Sunday, June 20, 2021

Remarried Empress (#207) / The Second Marriage

 


Chapter 207: Perjalanan Ke Kekaisaran Timur (2)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Ketika alisku terangkat dan aku menatapnya tidak percaya, Mullaney berbicara lagi, “Anda mungkin pernah mendengar bahwa saya bertengkar hebat dengan Christa. Karena itu, bahkan Yang Mulia Heinley mengucapkan kata-kata yang tidak terlalu baik kepada saya.”

Mullaney, yang wajahnya menjadi kaku seakan-akan dia merasa marah hanya dengan memikirkannya, menarik napas dalam-dalam dan melanjutkan, “Sejak itu, para bangsawan yang mengikuti Christa dengan berani bergerombol untuk mengintimidasi saya dan teman-teman saya.”

“…”

“Saya tidak tahu apakah itu atas perintah Christa atau apakah para bangsawan itu bertindak sendiri. Tapi dia adalah titik pusatnya, dan begitu dia meninggalkan istana kerajaan, kelompok itu akan bubar.”

Dia melanjutkan dengan tatapan penuh tekad, “Bagaimanapun, Christa seharusnya pergi ke Compshire's Mansion ketika mendiang raja meninggal. Bahkan jika dia tidak ingin pergi ke sana, dia harus meninggalkan istana kerajaan. Mengusirnya adalah hal yang wajar, Yang Mulia.”

"… Akan aku pikirkan."

Setelah Mullaney pergi, aku memanggil Rose dan Mastas untuk memberi tahu mereka tentang hal ini lantas menanyakan apakah hubungan antara Mullaney dan Christa seburuk itu.

Mastas tampaknya tidak tahu banyak tentang itu, tetapi Rose menjawab setelah merenung, “Mereka tidak bertengkar hebat, tetapi memang benar bahwa sejak rumor pertengkaran itu menyebar, ada perpecahan di dalam masyarakat kelas atas, Yang Mulia."

"Begitu…"

"Tapi menurut saya itu tidak hanya karena situasi di masyarakat kelas atas sehingga Miss Mullaney menjadi sangat tidak fleksibel."

Lalu apa alasannya?

Rose mengerutkan kening seolah dia berusaha keras untuk mengingat dan berkata, “Nona Mullaney adalah satu-satunya anak Marquis Amares. Sepengetahuan saya Marquis Amares mengadopsi keponakannya untuk menggantikannya. Rumor mengatakan bahwa Nona Mullaney ingin menggantikan Marquis secara langsung.”

"Ah."

"Sang keponakan adalah anak ketiga Duke Liberty, yang berpihak ke Christa."

"Aku tidak menduganya."

"Nona Mullaney ingin menyingkirkan Christa agar dia bisa menyingkirkan saudara angkatnya?"

 

"Yah, mungkin saja…"

Itu adalah sebuah kemungkinan.

Dia tampaknya memiliki harga diri yang tinggi, jadi dia mungkin memintaku untuk berurusan dengan Christa daripada meminta apa yang sebenarnya dia inginkan— untuk membantunya menjadi penerus.

Laura bertanya dengan gelisah, "Yang Mulia, apa yang ingin Anda lakukan?"

Aku bersandar di sofa alih-alih menjawab.

Dengan bergandengan tangan dengan Mullaney, aku semestinya dapat membawa separuh masyarakat kelas atas lebih dekat kepadaku.

Namun, itu berarti aku menjadi benar-benar memusuhi Christa.

Seperti yang telah kukatakan kepada dayang-dayangku sebelumnya, persahabatan palsu lebih baik daripada bermusuhan.

Haruskah aku melangkah maju atau berpura-pura berhubungan baik dengan Christa untuk saat ini?

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Aku telah memikirkan hal ini selama berhari-hari, tetapi tidak mudah untuk menemukan jawabannya.

Sementara itu, delegasi yang akan menghadiri pernikahan Sovieshu tengah dipersiapkan dengan matang, dan tanpa aku sadari hari keberangkatan kami telah tiba.

Rasanya aneh kembali ke tanah airku sebagai ratu negara lain.

