Thursday, September 23, 2021

Remarried Empress (#254) / The Second Marriage

 




Chapter 254: Kemarahan Rashta (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Di Kekaisaran Timur, Kaisar memiliki pasukan penyihir yang kuat, yang memungkinkan para penguasa wilayahnya memiliki lahan dan tentara pribadi.

Sebaliknya, Kekaisaran Barat membatasi kepemilikan lahan dan tentara pribadi karena kekuatan utamanya ada di tentara konvensional.

Dengan kata lain, Kaisar Kekaisaran Barat mengendalikan kekuatan militer sendirian, tetapi dia juga harus memikul tanggung jawab yang harus ditanggungnya sendiri.

Sejauh yang aku tahu, ada pasukan yang ditempatkan di perbatasan Kekaisaran Barat.

Kemungkinan besar Marquis Ketron berbicara tentang bantuan tambahan.

Apa yang harus kami lakukan?

Seperti yang dikatakan Marquis Ketron, jika kami memusatkan pasukan pendukung di satu tempat, akan lebih mudah untuk bertahan.

Jika, sebaliknya, pasukan dibagi di antara enam tempat, maka pertahanan kami akan berkurang.

Menyebarkan pasukan di antara wilayah-wilayah yang tidak mungkin diserang akan memakan biaya besar dalam sumber daya manusia dan ekonomi.

Namun kemungkinan sekecil apa pun tetap menjadi ancaman dan ketakutan nyata bagi warga disana.

Jika Heinley tidak memberikan dukungan, penduduk akan marah dan membenci negara.

“Itulah yang harus Anda, sebagai menteri luar negeri, pikirkan.”

Sebelum aku bisa menjawab, Heinley dengan dingin menyela.

"Seberapa tidak kompetennya para pejabat di bawah komandoku sehingga Anda harus meminta Permaisuri yang baru berada di Kekaisaran Barat selama kurang dari setahun untuk mengurus tugas Anda?"

Marquis Ketron menjadi marah, tetapi segera menanggapi teguran Heinley sambil tersenyum.

"Bukankah Permaisuri Navier terkenal karena kecerdasannya sejak hari-harinya sebagai Permaisuri Kekaisaran Timur?"

Melihat desakannya untuk menunjukkan bahwa aku adalah Permaisuri Kekaisaran Timur, terbukti bahwa aku tidak disukai oleh sepupu Christa.

Heinley mencoba mengatakan sesuatu lagi, tetapi kali ini aku berbicara lebih dulu.

“Kita harus menyerang.”

Heinley menatapku keheranan. Aku meningkatkan kredibilitas kata-kataku dengan berbicara dalam suara tenang.

“Jika kita tidak tahu dari mana mereka akan datang, maka kita harus menyerang terlebih dahulu. Dengan begitu, pasukan tidak perlu menyebar.”

Marquis Ketron segera membantah.

“Menurut Anda apa yang akan dilakukan bandit Seribu Abadi jika kita menyerang mereka?! Mereka akan menyerbu Kekaisaran Barat! Ah, karena Anda berasal dari Kekaisaran Timur, Anda tidak peduli dengan situasi Kekaisaran kita?”

“Marquis Ketron. Jaga lidahmu.”

Mendengar suara dingin Heinley, Marquis Ketron akhirnya tutup mulut. Namun, matanya masih dipenuhi dengan ketidakpuasan.

Heinley masih muda dan belum lama naik takhta. Terlebih lagi, ketika dia masih seorang pangeran, dia lebih suka berkeliaran di negara lain daripada memperluas pasukannya.

Karena alasan ini, pasukan yang ditinggalkan oleh kakak Heinley tampaknya tidak terlalu setia kepada Heinley.

Jika pasukan ini tidak setia kepada Heinley, maka aku tidak perlu merebut hati mereka. Heinley akan menyingkirkan orang-orang ini kapan saja.

Selain itu, Marquis adalah pendukung Christa.

Begitu aku selesai menilai situasinya, aku tertawa ringan seolah mengejek.

Tatapan Marquis Ketron, yang tidak lepas dariku, menjadi sengit.

Dia sepertinya mendengus dalam hati, 'Apakah kamu mengejekku ?!'

"Yang Mulia, mengapa Anda tertawa?"

