Saturday, August 21, 2021

[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#726)



Chapter 726: Apa Kamu Waras? (2)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

KRS bertanya siapa pemburu itu dan CJG menjawab ada dua kandidat. Melintasi dunia merupakan sesuatu yang sulit, tetapi menilai dari perilaku masa lalu para pemburu, seseorang pasti telah menyeberang ke dunia ini. KRS menanyakan bagaimana mereka melintasi dunia karena bahkan para dewa pun sulit melakukannya. Tetapi CJG mengerutkan kening dan mengatakan bahwa dia tidak tahu. Dia berdiri dari bangku dan berjalan ke gedung tempat acara akan diadakan.

CJG mengatakan bahwa dia pertama kali mengetahui ada pemburu di dunia ini pada musim gugur tahun lalu. Dan jejak terakhir pemburu itu ada di dekat area di mana KRS berada. Jadi CJG tahu saat itu bahwa KRS adalah target si pemburu. KRS bertanya kenapa dia padahal dia bukan tribulator. CJG menjelaskan bahwa sampai sekarang, dua tribulator dari bumi menyeberang ke dunia lain, dan para pemburu pasti telah menemukan jejaknya. Cale mengira kedua tribulator itu adalah CJG dan CH.

CJG melanjutkan bahwa mereka pasti telah menemukan KRS saat mencari manusia dengan kekuatan dewa. Kedua tribulator memiliki kekuatan dewa, jadi para pemburu pasti menduga bahwa tribulator lain juga memiliki kekuatan dewa. Cale bingung mengapa dia memiliki kekuatan dewa, dan akhirnya menyadari apa itu. Kutukan juga merupakan kekuatan dewa. Kutukan yang didapat WS karena melanggar sumpah kematiannya juga karena kekuatan Dewa Kematian.

Nasib KRS dipengaruhi oleh WS, jadi meskipun itu adalah kutukan, KRS juga memiliki jejak kekuatan Dewa Kematian. CJG kemudian mengatakan bahwa dewa sedang mencoba untuk menghapus 'kekuatan' yang mempengaruhi KRS sekarang (menghilangkan kekuatan berarti menghapus WS karena dia adalah penyebab kutukan). KRS bertanya dewa yang mana itu, dan CJG mengerutkan kening sebelum menjawab bahwa itu adalah b*jingan yang tidak ingin dia ajak bekerja sama. KRS berkata itu pasti Dewa Kematian, dan CJG berkata iya. Dewa Kematian sedang berusaha memperbaiki situasi itu, dan CJG berharap itu akan berjalan dengan baik.

Tetapi Cale tahu itu tidak akan berjalan dengan baik. Di dunia ilusi ini, CJG di sini sepertinya tidak tahu bahwa CH akan gagal menghentikan WS. Akibatnya, Dewa Kematian akan mengontak CJS, tetapi ketika CJS menolaknya, Cale dan KRS akan bertukar tubuh. KRS bertanya sambil tersenyum apakah dia adalah umpannya. CJG menoleh kaget saat KRS menatapnya.

KRS bertanya kepada CJG apakah dia dipanggil hari ini untuk memancing pemburu keluar. Cale berspekulasi bahwa CJG mengundangnya hari ini untuk bertemu CJS dan LSH. Tapi mau tidak mau dia meragukannya karena ada pembicaraan soal umpan. Seolah menyeret seorang pemburu ke tempat CJS berada. Seakan-akan CJG menggunakan CJS dan KRS sebagai umpan untuk mengidentifikasi pemburu. Cale tadinya mengira CJG adalah orang yang sangat baik hati karena dia ingin KRS bertemu CJS dan LSH.

Tapi sorot mata CJG ketika dia mengatakan dia ingin membunuh pemburu itu tampak berbahaya. Itu bukan mata orang waras. Cale berpikir bahwa dia tidak bisa sepenuhnya mempercayai CJG. Dia tidak tahu sejauh mana orang ini akan berubah hanya demi tujuannya. CJS tampaknya menggunakan KRS dan CJS untuk menyingkirkan pemburu. Dan ada satu alasan lagi mengapa Cale berhati-hati terhadap CJG.

Karena dia tidak terlalu ingat akan tahun pertamanya di SMA. CJG sebelumnya mengatakan bahwa pemburu bisa memanipulasi ingatan, jadi KRS pasti pernah bertemu pemburu di masa lalu. Dan karena KRS selamat saat itu, CJG pasti ada hubungannya dengan itu. Kekuatan kuno Api Pemusnahan bertanya kepada Cale apakah dia ingin bertarung, tetapi Cale mengabaikannya. Super Rock berkata dengan suara hati-hati bahwa CJG belum mengetahui tentang kekuatan kuno KRS, dan bahwa CJG tampaknya kuat.