Sebelum berangkat.

Aku menghirup napas dalam-dalam seraya melihat diriku di cermin berbalut pakaian perjalanan yang nyaman. Ketika aku melangkah keluar dengan ekspresi terpaksa di wajahku, kereta sudah menunggu.

Yang mengelilingi kereta bukanlah Kesatria Kerajaan Barat, melainkan Kesatria Supranasional.

Setelah menerima salam mereka, aku naik kereta.

Kereta ini nantinya akan bergabung dengan kereta dan pasukan kavaleri lainnya di dekat gerbang utama istana kerajaan.

... Kenapa dia tidak ada di sini?

Aku tidak melihat Mastas di dalam kereta. Para dayangku yang lain sedang mengatur barang bawaan mereka.

"Nona Laura, apakah kau melihat Nona Mastas?"

Ketika aku bertanya dengan cemas, Laura menggelengkan kepalanya. Rose dan Countess Jubel juga tidak tahu apa-apa.

Sudah waktunya untuk berangkat.

“Yang Mulia! Yang Mulia Ratu!”

Aku melihat Mastas melalui jendela mendekat dengan tergesa-gesa dari kejauhan, dengan tombak besar di punggungnya dan ditutupi jubah.

“Nona Mastas!”

Aku segera turun dari kereta, dan dalam sekejap, dia sudah ada di depanku. Lalu dia berkata, melompat-lompat, “Yang Mulia, apakah Anda sudah mendengarnya? Apakah Anda tidak mendengarnya? Tolong beri tahu saya bahwa Anda belum mendengarnya!”

“Aku tidak mendengar apa pun. Apa yang terjadi?"

"Saya dengar dari kakak saya!"

Kakaknya… ah. Kesatria yang tampak kasar itu.

Apakah namanya Sir April?

Saat aku mengangguk, dia tersenyum dan berkata, “Kakak saya juga berpartisipasi dalam Ekspedisi Kesatria, dan rupanya dia satu kelompok dengan kakak Yang Mulia!”

"Benarkah?"

"Iya. Dia Sir Koshar, bukan?”

"Betul sekali."

“Sir Koshar—”

Rose berkata dengan dingin di sampingku, “Nona Mastas, di mana barang bawaanmu?” Mastas berhenti bicara dan pergi mengemasi barang-barangnya.

Karena itu, mau tak mau aku menggoyangkan jari-jariku dengan cemas saat aku menunggunya di kereta untuk kembali.

Mastas kembali hampir setengah jam kemudian, naik kereta, dan menyelesaikan ucapannya, "Sir Koshar melakukan pekerjaan dengan baik dalam Ekspedisi 'Kesatria'."

“Maksudmu?”

Ketika aku bertanya terkejut dan senang pada saat bersamaan, Mastas berseru, “Ya!” dengan senyum lebar.

“Apakah Anda tahu bagaimana dia bisa populer?”

“?”

Itu membuatku gugup.

Pertanyaan itu... terdengar seolah-olah dia menjadi populer dengan cara yang berbeda dari yang lain.

Aku memandangnya dengan takut, tetapi dia menjelaskan dengan lebih antusias, “Biasanya jika seseorang mendengar tentang keadaan yang tidak adil, seseorang akan mengambil tindakan hukum setelah menyelidikinya. Tapi saudara Yang Mulia melepaskan tinjunya setelah menyelidiki!”

"!"

“Walaupun sanksi hukum itu bagus, dari posisi mereka yang terkena dampak itu tidaklah cukup. Mereka lebih suka para pelaku dihajar sepantasnya yang mereka dapatkan.”

Aku meletakkan tangan ke dahiku karena terkejut, tetapi Mastas bahkan mengayunkan tinjunya ke udara dengan gembira,

"Ini pertama kalinya hal seperti ini terjadi, jadi semua orang bersorak untuknya!"

“…”

Sementara aku tercengang, Mastas bertanya kepadaku dengan mata berbinar.

“Yang Mulia, kakak Anda orang yang seperti apa? Dia tampaknya sangat dikagumi.”

