Thursday, April 1, 2021

Remarried Empress (#176) / The Second Marriage (Ep. 86 part 3 - 87)

 


Chapter 176

 

Mendengar perkataan yang berani itu, Christa menatapku, bingung.

Jika Christa mengoreksi ucapan abdi istana itu lagi, Christa akan tampak sedang memarahinya, jadi dia berusaha membuatnya menyadari siapa aku ... Sayangnya, abdi istana itu tidak menyadarinya.

Tidak mengerti apa-apa, abdi istana itu terus 'memuji ratu yang sebenarnya.' kali ini Christa menatapku dengan putus asa.

Dia sepertinya ingin aku turun tangan dan mengatakan yang sebenarnya.

Aku merasa kasihan pada Christa… tapi aku diam saja.

Sebaliknya, aku menatap abdi istana itu tanpa suara. Inilah yang aku khawatirkan sebelumnya. Dua ratu yang usianya tidak terlalu jauh berbeda.

Istana kerajaan, di mana transisi kekuasaan yang alami tidak terjadi dan oleh karena itu secara teknis ada dua ratu.

Aku ingin melihat sikap jujur ​​abdi istana itu tentang hal ini.

Salah satunya bukan lagi ratu resmi, seperti setahun yang lalu, tetapi terus memainkan peran sebagai ratu. Teman, keluarga, dan pendukungnya semuanya ada di sini. Sebagian besar pejabat istana pasti juga dipekerjakan olehnya.

Sebaliknya, yang satunya menjadi ratu, tetapi dia adalah orang asing, dan keluarga, teman, dan pendukungnya semuanya berada di negara lain. Dia tidak memiliki hubungan dengan para abdi istana Kerajaan Barat.

Sudah jelas kepada ratu mana para abdi istana itu akan menaruh simpati, tetapi aku ingin memastikan ini dengan mata kepalaku sendiri.

Setelah itu, kami bertemu lebih banyak abdi istana dan situasi serupa terus terjadi, tetapi aku berdiri diam sampai akhir.

“Um… Kuharap itu tidak terlalu memengaruhimu.”

Ketika kami mencapai istana yang terpisah, Christa berbicara kepadaku dengan hati-hati, seolah-olah dia khawatir.

Dia memasang senyum sedih di mulut pucatnya.

"Mereka sudah terbiasa dengan saya, mereka orang baik. Mereka merasa kasihan dengan situasi saya saat ini, tetapi saya yakin mereka akan segera mengikuti Anda.”

"Saya mengerti…"

Aku menjawab sedikit pelan, agar tidak terkesan terlalu datar.

Namun, aku sama sekali tidak setuju dengannya. Sebagian besar abdi istana yang kami temui dalam perjalanan sejauh ini memuji Christa, memanggilnya 'Ratu'.

Sementara itu, mereka mengatakan bahwa aku orang asing, wanita licik yang menikah lagi segera setelah dia menceraikan suaminya, dan sombong karena aku datang dari Kekaisaran Timur.

Apa lagi yang mereka pikirkan tentangku?

Beberapa abdi istana yang telah melihatku turun dari kereta mendekati Christa dengan tersenyum, dan ketika mereka melihatku berdiri di sampingnya, mereka menutup mulut mereka dengan ngeri ...

'Jika aku tidak ada, mereka akan mengatakan hal yang sama seperti orang lainnya.'

Mereka jelas bersikap baik demi Christa.

Mereka adalah orang-orang baik yang selalu ada untuknya meskipun dia bukan lagi ratu.

Tapi apakah mereka juga orang baik untukku?

“…”

“Lady Navier?”

Tetapi sejujurnya, aku tidak menyebutkannya karena itu terlalu mengingatkanku ketika Rashta datang ke kehidupan kami…

Tentu saja, situasi antara Christa dan aku berbeda. Dia adalah saudara ipar Heinley, bukan istrinya.

Namun, itu tampak serupa dalam arti bahwa dia sedang digoyahkan dari posisinya oleh seorang pendatang baru.

Christa lega saat aku menatap matanya dan tersenyum padanya. Ketika kami tiba di istana yang terpisah, dia melangkah maju sedikit dan membuka pintu.

"Kita sudah sampai."

Aku berusaha keras untuk menyembunyikan pikiranku yang risau dan mengikutinya ke dalam.

