Chapter 673: Matahari Yang Jatuh (1)
Tombak dan perisai itu bertabrakan. Tentu
saja, tombak itu tidak bisa menembus perisai dan terdorong ke belakang. Mila menghantam
perisai itu dengan tubuhnya yang besar, dan naga singa menyerangnya dengan
lengannya yang berkuku tajam seperti cakar elang. Kuku tajam itu merobek sisik Mila
yang berwarna krem. Alberu heran kenapa naga singa itu tiba-tiba menyerang
padahal biasanya dia hanya diam dan bertahan.
Tetapi Mila terus menyerang, dan Alberu
menganggap Mila cukup agresif. Mila tidak menggunakan sihir atau keahlian apa
pun, karena dia hanya menyerang naga singa dengan tubuhnya. Berbeda dengan
Eruhaben yang membungkus tubuhnya dengan mana saat menyerang, Mila tidak
melakukannya dan hanya menyerang secara agresif tanpa memikirkan untuk bertahan
dan menghindar.
Naga singa akhirnya terdorong mundur satu
langkah, tetapi sisik Mila retak oleh serangan naga singa itu. Alberu mengutuk
dan mengerutkan kening, berpikir bahwa naga singa itu bukan monster biasa
karena mampu merobek sisik naga. Alberu bertanya kepada Mila apakah dia
baik-baik saja. Dia melirik Eruhaben yang berpura-pura mati. Meski Eruhaben
tidak sekarat, tapi kondisinya juga tidak terlalu baik.
Jadi apa yang akan terjadi jika Mila berakhir
seperti Eruhaben? Alberu tidak ingin membayangkan itu dan menyuruh Mila untuk mengikuti
rencana. Rencana mereka adalah bertarung secara moderat tetapi dengan sengit.
Jika Rasheel, Mila, atau keduanya melarikan diri, naga singa itu akan
menyimpulkan tidak ada bahaya yang mengancam dan akan menghentikan serangannya.
Dan pada saat itu, Alberu hanya harus berpura-pura terluka.
Tapi serangan Mila sama sekali tidak
'moderat'. Alberu mencoba memberi tahu Mila untuk melakukannya sewajarnya, tetapi
Mila menjawab apakah Alberu tidak bisa melihatnya. Suara Mila jauh lebih tenang
dari yang Alberu kira, jadi dia melihat sekeliling dan melihat Rasheel tertawa.
Bahu Rasheel gemetar, jadi Alberu mengira dia sedang tertawa. Dan dia juga berpikir
naga itu gila, tetapi menyadari satu hal ketika dia melihat ke arah tatapan
Rasheel.
Tatapannya mengarah pada sisik Mila yang
robek, dan Alberu terkejut ketika tidak ada darah yang keluar dari tubuh Mila. Dan
lukanya juga tidak bertambah. Alberu kemudian melihat mana berwarna krem
samar pada luka itu, dan menyadari bahwa Mila menggunakan atributnya untuk
menutup lukanya. Jadi gaya bertarung Mila yang agresif cocok untuknya karena
atributnya. Mila berkata bahwa di antara para naga, dia adalah satu-satunya
yang melatih kekuatan dan ketahanannya untuk menggunakan atributnya sendiri
dengan paling efisien.
Mereka kemudian mendengar Rasheel mengatakan
bahwa Mila menakutkan dan mengerikan. Rasheel harus berpura-pura menjadi CH,
tetapi karena orang-orang dari kejauhan tidak dapat melihatnya dengan baik, dia
tidak menahan tawanya. Rasheel menganggap atribut Mila lucu namun sangat
menakutkan. Sampai-sampai Rasheel yang menguasai seni bela diri pun sangat
menyukainya. Jadi dia tidak bisa menghentikan rasa senangnya dan memelesat ke
monster itu.
Tapi dia hanya menyerang monster itu dengan
pedang CH. Dia tidak menggunakan sihir atau atributnya, atau mengimbuhkan mana ke
pedangnya. Rasheel mendecakkan lidahnya. Batasan terbesarnya adalah dia tidak
bisa menggunakan mana. Jika dia melakukannya, atributnya akan aktif, dan WS
mungkin akan menyadari kalau dia bukanlah CH yang asli. Alberu tiba-tiba
berteriak padanya untuk menghindar, dan Rasheel melihat tangan monster yang
menyerang Mila sekarang menuju ke arahnya.