Kekuatan kuno lain mengatakan bahwa itu bukan tubuh asli CJG. Cale terkejut dan bertanya apakah itu tubuh tiruan, tetapi kekuatan kuno mengatakan bahwa itu juga bukan tiruan. Sepertinya CJG menyembunyikan kekuatannya sendiri dan membatasi dirinya agar tidak diperhatikan oleh pemburu. Jadi saat ini itu bukan tubuh asli CJG. Bagaimanapun, KRS melirik CJG dan bertanya bagaimana seorang pemburu langsung mengenali tribulator. Jika pemburu sudah mengamati KRS sejak tahun lalu, sepertinya mereka belum yakin.

CJG mengatakan tidak mudah melihat nasib orang lain. Keduanya berjalan lebih dekat ke tempat yang ramai. CJG kemudian mengatakan bahwa para pemburu akan tahu begitu mereka membunuh tribulator. Mereka memiliki mata untuk melihat apakah mangsanya adalah tribulator atau bukan setelah mereka membunuh tribulator. KRS bertanya apa yang akan terjadi padanya, dan CJG tersenyum tipis, meyakinkan KRS agar tidak khawatir karena dia tidak berencana membiarkan KRS terluka.

Tetapi Cale memikirkan apa yang akan terjadi jika rencananya berjalan keliru. Dia ingin menanyakan itu tetapi malah berbicara dengan senyum cerah. Dia mengatakan bahwa ya, itu tidak akan pernah terjadi. Dia dan CJS, tidak ada hal buruk yang akan terjadi pada mereka. Meskipun tidak terlihat oleh Cale, jumlah debu kuning yang menutupi segala sesuatu di sekitarnya meningkat.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

KRS menghela napas dan duduk di lantai. Ia lelah dengan pekerjaan tanpa henti yang ia lakukan untuk membantu CJG sebagai staf acara tersebut. CJG mengatakan bahwa KRS lemah. Tidak seperti KRS, CJG terlihat baik-baik saja. CJG mengatakan bahwa tidak lama lagi akan ada demonstrasi ilmu pedang, dan KRS bertanya apakah itu adalah ilmu pedang kuno dari keluarga Choi.

CJG menanyakan bagaimana dia tahu itu, dan KRS menjawab bahwa dia melihatnya tertulis di jadwal acara. KRS tersenyum ketika dia tahu bahwa CJG ingin dia melihat CJS di demo ilmu pedang keluarga Choi nanti. CJG mengatakan bahwa mereka harus pergi ke ruang staf dan beristirahat. KRS mengangguk dan berdiri. Mereka berada di sudut aula pameran kecil di mana hal-hal yang berkaitan dengan berbagai seni bela diri masa lalu ditampilkan. Karena banyak orang datang untuk menonton, akan sulit untuk beristirahat dengan nyaman jika mereka duduk di sini berpakaian sebagai anggota staf.

Saat itu, KRS mendengar suara yang riang. Suara itu berseru, “Hyung. Lihat pedang ini!” dan orang lain berkata kepada suara itu “Haa…Jung Soo. Apakah kamu tidak lelah?" KRS menoleh ke suara itu, ke orang yang sedang melihat pedang yang dipajang. Tapi seseorang memanggil KRS. Dia berbalik dan melihat Jung Yi Rang (JYR). JYR bertanya mengapa KRS ada di sini, dan apakah dia adalah bagian dari staf acara.

Jung Yi Rang adalah orang yang duduk di sebelah KRS di kelas, dan orang yang memperkenalkan KRS ke klub perpustakaan dan ketua klub. KRS menyapanya, dan JYR terus bertanya mengapa dia ada di sini. Tapi Cale sangat senang bertemu JYR. Cale menduga JYR adalah b*jingan pemburu sialan itu. Dia tahu itu arena CJG tersenyum. CJG tampak senang bertemu junior klubnya, tapi mata CJG tidak tersenyum.

CJG memanggil JYR, dan JYR menyadari bahwa CJG juga ada di sana. Dan Cale tersadar saat itu. Ketika CJG mengundang KRS untuk datang ke sini, Cale mengira CJG berusaha membantunya. Tapi setelah pembicaraan mereka beberapa waktu lalu, CJG juga ada di sini untuk membunuh pemburu itu. Namun, saat Cale melihat JYR, saat dia menyadari bahwa JYR adalah pemburu, Cale bertanya-tanya apakah JYR tahu identitas asli CJG.

Mengapa JYR bergabung ke perpustakaan jika dia hanya ingin mengamati KRS dan bukan CJG? Cale juga ingat JYR mengatakan bahwa dia melihat CJG berbicara dengan asisten guru dan mendengar secara tidak sengaja bahwa CJG sedang menulis novel fantasi. JYR mengatakan bahwa dia telah mendengarnya secara kebetulan, tetapi bagaimana jika JYR mengejar CJG dan mendengar percakapan itu pada saat itu?