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Pada awalnya, aku merasa khawatir ketika dia mulai berbicara tentang kakakku.

Namun, aku perlahan-lahan merasa lega karena Mastas terus mengatakan hal-hal baik.

Dia sedikit… berbeda dari yang lain, tapi yang penting dia dicintai sebagai kesatria oleh orang-orang. Selama orang-orang dari Kerajaan Barat senang dengan saudaraku, itu sudah cukup.

Aku menyandarkan lenganku di ambang jendela kereta dan melihat keluar.

Saat pikiran tentang kakakku berkurang, aku semakin memikirkan Kekaisaran Timur.

Perasaanku campur aduk. Aku ingin menunjukkan kepada orang tuaku seberapa baik aku hidup berkat Heinley. Tetapi pada saat yang sama, aku bertanya-tanya apakah masih akan terasa sakit melihat Sovieshu bersama Rashta.

Aku tahu aku tidak bisa memberi tahu siapa pun, tapi jujur ​​... aku juga berharap Sovieshu akan terkejut melihatku.

Aku ingin menunjukkan padanya. Aku ingin menunjukkan kepadanya betapa baiknya aku hidup tanpa dia.

Apakah itu pemikiran yang terlalu kekanak-kanakan?

Saat aku merenung, kereta berhenti.

Kami sudah sampai?

Tapi yang bisa kulihat dari jendela hanyalah jalan setapak di hutan. Menatap pintu dengan kebingungan, tiba-tiba aku mendengar suara panggilan, "Ratu" dari sisi lain pintu.

Begitu aku membuka pintu, Heinley berdiri di sana.

Dia tersenyum melihat dayangku dan bertanya, "Ratu, bisakah kita naik kereta berdua?"

Sebelum aku bisa menjawab, dayang-dayangku saling berpandangan dan buru-buru keluar.

Mereka menuju kereta lain yang disiapkan untukku. Alih-alih menghentikan mereka, aku dengan canggung menutup jendela.

"Hah? Mengapa kamu menutup jendela?"

Heinley naik ke kereta dan dengan cepat duduk di seberangku.

Setelah membuat dirinya nyaman, dia mengetuk dinding di belakangnya dan kereta yang berhenti mulai bergerak lagi.

Sebelum aku sempat bertanya kepadanya mengapa dia datang, Heinley menjawab terlebih dahulu, “Aku datang karena aku ingin bersamamu.”

"Oke."

Aku menjawab dengan tenang dan mengalihkan pandanganku ke jendela lagi. Tapi aku baru saja menutupnya, jadi aku tidak bisa melihat apa pun ke luar jendela.

Mengapa aku menutupnya?

Aku memarahi diriku sendiri, lalu meliriknya dan menyadari kalau dia tidak sedang memperhatikanku.

Aku membuka jendela lagi dan pura-pura merenungkan pemandangan.

"Haha."

"!"

Aku mendengar tawa rendah tertahan dari dalam kereta, tapi aku sengaja mengabaikannya.

Untungnya, tawa itu segera memudar.

Setelah beberapa saat, aku tiba-tiba merasa ingin melihat Queen.

Queen. Elangku yang cantik.

Itu sangat mengejutkan ketika aku mendapati Heinley telanjang saat dia menjadi Queen, bahwa aku malu untuk sekedar melihat Queen.

Namun, seiring berjalannya waktu, perasaan itu mulai memudar

Aku ingin bertemu Queen lagi.

Memang benar bahwa Heinley telanjang saat menjadi Queen, tapi… dia memiliki bulu.

Kalau dipikir-pikir, bukankah bulu burung seperti pakaian manusia?

Itu membuatku semakin ingin melihat Queen.

Pada titik ini, aku merasa bahwa jika aku memeluk tubuh kecilnya dengan erat, pikiranku yang bingung akan menjadi tenang.

Melirik ke samping, Heinley tersenyum ketika dia melihatku.

Setelah ragu-ragu sejenak, aku bertanya kepadanya, "Bisakah kau menjadi Queen?"

"Sekarang?"

“Aku ingin memeluknya.”