Bone dragon memblokirnya, dan mengutuk
Rasheel, menyuruhnya bertarung dengan sungguh-sungguh. Tapi Rasheel tidak
peduli. Bone dragon itu merasa kesal padanya. Dia telah melihat kekuatan naga
singa saat pertarungan Eruhaben. Naga singa tidak menggunakan sihir atau
kemampuan khusus sebelumnya, tetapi telah mampu membuat Eruhaben ke dalam
kondisi seperti itu meskipun sebenarnya Eruhaben berpura-pura mati.
Saat dia terus berbicara, Rasheel mengatakan
bahwa dirinya cukup serius. Bone dragon menoleh ke samping dan melihat wajah
Rasheel berkeringat. Rasheel berbisik kepada si bone dragon bahwa atributnya
membuatnya lebih kuat jika situasinya semakin tidak menguntungkan. Tapi dia
tidak bisa menggunakannya sekarang karena dia harus berpura-pura menjadi CH dan
mundur nanti.
Namun, atribut Rasheel sepertinya mencoba mengaktifkan
dirinya berulang kali. Bone dragon itu bingung, dan Rasheel melanjutkan bahwa
atributnya memperingatkannya bahwa situasinya berbahaya sekarang, jadi atributnya
mencoba untuk mengaktifkan dirinya, tetapi Rasheel mencoba menahannya, itu
sebabnya dia sekarang berkeringat. Rasheel menatap naga singa itu, dan dia tahu
bahwa meskipun dia menggunakan semua sihir, seni bela diri, atau atributnya,
dia tidak akan bisa melukai tubuhnya.
Rasheel berpaling kepada Alberu, dan berpikir
bahwa dunia ini menyenangkan dan aneh. Ada seekor naga singa yang menjaga
sebuah kuil, dan hanya beberapa naga yang membuatnya bereaksi, tetapi naga itu
bahkan tidak dapat memberikan satu luka pun padanya. Sementara itu, Mila terus
menyerang monster itu dengan tubuhnya. Kaki belakangnya meraih perisai singa,
dan bone dragon menabrak sisi kanan monster itu, meraih lengan naga singa yang
lain.
Pada saat kedua naga menahan monster itu,
Rasheel terbang, atau lebih tepatnya, meluncurkan dirinya seperti roket ke arah
wajah monster itu. Mana abu-abu muncul dari pedang Rasheel, tapi naga singa itu
membuka mulutnya, dan Rasheel terkejut. Sesuatu berwarna merah muncul dari
mulut monster itu, dan Rasheel berpikir itu gila karena rasanya seperti serangan
napas naga (dragon’s breath). Tetapi Rashel berkata bahwa naga singa itu
terlambat.
Rasheel tersenyum dan melihat dari balik bahu
naga singa itu. Itu adalah Alberu, yang tampaknya telah dilupakan oleh naga
singa. Taerang berubah menjadi pistol, dan berkata bahwa dialah satu-satunya
senjata yang mampu menembus sisik naga singa. Jadi Taerang memasukkan kekuatan
itu ke dalam peluru. Naga singa memiliki 8 sayap naga, dan ada sedikit celah di
punggungnya. Alberu membidik celah itu.
Taerang menyuruhnya menembak, dan Alberu
menarik pelatuknya. Peluru menembus sayap dan mengenai sisik naga singa. Alberu
membuka mulutnya dan berkata ‘meledak’, dan peluru itu meledak (Ya, dia meniru
gaya serangan Park Jin-Tae). Mila, si bone dragon, dan Rasheel mundur, dan naga
singa itu menjerit untuk pertama kalinya.
Naga singa menoleh ke Alberu, dan saat matanya
berubah merah tua dan berkilat, ia bergumam bahwa ia harus membunuh penyusup
dan juga, meningkatkan tingkat ancaman.
Alberu tersenyum dan berkata bahwa serangan mereka tampaknya berhasil.
***
<<<
>>>
===
///////////////
Baca Juga:
Remarried Empress (#158) / The Second Marriage (Ep. 76 - 77)
No comments:
Post a Comment