Cale bertanya-tanya apakah JYR tahu bahwa CJG adalah seorang pengembara. Dan jika dia tahu, seperti apa situasinya di mata JYR? Bahwa seorang pengembara berada di dekat KRS? Cale tersenyum dan berpikir seolah-olah CJG mengiklankan bahwa KRS adalah tribulator. Pemburu itu pasti akan yakin bahwa KRS adalah tribulator. Pertanyaannya adalah apakah CJG menyadari hal itu.

CJG telah mengatakan beberapa hari sebelumnya bahwa dia akan menunjukkan beberapa hal menyenangkan kepada KRS, bahwa ini akan membantu KRS dalam kehidupan dan kehidupan sosialnya, dan hal-hal baik lainnya yang dikatakan CJG. Tetapi pada saat yang sama, CJG mengatakan dengan mata dingin tentang memusnahkan semua pemburu. Cale juga mengingat CJG meyakinkannya bahwa dia tidak akan terluka. Dia juga ingat bahwa CJG tidak menjawab pertanyaan KRS jika dia adalah umpan.

Jadi Cale menyadari bahwa yang satu (JYR) mencoba memburunya sementara yang satunya lagi (CJG) menggunakannya sebagai umpan untuk mangsa mereka. Super Rock memberi tahu Cale agar tidak marah dan mengatakan bahwa jika naga muda itu melihatnya tersenyum seperti itu, naga muda itu akan menyuruhnya untuk tidak tersenyum seperti itu. Sementara itu, kekuatan kuno Api Pemusnahan bertanya kepada Cale apakah dia ingin melemparkan petir. Tapi Cale hanya tersenyum cerah.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

*** 

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 725           

>>>            

Chapter 727

===

Daftar Spoiler 


Thursday, August 19, 2021

Remarried Empress (#237) / The Second Marriage



Chapter 237: Dua Pria Yang Kebingungan (2)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Namun, para nona bangsawan sangat marah melihat adegan singkat itu.

“Bagaimana mungkin pengantin pria yang baru saja menikah kemarin, bersama kakak iparnya dalam suasana yang begitu intim!?”

"Bagaimana Christa bisa melakukan ini?"

“Sungguh memalukan! Meskipun memiliki selir adalah hal yang biasa, bukankah Christa saudara ipar Yang Mulia?”

"Mendiang raja pastilah sangat kecewa!"

"Tidak ada yang aneh tentang itu."

"Tidak ada?"

"Bukankah Christa dulu mencintai Yang Mulia?"

"Betulkah?"

“Itu adalah cerita yang terkenal. Kabarnya ketika dia menjadi putri mahkota dia terus meratap dan menangis. Aku pikir itu adalah rumor palsu karena sepertinya mendiang raja dan Christa memiliki hubungan yang baik…”

"Astaga!"

"Tetap saja, mengapa Yang Mulia melakukan ini padahal dia baru saja menikah?!"

"Orang tidak berubah semudah itu."

Para nona bangsawan, yang dengan dingin mengutuk perilaku Heinley dan Christa, dengan cepat menuju Navier.

Karena pernikahan baru saja berlangsung, mereka sangat marah karena Kaisar Heinley melakukan hal-hal ini dengan saudara iparnya.

Bahkan mantan ratu, yang mereka kasihani, sekarang tampak jahat.

Merasa sedih, para nona bangsawan tiba-tiba bergegas ke aula pesta untuk menjadi mendukungnya {Navier}.

Sementara itu, Kapmen berjalan di koridor dengan mata tertunduk, tidak menyadari fakta ini.

Dia bermaksud pergi ke kamarnya dan sekaligus meminum penawarnya. Namun, tiba-tiba perasaan hampa menghampirinya. 'Apa yang harus aku lakukan selanjutnya?'

Ketika hatinya, yang telah mendidih oleh kecemburuan, menjadi tenang, penyesalan yang mendalam muncul di dalam dirinya.

Kapmen tertegun sejenak, dan akhirnya mengambil keputusan.

'Seperti yang dikatakan Navier, yang terbaik bagiku adalah mencintai orang lain. Untuk menekan efek ramuan, yang menyebabkan kekacauan pada emosiku, akan lebih baik untuk mengarahkan penderitaan cintaku ke orang lain. Kemudian dua perasaan yang bertikai akan bertabrakan dan aku tidak perlu melalui ini lagi.’

Putus asa, Kapmen berdiri diam sejenak sambil memikirkan ke mana harus pergi.

Saat itu, dia mendengar tangisan dari balkon lantai ini. Kapmen berjalan ke sana dan saat dia masuk dia terkejut.

Rashta terisak-isak, bersandar di pagar.

'Tidak, jangan wanita ini!'