Begitu kata-kata ini keluar dari mulutku, dia menjadi burung berbulu emas dalam sekejap dan terbang ke arahku.

 

Aku memintanya untuk menjadi Queen. Tetapi ketika Queen mendekatiku, jantungku mulai berdetak kencang.

Mungkin karena pakaiannya terbentang di depanku.

Tetapi setelah diamati lebih dekat, Queen hanyalah Queen.

Aku tidak merasakan ketelanjangan yang buruk. Tentu saja, itu tidak berarti tubuh telanjang Heinley jelek, bukan itu alasan aku tidak ingin melihatnya telanjang…

Lega, akhirnya aku mengulurkan tanganku. Ketika aku dengan lembut menyentuh bulunya, Heinley berkedip dan senyum terbentuk di matanya.

Aku tidak percaya dia tersenyum bahkan sebagai seekor burung. Tidak, itu adalah Queenku.

Mengumpulkan lebih banyak keberanian, aku mengulurkan kedua tangan dan mengangkat Queen.

Aku merasa senang dan bernostalgia saat Queen berada di pangkuanku lagi.

Perlahan aku memeluk Queen.

Aroma ini. Aku merindukan aroma ini.

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 206                 

>>>             

Chapter 208

===

Daftar Chapters 


Remarried Empress (#206) / The Second Marriage

 


Chapter 206: Perjalanan Ke Kekaisaran Timur (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Pertanyaan Heinley membuat pikiranku kacau balau.

Kapan aku akan menerimanya sebagai suami tercinta? Bukankah dia sudah menjadi suami yang manis?

Aku pikir bukan itu yang dia maksud.

Apakah dia ingin aku memberinya cinta?

Aku bingung.

Aku memikirkan tentang hubunganku dengan Sovieshu, tetapi aku tidak pernah melakukan percakapan seperti ini dengannya. Pengalaman-pengalaman itu sama sekali tidak berguna.

Sambil ragu-ragu, Heinley menghela napas dan bergumam,

"Matamu terlihat seperti mata kelinci yang tercengang."

"Aku…?"

"Jawab aku lain kali, Ratu."

***

Setelah itu Heinley pergi.

Berdiri di dekat ambang jendela, aku lantas bersandar. Ini membuatku merasa jauh lebih baik.

Aku tidak menyadarinya, tetapi wajahku tampaknya memanas. Ketika aku meletakkan telapak tangan di pipiku, pipiku terasa sangat hangat.

Apakah karena Heinley… lebih muda dariku? Atau karena dia seorang playboy? Dia mengatakan hal-hal manis itu dengan terlalu santai.

Aku tidak membencinya, tapi…

Saat aku sedang memikirkannya, terdengar ketukan di pintu.

Aku bergegas membuka pintu untuk melihat apakah itu Heinley lagi, tapi yang masuk adalah Rose dan Countess Jubel.

Mereka sudah pergi ke mana? Mereka membawa sekeranjang penuh buah.

"Kalian habis dari mana?"

"Kami pergi ke sebuah kebun yang ada di Istana Kerajaan, Yang Mulia."

"Saya akan mengupasnya untuk Anda."

Saat keduanya duduk di sofa, mengupas buah-buahan dan menyajikan makanan ringan di piring, aku menatap ke luar jendela lagi.

Akhirnya, terlintas dalam pikiranku apa yang dikatakan Heinley tentang undangan ke pernikahan Sovieshu.

Karena aku akan pergi ke Kekaisaran Timur, dayang-dayangku akan menemaniku, jadi tentu saja aku harus memberi tahu mereka.

"Yang Mulia Raja barusan kemari."

Yang Mulia?

Rasanya saya tidak melihat beliau tadi …”

“Dia datang melalui jendela. Dia hanya ingin memberi tahuku beberapa berita.”

Rose, yang telah selesai mengupas buah, meletakkan pisaunya dan menatapku. Countess Jubel meletakkan piring makanan ringan di atas meja teh dan juga menunggu kata-kataku.

"Tanggal pernikahan kami sudah ditentukan."

Wajah mereka berbinar mendengar kata-kataku.

