberu menoleh dan melihat Cale ditopang oleh cakar depan Raon yang montok dan melayang di udara dengan sihir Raon. (Raon, kenapa?! Kenapa kamu menghentikan Alberu menggendong Cale di punggungnya?!) Jadi Alberu berdiri dan bertanya dengan senyum cerah ke mana mereka akan pergi.

Cale mengatakan bahwa mereka harus pergi ke ruang bawah tanah kuil. Saat Cale bergerak melayang, dia melihat sekeliling dan melihat di mana-mana terjadi kekacauan. Tidak ada yang menghentikan ketiganya dalam perjalanan. Ada sebagian orang yang melihat kelompok itu, tetapi kebanyakan dari mereka adalah pengikut WS yang takut pada Cale karena dia mengalahkan WS yang bagaikan dewa. Tiba-tiba, Raon melemparkan perisai hitamnya dan sebuah ledakan segera terdengar.

Itu adalah iw!WS yang menghancurkan perisai hitam dengan Pedang Malapetakanya. Tapi debu emas menghalangi iw!WS dan kedua naga itu mengejar iw!WS dan terus menyerangnya. Mata iw!WS dan Cale bertemu, dan Cale tersenyum pendek lantas berpaling dari iw!WS. Dia mendengar Alberu bergumam bahwa sekarang riwayat iw!WS sudah tamat. Mereka menatap iw!WS yang dengan marah berteriak, “Beraninya kamu, Berani-beraninya kamu -! Hanya sekali, kamu hanya mengalahkanku sekali karena aku kelelahan-!”

Alberu tertawa terbahak-bahak mendengarnya. Dia mengatakan bahwa iw!WS mengakui bahwa Cale telah menang. Alberu mengatakan bahwa dia menantikan masa depan lalu berpaling. Jantungnya berdebar kencang saat menyadari bahwa WS tidak lagi menjadi masalah. Dia juga mengerti mengapa Cale menuju ke ruang bawah tanah kuil. Dewa keputusasaan adalah satu-satunya musuh yang tersisa. Jadi Alberu terkejut melihat Cale dan berpikir bahwa dia sudah gila.

Dia melihat Cale mengepalkan batu di tangannya dan bisa menebak apa yang Cale pikirkan. Cale ingin melawan dewa. Alberu bertanya-tanya apakah mungkin bertemu dewa, atau apakah mungkin mengalahkan dewa hanya dengan sebuah batu. Tetapi Cale berbicara kalau dia punya rencana, jadi Alberu memercayai Cale. Namun, Super Rock berteriak, “Cale, Cale! Jangan bilang?” Tapi Cale mengabaikannya.

Ketika mereka tiba di pintu masuk kuil, Raon membantu Cale mendarat. Cale berpikir bahwa semakin dia memuntahkan darah, semakin dia merasa segar. Dia meminta Raon untuk menjemput CH. Mereka bisa mendengar berbagai suara pertempuran sengit di lantai atas. Atau lebih tepatnya, itu lebih mendekati penghancuran sepihak atau penindasan sepihak daripada pertempuran. Rosalyn dan CH pasti menyebabkan kekacauan di lantai atas.

Raon mengatakan bahwa dia akan melakukannya, tetapi dia akan menghancurkan segalanya jika manusianya melakukan sesuatu yang bodoh. Cale tersentak melihat tatapan mata Raon yang bahkan lebih ganas dari mata WS. Cale berkata ya, dan Raon pergi untuk menjemput CH. Alberu bertanya pada Cale apa yang akan dia lakukan. Cale dengan percaya diri menjawab bahwa tidak ada hal buruk yang akan terjadi padanya karena dia hanya akan melakukan percakapan singkat dengan SG. Dia meminta Alberu untuk mencegah siapa pun memasuki pintu masuk ruang bawah tanah.

Keduanya berbincang sebentar. Alberu kemudian dengan ringan menendang perut iw!WS yang jatuh dan memegang tombaknya sebelum menyuruh Cale pergi. Cale berterima kasih kepada Alberu dan mengatakan bahwa tidak ada yang akan menyerangnya karena dia akan sekadar berbicara dengan dewa. Alberu percaya dan menambahkan agar jangan sampai terluka dan kalau dia akan memasuki ruang bawah tanah jika Cale tidak keluar setelah 5 menit. Dia mengatakan bahwa Cale luar biasa karena bisa membuat seorang putra mahkota menunggu.

Cale menuruni tangga dan suasananya menjadi lebih senyap. Hanya obor sihir yang menerangi tempat itu, tetapi saat dia berjalan, obor itu berangsur-angsur menghilang dan sebuah ruang yang hanya dipenuhi kegelapan pun muncul. Cale berhenti dan sepasang mata merah menyambutnya. Itu adalah mata dewa tersegel. Cale bertanya apa yang ingin dibicarakan SG. SG mengatakan bahwa Cale langsung pada intinya.

