Saturday, July 31, 2021

[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#719)



Chapter 719: Bagaimana Menanggung Kenangan (2)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Biru adalah kesedihan, kuning adalah kebosanan, hijau adalah kegagalan, ungu adalah penghinaan, dan hitam adalah kemarahan. Cale menatap jas hitam dan kemeja putihnya sebelum melihat sekeliling. Dia berada di pemakaman rekan satu timnya, dan tidak banyak orang yang hadir. Namun tidak seperti rekan satu timnya lainnya yang memiliki kerabat atau kenalan di pemakaman mereka, hanya KRS yang hadir untuk CJS dan LSH.

Ketika malapetaka itu terjadi, budaya pemakaman yang paling berubah. Alasannya sederhana – terlalu banyak orang yang meninggal, dan lebih banyak lagi yang akan mati. Jadi acara itu disederhanakan dan dipersingkat. KRS mendengar seseorang memanggilnya “Ketua tim Kim”. Dia melihat seseorang tersenyum canggung dan mengulurkan tangan padanya. KRS mengenal orang ini.

Setelah pemakaman LSH dan CJS, KRS menggantikan LSH dan menjadi ketua tim, tetapi dia mendengar banyak orang dari departemen lain bergosip tentang dirinya. Ada yang mengatakan bahwa dia tidak menangis meskipun penyelamatnya meninggal, ada yang mempertanyakan apakah dia layak untuk tugas itu meskipun LSH menunjuknya sebagai penggantinya, dan sebagainya. Orang yang mengolok-olok KRS karena acuh tak acuh dan tidak menangis di pemakaman ini adalah ketua tim departemen lain, dan orang inilah yang sekarang memanggilnya.

Ingatan Cale tentang momen ini tidak terlalu jelas. Atau lebih tepatnya, dia memiliki ingatan yang jelas tentang itu, tetapi karena kondisi mentalnya yang membuatnya tidak dapat sepenuhnya menerima keadaan, dia hanya mengingat apa yang ingin dia ingat dengan sangat jelas. Pada saat itu, perusahaan menangani sebagian besar pengaturan pemakaman karena cukup sulit bagi KRS yang masih muda dan belum berpengalaman untuk mengurus jenazah rekan satu timnya yang sudah meninggal.

Perusahaan menghormati wasiat LSH dan menunjuk KRS sebagai penggantinya, tetapi ia belum ditunjuk secara resmi. Jadi KRS menanyai pria itu dan menjabat tangan pria itu yang terulur. Dia berkata, "Di tim saya, satu-satunya ketua tim adalah Lee". Mata pria itu bergetar dan dia tersenyum lebih canggung. Cale tahu bahwa ini adalah ilusi, tetapi rasanya sangat nyata.

Pria itu mencoba dengan ramah mengatakan bahwa KRS akan menjadi ketua tim, dan KRS tidak menjawabnya. Tatapan KRS bukanlah tatapan seseorang yang muda dan tidak berpengalaman, tetapi tatapan dari seseorang yang lebih tua, jadi pria itu menghindari tatapan KRS. Dia kemudian mencoba mengubah topik, bertanya kepada KRS apakah dia merasa sangat kesulitan. KRS melepaskan tangan mereka, dan mengakui bahwa itu sulit.

Pria itu terdiam mendengar kata-kata KRS, dan orang lain di pemakaman juga terkejut dan menoleh ke KRS. Cale tahu mengapa mereka melakukan ini. Karena pada saat itu, KRS menanggung semuanya tanpa menunjukkan ekspresi apa pun dan dia bahkan tidak menangis. Dia berpikir bahwa itu adalah satu-satunya cara untuk bertahan hidup saat itu. Tapi sekarang, dia tahu tidak begitu.

Bagaimana menanggung kesedihan ini, kehilangan ini, ingatan sialan ini. Bukan dengan berdiri tegak tanpa terguncang. Terkadang, tidak apa-apa terguncang. Tidak semua manusia itu sama, karena setiap orang memiliki cara hidupnya masing-masing. Cale telah menguasai berbagai cara di usianya, dan sepertinya sedikit tahu cara mana yang tepat untuknya sekarang.

Bukan karena dia bertemu LSH dalam mimpi dan mendengar bahwa CJS baik-baik saja. Memori Cale tidak melupakan kesedihan, kegembiraan, dan kebahagiaan. Jadi Cale menatap potret itu. Saat itu, sulit baginya. Itu menyedihkan baginya. Dan bahkan sekarang, itu masih menyedihkan, jadi dia mengakui "Ini menyedihkan." Dia masih muda saat itu, tetapi semua yang dia alami membuatnya dewasa.