"Marquis Ketron sepertinya benar-benar tidak tahu apa-apa tentang bandit Seribu Abadi."

“?”

“Mereka adalah bandit yang sangat mementingkan keuntungan. Mereka tidak membalas dendam secara pribadi. Jika mereka menganggapnya tidak menguntungkan, mereka akan menyerah dan pergi ke tempat lain. Seperti yang Anda katakan, saya dari Kekaisaran Timur, jadi saya tahu betul bagaimana mereka beroperasi. ”

Marquis Ketron sangat terkejut dengan kata-kataku sehingga bahkan lehernya memerah. Tapi bukannya diam, dia terus menyerangku.

“Kata-kata Yang Mulia terdengar bagus, tetapi ketika Anda menganalisisnya, itu konyol. Agar apa Yang Mulia katakan mungkin, kita harus memberi mereka pukulan telak sampai-sampai mereka akan menganggapnya sebagai kerugian untuk menghadapi Kekaisaran Barat lagi. Namun, bandit Seribu Abadi bukanlah lawan yang dapat dengan mudah ditekan. Dan tetap saja, Yang Mulia ingin memberikan pukulan telak kepada mereka untuk membatasi perilaku mereka? Ini seperti membunyikan lonceng pada kucing!"

TL/N: ' membunyikan lonceng pada kucing ' berarti mencoba atau setuju untuk mencoba tugas yang sangat sulit yang jika tercapai, akan menguntungkan semua orang.

“Sir Koshar telah bertarung lebih dari 50 pertempuran melawan bandit Seribu Abadi, jadi dia punya banyak pengalaman dalam menghadapi mereka. Sir Koshar akan bisa mengatasinya.”

Aku bahkan menunjuk siapa yang akan membunyikan bel kepada kucing. Terlebih dia adalah saudaraku.

Akhirnya, Marquis Ketron tidak bisa berkata apa-apa dan menutup mulutnya.

Setelah itu, tidak ada lagi yang berkata apa pun padaku.

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Begitu rapat selesai. Aku memanggil kakakku dan memberitahunya tentang situasi di perbatasan Kekaisaran Barat dengan bandit Seribu Abadi, serta diskusi antara Marquis Ketron dan aku di Dewan Negara hari ini. Pada akhirnya, aku bertanya kepadanya,

“Kau bisa mengatasinya?”

Tentu saja, aku yakin saudaraku bisa.

Ketika saudaraku berada di Kekaisaran Timur, meskipun itu bukan pekerjaannya untuk menghadapi bandit Seribu Abadi, dia turun tangan dan mengguncang medan perang.

Itu seperti hobi kakakku. Menghadapi bandit Seribu Abadi, dia merasa bebas.

Seperti yang kuduga, kakakku berkata dengan santai sambil tertawa terbahak-bahak.

“Sudah lama sejak terakhir kali aku bertemu dengan orang-orang jahat itu.”

Aku merasa lega dengan sikapnya itu.

Namun, aku memperhatikan Mastas menatap kakakku dengan kaget.

“Mastas?”

Aku tidak mengerti mengapa, jadi aku memanggil namanya dengan tenang.

Kakakku juga memperhatikan ekspresinya dan bingung. Tidak heran, dari ekspresinya sepertinya kakakku telah mencuri jiwanya.

Ketika dia sadar, matanya berbinar dan dia berteriak,

“Maaf, Yang Mulia. Maaf, Sir Koshar. Hanya saja saya tiba-tiba sedikit penasaran.”

"Penasaran?"

"Saya penasaran akan kemampuan Sir Koshar untuk berurusan dengan bandit Seribu Abadi seolah-olah mereka bukan apa-apa!"

Mastas sangat suka berkelahi.

Anehnya, kakakku bertanya dengan tenang.

"Jika kamu sangat penasaran, maukah kamu ikut denganku?"

Mastas menjadi bersemangat, tetapi kemudian ragu-ragu dan menjawab, “Tidak.”

“Tugas saya sekarang adalah melindungi Permaisuri. Namun, saya berharap saya bisa melawan Sir Koshar lain kali.”

Pada akhirnya, kakakku tertawa terbahak-bahak melihat sikap blak-blakannya.