Kapmen mencoba berbalik dengan tergesa-gesa, tetapi matanya sudah terlanjur bertatapan dengan mata Rashta.

'Bagaimana semuanya bisa menjadi begitu rumit!?'

Kapmen mengerutkan bibirnya, tetapi pada saat itu air mata berlinang di mata Rashta dan mengalir ke pipinya.

Karena efek ramuan yang kuat, mau tidak mau dia melepas mantelnya.

"Grand Duke?"

Yang mengejutkan Rashta, Kapmen menyelimuti dirinya dengan mantelnya.

Mata Rashta melebar, terkejut dengan sikap Kapmen, yang biasanya memperlakukannya dengan jijik.

"Ini…"

“Jangan menangis.”

"Ah…"

"Jika kamu menangis, aku akan sedih."

Rashta yang bingung sontak berdiri, sementara Kapmen berbalik mengutuk lidahnya.

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Apakah terjadi sesuatu yang buruk?

Entah mengapa Heinley tidak kembali setelah berbicara sendirian dengan Grand Duke Kapmen.

Tidak akan mudah untuk menemukan mereka berdua, jadi setelah menghabiskan waktu di aula, aku kembali ke kamar kami dulu.

Ketika aku bertanya kepada Yunim, dia mengatakan Heinley sudah kembali.

Kenapa dia kembali sendirian tanpa mengatakan apa-apa? Dia tidak seperti itu…

Itu aneh, tetapi begitu aku masuk ke kamarku, aku pergi ke kamar tidur bersama dan mengetuk pintu Heinley.

"Heinley, boleh aku masuk?"

“…”

“Heinley?”

Namun, respons yang aku dengar dari dalam kamar adalah penolakan.

“Ratuku. Maafkan aku. Aku sedang tidak enak badan sekarang."

"Apakah kamu ingin aku memberimu obat?"

“Tidak, tidak apa-apa. Kupikir aku akan merasa lebih baik setelah beristirahat.”

Suaranya lemah.

Dia mulai membuatku takut.

Mungkinkah efek samping dari penggunaan tempat tidur batu mana sudah termanifestasi pada Heinley?

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Sementara Navier penasaran dengan sikap Heinley…

Kapmen, yang hendak pergi, akhirnya duduk di bangku balkon di samping Rashta, didorong oleh efek ramuan.

Kapmen sekarang berpikir bahwa bintang-bintang yang bersinar di langit menyerupai Rashta, jadi dia mengucapkan kata-kata kotor di dalam hati.

Ramuan ini hampir seperti kutukan!

Selain itu, bahkan di tengah semua ini, perasaannya terhadap Navier masih utuh, dan setiap kali dia melihat bulan di langit, baginya, itu mirip dengan Navier.

Aku pasti sudah gila.

Rashta, tidak menyadari apa yang ada dalam pikiran Kapmen, dengan lantang mengungkapkan rasa jijiknya pada apa yang terjadi sebelumnya.

“… Jadi kakaknya turut campur tangan dengan Rashta… bukankah itu terlalu berlebihan?”

“Itu berlebihan.”

“Itu sama saja dengan ancaman. Rashta sekadar peduli pada saudara perempuannya.”

[Berapa banyak orang yang sudah mendengar bahwa permaisuri yang digulingkan tidak subur? Apakah ini akan mempengaruhi posisi permaisuri yang digulingkan?]

Kapmen tersenyum dalam hati saat Rashta merengek.

Dia seorang wanita cantik dengan suara yang indah. Selain itu, suara batinnya lembut dan hangat.

Namun, sungguh ironis meskipun memiliki suara batin yang begitu manis, dia memiliki pikiran jahat yang begitu terang-terangan.

Meskipun dia tahu Rashta berbohong, dan itu membuatnya marah karena dia mengatakan hal-hal buruk terhadap Navier, dia khawatir dengan penampilan rapuh Rashta.

Itu karena efek ramuan, tapi dia tidak bisa menahannya.

Rashta, yang memperhatikan tatapan Kapmen, tersenyum ketika dia mencengkeram mantel yang dia berikan padanya dengan tangannya.

Ada lebih dari beberapa pria yang bereaksi seperti ini, mabuk oleh penampilannya.

Sikap Kapmen bukanlah hal baru bagi Rashta.

[Pria tidak punya pilihan selain mencintai Rashta. Heinley juga menyukai Rashta pada awalnya.]

Kapmen tersenyum kecil, mendengarkan pikirannya yang percaya diri, dan segera berdiri ketika dia merasakan efek ramuannya sedikit mereda.

"Aku akan pergi sekarang."

Dia harus segera kembali ke kamarnya sebelum dia bisa melakukan hal bodoh lainnya karena dia berada di luar kendali.

“Ah, mantelnya…”

“Kamu bisa menyimpannya.”