Christa berbicara dengan suara bangga.

“Ini indah, bukan?”

"…Iya."

Istana yang terpisah itu memang indah.

Cahaya matahari redup menerangi serambi. Bahkan furnitur, yang tampaknya ditata dengan cara yang tidak teratur, memiliki nuansa vintage.

Meskipun, aku agak bingung, karena ini sangat mirip dengan Rumah Kristal Kekaisaran Timur.

‘Aku mendengar dari mantan permaisuri bahwa banyak bangunan di luar negeri yang meniru model Rumah Kristal. Mungkin ini salah satunya ... ‘

Tetapi jika aku mengatakannya, aku bisa dilihat sebagai seseorang yang sombong dari Kekaisaran Timur.

Jadi aku tidak membicarakannya, aku hanya mengulangi bahwa tempat itu indah.

Namun, bahkan setelah menunjukkan seluruh interiornya, Christa masih ragu untuk pergi. Tak lama setelah aku bertanya-tanya mengapa, dia dengan hati-hati membuka mulutnya dengan tangan terjalin.

“Anda mungkin tidak ingin membicarakan hal ini, tapi… saya merasa harus melakukannya. Um ... Lady Navier. Saya ingin meminta bantuanmu."

“Bantuan apa?”

"Orang-orang yang bekerja di sini, para abdi istana, jauh dari usia pensiun."

"?"

“Mereka adalah orang-orang yang saya pekerjakan.”

Menghela napas, Christa menatapku dengan mata rusanya dan melanjutkan,

“Seperti yang saya katakan sebelumnya, mereka adalah orang baik. Lady Navier, mereka bisa sangat membantu Anda, mereka adalah pekerja yang rajin dan jujur."

“…”

"Jika Anda tidak keberatan, saya ingin Anda tidak mengganti satu pun abdi istana."

Aku mencoba untuk menjaga ekspresiku senetral mungkin, tetapi itu sulit.

Aku bisa mengerti bagaimana perasaannya meminta bantuan ini. Ketika otoritas kerajaan diganti, terjadi pergantian personel secara massal. Dia akan merasa bersalah jika mereka dipecat karena dia.

Namun, itu bukanlah permintaan yang mudah untuk diterima. Abdi istana adalah orang-orang yang tinggal bersebelahan satu sama lain di dalam istana kerajaan, tetapi bukankah mereka semua adalah pendukung Christa sekarang?

Bahkan ketika aku memiliki orang-orangku sendiri di istana kekaisaran, Rashta selalu tahu tentang apa yang kulakukan.

Tapi tinggal di istana yang penuh dengan orang-orang yang tidak berada di pihakku?

Alih-alih menegaskan posisiku sebagai ratu, jelas bahwa setiap gerakanku akan menimbulkan gosip, seperti yang terjadi dalam perjalananku ke sini.

Tetapi bukannya aku tidak memahami kekhawatirannya, jadi aku berpikir sejenak dan kemudian terpikir keputusan yang tepat.

"Saya akan membiarkan mereka bekerja di tempat yang tidak ada kontak dengan saya."

“Di tempat yang tidak ada kontak…?”

“Sulit untuk membiarkan mereka  bekerja di tempat di mana mereka mungkin bertemu dengan saya. Bahkan jika saya tidak memecat mereka, saya harus mengubah tempat kerja mereka. "

Ekspresi Christa menjadi muram.

Orang-orang yang bekerja di tempat-tempat yang sering dikunjungi ratu pastilah orang-orang yang paling dekat dengannya.

Dia sepertinya merasa tidak enak tentang itu.

Namun, alih-alih bertanya lagi, Christa mengangguk sambil tersenyum, "Begitu."

“Sepertinya saya meminta terlalu banyak. Saya minta maaf."

 

* * *

 

“Yang Mulia Ratu! Bagaimana hasilnya dengan Permaisuri Kekaisaran Timur?"

Ketika Christa kembali ke kamarnya, dayang-dayang mendekatinya dan bertanya tentang Ratu Navier.

Mereka adalah dayang-dayang yang telah bersama Christa sejak dia menjadi ratu, mereka adalah teman dan saudara perempuannya.

Christa menggelengkan kepalanya dengan senyum pahit.

“Dia sudah mulai mengawasiku.”