***

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 253                

>>>             

Chapter 255

===

Daftar Chapters 


Wednesday, September 22, 2021

[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#743)

 



Chapter 743: Kapan Kamu Paling Marah? (3)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Venion menatap mata dingin Cale. Dia hampir mati beberapa hari yang lalu dan mengalami penghinaan seperti itu. Dia ingin membunuh orang di depannya. Venion berkata kepada Cale bahwa dia gila, dan Cale menjawab, “Aku tahu. Apa aku terlihat normal?” Venion tertegun dan Cale tersenyum, berpikir bahwa sekarang Venion pasti marah tapi juga takut. Cale bertanya apakah Venion sedang mencari naga itu.

Cale mengatakan bahwa Marquis pasti telah menyuruh Venion untuk menemukan naga itu. Marquis bukanlah seseorang yang menoleransi kegagalan. Meskipun anak tertuanya lumpuh, Marquis tidak pernah ikut campur. Marquis memang orang seperti itu. Itulah sebabnya Cale menggoda Venion karena kehilangan sang naga. Dia juga bertanya kepada Venion apakah dia punya waktu untuk mencari Veminion (kependekan dari Venion’s antek, sebutan orang-orang dari Discord EAP) karena saudara-saudaranya akan berusaha untuk mendapatkan posisinya.

Venion mengira biang onar di depannya adalah orang bodoh. Tapi orang di depannya sekarang berbeda. Orang itu memandang rendah dirinya. Venion bertanya kepada Cale di mana naga itu berada, dan Cale menjawab dia tidak tahu. Pada saat itu, kesatria eksklusif Venion mengarahkan pedang ke Cale, menyuruhnya berhenti berlagak sombong dan memberi tahu Venion segalanya jika dia ingin hidup.

Tapi sebuah pedang juga teracung di depan si kesatria. Kesatria itu menoleh dan melihat seorang pria berambut hitam (CH) mengacungkan pedang padanya. Namun, Cale menyuruh CH untuk berhenti, jadi CH menurunkan pedangnya. Mata Venion bergetar dan bertanya apakah dia naga itu. Cale menjawab bahwa CH adalah manusia, dan bertanya apakah Venion takut pada sang naga. Venion mengatakan itu omong kosong.

Venion mengingat adegan dari beberapa hari yang lalu. Gua itu runtuh, tubuhnya tidak bisa bergerak, orang-orang panik – itu benar-benar bencana. Ketika dia menyadari bahwa dia selamat, itu setelah semuanya telah runtuh. Venion berpikir bahwa naga yang sebenarnya adalah bencana itu sendiri. Dia kemudian mendengar Cale berbisik, "Apakah kamu takut?"

Dia melihat mata garang Veminion (μ‹œνΌλ ‡λ‹€ bisa berarti biru tua atau tatapan garang. Aku memilih garang karena aku tidak yakin apakah mata Veminion benar-benar biru tua). Sorot mata Veminion tenang seolah dia tahu segalanya. Cale meminta Venion untuk menjawab apakah dia benar-benar takut pada sang naga. Dia berbisik seperti iblis kepada Venion, mengatakan bahwa jika Venion menjawabnya, dia akan memberikan Venion jawaban yang dia inginkan.

Venion menyangkal bahwa dia takut pada sang naga, tetapi tidak bisa menyembunyikan getaran suaranya. Cale tersenyum cerah, jadi Venion kesal dan memerintahkan anak buahnya untuk membunuh Veminion. Anak buahnya mengeluarkan senjata mereka, dan CH juga menghunus pedangnya. Tetapi sebuah suara lembut bergema, "Haruskah aku mengirim ke saudaramu apa yang telah kamu lakukan di gang belakang?"

Mata Venion bergetar, dan Cale menjawab bahwa jika dia mati, dokumen yang merinci transaksi gelap Venion akan dikirim ke saudara-saudaranya. Venion berkata itu omong kosong, tetapi Cale hanya tertawa. Cale menyebutkan lokasi tertentu, dan Venion bertanya bagaimana dia tahu tentang itu. Cale ingat semua bukti yang terkait dengan Venion dan kelemahannya. Jadi dia memberi tahu Venion bahwa dia tahu semua kelemahan Venion.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Venion bingung dan Cale bisa melihat kekacauan, penghinaan, dan ketakutan di mata itu. Cale mengatakan bahwa jika Venion membunuhnya, saudara-saudaranya akan mendapatkan dokumen-dokumen itu. CH yang menonton semua ini mengingat adegan beberapa hari yang lalu. Mereka telah pergi ke beberapa tempat ketika Cale membelanjakan uang secara berlebihan. Salah satu tempat yang mereka kunjungi adalah penyihir yang berspesialisasi dalam surat atau pengiriman.