Tetapi ketika dia berbalik, Kapmen mendengar pikiran Sovieshu.

[Pokoknya, dia tidak akan lama memegang posisi Permaisuri.]

Dia memiliki suara yang tenang.

Ketika Kapmen mendongak, dia melihat Sovieshu bersandar di pagar salah satu balkon lantai atas.

Dia melihat tepat ke arah ini.

Begitu Kapmen menundukkan kepalanya untuk memberi salam, Rashta melihat ke arah yang sama, bertanya-tanya, 'Ada apa?'

Dia berdiri karena terkejut melihat Sovieshu.

“Yang Mulia! Ini…"

Dia mencoba mencari alasan, tetapi Sovieshu meninggalkan balkon tanpa sepatah kata pun.

Rashta buru-buru meninggalkan balkon tempat dia bersama Grand Duke Kapmen dan naik ke atas. Namun, Sovieshu sudah pergi.

Rashta panik sejenak, tetapi segera tenang.

'Tidak. Itu lebih baik. Dia sepertinya mengira Rashta adalah ikan yang terperangkap, jadi dia tenang. Sudah waktunya Yang Mulia tahu betapa dicintainya Rashta. Sekarang dia telah melihat seseorang seperti Grand Duke mendekatiku, dia akan cemburu dan khawatir.'

Rashta, yang berpikir itu lebih baik, tersenyum lembut dan kembali ke bawah untuk menghentikan Grand Duke Kapmen alih-alih mengejar Sovieshu.

‘Aku harus membuatnya mengerti bahwa jika dia terus merindukan mantan istrinya, dia juga akan kehilangan aku.

"Grand Duke. Mari kita bicara sedikit lagi.”

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Keesokan harinya aku mencoba menemui Heinley, tetapi diberi tahu bahwa McKenna datang untuk urusan perbatasan yang mendesak.

Sebagai gantinya, dia meninggalkanku sepiring telur orak-arik dan roti.

Saat aku melihat piring itu aku tiba-tiba merasa cemas.

Malam pengantin adalah formalitas. Setelah kami tidur bersama untuk pertama kalinya, apakah persahabatan yang kami bangun telah lenyap? Aku bahkan merasa malu setiap kali aku berpikir Heinley mungkin menyukaiku.

Tapi kemarin, para nona bangsawan sangat baik padaku.

Ya. Anehnya, para nona bangsawan dari Kekaisaran Barat memperlakukanku dengan baik.

Itu pencapaian yang cukup bagus.

Pernikahan kami bukan karena cinta….

Mungkin aku terbawa oleh gairah yang dia tunjukkan pada malam pengantin kami.

Memelukku, berkata dia mencintaiku, bahwa dia akan bahagia bahkan jika dia mati seperti ini, membisikiku kalau dia tidak ingin meninggalkan sisiku, dan memelukku dalam pelukannya yang kuat sepanjang malam….

Sepertinya aku benar-benar terbawa oleh itu …

Mungkin saja Heinley hanya bersemangat karena itu adalah pengalaman pertamanya.

Untuk meredakan perasaan pahitku, aku pergi ke taman.

Di sana, aku bertemu dengan Grand Duke Kapmen.

Grand Duke Kapmen terkejut sesaat, tetapi segera mendekatiku.

Ketika aku melihatnya, aku ingat saat mata kami bertemu pada hari malam pengantin.

Aku sengaja mengesampingkan masalah pribadi dan membicarakan masalah perdagangan.

Grand Duke Kapmen segera mengikuti dan kami berbicara sebentar. Tapi saat kami berjalan, Rashta muncul dan menyapa kami.

Grand Duke Kapmen. Saudari. Selamat pagi."

Berapa lama dia akan terus memanggilku saudari?

Aku tidak menyukainya, tetapi aku menunjukkan ekspresi tenang dan membalas salamnya.

Grand Duke Kapmen di sisiku, juga menyapanya dengan tenang.

"Selamat pagi."

Rashta berdiri di depan Grand Duke Kapmen, tersenyum menawan dan bertanya dengan lembut,

"Grand Duke, apakah Anda kembali dengan selamat tadi malam?"

Tadi malam? Apakah mereka bersama? Apa yang sedang terjadi?

Sementara aku terkejut, Grand Duke Kapmen membuka mulutnya.

“Mantelku kemarin…”

“Ah, mantelnya. Aku memilikinya."

Rashta menatapku, seolah-olah mereka sedang membicarakan sebuah rahasia.

Haruskah aku meninggalkan situasi ini?

Saat aku memikirkannya, aku mendengar suara tegas Kapmen.

"Aku mau itu dikembalikan."

Keanehan tidak berakhir di situ.

Rashta bertanya, tampak bingung pada Grand Duke Kapmen.

"Mengapa sekarang kamu bertingkah seperti ini, Grand Duke?"