"Oh tidak, apa yang terjadi?"

“Itu tidak bisa dihindari. Dia mendengar para abdi istana memanggilku Ratu saat dia berada di sebelahku."

"Di sebelah Anda? Mengapa para abdi istana melakukan itu ketika dia ada di sana?"

"Dia tidak memperkenalkan dirinya, dia hanya menatap tanpa mengucapkan sepatah kata pun ..."

Mendengar kata-kata Christa, dayang-dayang mendecakkan lidah mereka.

“Saya pernah mendengar bahwa dia sangat pintar. Saya pikir dia sudah memilih siapa yang akan dia usir."

Christa menghela napas dan duduk di kursinya.

"Ratu, jangan biarkan dirimu tertekan sekarang."

“Anda harus menjadi yang pertama bertindak!”

Para dayang, yang telah berada di sisinya sejak dia mencapai posisi tertinggi, menggerutu dengan marah, tetapi Christa menggelengkan kepalanya dan bergumam,

“Aku bukan ratu lagi, bagaimana aku bisa bersaing untuk mendapatkan kekuasaan?”

Christa tersenyum sedih.

Dia akan merasa sedikit lebih baik jika seorang wanita muda dari keluarga bangsawan di Kerajaan Baratlah yang menjadi ratu.

Dia sekarang adalah seseorang yang berada dalam posisi yang tidak berbeda dengan Navier beberapa hari yang lalu. Ketika dia mendengar desas-desus ini, dia bersimpati dengan Navier.

‘Ini adalah perasaan yang aneh dan tidak menyenangkan bahwa dia harus menggantikanku untuk keluar dari situasinya yang menyedihkan. Selain itu, sebagai seseorang yang menikah lagi ... ‘

Dia mengambil posisi ratu segera setelah dia diusir dari posisi permaisuri.

“Tidak ada alasan mengapa Anda tidak bisa menjadi ratu!”

“Tidak bisakah Anda menikah lagi dengan raja lain, Lady Christa?”

Para dayang menawarkan kata-kata penghiburan, tetapi ini tidak banyak berpengaruh.

 

* * *

 

Meskipun Navier dan Christa memahami situasi satu sama lain, keduanya berada dalam posisi yang canggung di mana mereka tidak bisa mundur.

Setelah mengumpulkan pejabat dan abdi istana, Heinley mengakui bahwa dia kurang berhati-hati dengan pergi ke Kekaisaran Timur sendirian.

Namun, dia menekankan bahwa dia melakukannya karena pilihannya sendiri, bukan karena Navier memanggilnya.

“Dia adalah wanita yang selalu saya sayangi dan kagumi. Saya menghormati kemampuannya yang luar biasa sebagai seorang permaisuri, dan saya membawanya ke sini dengan pemikiran itu. Tapi begitu dia tiba, kalian menganggapnya seperti sejenis unicorn?” {maksudnya mereka memperlakukan Navier seperti orang aneh}

Para pejabat dan abdi istana yang keluar untuk melihat permaisuri yang menikah lagi tiba terbatuk-batuk dan menundukkan kepala.

Mengejutkan bahwa permaisuri, yang hanya mereka dengar rumornya, menikah lagi dengan raja playboy mereka, jadi mereka agak penasaran.

Tidak ada yang menyangkal hal ini.

“Permaisuri Kerajaan Timur tiba-tiba muncul sebagai ratu, tidak ada yang pernah menyebutkan tentang itu sebelumnya. Orang-orang masih menganggap Christa sebagai ratu, dan tentu saja tidak mudah untuk langsung memperlakukan permaisuri negara lain sebagai ratu.”

Hanya Marquis Ketron, sepupu mantan Ratu Christa, yang membantah, tetapi dia terpaksa tutup mulut ketika Heinley berbicara sambil mengarahkan jari ke dadanya.

"Kalau begitu, aku akan mengurus mereka yang tidak bisa memperlakukannya sebagai ratu, baik itu kau atau siapa pun yang berpikiran sama."

 

***

 

Setelah Christa pergi, aku duduk sendirian di meja, berpikir.

Tiba-tiba, terdengar ketukan di jendela.

Ketika aku mendekati jendela dan membukanya, Heinley berdiri di sana dengan buket permata.