Dan entah bagaimana dia ingin melanjutkan dan mengembangkan lebih lanjut hal-hal yang dibuat LSH dan apa yang telah dicapai rekan timnya. Dia ingin membunuh semua monster k*parat itu. Karena itu, KRS sekarang berbicara. “Jadi, aku harus bekerja keras untuk masa depan.” Untuk rekan timnya yang pergi lebih dulu. KRS tersenyum tipis, tetapi tidak ada yang mengerutkan kening saat melihatnya. Karena itu adalah senyum pahit yang muncul setelah penderitaannya yang luar biasa, penuh dengan emosi mendalam yang bisa dilihat siapa pun.

KRS melanjutkan, “Kalau begitu aku akan bertahan.” Dia tidak tahu bagaimana melupakan ingatan ini. Dia hanya menanggungnya selama sisa hidupnya. Tetapi Cale berpikir bahwa dia bisa menanggungnya dengan mudah sekarang. Dia melirik potret LSH dan CJS sambil tersenyum. Dia menoleh ke pria yang berjabat tangan dengannya. Pria itu terkejut, tetapi KRS berkata, “Tidak sulit.” Pria itu bingung, tetapi Cale melanjutkan, "Tes ini juga tidak sulit."

Dan pada saat itulah. Wajah pria itu retak. Tidak, semua yang ada di dunia ilusi ini mulai retak. Tak lama, cahaya biru yang melambangkan kesedihan terlihat olehnya. Kemudian dia melihat cahaya kuning di ujungnya. Kuning yang melambangkan kebosanan.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Alberu bangun dan melihat komandan kesatrianya. Para penanggung jawab telah memberi tahu semua orang bahwa kelompok pertama yang dikirim masih bertarung di kuil, dan itu termasuk Cale palsu dan asli yang mereka lihat. Namun, kebingungan dan ketakutan itu tidak mudah mereda. Tetapi ketika Alberu bangun, kebingungan para prajurit Kerajaan Roan mereda meskipun dia tidak melakukan atau mengatakan apa-apa. Jadi komandan kesatria yang melihat ini kemudian berpikir bahwa Alberu telah menjadi sang matahari.

Ini mungkin tampak tidak setia kepada raja saat ini, tetapi Alberu sudah diperlakukan seperti raja di dalam dan di luar kerajaan. (Penulis-nim, tolong beri nama untuk komandan kesatria ini. Dia sudah menjadi simp Alberu begitu lama, hahaha) Tapi begitu orang yang begitu penting itu membuka matanya, dia meninggalkan balai kota dan menuju ke kuil.

Alberu memaki meskipun ada orang lain di sekitarnya. Dia tidak punya waktu untuk memikirkan hal lain karena dia bingung dengan apa yang tiba-tiba terjadi. Dia berbicara dengan Cale melalui cintamani dalam wujud harimau hitamnya. Tapi tiba-tiba, asap hitam menutupi cintamani, dan tak lama kemudian dia tidak dapat berkomunikasi dengan Cale.

Dia menilai ada sesuatu yang terjadi pada sisi Cale karena tidak ada retakan atau cacat pada cintamani di sisinya. LSH bertanya kepadanya apa yang sedang terjadi, dan Alberumon menjawab bahwa dia tidak tahu. Tapi ketika PJT bertanya kenapa dia tidak tahu, Alberumon menyuruhnya diam. Kemudian dia merasakan kekuatannya sebagai harimau hitam terkuras dari tubuhnya.

PJT dan LSH terkejut dan mencoba memanggil tabib di luar. Tapi pandangan Alberu pada mereka perlahan memudar, termasuk p!KRS yang baru saja memasuki ruangan. Pandangannya menjadi gelap, dan ketika dia membuka matanya lagi, dia kembali ke tubuhnya sendiri. Dia bergumam bahwa itu membuatnya gila ketika dia melihat bola di atas kuil.

Bola itu terbagi rata seperti pai apel. Itu terbagi menjadi 6 bagian tetapi melekat satu sama lain dan masih mempertahankan bentuk bolanya. Bagian-bagian itu melambangkan 6 orang yang dikirim ke kuil. Alberu berlari ke tempat Eruhaben dan Raon berada, dan melihat bahwa semua bagian berwarna biru. Tapi dua bagian mulai berkedip hampir bersamaan.