Mengapa dia begitu bingung? Bukankah Grand Duke Kapmen selalu begitu dingin?

"Tolong kirimkan melalui pesuruh."

Setelah Rashta pergi, aku bertanya dengan rasa ingin tahu.

“Apa yang terjadi di antara kalian berdua?”

Kemudian, Grand Duke Kapmen menjawab dengan tegas,

"Tidak ada yang terjadi."

“?”

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Meski mengatakan tidak terjadi apa-apa, Kapmen sebenarnya sedikit kaget.

Kapmen yakin bahwa kemarin efek ramuan itu bekerja pada Rashta. Namun, ketika dia bangun pagi ini dia merasa lebih baik. Sekarang tidak masalah jika dia melihat Rashta.

Masalahnya adalah efek ramuan itu masih bekerja terhadap Navier.

'Apa alasannya?'

Kapmen menganggap itu aneh, dan dia bertanya-tanya apakah Heinley juga sama, jadi dia bergegas menemuinya begitu dia selesai berbicara dengan Navier.

Saat itu, Heinley sedang berbicara dengan Christa.

'Aku meminumnya dua kali, efek dari ramuan kedua menghilang dengan cepat, tapi tidak dengan yang pertama…’

“Aku mabuk dan kehilangan akal untuk sesaat. Maafkan aku. Ketika aku mabuk, aku tidak sepenuhnya sadar.”

"Kamu mabuk?"

"Betul sekali. Tapi, karena orang lain mungkin salah paham, mulai sekarang ketika aku mabuk, tolong jangan mengkhawatirkanku dan abaikan saja.”

Heinley ingat dengan jelas bahwa Christa adalah orang yang mendekatinya lebih dulu dan menyeka dahinya, tetapi meski begitu dia tetap menganggap itu adalah kesalahannya.

Sebaliknya, Christa, yang menaruh harapannya kemarin, merasa kakinya lunglai dan seolah akan pingsan kapan saja.

Meskipun ketika dia menyeka keringatnya, dia tiba-tiba lari seolah-olah dia sudah sadar. Dia pikir Heinley hanya terkejut oleh perasaannya terhadap dirinya ...

"Atau panggil McKenna atau pejabat lain."

Heinley berbicara dengan dingin dan tegas. Christa menatapnya dengan mata gemetar dan pergi seolah-olah dia melarikan diri.

Kapmen menyadari bahwa efek ramuan cinta pada Heinley juga telah hilang dalam sehari.

'Jika efek ramuan tidak lebih kuat dari sebelumnya, lalu mengapa efek ramuan masih utuh terhadap Navier?'

Hipotesis yang disebutkan gurunya kepadanya terngiang-ngiang di telinganya.

Dia mengatakan Kapmen jatuh cinta padanya sebelum dia meminum ramuan itu sehingga terbukti lebih efektif.

'Apakah aku selama ini ... jatuh cinta dengan Permaisuri Navier?'

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 236                

>>>             

Chapter 238

===

Daftar Chapters 

Remarried Empress (#236) / The Second Marriage



Chapter 236: Dua Pria Yang Kebingungan (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Itu jelas melewati batas.

Wajah para dayang di sampingku langsung menegang. Akhirnya, Mastas tidak tahan lagi, tetapi ketika dia hendak mengatakan sesuatu, sebuah suara bercampur tawa terdengar.

"Anda mengatakan itu seperti orang yang berpengalaman?"

Itu adalah kakakku.

Bahkan sebelum dia berbalik, Rashta tersentak saat dia mengenali suaranya.

Namun, dia cepat melihat kakakku dengan ekspresi polos.

"Apa maksudmu?"

Untungnya, aku berada di depan Rashta, jadi aku bisa melihat perubahan ekspresinya.

Yang lebih penting lagi… akankah kakakku baik-baik saja? Apakah dia akan kehilangan kesabarannya di sini?

Aku sedikit khawatir, tetapi untungnya, kakakku menjawab Rashta sambil tersenyum.

“Bukan apa-apa. Saya hanya bertanya karena Yang Mulia dari Kekaisaran Timur berbicara seolah-olah Anda sudah punya bayi.”

“Aku tidak mengerti maksudmu.”

"Tidak ada makna mendalam."

Kakakku, yang menyebutkannya lagi, menambahkan dengan nada bercanda.

"Saya tidak mencoba untuk menyiratkan bahwa Yang Mulia Permaisuri Kekaisaran Timur memiliki anak tersembunyi."

Meskipun dia mengatakannya dengan bercanda, itu benar.

Mungkin karena ini wajah Rashta tampak menjadi kaku.

Rashta menggerakkan bibirnya seolah ingin bertanya apakah itu ancaman.

Tapi dia tidak bisa begitu saja bertanya, 'Apakah kamu memerasku?'

Jika begitu, sama saja dia mengakuinya sebagai kelemahan.