*** 


<<<

Chapter 175                   

>>>             

Chapter 177

===

Daftar Chapters 



Wednesday, March 31, 2021

[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#673)

 


Chapter 673: Matahari Yang Jatuh (1)

 

Tombak dan perisai itu bertabrakan. Tentu saja, tombak itu tidak bisa menembus perisai dan terdorong ke belakang. Mila menghantam perisai itu dengan tubuhnya yang besar, dan naga singa menyerangnya dengan lengannya yang berkuku tajam seperti cakar elang. Kuku tajam itu merobek sisik Mila yang berwarna krem. Alberu heran kenapa naga singa itu tiba-tiba menyerang padahal biasanya dia hanya diam dan bertahan.

Tetapi Mila terus menyerang, dan Alberu menganggap Mila cukup agresif. Mila tidak menggunakan sihir atau keahlian apa pun, karena dia hanya menyerang naga singa dengan tubuhnya. Berbeda dengan Eruhaben yang membungkus tubuhnya dengan mana saat menyerang, Mila tidak melakukannya dan hanya menyerang secara agresif tanpa memikirkan untuk bertahan dan menghindar.

Naga singa akhirnya terdorong mundur satu langkah, tetapi sisik Mila retak oleh serangan naga singa itu. Alberu mengutuk dan mengerutkan kening, berpikir bahwa naga singa itu bukan monster biasa karena mampu merobek sisik naga. Alberu bertanya kepada Mila apakah dia baik-baik saja. Dia melirik Eruhaben yang berpura-pura mati. Meski Eruhaben tidak sekarat, tapi kondisinya juga tidak terlalu baik.

Jadi apa yang akan terjadi jika Mila berakhir seperti Eruhaben? Alberu tidak ingin membayangkan itu dan menyuruh Mila untuk mengikuti rencana. Rencana mereka adalah bertarung secara moderat tetapi dengan sengit. Jika Rasheel, Mila, atau keduanya melarikan diri, naga singa itu akan menyimpulkan tidak ada bahaya yang mengancam dan akan menghentikan serangannya. Dan pada saat itu, Alberu hanya harus berpura-pura terluka.

Tapi serangan Mila sama sekali tidak 'moderat'. Alberu mencoba memberi tahu Mila untuk melakukannya sewajarnya, tetapi Mila menjawab apakah Alberu tidak bisa melihatnya. Suara Mila jauh lebih tenang dari yang Alberu kira, jadi dia melihat sekeliling dan melihat Rasheel tertawa. Bahu Rasheel gemetar, jadi Alberu mengira dia sedang tertawa. Dan dia juga berpikir naga itu gila, tetapi menyadari satu hal ketika dia melihat ke arah tatapan Rasheel.

Tatapannya mengarah pada sisik Mila yang robek, dan Alberu terkejut ketika tidak ada darah yang keluar dari tubuh Mila. Dan lukanya juga tidak bertambah. Alberu kemudian melihat mana berwarna krem ​​samar pada luka itu, dan menyadari bahwa Mila menggunakan atributnya untuk menutup lukanya. Jadi gaya bertarung Mila yang agresif cocok untuknya karena atributnya. Mila berkata bahwa di antara para naga, dia adalah satu-satunya yang melatih kekuatan dan ketahanannya untuk menggunakan atributnya sendiri dengan paling efisien.

Mereka kemudian mendengar Rasheel mengatakan bahwa Mila menakutkan dan mengerikan. Rasheel harus berpura-pura menjadi CH, tetapi karena orang-orang dari kejauhan tidak dapat melihatnya dengan baik, dia tidak menahan tawanya. Rasheel menganggap atribut Mila lucu namun sangat menakutkan. Sampai-sampai Rasheel yang menguasai seni bela diri pun sangat menyukainya. Jadi dia tidak bisa menghentikan rasa senangnya dan memelesat ke monster itu.

Tapi dia hanya menyerang monster itu dengan pedang CH. Dia tidak menggunakan sihir atau atributnya, atau mengimbuhkan mana ke pedangnya. Rasheel mendecakkan lidahnya. Batasan terbesarnya adalah dia tidak bisa menggunakan mana. Jika dia melakukannya, atributnya akan aktif, dan WS mungkin akan menyadari kalau dia bukanlah CH yang asli. Alberu tiba-tiba berteriak padanya untuk menghindar, dan Rasheel melihat tangan monster yang menyerang Mila sekarang menuju ke arahnya.