Komandan kesatria berteriak kaget, dan Alberu dengan tajam menatap bagian-bagian yang berkedip. Kedua bagian segera berubah menjadi kuning pada saat bersamaan. Alberu berkomentar bahwa ini adalah tes asli, dan bahwa dua orang telah lolos dari tes kesedihan dan sekarang dalam tes kebosanan. Tapi dia bertanya-tanya siapa mereka berdua karena tidak ada petunjuk tentang siapa mereka. Alberu dengan cepat menaiki tangga ke kuil sembari dipenuhi dengan kekhawatiran.

***

Cale melihat sekelilingnya dan bertanya-tanya apakah ini kebosanannya. Kemalasan atau kebosanan terjadi karena bosan dengan momen, tugas, atau keadaan tertentu. Atau bisa juga keadaan pikiran dan tubuh yang lelah. Begitulah cara dia mendefinisikannya. Tapi dia menyadari garis waktu di mana dia berada saat ini. Cale memandang dirinya sendiri dan melihat dirinya mengenakan jaket cokelat dan celana krem. Dia memakai seragam sekolahnya. Cale kini menjadi KRS yang berusia 17 tahun saat masih duduk di bangku SMA yang masih tinggal di panti asuhan.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

*** 

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 718           

>>>            

Chapter 720

===

Daftar Spoiler 



[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#718)



Chapter 718: Bagaimana Menanggung Kenangan (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

***

Angie: Beberapa koreksi untuk chapter terakhir (Terima kasih kepada Milka yang memberitahukan ini!).

  • Cale tidak memanipulasi kekuatan kuno di tubuh SG. Dia menggunakan kekuatan kunonya sendiri, tetapi Dewa Kematian hanya membuka kunci kekuatan kuno yang sesuai dengan garis waktu dunia ilusi {saat ini}, jadi hanya kekuatan kuno perisai dan jantung yang bisa digunakan.
  • Vitality of the Heart (VoH) tidak bertanya-tanya kenapa dia jauh dari tubuh Cale. MTL lupa menerjemahkan satu kata, jadi terjemahan sebenarnya seharusnya “Noona, kenapa aku jauh darimu?” Jika kamu ingat, Unbreakable Shield “memakan” VoH dan menjadi lebih kuat. Tetapi pada garis waktu ini, Cale baru saja memperoleh dua kekuatan kuno itu dan belum menggabungkannya. Jadi perisai dan VoH masih terpisah satu sama lain. Maka dari itu, VoH pun heran kenapa ia kini terpisah dari noonanya (AP perisai). { AP = Ancient Power / kekuatan kuno}

***

CH memilih untuk bertahan daripada menyerang ketika dia melihat perisai perak melindunginya. Dia membungkus dirinya dengan yong hitamnya dan berjongkok. Tangan SG mendekati perisai dan CH merasakan sesuatu yang tidak diketahui dan menakutkan dari aura merah di tangan SG. Dia secara naluriah menyadari bahwa aura merah itu melampaui {kekuatan} manusia. Dia juga merasakan keputusasaan dari aura itu.

Jantungnya berdebar kencang saat pikirannya memperingatkannya untuk menghindarinya. Saat tangan merah menyentuh perisai, tidak ada dentuman, ledakan, atau apa pun. Perisai itu dimakan oleh aura merah sedikit demi sedikit tanpa suara. Ini adalah pertama kalinya CH melihat perisai Cale lenyap seperti itu. Dia menyadari bahwa lawannya memang seorang dewa.

Aura merah itu adalah kekuatan yang menakutkan dan menyeramkan, tetapi juga kekuatan dewa. Namun, CH tidak mundur. Setelah datang ke dunia ini, dia menyadari bahwa dia hanya bisa bergerak maju dengan mengambil dua langkah jika dia mundur selangkah. Jadi dia memilih untuk melangkah maju daripada mundur. Perisai itu lenyap dan CH mencoba mengeluarkan yong hitamnya.

Tapi dia tidak perlu melakukan itu. Perisai itu muncul kembali dengan penampilan yang lebih kuat dari sebelumnya. CH menoleh meskipun ada musuh di depannya. Cale mempertahankan perisainya dengan wajah acuh tak acuh yang khas. CH menyadari bahwa dia melupakan sesuatu. Gaya bertarung SG adalah bertarung dengan efisien tanpa membebani tubuhnya. SG bisa menggunakan perisainya secara efisien dari waktu ke waktu.