"Akhirnya…!"

"Desainer McLinnan akan jadi lebih sibuk, Yang Mulia."

Namun, wajah mereka menjadi murung begitu aku memberi tahu mereka tentang pernikahan Sovieshu.

"Dan Heinley dan aku telah secara resmi diundang ke pernikahan Yang Mulia Kaisar Kekaisaran Timur."

Seakan-akan mereka telah meminum segelas air asin.

“Aku telah memutuskan untuk pergi.”

Ketika mereka mendengar jawabanku atas undangan itu, raut wajah mereka menjadi lebih murung.

Keduanya saling bertukar pandang dalam diam.

Ketidakpuasan terlihat dalam ekspresi mereka. Tapi akhirnya mereka menghela napas dan menerimanya.

Ketika aku hendak berbicara lebih banyak tentang hal itu, terdengar ketukan lagi di pintu.

Rose beranjak untuk membuka pintu, sementara aku duduk di sofa melihat ke arah pintu.

Sang tamu adalah seorang pria berpakaian rapi dengan janggut besar beruban.

Siapa dia?

Saat aku melihat wajahnya yang benar-benar asing, dia membungkuk ke arahku.

Setelah aku mengangguk, pria itu memasuki ruangan dan memperkenalkan dirinya,

"Saya Kepala Pelayan Keluarga Amares, Yang Mulia."

Keluarga Amares?

Nama itu terdengar tidak asing?

Ah. Aku ingat.

Nama itu muncul beberapa kali dalam catatan yang telah aku baca.

Sejauh yang aku tahu, keluarga itu menyandang gelar Marquis.

Mengapa keluarga itu mengirim Kepala Pelayan mereka ke sini?

Ketika aku memandangnya dengan bingung, kepala pelayan itu berkata dengan sopan,

"Yang Mulia, saya datang atas nama Nona Mullaney."

Mullaney! Dia salah satu bawahan Mullaney.

Aku ingin bertemu dengannya dengan maksud untuk membuatnya berada di pihakku, karena dia memiliki pengaruh besar dalam masyarakat kelas atas Kerajaan Barat.

Aku mengangguk dan dia melanjutkan.

“Nona Mullaney merasa sangat terhormat bahwa Yang Mulia Ratu ingin bertemu dengannya. Dia akan dengan senang hati mengunjungi Anda begitu Anda memberi tahu tanggal dan waktunya.”

Tidak perlu menetapkan tanggal yang jauh.

"Katakan padanya untuk datang mengunjungiku besok pukul satu siang."

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Mullaney tiba setengah jam sebelum waktu yang ditentukan.

Aku telah mempertimbangkan kemungkinan itu, jadi teh dan makanan ringan sudah dipersiapkan.

“Nama saya Mullaney, Yang Mulia Ratu.”

Aku memperhatikan Mullaney dengan cermat sementara dia menyapaku dengan sopan.

Dia adalah seorang wanita muda dengan mata abu-abu, dengan postur tegak dan tegap. Dia memiliki ekspresi yang bermartabat dan cara bicaranya anggun.

"Saya merasa terhormat bahwa Anda ingin bertemu dengan saya, Yang Mulia."

"Aku ingin bertemu denganmu sejak aku mendengar tentangmu."

“Saya, juga, telah menantikan momen ini sejak saya mendengar bahwa Yang Mulia Ratu telah tiba. Saya bertanya-tanya kapan Anda akan menghubungi saya."

Bukan hanya ekspresinya yang memancarkan kepercayaan diri, kata-katanya yang berani dan tulus membuatku tersenyum.

Meski auranya berbeda, aku merasa seperti sedang melihat Nian muda.

Alih-alih bertele-tele, aku bertanya langsung padanya,

"Begitu rupanya. Jika Anda menungguku untuk menghubungi Anda, itu karena Anda menginginkan sesuatu dariku, kan?”

Nona Mullaney sedikit tersenyum, dan bertanya sebagai balasan,

"Yang Mulia memanggil saya untuk membantu Anda berintegrasi ke dalam masyarakat kelas atas Kerajaan Barat, kan?"