Bone dragon memblokirnya, dan mengutuk Rasheel, menyuruhnya bertarung dengan sungguh-sungguh. Tapi Rasheel tidak peduli. Bone dragon itu merasa kesal padanya. Dia telah melihat kekuatan naga singa saat pertarungan Eruhaben. Naga singa tidak menggunakan sihir atau kemampuan khusus sebelumnya, tetapi telah mampu membuat Eruhaben ke dalam kondisi seperti itu meskipun sebenarnya Eruhaben berpura-pura mati.

Saat dia terus berbicara, Rasheel mengatakan bahwa dirinya cukup serius. Bone dragon menoleh ke samping dan melihat wajah Rasheel berkeringat. Rasheel berbisik kepada si bone dragon bahwa atributnya membuatnya lebih kuat jika situasinya semakin tidak menguntungkan. Tapi dia tidak bisa menggunakannya sekarang karena dia harus berpura-pura menjadi CH dan mundur nanti.

Namun, atribut Rasheel sepertinya mencoba mengaktifkan dirinya berulang kali. Bone dragon itu bingung, dan Rasheel melanjutkan bahwa atributnya memperingatkannya bahwa situasinya berbahaya sekarang, jadi atributnya mencoba untuk mengaktifkan dirinya, tetapi Rasheel mencoba menahannya, itu sebabnya dia sekarang berkeringat. Rasheel menatap naga singa itu, dan dia tahu bahwa meskipun dia menggunakan semua sihir, seni bela diri, atau atributnya, dia tidak akan bisa melukai tubuhnya.

Rasheel berpaling kepada Alberu, dan berpikir bahwa dunia ini menyenangkan dan aneh. Ada seekor naga singa yang menjaga sebuah kuil, dan hanya beberapa naga yang membuatnya bereaksi, tetapi naga itu bahkan tidak dapat memberikan satu luka pun padanya. Sementara itu, Mila terus menyerang monster itu dengan tubuhnya. Kaki belakangnya meraih perisai singa, dan bone dragon menabrak sisi kanan monster itu, meraih lengan naga singa yang lain.

Pada saat kedua naga menahan monster itu, Rasheel terbang, atau lebih tepatnya, meluncurkan dirinya seperti roket ke arah wajah monster itu. Mana abu-abu muncul dari pedang Rasheel, tapi naga singa itu membuka mulutnya, dan Rasheel terkejut. Sesuatu berwarna merah muncul dari mulut monster itu, dan Rasheel berpikir itu gila karena rasanya seperti serangan napas naga (dragon’s breath). Tetapi Rashel berkata bahwa naga singa itu terlambat.

Rasheel tersenyum dan melihat dari balik bahu naga singa itu. Itu adalah Alberu, yang tampaknya telah dilupakan oleh naga singa. Taerang berubah menjadi pistol, dan berkata bahwa dialah satu-satunya senjata yang mampu menembus sisik naga singa. Jadi Taerang memasukkan kekuatan itu ke dalam peluru. Naga singa memiliki 8 sayap naga, dan ada sedikit celah di punggungnya. Alberu membidik celah itu.

Taerang menyuruhnya menembak, dan Alberu menarik pelatuknya. Peluru menembus sayap dan mengenai sisik naga singa. Alberu membuka mulutnya dan berkata ‘meledak’, dan peluru itu meledak (Ya, dia meniru gaya serangan Park Jin-Tae). Mila, si bone dragon, dan Rasheel mundur, dan naga singa itu menjerit untuk pertama kalinya.

Naga singa menoleh ke Alberu, dan saat matanya berubah merah tua dan berkilat, ia bergumam bahwa ia harus membunuh penyusup dan juga,  meningkatkan tingkat ancaman. Alberu tersenyum dan berkata bahwa serangan mereka tampaknya berhasil.