Tapi Cale berbeda. Dia ceroboh. Cale terus-menerus menggunakan kekuatan kunonya sampai-sampai dianggap gegabah. Karena Cale tidak memikirkan efisiensi dan tubuhnya, melainkan hanya maksud atau tujuannya. Dan tujuan Cale sekarang adalah untuk melindungi CH. Jadi untuk mencapai tujuan itu, dia akan menghentikan SG bahkan jika dia batuk darah.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

CH mengingat penampilan Cale yang berdarah dan itu membuatnya bergerak. Dia berseru bahwa SG harus dihentikan. iw!Raon menciptakan perisai hitam di depan perisai Cale, tapi itu juga dimakan oleh aura merah. iw!Eruhaben bergumam bahwa dia telah mengalami segala macam hal aneh di tahun-tahun terakhir hidupnya, dan bahwa aura merah itu bukanlah kekuatan dari dunia ini. Debu emas mulai muncul di sekelilingnya.

Mary membuka tas subruangnya dan menuang isinya ke tanah. Itu adalah tulang-tulang yang dibawa oleh dark elf yang menyusup ke menara lonceng alkimia sebelumnya. Tulang-tulang ini berisi mana mati dari ruang bawah tanah menara. Dia memanipulasinya untuk membuat naga tulang besar yang segera terbang menuju SG.

Setelah melihat semua itu, CH memejamkan mata dan memikirkan masa lalu. Dimulai dengan Cale dan sekarang dia memiliki rekan, keluarga, dan teman dekat. Dia bergumam bahwa tidak ada yang berubah dan kembali membuka matanya. Saat dia melihat perisai iw!Raon dan Cale kembali dimakan oleh aura merah, CH menyimpulkan bahwa dia bisa memercayai mereka, bahwa energi merah dan mengerikan yang dipenuhi dengan keputusasaan itu tidak akan mencapainya. Atau lebih tepatnya, tidak masalah jika itu menyentuhnya karena dia tidak akan membiarkan dirinya dimakan oleh itu.

Pada saat itu, naga tulang hitam dan debu emas menyerang SG. Debu emas meledak dan CH menggunakan momen itu untuk mundur. iw!Eruhaben melangkah maju dan berkata bahwa dia akan mengurus pria itu. Namun terhenti saat melihat apa yang terjadi. Sementara itu, Mary mengerang dan jatuh dengan satu lutut tertekuk. Tulang-tulang naga kehilangan bentuknya dan menghilang begitu saja.

Semua orang menyadari bahwa itu adalah kekuatan dewa, dan ketika penglihatan mereka menjadi jelas, mereka melihat SG dalam kondisi sempurna. Tidak ada lagi aura merah di tangannya. Sebagai gantinya, dia memegang sabit merah besar yang mengingatkan seseorang pada darah. Debu emas dimakan oleh sabit itu saat menyentuhnya. Setiap orang yang menyaksikan kemudian menyadari bahwa itu adalah kekuatan dewa keputusasaan. Sosoknya dengan sabit membuatnya terlihat lebih serius.

SG tersenyum dan CH meneriakkan nama Mary. SG seketika berada di depan Mary dan mengangkat sabitnya. Aura merah membubung dari sabit dan membelah udara, tapi perisai perak yang melindungi Mary adalah satu-satunya yang menghilang. SG menoleh ke Cale yang tidak terkejut, heran, atau takut akan kekuatan dewa. Cale dengan acuh tak acuh bertanya apakah dia bisa sembarangan menggunakan kekuatan dewanya.

Cale tahu bahwa kekuatan yang digunakan SG berasal dari keputusasaan dari orang-orang yang memasuki kuil. Tapi SG perlu menggunakan kekuatan itu untuk memecahkan segelnya, jadi jika dia menggunakannya seperti sekarang, dia tidak akan bisa membuka segelnya selama sisa hidupnya. Cale mengatakan semua itu dengan acuh tak acuh, tetapi jauh di lubuk hatinya, dia memikirkan kekuatan macam apa itu, dan bagaimana cara menghentikannya.

Lawannya adalah dewa tersegel dan bukan lawan yang mudah dalam kondisinya saat ini. Dia berpikir untuk menggunakan kemampuan 'Embrace' pada aura merah itu, tetapi segera menggelengkan kepalanya. Serangan WS hanya bertahan beberapa menit sebelum meledak. Tetapi jika itu adalah aura merah, itu mungkin meledak saat dia ‘merangkul’nya. Rekan-rekannya bisa saja terluka karena kesalahannya.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Tetapi Cale merasa ada sesuatu yang aneh terutama pada senyum SG. Dia bertanya kepada SG apakah tidak apa-apa melanggar aturan tes seperti itu. Tapi semakin dia mempertanyakannya, senyum SG semakin lebar. Tiba-tiba terdengar suara memekakkan telinga. Langit berguncang dan sebuah suara terdengar, mengatakan "Terjadi kesalahan." Suara itu sepertinya bukan berasal dari makhluk hidup.