Cale berpikir itu wajar karena dia tidak punya apa-apa untuk dibicarakan dengan SG. Dia hanya ingin tahu kesepakatan seperti apa yang diinginkan SG. Sementara itu, Super Rock memberi tahu Cale, “Cale, Cale! Rilekskan genggamanmu! Telapak tanganmu bisa tergores! Batu itu bisa melukaimu!” Cale diam-diam menatap sepasang mata merah itu, dan SG setuju untuk langsung ke intinya. SG dengan tenang berbicara kepada Cale agar mengeluarkan 'dirinya'.

SG mengatakan bahwa jika Cale menyegelnya dengan kemampuan Embrace dan membawanya keluar dari kuil, dia akan memberi Cale info tentang para pemburu. Dia juga akan menjaga Cale dan orang-orang di sekitarnya tetap aman. SG mengatakan dia bahkan bersedia untuk bersumpah. Dia bisa memanggil Dewa kematian dan membuat sumpah kematian. SG melanjutkan bahwa mungkin sulit untuk dipercaya, tetapi dia serius dan semua yang dia katakan adalah benar. Namun, Super Rock berteriak, “Ah, Cale! Rilekskan genggamanmu! Telapak tanganmu bisa tergores!”

***

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 755        

>>>            

Chapter 757

===

Daftar Spoiler 


Sunday, October 31, 2021

Remarried Empress (#267) / The Second Marriage

 



Chapter 267: Berapa Lama Cinta Akan Bertahan (2)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

"Apa yang ada di kepalamu yang cantik?"

Heinley menatap Navier saat dia tidur.

Saat makan malam, dia terlihat sangat imut saat dia mengaduk kacang polong sehingga dia ingin mengingat adegan itu dan menyimpannya dalam hati.

Sekarang dia memiliki ekspresi yang sangat serius. Dia pasti tidak memikirkan sesuatu yang baik.

Heinley sangat ingin tahu setiap kali Navier membuat ekspresi itu. Apa yang dia pikirkan? Mengapa dia memiliki ekspresi yang begitu serius?

Dengan ringan dia mencium pipi, telinga, dan pelipis Navier saat dia tidur. Kemudian dia mengusapkan dahinya ke bahu Navier.

"Aku mencintaimu."

Dia berbisik lembut di telinganya, tetapi tidak mendapat jawaban.

"Aku mencintaimu."

Tetap saja, Heinley berbisik di telinganya.

Lagi pula, jika dia bangun, dia juga tidak akan memberinya jawaban. Itu tidak canggung sama sekali.

“Aku ingin mendiami hatimu, bahkan hanya untuk sehari.”

Heinley menempelkan telinganya ke dada Navier. Detak jantungnya sangat menenangkan.

Kali ini, dia mengangkat tangan kirinya dan meletakkannya di atas jantungnya sendiri. Jantungnya berdetak satu mil per menit.

Heinley terkekeh pelan.

"Jadi, bisakah Ratuku percaya pada hatiku juga?"

Dia dengan ringan mencium bahu Navier dan, sayangnya, harus bangun dari tempat tidur.

Dia ingin diam di tempat tidur di sebelahnya, tetapi dia punya pekerjaan yang harus dilakukan.

Setelah menyelimutinya dengan seprai, dia mencium pipi Navier untuk terakhir kalinya dan diam-diam meninggalkan kamar pengantin.

Mastas, yang menguap sambil bersandar di dinding koridor, menyesuaikan posturnya dengan mata mengantuk.

"Yang Mulia, Anda memanggil saya?"

"Apakah kamu beristirahat dengan baik akhir-akhir ini?"

Heinley bertanya sambil tersenyum, dan turun tanpa mendengar jawaban.

Setelah beberapa saat, mereka tiba di kantor di mana lampu dimatikan. Kesatria penjaga kekaisaran yang menjaga tempat itu segera menyalakan lampu dan membuka pintu.

Mastas terus bertingkah seperti wanita bangsawan tanpa etiket, menguap atau meregangkan punggungnya. Namun, begitu pintu ditutup, dia segera meluruskan posturnya dan menatap Heinley.

Ada banyak kesatria setia di pasukan pengawal kekaisaran, tetapi hubungan Heinley dengan Kesatria Bawah Tanah lebih istimewa.

Heinley memercayai Kesatria Bawah Tanah, yang telah dia bentuk dan besarkan sejak dia menjadi seorang pangeran, lebih dari pasukan pengawal kekaisaran. Kepercayaan ini sering tercermin dalam perintah rahasia.

Itulah yang terjadi sekarang.

Heinley duduk di mejanya dan bertanya,

“Masta. Apakah kau tahu tentang insiden dengan saudara iparku? ”

“Bagaimana mungkin saya tidak tahu? Bagaimana mungkin saya tidak tahu tentang kejadian yang begitu menyusahkan Permaisuri?”