*** 


<<<

Chapter 672                   

>>>             

Chapter 674

===

Daftar Spoiler



///////////////

Baca Juga:

Remarried Empress (#158) / The Second Marriage (Ep. 76 - 77)




[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#672)

 


Chapter 672: Matahari Baru Telah Terbenam (6)


Pintu tertutup dan Deruth mencoba mendekati Cale, tetapi Alberu menghadangnya saat berjalan menuju Deruth. Alberu memberitahunya bahwa mereka datang ke sini secara rahasia. Deruth kemudian mendengar suara Raon di kepalanya, mengatakan bahwa dia mengaktifkan sihir pemblokir suara. Alberu memberi tahu Deruth bahwa dia (Alberu) akan segera mati, lantas Deruth menjadi bingung.

Kilas balik ke beberapa saat yang lalu. Cale dan Raon mengunjungi Alberu di sebuah kantor di Balai Kota Puzzle. Setelah Clopeh menendang pintu dan mengatakan bahwa dia tidak hanya akan mengoreksi rumor itu tetapi juga akan mengatakan yang sebenarnya, CH mengatakan bahwa dia merasa cemas, jadi dia mengikuti mengejar Clopeh. Alberu ditinggalkan sendirian saat itu, dan setelah beberapa saat, Cale dan Raon datang.

Ekspresi Cale membuat Alberu merasa tidak enak karena itu adalah senyuman penipu. Cale memberi tahu Alberu bahwa dia (Alberu) harus 'mati'. Jika Alberu mati, komandan kesatria dan Duke Deruth akan menjadi orang yang akan memimpin pasukan di Kota Puzzle, kecuali raja atau pangeran ke-2 datang ke Kota Puzzle. Tetapi ketika mereka mempertimbangkan situasinya, komandan kesatria hanya akan menangani para kesatria dan tentara, jadi Duke Deruth kemungkinan besar akan menjadi orang yang memegang komando karena dia juga akan menangani para mage, tentara bayaran, dan bangsawan lainnya.

Duke Deruth juga bisa menangani bala bantuan dari kerajaan lain. Saat Cale menepuk bahu Alberu sambil terlihat tidak sopan, Alberu bertanya-tanya apakah Cale sedang mabuk. Cale kemudian berkata bahwa mereka harus melakukan itu untuk menangkap seekor tikus. Cale menjelaskan secara singkat kepada Alberu tentang apa yang terjadi dengan WT dan Count Hubesha. Tentu saja, dia tidak membicarakan tentang belati akar itu.

Kembali ke masa sekarang, Alberu meyakinkan Deruth bahwa dia tidak akan benar-benar mati. Ekspresi Deruth semakin menegang, dan Alberu berkata bahwa dia tidak akan menjelaskan semuanya. Alberu memberitahunya bahwa Deruth akan memimpin pasukan dan bala bantuan dari negara lain. Deruth kemudian melewati Alberu dan bertanya pada Cale apakah dia bisa melihat wajahnya. Cale melepas jubahnya, dan Deruth tersenyum, melihat Cale tidak terluka. (Ya, dia adalah Cale asli dan bukan WS yang menyamar sebagai Cale. Syukurlah!)

Deruth lega melihat Cale, dan Alberu memberitahunya bahwa hanya mereka yang tahu tentang rencana ini. Saat Alberu melihat keduanya, dia berpikir bahwa Cale dan Deruth tidak mirip sama sekali tetapi masih tampak serupa. Deruth kemudian memberi tahu Alberu bahwa dia akan menyetujuinya dengan satu syarat: dia membenci pengorbanan yang tidak berarti. Alberu setuju dengannya dan berkomentar bahwa Cale dan duke memiliki kemiripan dalam banyak hal.

Deruth mengatakan itu tentu saja karena Cale adalah putranya dan seorang Henituse. Deruth tersenyum pahit saat mengingat moto keluarga Henituse untuk tidak tercatat dalam sejarah. Dia yakin kisah Cale kali ini akan tercatat dalam sejarah. Cale menyuruh Deruth tetap menjaga kesehatannya saat bekerja, dan Deruth tersenyum dan berkata oke saat senyum lembut terbentuk di bibirnya.

Alberu kemudian berpikir bahwa KRS mampu beradaptasi di dunia ini karena ada orang-orang seperti Deruth dan Henituse yang sudah seperti keluarga bagi mereka. Alberu tersenyum pahit karena kisah miliknya berbeda. Ketika Alberu masih muda, Raja Zed Crossman lumayan menyayanginya, tetapi bermula dari suatu waktu, Zed memperlakukan Alberu sebagai calon raja semata. Dia tidak memperlakukan Alberu sebagai seorang putra. Alberu tidak tahu mengapa itu terjadi.