Dia pintar. Itu justru lebih baik.

Ketika aku mengangguk dengan senang, dia bertanya kali ini lebih hati-hati daripada sebelumnya.

"Apa yang akan saya dapatkan dengan membantu Yang Mulia Ratu?"

Pada pertanyaannya yang berani namun cerdas, Laura, yang berdiri di dekat pintu, mengangkat kepalanya dengan mengancam.

Dari raut wajahnya dia tampak berpikir,

'Apa-apaan dia ini!?'

Menahan keinginan untuk tertawa, aku menjawab,

"Apa yang kamu inginkan sebagai balasannya?"

Dari pertanyaannya sebelumnya, aku tahu dia sedang mencari sesuatu yang khusus, tetapi permintaan Mullaney benar-benar tidak terduga,

"Tolong usir Christa keluar dari Istana Kerajaan!"

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 205               

>>>             

Chapter 207

===

Daftar Chapters 


Wednesday, June 9, 2021

[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#700)

 


Chapter 700: Tidak Sesuai Rencana (2)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Cale menyadari ada yang tidak beres dengan kuil itu. Dia bisa memikirkan dua alasan. Salah satunya adalah Ahn Roh Man memberikan info palsu, dan yang lainnya adalah bahwa ujian saat ini berbeda dengan ujian di Bumi 3. Cale mengatakan bahwa ujian itu telah berubah. CH tidak bisa melihatnya, karena dia {Cale} adalah seorang pengamat sekarang. Dan ini adalah masa lalu, atau tepatnya, Desa Harris yang damai sebelum dia bertukar tubuh dengan Cale<asli>.

Karena bola itu berwarna biru, ini pasti kesedihan CH (Cale tidak tahu bahwa bola itu berubah menjadi merah lagi). Pada awalnya Cale mengira bahwa ujiannya adalah untuk menonton Kelahiran Pahlawan, tetapi dia tidak yakin dengan pemikiran itu sekarang. Karena dia berubah pikiran ketika melihat CH saat ini. Tapi ada satu masalah yang muncul, dan itu adalah situasi anggota grup yang lain.

Cale merasa sakit kepala ketika dia berpikir bahwa semua orang pasti berada dalam ilusi yang sama pada saat itu. Tapi dia teringat sesuatu sebelum dia masuk ke kuil ini. Itu adalah bola merah yang seperti pupil {biji mata}. Dia ingat sesuatu yang mirip dengan bola merah itu, yang merupakan mata merah dari dewa tersegel yang dia lihat di Kerajaan Endable.

Ketika dia lulus ujian itu, dewa tersegel telah memberitahunya untuk mencarinya ketika momen keputusasaan Cale datang. Jadi Cale berpikir bahwa dewa tersegel telah mengubah ujian itu, tidak seperti di Bumi 3. Dia kemudian membuat beberapa tebakan. Salah satunya adalah bahwa ini bukan ujian tentang kesedihan. Sekarang ini adalah ujian tentang keputusasaan.

Tetapi Cale berpikir bahwa CH akan mengatasinya baik ujian itu tentang kesedihan atau pun keputusasaan. Karena CH cukup pintar, tidak mudah menyerah, bisa mengetahui jika ada yang tidak beres, dan merespons dengan fleksibel ketika situasinya berubah. Cale kemudian mendengar CH bergumam, 'Apakah tiga hari dari sekarang?' dan '...Aku harus melindungi mereka kali ini.'

Cale menelan ludah dan menatap mata CH, menyadari bahwa hanya ada 3 hari tersisa sebelum tragedi Desa Harris. Dan dia menyadari satu hal lagi. Bahwa WS mungkin akan datang ke sini. Cale bertemu Cale Henituse yang asli dalam mimpi, dan darinya dia tahu tentang Drew dan Desa Harris. Itu adalah spekulasi yang dia dan Cale<asli> simpulkan, bahwa WS pergi ke desa itu untuk mendapatkan kekuatan kuno Drew.