Mastas menanggapi dengan mendengus dan Heinley mengerutkan kening.

Setelah itu, Mastas berbicara tentang betapa sulitnya insiden itu bagi Navier. Dia juga berbicara dengan antusias tentang tekad luar biasa yang ditunjukkan Navier dalam menghadapinya.

Heinley mendengarkan dengan saksama. Begitu Mastas selesai berbicara, dia menghela napas dan bergumam.

"Ya. Bahkan dengan saudara iparku di Compshire, aku tidak dapat beristirahat dengan mudah. Hanya karena dia pergi dengan patuh sekarang bukan berarti semuanya sudah berakhir. Masih banyak sisa-sisa orang yang mendukungnya.”

Meskipun dia mengancam Duke Zemensia dan berhasil menghentikan tindakan langsungnya, dia tidak dapat menjamin bahwa mereka semua akan diam saja.

"Jika aku menyingkirkan semua orang sekaligus, rumor aneh kalau aku meracuni saudaraku akan tumbuh lebih kuat."

"Dan kita tidak tahu siapa sebenarnya yang memulai rumor itu."

“Makanya kita harus berhati-hati. Rumor adalah cara untuk mengalihkan perhatian. Mereka memutuskan untuk menundukkan kepala untuk saat ini, tetapi kita tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh para pendukung kaka iparku.”

Mastas mulai berpikir, 'Tapi untuk apa Yang Mulia memanggil saya?'

Meskipun dia memanggilnya larut malam karena dia seharusnya punya sesuatu untuk diperintahkan padanya, dia hanya mengeluhkan situasinya.

Tapi ini baru pembukaan.

“Masta. Kita harus menyerang ancaman tersembunyi ini, kan?”

"Tentu saja, Yang Mulia."

"Jadi apa yang harus aku lakukan? Apa yang harus aku lakukan untuk memastikan saudara iparku agar tidak kembali untuk menyiksa Ratuku? ”

“Kejar dan bunuh dia? Saya bisa menyamar sebagai bandit.”

Tanggapan Mastas sangat keras, tanpa menghormati mantan ratu.

Ini adalah perbedaan antara pengawal kekaisaran dan kesatria pribadi Heinley.

Tidak seperti pengawa kekaisaran, kesatria pribadi Heinley memperlakukan mantan raja dan mantan ratu tanpa ampun dan tanpa rasa hormat.

Heinley tersenyum lembut dan menjawab, "Tidak."

“Jadi, mengancamnya? Anda tidak tahu apa yang akan terjadi pada Anda jika seseorang dengan ceroboh menyebarkan desas-desus palsu lagi.”

Heinley menggelengkan kepalanya.

“Itu tidak aman.”

Heinley menganggap Christa sebagai wanita bangsawan yang punya harga diri tinggi, jadi dia mengira Christa akan pergi ke Compshire begitu skandal itu menyebar. Namun, Christa membuat langkah tak terduga yang bertentangan dengan harapan semua orang. Heinley tidak ingin lengah lagi dengan mengandalkan asumsi yang tidak jelas.

"Jadi…"

Mastas akhirnya terdiam.

Dia tidak ingin membunuhnya. Dia tidak ingin mengancamnya. Tapi dia juga tidak ingin membiarkannya begitu saja. Bagaimanapun, dia tidak tahu harus berbuat apa.

“Ada orang-orang di pihak kakak iparku ketika dia berbohong, orang-orang yang bahkan mengatakan mereka akan mengikutinya ke Compshire sekarang, kan? ”

"…Ya."

“Ketika mereka berada di mansion bersama kakak iparku, pastikan untuk menutup semua pintu dan jendela untuk mencegah mereka keluar.”

"!"

Mastas memandang Heinley dengan heran. Apakah dia ingin mengunci mereka semua?

Heinley menambahkan dengan tangan di dagunya.

“Blokir pintu dan jendela, tetapi pastikan juga tidak terlihat seperti itu dari luar. Harus terlihat seolah-olah mereka tidak akan keluar karena mereka tidak mau.”

"Ya…"

“Air, minuman enak, alkohol, dan makanan enak. Pastikan mansion dipenuhi setiap hari dengan hal-hal ini. ”

Heinley bergumam dengan senyum lebar.

"Aku akan menjaganya dengan baik."

***

Ketika aku terbangun di tengah malam, aku tidak merasakan kehangatan yang biasa aku rasakan. Ini jarang terjadi sejak aku tidur di sebelah Heinley.

Meskipun terasa hangat di bawah selimut, itu tidak bisa dibandingkan dengan kehangatan Heinley. Aku berguling-guling di tempat tidur sampai akhirnya aku memutuskan untuk bangun, memakai sandalku, dan pergi ke koridor.