Penyihir itu menarik biaya tinggi, jadi dia hanya mengurus pesan penting atau barang berharga. Cale memberinya tiga bundel dokumen saat itu, meminta si penyihir agar menyimpan dokumen untuk saat ini. Akhirnya sekarang CH menyadari dokumen apa itu. Dokumen-dokumen itu berisi kelemahan Venion. CH berpikir bahwa Cale sekadar menghabiskan uang dengan gila-gilaan, tetapi Cale juga punya sifat yang cermat.

Saat itu, CH menanyakan nama Cale, tetapi Cale menghindari menjawab CH. Cale mengatakan bahwa tidak perlu mengetahui namanya, dan cukup memanggilnya 'orang jahat' atau 'antek.' Kembali ke masa sekarang, Venion menekan amarahnya dan bertanya kepada Cale apakah dokumen itu tidak akan diberikan kepada saudara-saudaranya jika dia membiarkan Veminion hidup. Cale mengatakan sesuatu tentang Venion yang akan mencoba membunuhnya, dan Venion sepakat dengan itu (saya bingung dengan MTL di bagian ini, jadi saya lewatkan saja. Venion tidak pantas mendapatkan perhatian saya.)

Venion memerintahkan anak buahnya untuk menyingkirkan senjata mereka, dan anak buahnya mengikutinya perintahnya. Dia menyuruh Cale untuk keluar dari kereta, dan Cale pun keluar. Venion bertanya untuk terakhir kalinya apakah Cale benar-benar tidak tahu di mana naga itu berada. Cale berkata ya, dia benar-benar tidak tahu. Venion mengangguk dan rombongannya segera meninggalkan desa. Penduduk desa yang telah melihat mereka menjadi waspada terhadap mereka karena mereka terlibat dengan bangsawan.

Cale sedikit menyesal karena kesan pertama mereka kepada penduduk desa tidak begitu baik. Cale mendekati CH dan bertanya apakah dia melihatnya. Cale tersenyum dan berkata bahwa tangan Venion gemetar. Sepertinya Venion menyadari bahwa posisinya sebagai penerus ada dalam bahaya. Dia mencoba bersikap tenang, tetapi tidak bisa menyembunyikan ketakutannya. CH bertanya kepada Cale apakah dia akan baik-baik saja karena Venion mungkin akan kembali padanya setelah menghilangkan semua kelemahannya.

Cale tertawa dan bertanya kepada CH apakah dia mengingat penyihir itu, membuat CH sedikit tersenyum. Pada saat itu, Cale meminta si penyihir untuk menyimpan dokumen-dokumen itu selama dua hari, dan mengirimkannya ke tiga tempat sesudahnya. Satu akan dikirim ke adik perempuan Venion yang saat ini merupakan saingan terkuat Venion. Yang kedua akan dikirim ke Taylor yang lumpuh.

CH mengatakan bahwa dokumen-dokumen itu memiliki ketebalan yang berbeda. Yang satu tipis sementara dua lainnya tebal. Cale mengatakan bahwa yang tipis itu untuk adik perempuannya dan yang lebih tebal yang memiliki info lebih detail dan mematikan adalah untuk dua orang lainnya. Orang ketiga adalah Alberu Crossman. Itu sebenarnya akan dikirim ke Tasha karena Cale tahu identitas palsu Tasha.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Cale memasuki rumah dan CH mengikutinya. CH mengatakan bahwa Cale akan dalam bahaya, tetapi Cale menjawab bahwa Venion tidak akan punya waktu untuk mengunjunginya. Karena Alberu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu. Cale juga mengatakan bahwa dia mengirim dokumen sebagai informan anonim. CH mengatakan bahwa dia tidak mengerti, dan Cale hanya mengangkat bahu dan tersenyum licik.