Pada akhirnya, Rashta terpaksa tersenyum dan berkata dengan nada bercanda.

"Anda sedikit kasar."

"Saya?"

"Kata-kata Anda memiliki duri di dalamnya."

"Kata-kata saya. Jadi apa yang ada dalam kata-kata seseorang yang tanpa berpikir menyebut saudara perempuan orang lain tidak subur? Pisau? Belati?”

"!"

"Oh, kalau dipikir-pikir, aku meninggalkannya di sana."

“Bukan pisau atau belati…. Selain itu, Rashta tidak tahu apa maksudmu.”

Ini adalah cara Rashta berbicara awalnya... Meskipun di permukaan dia tersenyum, pada kenyataannya dia sangat gugup. Untungnya bagi Rashta sepertinya tidak ada yang memperhatikan detail itu.

“Tidak, itu bukan sesuatu yang Yang Mulia ketahui. Itu tadinya berada di tangan saya.”

"Hah?"

"Dokumen penting dengan nama Permaisuri di di dalamnya."

Menurutku dia tidak tiba-tiba berbicara tentang dokumen dengan namaku. Dokumen yang dibicarakan kakakku pastilah ada nama Rashta di dalamnya.

Dokumen apa yang kakakku hilangkan?

Sama bingungnya, Rashta bertanya,

"Sebuah dokumen?"

“Saya tidak sengaja meninggalkannya di istana. Ah, tentu saja, di Istana Kekaisaran Timur. Saya ingat sekarang begitu saya melihat Yang Mulia Permaisuri.”

Rashta sepertinya belum mengerti. Meskipun dia tampak enggan, dia tidak bisa langsung menjawab.

“Anda harus mencarinya dengan cermat. Sepertinya itu dokumen penting.”

Kakakku tersenyum dan menatapku, tapi pergi ke tempat lain.

Ah!

Dokumen yang sekarang dibicarakan kakakku, mungkinkah itu sertifikat perdagangan budak Rashta?

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

* * *

Sementara itu, Heinley berjalan bersama Grand Duke Kapmen.

Suasana di antara keduanya terasa aneh.

Heinley kesal dan tidak nyaman, sementara perasaan Kapmen campur aduk, memikirkan apa yang akan dia lakukan.

'Haruskah aku benar-benar berbuat sejauh ini? Dia akan sedih jika aku melakukannya, apakah aku tetap harus melupakannya?’

Dengan setiap langkah yang dia ambil, pikiran Kapmen berputar-putar seperti koin.

[Untuk apa dia memanggilku? Mengganggu saja. Aku harus cepat kembali untuk berada di samping Ratuku].

Namun, dia menjadi lebih bertekad ketika dia mendengar pikiran Heinley.

Hal berikutnya yang muncul di benak Heinley adalah kenangan malam pengantin, yang akhirnya membutakan akalnya.

Mata Kapmen sangat merah begitu dia berhenti.

"Apa yang ingin Anda bicarakan?"

Ketika Heinley melihat Kapmen berhenti, dia bertanya sambil tersenyum.

Dia masih menganggap ini sebagai gangguan, tetapi dia tidak berniat menjadi seperti Sovieshu, yang terbawa emosi dan mengusir Grand Duke Kapmen.

"Saya tahu Anda sibuk, saya minta maaf karena memanggilmu untuk berbicara sendirian."

Kapmen berbicara dengan tenang, menyembunyikan niatnya yang sebenarnya, lalu mengangkat dua gelas sampanye yang dibawa seorang pelayan di atas nampan.

Setelah pelayan itu mengangguk dan pergi, Kapmen mengulurkan salah satu gelas ke Heinley.

"Tidak apa-apa. Aku hanya sedikit sibuk.”

Heinley menerima gelas yang ditawarkan Kapmen kepadanya.

"Lebih penting lagi, apa yang bisa saya lakukan untuk Anda?"

"Ah, saya ingin berbicara tentang perdagangan."

"Tentang perdagangan?"

Heinley mengangguk, mengangkat gelas sampanye ke bibirnya.

"Betul sekali. Setelah perayaan pernikahan selesai, Yang Mulia Permaisuri Navier akan mulai memenuhi perannya sebagai Permaisuri. Saya berharap perdagangan dengan Rwibt akan menjadi prioritas.”

Kapmen tanpa sadar menatapnya. Tatapannya yang terang-terangan mengguncang indra Heinley.

'Kenapa dia menatapku seperti itu?' Merasa tidak nyaman, Heinley menurunkan gelas sampanyenya lagi.

Aku menatapnya dengan sangat serius.

Kapmen terlambat menyadari kesalahannya dan tersenyum, berpura-pura tidak peduli, tetapi Heinley dengan cerdik mengulurkan gelas sampanyenya ke Kapmen dan berkata,

"Bagaimana kalau bertukar minuman?"