Cale melihat sekeliling dan yang lainnya juga terkejut. Bahkan mereka yang berasal dari dunia ilusi juga terkejut ketika mereka mendengarnya. Suara itu berkata, "Menganalisis penyebabnya." Cale tiba-tiba terpikir sebuah hipotesis. Jika aturan tes dilanggar, apa yang akan terjadi pada tes itu? Ada dua pilihan: mulai ulang atau dihentikan. 

Tetapi tes tidak dapat dimulai kembali karena tes unik yang saat ini berlangsung berasal dari kekuatan yang telah dikumpulkan SG di kuil. Tanpa kekuatan itu, tes itu tidak bisa dimulai ulang lagi. Tetapi jika tes dihentikan, apa yang akan terjadi setelah itu? Saat Cale menyadari kemungkinan itu, dia membuka perisainya. CH berteriak bahwa mereka harus mengakhirinya di sini sekarang, dan Mary dan Toonka berlari ke arah mereka.

Yang lain juga mencoba membantu termasuk iw!Alberu yang mendekati Cale sambil memegang tombak. iw!Alberu mencoba menanyakan apa yang terjadi, tapi SG tertawa terbahak-bahak dan mengangkat sabitnya. Sabit itu dipenuhi dengan aura merah yang ditembakkan ke segala arah. Itu adalah serangan acak, tetapi semakin dia memegang sabitnya, suara mekanis itu terdengar semakin keras.

SG tampaknya menyerang apa pun secara acak, tetapi CH menyadari bahwa target SG adalah dunia ilusi itu sendiri. CH berpikir bahwa dia tidak bisa membiarkan SG melakukan itu, jadi dia menggunakan kekuatan yang dia simpan sampai akhir. Tanah bergetar mulai dari kaki CH dan CH berkata “Bangkitlah” saat dia mengingat aksi seseorang. Tombak batu besar segera menjulang dari tanah. Itu adalah kekuatan kuno Super Rock yang CH dapatkan di dunia ilusi ini.

CH mengarahkan pedangnya ke SG saat yong hitam itu muncul dan menuju ke SG. Tombak batu mengelilingi yong hitam dan segera mencapai SG. Tapi aura merah mematahkan tombak. CH berpikir bahwa bahkan jika tombaknya patah, dia masih memiliki banyak tombak itu. Tapi SG mendengus dan mengangkat sabitnya. Dia menebas langit, membuat garis merah di langit.

Pada saat itu, Cale berdiri di depan iw!Alberu dan menggunakan perisainya. Cale  bertanya pada iw!Alberu mengapa dia diam saja. Dia ragu-ragu sejenak sebelum berkata, "Ketika tes terputus ..." Cale terdiam beberapa saat sebelum melanjutkan "... tes yang baru akan terbuka". iw!Alberu bingung dengan apa yang dikatakan Cale.

Cale mengatakan bahwa tes yang baru adalah tes yang sebenarnya. Dia memasang senyum yang sangat ramah seraya meletakkan tangannya di bahu iw!Alberu dan berkata, “Senang bertemu denganmu, hyung.” iw!Alberu bingung dan bertanya-tanya mengapa Cale memanggilnya hyung. Dia mencoba bertanya mengapa, tetapi Cale melanjutkan bahwa mereka akan bertemu lagi bahkan jika itu sudah berakhir. (Bagian ini sebenarnya membingungkan. Seorang teman yang tahu bahasa Korea mengatakan bahwa Cale mengatakan bahwa mereka akan bertemu lagi, dan yang lain mengatakan bahwa Cale menegur iw!Alberu karena diam saja. Jadi ya, itu membingungkan.)

Tapi mereka semua mendengar suara tanpa emosi atau kehangatan. Itu adalah suara dari sebelumnya yang mengatakan “Menemukan penyebab kesalahan.” Tubuh Cale, Toonka, CH, Mary, dan SG bergetar, dan mungkin hal yang sama terjadi pada Rosalyn dan Clopeh di benua timur. Cale tahu bahwa rencana mereka telah gagal. Suara itu melanjutkan, "Penyebab kesalahannya adalah pelanggaran aturan yang ceroboh."