Dia mengeluarkan selembar kertas dari sakunya dan memberikannya kepada CH, mengatakan untuk memberikannya kepada Taylor jika Taylor mengunjungi mereka. Di kertas itu ada info tentang kekuatan kuno yang bisa menyembuhkan Taylor, sesuatu yang akan menghubungkan Taylor dan Alberu. Cale kemudian bertanya kepada Raon yang tidak terlihat apakah dia melihat semuanya. Dia mengatakan bahwa Venion takut pada dirinya (Raon). Cale yakin naga itu mengikutinya sampai ke bagian dalam kereta karena dia mengkhawatirkan Cale.

"Kau sudah mengalahkannya, menang darinya, dan membuatnya kewalahan."

Klik.

Choi Han menutup pintu.

Seekor naga hitam muncul. Raon menatap Cale.

“Jadi jangan khawatir atau cemas lagi.”

Naga hitam itu menganggap manusia di depannya itu aneh.

Dia jelas-jelas lemah dan orang jahat.

Bagaimana dia bisa tersenyum begitu bangga?

“Dia akan segera dihancurkan. Aku membuatnya seperti itu.”

Dan kenapa aku merasa lega melihat senyum itu?

Raon tanpa sadar menutupi wajahnya dengan kedua cakar depannya.

Pada saat itu, Cale tersenyum getir.

“Tidak ada yang perlu ditakutkan sekarang. Bahkan jika aku pergi, kau punya tempat untuk kembali, kau sudah diajari cara menulis, kau telah diajari banyak hal, dan kau telah bertemu banyak orang.”

Naga hitam itu perlahan menurunkan cakar depannya dan menatap Cale. Cale tersenyum dan bertanya dengan tenang.

“Kamu bisa melakukannya, kan?”

Naga hitam itu menatap Cale tanpa menjawab untuk waktu yang lama sebelum membuka mulutnya.

“…Manusia, siapa kamu?”

"Umm…"

Cale menoleh ke Choi Han. Choi Han bungkam seraya bersandar di depan pintu yang tertutup. Memindahkan pandangannya kembali ke Raon, mata biru tua itu menatapnya dengan lekat.

Cale tidak bisa mengabaikan tatapan kerinduan di depannya. Jadi dia menjawab lebih santai dari biasanya.

“Cale.”

Berkedip. Mata bundar Raon berkedip.

‘Itu bukan namanya.’

Itu bukan nama antek jahat Venion.

Naga hitam itu mampu menyadari bahwa manusia di depannya tidak seburuk itu, seperti yang dirasakan oleh intuisinya.

"Apakah kamu akan pergi?"

Naga hitam bertanya dan manusia di depan menjawab.

"Ya."

"Bisakah kamu tidak pergi?"

“Itu akan sulit.”

“Lalu kenapa kau menyelamatkanku?”

Percakapan yang tidak terputus itu berhenti sejenak.

Naga hitam itu terus berbicara kepada manusia yang tidak menjawab.

“Apakah karena kasihan? Atau bosan?”

Dan pria itu menjawab.

“Aku hanya ingin melakukannya.”

Ketegangan yang mengalir melalui tubuh naga muda itu menghilang dalam sekejap.

Cale mengulurkan tangan dan membelai kepala naga itu.

“Aku tidak akan bisa bertanggung jawab sampai akhir, tetapi kau adalah naga yang hebat. Kau adalah naga yang hebat dan kuat. Kau akan melakukannya dengan cukup baik. Ada orang itu juga.”

Naga muda itu menutupi wajahnya lagi dengan kedua cakar depannya.

"Kamu ... kamu adalah manusia yang jahat."

Pfftt.

Sebuah tawa terdengar. Naga itu menurunkan cakarnya dan melihat orang jahat itu, tidak, Cale tersenyum lembut padanya.

“Benar yang kau bilang. aku adalah orang jahat. Aku bersungguh-sungguh.”

Mulut naga hitam perlahan terbuka.

"Selamat tinggal."

Dan tanpa dia sadari, naga itu tersenyum.

Itu terjadi begitu saja. Dia tidak sendiri bisa memahaminya, tetapi dia hanya tersenyum.

"Oke. Selamat tinggal."

"Selamat tinggal."

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Cale tersenyum mendengar sapaan Choi Han.

"Kamu juga baik-baik, dan jalani hidup yang nyaman."