Tentu saja, dia bukan anak kecil, dan ada banyak penjaga di sekitarnya. Bahkan jika kakinya terkilir, dia akan segera dirawat. Tetap saja, aku khawatir.

"Apa kamu tahu ke mana Yang Mulia pergi?"

"Beliau pergi ke kantornya."

Dia pergi bekerja pada jam segini?

Mendengar jawaban kesatria itu, aku turun perlahan.

Tetapi tidak perlu pergi ke kantornya karena aku bertemu Heinley di tangga.

“Ratuku?”

Melihatku, Heinley bergegas menaiki tangga, melepas jubahnya dan mengenakannya padaku.

"Udaranya dingin, kenapa kamu keluar."

Aku setengah berbohong.

“Karena aku tidak melihatmu…”

Aku bangun karena aku tidak bisa merasakan kehangatannya, dan aku malu untuk mengatakan kalau aku keluar karena aku mengkhawatirkannya.

“Kamu bisa masuk angin. Malam masih dingin.”

Dingin di cuaca seperti ini?

“Kenapa kamu begitu khawatir?”

“Karena aku sangat peduli padamu.”

Heinley berbisik dan memelukku erat-erat.

***

Di Kekaisaran Timur, perjamuan diselenggarakan untuk menyambut cuaca yang hangat.

Untuk merayakan cuaca hangat ini, para bangsawan menghadiri jamuan makan dengan mengenakan pakaian tipis.

Namun, ini hanya alasan untuk menyelenggarakan perjamuan.

Pada kesempatan ini perjamuan diselenggarakan oleh Sovieshu untuk mengamati Elgy.

Sovieshu berbaur dengan para tamu sambil melirik ke samping ke arah Elgy.

Tapi tidak ada yang aneh dari Duke Elgy. Dia tampak seperti playboy masyarakat kelas atas biasa.

Namun, tepat ketika Sovieshu meletakkan gelas kosong di atas nampan pelayan dan akan mengambil yang baru.

Dia mendengar teriakan rendah di dekatnya, "Ya, ampun!"

Melihat ke belakang, tidak jauh, seorang wanita muda dengan rambut cokelat tua pendek sedang melihat gaunnya dengan wajah malu.

Bagian dari gaunnya tampak basah sementara gelas berguling di lantai di sebelahnya.

Rupanya, minumannya tumpah ke gaunnya saat dia menjatuhkan gelasnya.

"Apa yang harus saya lakukan?"

Wanita muda itu bergumam seolah-olah dia dalam masalah dan melihat sekeliling, seolah mencari seseorang untuk membantunya. Tatapannya segera beralih ke Sovieshu.

“?”

Apakah wanita muda itu memintaku untuk membantunya? Sovieshu menganggapnya tidak masuk akal. Aku, Sang Kaisar?

Dia tampaknya tidak berada di bawah pengaruh alkohol …

Sovieshu memerintahkan pelayan, yang ada di sebelahnya, untuk membantu wanita muda itu.

Wanita muda itu adalah Rivetti. Dia sengaja menumpahkan minuman ke gaunnya untuk menarik perhatian Sovieshu.

Meskipun ayah dan saudara laki-lakinya mengejeknya, dia mempertahankan tekadnya yang kuat untuk merayu Sovieshu demi membalas Navier.

Namun, Sovieshu mengalihkan perhatiannya kembali ke Duke Elgy tanpa memikirkannya lagi, jadi Rivetti sedih.

Kecuali beberapa orang dengan mata yang bagus, sisanya hanya tertawa dan mengabaikan upaya Rivetti untuk 'menarik perhatian Kaisar'. Sejujurnya, para pelayan bahkan tidak tahu apa yang Rivetti coba lakukan.

Tapi Rasta tidak.

Rashta memelototi Rivetti. Dia membenci Rivetti, jadi dia melihat semua tindakannya 125 kali lebih menjijikkan.

Dia mencoba merayu suamiku dengan akting buruk itu!

Rashta sangat marah.

Meskipun telah menjadi Permaisuri, dia tidak bisa berbuat apa-apa terhadap Rivetti di jamuan makan.

Tentu saja, dia juga tidak bisa menyerang Rivetti setelah jamuan makan karena Viscount Roteschu akan tahu.

Ketika tatapan mereka bertemu, Rivetti mengerutkan kening dan memalingkan wajahnya. Dia sama sekali tidak sopan kepada permaisuri.

Rashta menggertakkan giginya dan menyesali bahwa dia tidak bisa menyingkirkannya sekarang, tetapi kemudian sebuah ide muncul di benaknya.

Mengapa Viscount Roteschu tidak menghancurkan putrinya dengan tangannya sendiri?

***

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 266                

>>>             

Chapter 268

===

Daftar Chapters