Cale memandang SG yang tersenyum. Suara itu berkata, "Dinilai bahwa tes saat ini tidak dapat dilanjutkan." Itu berarti tes dihentikan, dan SG berkata kepada Cale bahwa dia bisa mendapatkannya kembali sebagai mangsa yang lebih enak. Lidahnya menjilat bibirnya, dan Cale mengerti bahwa mangsa SG berarti keputusasaan dari grup pertama yang dikirim. Suara itu mengumumkan bahwa tes itu akan kembali ke tes awal.

Cale merasakan tubuhnya menjauh dari tempat ini. Dia menoleh dan melihat iw!Raon terbang menuju CH. CH mengulurkan tangannya yang memudar dan membisikkan sesuatu kepada iw!Raon. Cale menoleh ke iw!Alberu dan berkata, “Yang Mulia, hiduplah dengan baik. Tolong ingat itu.” Dia tidak lagi melihat ekspresi iw!Alberu setelah itu.

Cale tersenyum ketika dia berpikir bahwa tes itu akan menjadi tes asli yang diceritakan Ahn Roh Man kepada mereka. SG tidak akan muncul lagi dalam ujian ini karena dia akan disegel di suatu tempat di kuil. Jadi ketika dia menemukan SG di segelnya, Cale berencana untuk menggunakan kemampuan 'embrace'-nya pada SG. Tentu saja, SG bisa memakan keputusasaan grup pertama yang dikirim, tetapi Cale percaya pada kemampuan rekan-rekannya.

Dia berpikir bahwa mereka hanya harus lulus tes itu secepatnya dan keluar dari ilusi ini. Dia tidak khawatir tentang tes itu ketika kegelapan menghilang dan cahaya biru bersinar. Biru berarti kesedihan, dan ketika cahaya biru itu menghilang, Cale menundukkan kepalanya dan melihat dirinya sendiri. Dia mengenakan pakaian duka. Dia mengangkat kepalanya dan melihat potret CJS dan LSH di depannya. KRS kehilangan keluarganya saat masih muda, dan garis waktu dunia ilusi saat ini adalah saat KRS kehilangan keluarga keduanya.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

*** 

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 717           

>>>            

Chapter 719

===

Daftar Spoiler 



Thursday, July 22, 2021

Remarried Empress (#229) / The Second Marriage



Chapter 229: Jangan Coba-Coba Memikirkannya (2)

 

Christa sedikit terkejut dengan sikap tak terduga Rashta.

Inilah seorang wanita dengan pesona iblis yang naik ke posisi Permaisuri setelah menjadi selir Kaisar Sovieshu.

Bahkan di Kerajaan Barat Rashta banyak dibicarakan karena alasan ini. Semua orang mengira dia adalah seorang femme fatale {wanita cantik yang menggoda} dengan pesona mematikan.

Tetapi bagi Christa dia tampak seperti gadis desa yang naif.

Selain itu, sangat mengejutkan melihat Permaisuri Kekaisaran Timur membuat pengakuan seperti itu tentang ketidakmampuannya berbaur ke dalam masyarakat kelas atas dan kurang berpengalamannya dalam etiket.

“Selama saya tinggal di sini, saya ingin berteman dengan Christa.”

Mendengar permintaan Rashta dengan tatapan bak malaikat, Christa mengangguk secara refleks.

Sebenarnya, ketika dia diberitahu tentang undangan Rashta, Christa berasumsi bahwa dia berencana untuk menggunakannya untuk menghadapi Navier. Christa tentu saja merasa aneh karena dia berbicara begitu banyak tentang dirinya sendiri. Dia pikir Rashta akan langsung ke intinya sekarang.

Namun, Rashta bukan saja tidak menyebutkan apa pun tentang Navier, dia berperilaku seperti seorang wanita yang memulai debutnya di masyarakat kelas atas.

Christa merasa senang mendengarkannya berbicara tentang berbagai topik karena sepertinya dia benar-benar tidak terbiasa dengan masyarakat kelas atas.

Begitu Christa lengah, Rashta beralih ke topik yang dia inginkan.

“Um, saya harap Anda tidak tersinggung dengan apa yang hendak Rashta katakan. Rashta tidak tahu banyak tentang bangsawan jadi Rashta bertanya. ”

“?”

"Meskipun Navier dulunya seorang permaisuri, dia menikah lagi dengan Yang Mulia Heinley dari Kerajaan Barat."

“…”

"Tidak bisakah Christa menikah lagi?"

Christa menatap Rashta dengan wajah kaku.

Sementara dayang-dayang bertanya padanya karena mereka khawatir, dia bingung bahwa Rashta, yang baru saja dia temui, mengangkat topik pernikahan kembali.