Tiba-tiba, naga hitam itu mendorong wajahnya di antara Choi Han dan Cale.

"Nah, orang jahat, apakah itu berarti orang jahat yang asli akan bangun begitu kamu pergi?"

"Mungkin saja?"

Itu adalah ilusi, tetapi dia tidak tahu apa yang akan terjadi.

Cale menelan kembali kata-katanya.

Tapi pada saat itulah.

-Menemukan petunjuk 'menghilangkan musuh', petunjuk yang akan membuat subjek Raon Miru melupakan penghinaannya.

-Menemukan petunjuk 'penghiburan', petunjuk yang akan membuat subjek Raon Miru melupakan penghinaannya.

-Menemukan petunjuk 'kasih sayang', petunjuk yang akan membuat subjek Raon Miru melupakan penghinaannya.

-Menemukan petunjuk...

Suara itu terus berbicara bertubi-tubi.

-Menemukan petunjuk 'hati yang hangat', petunjuk yang akan membuat subjek Raon Miru melupakan penghinaannya.

Cale tersenyum dengan sedikit penyesalan.

"Sekarang saatnya berpisah."

"…Sekarang?"

Saat Choi Han mengatakan itu, Cale perlahan menganggukkan kepalanya dengan muka masam.

Pada saat yang sama, suara tes berbicara.

-Menyelesaikan tes penghinaan 2/2.

Sedikit demi sedikit, cahaya ungu dan hitam mulai melayang di sudut penglihatan Cale.

Itu artinya ujian akan segera berakhir.

"Oke, aku- gah!"

Tapi dia tidak bisa menyelesaikan kata-katanya.

“Putuskan sebelum kamu pergi!”

"Ack ... uhh ... hah?"

Cale bisa melihat dua cakar depan dan mata naga hitam yang galak mencengkeram kerahnya.

Naga muda itu berteriak.

"Nama! Namaku, aku akan membiarkanmu memutuskannya!"

Sorot mata naga itu tampak putus asa.

***

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 742           

>>>            

Chapter 744

===

Daftar Spoiler 


[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#742)

 



Chapter 742: Kapan Kamu Paling Marah? (2)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Keesokan harinya, Cale dan dua orang lainnya memasuki butik kelas atas di wilayah Henituse. Dari sudut pandang pemilik toko, Cale tampak seperti antek yang tampak kejam mengenakan pakaian compang-camping sementara CH adalah pria yang sangat tampan dengan pakaian compang-camping juga dengan tampang yang tampak seperti antara remaja dan pemuda. Pemilik toko menyambut mereka dengan senyum tetapi terkejut ketika dia melihat sesuatu berwarna merah tua di ujung pakaian Cale.

Dia tahu bahwa hanya darah yang berwarna seperti itu. Itu karena pertempuran sengit terjadi di Hutan Kegelapan tadi malam, dan pakaian Cale terkena noda darah ketika dia melewati tempat itu. Pemiliknya menatap Cale dan berpikir bahwa dia tampak seperti bos dari gang belakang. Tetapi dia menyadari bahwa Cale bukan orang biasa. Dia juga melihat bekas samar darah di sarung pedang CH.

Sebagai seseorang yang bekerja di wilayah Henituse selama bertahun-tahun, dia tahu bahwa tidak ada aktivitas bawah tanah di tempat ini. Namun, ada dua orang ini di sini. Cale kemudian memberi pemiliknya sebuah tas penuh koin emas yang berkilau, dan pemiliknya tercengang dan jantungnya berdebar kencang. Pemiliknya menyadari bahwa keduanya orang kaya, dan Cale berkata sambil tersenyum bahwa dia ingin membeli beberapa pakaian.

Cale juga memberi tahu pemiliknya bahwa mereka akan membeli pakaian untuk CH. Pemilik toko dengan antusias mengatakan bahwa dia akan melakukan semua yang mereka inginkan. Dia bergegas membawa mereka ke kamar mewah dan menyajikan makanan ringan dan minuman untuk mereka. Dia mengatakan bahwa dia akan mengukur mereka. Setelah itu, CH duduk di sofa dan melirik Cale yang sedang makan permen.