Kapmen tersenyum seolah bingung.

"Anda memiliki selera yang aneh."

“Kita akan berhubungan dalam banyak hal di masa mendatang.”

Meski mendengar komentarnya, Heinley terus menawarkan gelas sampanyenya.

Kapmen menukar gelasnya dengan Heinley tanpa banyak kesulitan. Dia kemudian segera meminum sampanyenya.

Melihat ini, Heinley tersenyum canggung dan bertanya-tanya, 'Apakah aku bereaksi berlebihan?'

Mendengar pikiran Heinley, Kapmen melihat ke bawah dan tersenyum dalam hati.

Dia telah menuangkan ramuan itu ke dalam kedua gelas untuk berjaga-jaga. Jadi hasilnya akan tetap sama meskipun gelasnya ditukar.

Tanpa sadar, Heinley meminum sampanye dengan lega. Pada saat itu, Kapmen bergegas pergi ke tempat lain, menjaga pandangannya ke bawah.

“Kapmen? Grand Duke?"

Heinley memanggil Grand Duke Kapmen dengan bingung, tetapi dia tidak berhenti.

'Sungguh pria yang aneh.' Heinley mendecakkan lidahnya dan menggelengkan kepalanya.

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

“Um… Yang Mulia?”

Christa kemudian mendekat dengan hati-hati, memanggil Heinley.

"Kakak ipar?"

'Mengapa Christa datang ke sini tiba-tiba?'

Heinley memandang Christa dengan heran, dan jantungnya berdebar kencang begitu mata mereka bertemu.

Heinley menelan ludah.

Dia tiba-tiba tertarik pada Christa, seolah-olah dia tidak bisa menghilangkannya dari pikirannya.

Heinley mau tidak mau meletakkan tangannya di dadanya.

'Apa yang sedang terjadi?'

Christa juga menelan ludah melihat dia seperti ini.

Sebelumnya, ketika dia minum kopi dengan Grand Duke Kapmen, dia mengatakan sesuatu yang sangat aneh padanya.

Dia mengatakan kepadanya bahwa jika dia mencintai dan ingin dekat dengan Heinley, pergilah kapan dan di mana dia mengarahkannya. Itulah saat ini, di tempat ini.

Tentu saja, dia tidak percaya kata-katanya. Namun, itu sangat dekat dengan ruang perjamuan, jadi dia datang sejauh ini hanya karena penasaran.

Tapi Heinley menatapnya ... dengan ekspresi kaget.

Juga, seolah-olah dia ingin menyangkal sesuatu, dia menggelengkan kepalanya dan menggigit bibirnya.

“Yang Mulia? Apa kamu baik baik saja? Wajahmu merah.”

Christa mengulurkan tangannya dengan hati-hati, memperhatikan ekspresinya.

Heinley mundur selangkah, tetapi wajahnya masih merah.

“Yang Mulia?”

Christa memanggil Heinley dengan suara setengah berharap dan setengah khawatir.

Heinley menekan wajahnya yang memerah dengan telapak tangannya dan menggertakkan giginya.

'Ini perbuatan Grand Duke Kapmen. Dia memberiku sesuatu yang aneh!’

Dia bertingkah aneh dan jantungnya berdebar tak terkendali.

Heinley berhasil membuka mulutnya, dia bermaksud memberitahunya bahwa dia sebaiknya pergi.

"Kakak ipar."

Tapi suara yang keluar juga terdengar manis.

Heinley merasa putus asa ketika dia menyadari bahwa suaranya sendiri berada di luar kendalinya. Sementara itu, Christa sangat senang mendengar suara itu.

Juga, mata itu. Mata basah itu merindukan kasih sayang.

Dia telah memimpikan momen ini selama lebih dari satu dekade. Sekarang dia akan menjaganya dengan baik.

Ketika Christa memperhatikan keringat dingin di dahi Heinley, dia mengeluarkan saputangan dari sakunya.

Dia tahu Grand Duke Kapmen telah melakukan sesuatu. Tapi apa pun itu, tidak ada yang penting baginya sekarang.

Momen ini seperti mimpi baginya.

“Yang Mulia. Kau berkeringat.”

Christa mengangkat tangannya yang gemetar dan meletakkan saputangan di dahi Heinley.

"Aku akan menyeka keringatmu."

Heinley tidak bisa bergerak, merasa seolah-olah dia dalam keadaan lumpuh.

Tubuhnya berada di luar kendalinya.

Dan pemandangan ini dilihat oleh para wanita bangsawan dari Kekaisaran Barat, yang keluar dari aula perjamuan untuk mencari udara segar.

Para wanita bangsawan saling memandang, dan dengan cepat meninggalkan tempat itu.

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 235                

>>>             

Chapter 237

===

Daftar Chapters