“Satu-satunya kasus pernikahan politik yang Rashta tahu adalah pernikahan Navier … Mungkin karena itu adalah pernikahan politik, Navier tidak memiliki perasaan untuk Yang Mulia. Itu sebabnya dia segera menikah lagi dengan Yang Mulia Heinley.”

Meskipun menyadari bahwa Christa tidak senang membicarakan hal ini, Rashta melanjutkan,

"Jika ini adalah pola umum dalam pernikahan bangsawan, maka Lady Christa juga melakukan pernikahan politik ..."

Akhirnya, Christa memotongnya dengan tegas.

"Saya tidak ingin membicarakannya."

"Oh, maafkan saya."

Rashta buru-buru meminta maaf dengan ekspresi terkejut. Namun, dia tertawa dalam hati pada tanggapan tegas Christa.

Dia pasti sedang jatuh cinta.

Kalau tidak, dia tidak akan menjadi begitu serius.

"Ayo minum lagi."

Berpura-pura tidak memperhatikan, Rashta menawari Christa lebih banyak minuman yang dicampur dengan alkohol.

Minuman itu mulai berpengaruh dan seiring berjalannya waktu Christa menjadi lebih dan lebih santai.

Ketika Christa terlihat mabuk, Rashta bertanya,

“Ini tidak seperti Anda menikah lagi karena perselingkuhan seperti yang dilakukan Navier. Anda kehilangan suami Anda, tetapi Lady Christa tidak bisa menikah lagi. Itu tidak adil, kan?”

Jika Christa menolak lagi untuk berbicara tentang topik itu, dia akan membuatnya minum lebih banyak.

Tapi Christa tersenyum pahit, dan Rashta bergembira. 'Sedikit lagi!'

Setelah beberapa gumaman, akhirnya Christa sedikit membuka hatinya.

"Meskipun saya bisa menikahi pria mana pun di dunia, saya tidak bisa menikahi satu-satunya pria yang saya inginkan."

"Mengapa?"

“… Dia tidak merasakan hal yang sama dengan saya.”

Tersenyum tak berdaya, air mata berlinang di mata Christa.

Rashta tersenyum cerah dan mengulurkan saputangan.

Rashta awalnya bermaksud membuatnya merasa bahwa kewenangannya telah direnggut untuk mengambil keuntungan darinya dengan cara tertentu. Namun, dia menemukan informasi yang lebih menarik dari yang diharapkan.

Jadi dia menyukai Heinley.

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Sehari sebelum pernikahan….

Heinley dan aku pergi ke aula upacara untuk berlatih upacara pernikahan terlebih dahulu.

Heinley berencana untuk mengumumkan dirinya sebagai kaisar, jadi para pembantu terdekatnya juga berkumpul di sini. Saat itu sedang dibahas kapan waktu yang ideal baginya untuk mengumumkan dirinya sebagai Kaisar Barat.

Dia harus melakukannya pada saat dia akan menerima perhatian paling besar. Namun, karena berbagai pendapat sulit untuk mencapai kesepakatan dan diskusi berlangsung lebih lama dari yang diharapkan.

Akhirnya, Heinley dan aku menuju ke sudut aula upacara untuk beristirahat sejenak.

Aku menggunakan kesempatan itu untuk menanyakan sesuatu yang menggangguku sejak kemarin.

"Apa yang kamu bicarakan dengan Yang Mulia Sovieshu tadi malam?"

Heinley tertegun sejenak ketika dia mencoba untuk menjalin tangannya dengan tanganku. Karena jari-jari kami bersentuhan, aku langsung merasakan heinley tersentak.

Aku menatap Heinley dengan lembut, memegang tangannya lebih dulu.

Sovieshu menindasnya? Apa yang mereka bicarakan?

Kemudian Heinley menghela napas dan menggerutu.

"Ini tidak adil."

“?”

“Kamu kejam.”

Apa?

“Memegang tanganku dan bertanya padaku dengan tatapan itu, kamu tidak memberiku pilihan selain menjawab.”

Saat aku tertawa terbahak-bahak, Heinley dengan enggan menjawab.

“Aku hanya memilih kata-kata yang tepat untuk membuat Yang Mulia Sovieshu kehilangan kesabaran.”

Mendengar kata-katanya aku berhenti tertawa.

Heinley? Apa kamu serius?

Aku terkejut. Apa Heinley bertingkah seperti itu juga?

Tapi tak lama, peristiwa perjamuan khas Tahun Baru terlintas di benakku.