Pemilik toko tidak melihat kue di sebelah Cale mengambang di udara dan menghilang satu per satu. Raon melalui telepati mengatakan bahwa kue itu enak dan Cale mengangguk. Cale meletakkan semangkuk permen di tempat Raon duduk. Setelah itu, mereka menuju ke toko perhiasan yang merupakan cabang dari Guild Pedagang Flynn. Cabang itu gempar karena Cale ingin menjual beberapa permata langka kepada mereka.

Staf cabang itu mengatakan bahwa mereka akan melelangnya di ibukota. Setelah mereka pergi, manajer dan staf mengatur dokumen dan staf itu kebingungan dengan apa yang ditulis sang manajer. Manajer menggambarkan CH sebagai pendekar pedang yang ditemani oleh seorang kepala pelayan yang terlihat seperti seorang antek. Tetapi staf itu berpikir bahwa antek itu adalah sang majikan dan pendekar pedang itu adalah kesatria pengawal.

Bagaimanapun, staf itu pergi untuk menghubungi cabang di ibukota dan manajer bertanya-tanya apakah keduanya berasal dari keluarga Henituse dan mencoba mengedarkan sejumlah uang secara diam-diam. Tetapi jika tidak, dia bertanya-tanya dari mana orang kaya itu tiba-tiba muncul. Dia kemudian berpikir bahwa mereka tidak terlihat seperti seseorang dari Henituse, tetapi menghabiskan uang layaknya Henituse. {Wkwkwk…. orang kkaayyah…😊}

Di cabang lainnya, seorang karyawan bertanya apakah mereka harus menghubungi Billos. Karyawan itu berpikir bahwa seorang pria kaya yang hebat akan meniupkan angin kencang ke dalam ekonomi Henituse. Adegan berganti. Cale mengajak CH dan Raon yang tak terlihat ke beberapa tempat. Cale mengatakan bahwa mereka akan membeli tanah, dan mata CH bergetar ketika dia melihat Cale. Dia melihat barang bawaan yang dia bawa dan kereta mewah yang baru dibeli milik mereka.

Cale mengatakan bahwa dia ingin membangun sebuah pondok di Desa Harris. Mereka pergi ke seseorang yang membangun rumah, dan Cale melemparkan sekantong koin emas. Cale bertanya apakah pembangun dapat membangun rumah dengan cepat, dan pembangun dengan antusias mengatakan bahwa itu akan dilakukan secepat mungkin. Dia melemparkan sekantong koin emas lagi dan pembangunnya dengan bersemangat berkata bahwa dia bahkan akan membangun sebuah rumah yang besar dan kokoh.

Mereka pergi ke suatu tempat yang mengantarkan makanan, dan stafnya dengan antusias mengatakan bahwa mereka akan mengantarkan makanan kepada mereka di mana pun kelompok Cale berada. Raon berbicara dengan CH, mengatakan bahwa orang jahat itu aneh. Cale berjalan keluar dari toko dan berkata bahwa dia lapar. Mereka pergi ke restoran dan Cale mengatakan bahwa steik di wilayah Henituse adalah yang terbaik. Raon sudah melepas sihir tembus pandangnya dan sedang makan steik. Cale tersenyum senang melihat pemandangan itu dan berkata bahwa dia akan mengajari mereka tentang banyak hal. Raon menghindari tatapan Cale sementara CH tersenyum getir.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Cale menatap ke luar jendela. Mereka berada di Desa Harris yang tenang, meskipun berisik karena suara konstruksi. Pondok yang mereka pesan sedang dibangun. Cale teringat ketika dia pergi ke lantai lima rumah marmer, Super Rock tidak ada di sana. Dia merasa tidak nyaman karenanya, tetapi berpikir bahwa itu karena ini adalah ilusi.

Kelompok itu telah menyewa sebuah rumah di Desa Harris. Cale mengetuk meja saat dia berbicara dengan Raon dan CH. Raon dengan bangga mengatakan bahwa dia merasa itu sulit. Cale bertanya apakah naga itu benar-benar belum mengenal huruf-huruf itu. Raon menjawab bahwa dia membutuhkan setidaknya satu tahun untuk mempelajari huruf-huruf itu. Cakar depannya mendorong buku di depannya ke arah Cale.