Alberu berpikir bahwa dia tidak begitu memerlukannya karena dia memiliki Tasha dan dongsaengnya. Dia memejamkan mata dan berpikir bahwa jika dia mati, akankah ada orang yang akan bersedih atau menitikkan air mata untuknya. Jika dia menanyakan itu beberapa tahun yang lalu, hanya Tasha yang akan melakukan itu untuknya. Tapi sekarang, dia yakin bahwa banyak orang yang akan sedih dan menangis untuknya, termasuk Raon, Cale, CH, Rosalyn, dll. Pikiran ini membuat Alberu percaya diri, dan pada saat yang sama, dia merasa bahwa dia tidak seharusnya mati sia-sia.

 

***

 

Litana mencoba menghubungi Alberu, tetapi panggilan video mereka terputus. Jadi Litana dan pasukannya berteleportasi ke Roan. Bukan hanya Litana, Toonka dan pasukannya juga tiba di Puzzle City. Duke Deruth menyapa mereka, dan Toonka mengerutkan kening, menanyakan siapa dia. Duke Deruth memperkenalkan dirinya sebagai komandan sementara, dan Toonka bertanya apakah dia ayah Cale. Deruth mengiyakan, dan Toonka tampak senang.

Tapi pertama-tama, mereka harus memeriksa situasi di medan perang. Tiba-tiba, suara gemuruh besar terdengar, dan bumi berguncang. Toonka tidak terpengaruh oleh itu sementara dia berlari untuk melihat medan perang. Dia merasa kagum bukan pada naga singa, tapi pada CH dan Alberu. Alberu memakai baju besi putihnya, sedangkan 'CH' memakai baju besi hitam.

Naga berdarah campuran yang sekarang menjadi bone dragon mengatakan kepada 'CH' bahwa jika dia mematahkan pedang itu, mereka tidak akan membiarkannya. 'CH' berkata kepada bone dragon bahwa berani-beraninya dia mengatakan hal seperti itu kepada makhluk agung seperti dia. Bone dragon tertawa dan berkata bahwa dia tidak boleh meremehkan CH, atau dia akan menderita. 'CH' mengatakan itu tidak mungkin, mengatakan bahwa makhluk agung ini tidak akan kalah dari manusia. ‘CH’ adalah Rasheel, dan dia menoleh kepada Alberu, mengatakan bahwa karena dia harus berpura-pura menjadi CH sekarang, Alberu harus memanggilnya ‘instruktur’.

Tetapi Alberu berkata bahwa dia tidak bisa membiarkan makhluk agung menjadi instrukturnya. Rasheel tersenyum saat dipanggil makhluk agung lalu mengalihkan pandangannya ke naga singa. Rasheel mengatakan bahwa dia adalah monster aneh karena dia segera bereaksi terhadap Eruhaben tetapi tidak bereaksi padanya. Jadi Rasheel merasa tidak senang. Tetapi jika ada mereka berdua, naga singa itu bereaksi.

Seseorang turun dari langit, dia adalah naga krem ​​yang tubuhnya sebanding dengan naga emas. Naga singa bereaksi terhadap Mila, dan bukan Rasheel, dan Mila berkata bahwa dia adalah monster yang menarik karena dia tidak bereaksi ketika Mila berubah wujud menjadi manusia, tetapi merasa khawatir ketika Mila menjadi naga.

Alberu memberi tahu bone dragon itu bahwa mereka harus menyerang, dan Mila menyuruhnya untuk naik ke punggungnya. Alberu mengucapkan terima kasih dan naik ke punggungnya, sementara Rasheel yang berpura-pura menjadi CH berada di punggung bone dragon. Suara seseorang terdengar di perangkat komunikasi video berukuran mini di baju besi Alberu. Itu adalah Cale yang asli, yang memerintahkan Alberu untuk memulai serangannya. Taerang mengatakan ia akan mendukung penuh Alberu. Maka, tombak Alberu dan perisai singa bertubrukan, memulai pertarungan.


*** 


<<<

Chapter 671                   

>>>             

Chapter 673

===

Daftar Spoiler



////////////

Baca Juga:

Remarried Empress (#151) / The Second Marriage (Ep. 71 - 72)