Heinley ... pernah secara terbuka meniru cara Rashta berbicara di depan Sovieshu untuk membuatnya marah.

Kalau dipikir-pikir, itu benar. Dia memang begitu.

Aku lupa karena sejak kami menjadi dekat dia sangat lembut, tetapi sebelum kami menjadi dekat, aku pikir Heinley memiliki kepribadian yang mirip dengan Rashta.

Dia pandai membuat orang kesal sambil tertawa ...

Aku mengerutkan kening memikirkan itu.

Heinley bertanya, menatapku.

"Apakah kamu marah pada Heinley?"

Aku hanya bisa tertawa melihat caranya berbicara.

Heinley sekali lagi meniru cara Rashta berbicara, menatapku dengan senyum lebar.

“Jangan marah pada Heinley.”

"Jangan meniru cara berbicara itu."

Meskipun menjadi Heinley, itu terdengar lucu. Itu adalah cara berbicara yang paling aku benci.

Heinley menyeringai dan berbisik, menyandarkan kepalanya dengan pelan di bahuku.

“Istriku, aku sangat menyukaimu.”

Dia terlihat lucu, jadi aku menggosok-gosokkan kepalaku ke kepalanya. Namun, aku perhatikan ajudan dekatnya ternganga melihat kami, dan aku buru-buru memasang wajah serius.

Tentu saja, aku juga mengangkat kepalaku lagi. Namun, McKenna terlanjur tertawa.

Aku langsung menatap Heinley dengan ekspresi tegas dan mengatakan apa yang aku pikir perlu,

“Heinley. Kamu tidak harus akrab dengan Yang Mulia Sovieshu, tetapi kamu juga tidak harus melawan Kaisar dari negara dengan kekuatan nasional yang sama. ”

"!"

"Lebih baik tidak menimbulkan masalah yang tidak perlu."

Suasananya bagus, tapi tiba-tiba berubah. Ekspresi Heinley menjadi kaku.

Aku merasa bersalah melihat ekspresi itu, tapi aku harus mengatakannya.

"Kamu adalah suamiku, tetapi pada saat yang sama kamu harus menjaga Kerajaan Barat."

Heinley tidak menjawab.

Apa dia berniat untuk terus membuat masalah?

“Heinley.”

Baru setelah aku memanggil namanya, Heinley mendongak.

Tapi apa yang dia katakan dengan lembut bukanlah tanggapan atas kata-kataku.

"Aku punya sesuatu untuk diakui padamu."

Ia berusaha mengalihkan topik pembicaraan.

Aku mengerutkan kening dan mencoba memberitahunya lagi, tapi—

“Aku tidak punya pengalaman.”

Apa yang Heinley katakan membuatku terdiam.

Apa… apa yang baru saja dia katakan?

Sementara aku terkejut, Heinley berbisik di telingaku.

"Jadi, kamu harus membimbingku pada malam pernikahan."

Pikiranku menjadi kosong meskipun aku tahu dia sengaja mengubah topik pembicaraan.

Aku tidak pernah menyebutkannya, tetapi hal itu telah melayang-layang di pikiranku selama ini.

Tapi apa yang dia maksud?

Dia ingin aku membimbingnya. Apakah dia memintaku untuk mengambil inisiatif?

Wajahku memanas, jadi aku menurunkan pandanganku.

Andai saja dia pura-pura tidak memperhatikan. Namun, Heinley memiringkan kepalanya hingga dahi kami bersentuhan, menatap mataku, dan mengolok-olokku.

"Istriku, kamu benar-benar memerah."

"… Kamu juga."

“Guru-guruku dulu memberitahuku …”

“?”

"Aku hanya perlu belajar sesuatu sekali untuk menguasainya."

"!"

Meskipun aku mencoba untuk menjaga ekspresi acuh tak acuh, itu tidak berhasil seperti yang kuharapkan.

Akhirnya, aku membuat alasan bahwa kami telah cukup berlatih, dan meninggalkan aula upacara seolah-olah aku melarikan diri ... tetapi di luar aula berdiri Grand Duke Kapmen.

Aku harus menyapanya… Tidak.

Aku tidak bisa mengobrol dengan tenang bersama Grand Duke Kapmen sambil membayangkan malam pengantin.

"!"

Untungnya, setelah dilihat lebih cermat, ekspresi Kapmen benar-benar murung.

Sepertinya dia tidak punya keinginan untuk berbicara juga.

***

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 228                

>>>             

Chapter 230

===

Daftar Chapters