Raon berseru bahwa dia merasa belajar huruf itu sulit. Itu bohong. Raon menambahkan bahwa dia merasa sulit untuk menghitung juga. Dia mengatakan bahwa dia tidak pintar dan harus banyak belajar. Cale menatap Raon dan bertanya apakah naga itu hebat. Raon mengatakan bahwa dia tidak hebat dan menyuruh Cale untuk berhenti mengajarinya berbagai macam hal karena dia ingin bermain.

Cale berpikir itu bisa dimengerti karena bermain dengan baik ketika masih kecil juga merupakan bagian dari pengalaman hidup seseorang. Dia menoleh ke CH dan bertanya apakah dia sudah mengenal huruf. CH melirik Cale tanpa senyum di wajahnya dan bergumam bahwa menulis itu sulit dan butuh waktu lama untuk belajar (Tunggu, CH bisa berakting atau dia benar-benar merasa kesulitan?). Cale memejamkan mata dan berpikir bahwa sudah 3 hari sejak dia sepenuhnya mengendalikan tubuh antek Venion.

Cale cemas kalau-kalau yang lain sudah lulus tes ini, jadi dia ingin segera menyelesaikan tes ini. Masalahnya tidak ada yang muncul lagi setelah petunjuk 'pujian' diucapkan oleh suara itu beberapa hari sebelumnya. Dia merasa aneh karena Raon tidak lagi dipenjara di gua. Namun situasinya masih sama. Dia kemudian mendengar seseorang mengetuk pintu.

Seseorang bertanya apakah mereka ada di rumah, dan suara itu tidak asing. Cale teringat bahwa itu suara penjaga desa, jadi dia menyuruh CH dan Raon untuk berlatih menulis huruf seraya membuka pintu. Cale tanpa ragu membuka pintu tetapi kemudian segera menutupnya. Dia mengutuk dan CH berdiri, mendekati Cale dan bertanya apa yang terjadi.

Tapi Cale menoleh ke Raon. Apa yang dia lihat di luar pintu adalah kereta dengan lambang keluarga Stan. Tampak juga seorang kesatria selain penjaga desa. Kesatria ini adalah kesatria eksklusif Venion. Cale bertanya-tanya bagaimana mereka menemukannya, tetapi menyadari bahwa dia melakukan kesalahan dalam membelanjakan uang di wilayah Henituse.

Dia melihat cakar Raon gemetar dan mengira Raon telah melihat lambang itu. Cale menyadari bahwa Raon masih cemas dan takut pada Venion. Raon yang berusia 3 tahun dan 4 tahun berbeda. Cale telah menyelamatkan Raon yang berusia 4 tahun dengan CH dan anak-anak kucing saat itu. Tapi kali ini, Cale hanya melepaskan belenggu Raon dan Raon harus melakukan semuanya sendirian bersama antek Venion.

Raon pasti mengira dia masih lemah. Dia telah merobohkan gunung, tetapi akhirnya harus bepergian sendirian dengan antek Venion. Awal dari kedua Raon ini berbeda. Cale menyadari bahwa itu adalah kesalahannya karena dia sekarang tahu mengapa Raon cemas. Jadi dia membuka pintu dan menyapa kesatria yang marah.

Raon masih sangat muda. Naga berusia 4 tahun itu pintar tetapi tidak pandai dalam segala hal. Jadi Cale berpikir bahwa naga berusia 3 tahun ini tidak tahu cara membuang sampah dengan benar. Raon mungkin telah merobohkan gunung dan menghancurkan vila, tetapi dia tidak membunuh orang. Cale berpikir bahwa dia berlebihan membelanjakan uangnya. Keluarga Stan pasti menemukannya dengan mudah.

Tetapi Cale berpikir bahwa dia dapat dengan mudah menyingkirkan masalahnya. Fakta bahwa dia membuat Raon gelisah membuat hatinya sakit. Cale melewati si kesatria dan menuju ke kereta. Dia membuka pintu kereta dan melangkah masuk. Dia melihat Venion dengan perban di anggota tubuhnya saat Venion memanggilnya bajingan. Cale tersenyum cerah pada tatapan Venion dan berkata, “Kamu masih hidup? Maafkan aku. Aku pikir kamu sudah mati." Berlawanan dengan mulutnya yang tersenyum, matanya menatap Venion dengan dingin.

***

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 741           

>>>            

Chapter 743

===

Daftar Spoiler