Ketika CH pergi ke Hutan Kegelapan untuk mencari tanaman obat, WS datang ke desa bersama anak buahnya. WS mengambil kekuatan kuno itu dan membunuh semua penduduk desa setelahnya. Bawahan WS akan dibunuh oleh CH. Tetapi dalam perjalanan pulang, WS akan menemukan danau mana mati di hutan dan memberikannya kepada para duyung untuk mendorong mereka melawan suku paus.

Jika asumsi Cale dan KRS benar, CH akan menghadapi WS sekarang. Cale berpikir bahwa situasinya tidak baik. Dia bertanya-tanya apakah CH dapat melindungi penduduk desa dan menghadapi WS pada saat bersamaan. Cale beranggapan bahwa CH tidak bisa melakukannya. Dia telah memberi tahu CH, Alberu, dan Raon tentang hal-hal yang dia temukan di kuburan Drew dan tentang hal-hal yang dia dengar dari WT, meskipun dia tidak memberi tahu mereka tentang belati akar.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Tetapi Cale tidak pernah memberi tahu siapa pun tentang percakapannya dengan Cale Henituse yang asli. Singkatnya, dia tidak pernah menyebutkan teorinya tentang mengapa Desa Harris menjadi sasaran. Dia telah berpikir untuk menceritakannya kepada CH secara terpisah setelah semua pertarungan berakhir karena dia berpikir bahwa bukan hal yang tepat untuk membicarakan asumsi yang dia tidak yakini.

Tapi dia adalah CH. Cale berpikir bahwa CH akan menyadarinya. Dia telah memberi tahu CH tentang isi buku harian itu. Buku harian itu menyatakan bahwa kekuatan kuno Drew terbagi menjadi dua, satu di Desa Harris, dan yang satunya ada di makamnya. Jadi CH yang akan memikirkan bagaimana menyelesaikan ujian ini pasti juga mengingat semua info tentang desa tersebut. Dan CH akan sampai pada kesimpulan yang sama dengan Cale.

CH menjatuhkan tanaman obat di tangannya. Dia menelan ludah dengan susah payah dan ekspresinya menegang. Cale juga menegang melihatnya, berpikir bahwa inilah saat CH menyadarinya. CH kemudian menggumamkan sesuatu tentang kekuatan kuno ibu Cale yang berada di Desa Harris. Setelah mengatakan itu, dia perlahan menunduk dan memungut tumbuhan obat yang terjatuh.

Seorang penduduk bertanya dia sedang apa, tetapi CH menjawab bahwa dia menjatuhkannya seraya bersikap tenang. Cale menatap CH dan akhirnya tertawa. Cale terkadang melihat di sorot mata CH puluhan dekade yang telah dia jalani, dan Cale bisa melihatnya lagi sekarang. Dia menyimpulkan bahwa tidak ada yang tidak bisa dilakukan CH. Sorot mata CH membara, dia bergumam bahwa dia hanya punya waktu tiga hari, tapi itu patut dicoba.

Tapi Cale menggelengkan kepalanya mendengar itu. CH berkata bahwa dia perlu berlatih saat melihat pedang kayu di pinggangnya. Cale semakin mengernyit karena tubuh CH sekarang jauh lebih muda dari CH yang Cale kenal. CH memiliki umur yang panjang dan penampilannya tidak banyak berubah, tetapi bagi Cale yang telah merekam semua penampilan rekan-rekannya, dia bisa menyadari perbedaan-perbedaan kecil.

Tubuh CH saat ini adalah tubuhnya dua tahun lalu. Itu sebabnya CH mengatakan bahwa dia perlu berlatih. CH melanjutkan bahwa dia berada dalam situasi yang sama seperti 2 tahun yang lalu. Dia merasa ruwet ketika dia berjalan sendirian ke rumah kepala desa. Dia melihat sekeliling dan berkata bahwa ini bukan ilusi biasa. Tapi itu juga tidak terlihat seperti dunia paralel lainnya.

Seperti dugaan Cale, CH membandingkan info yang diberikan oleh Ahn Roman dengan ujian saat ini, dan juga mencari tahu situasi saat ini dengan membandingkannya dengan ujian dewa tersegel yang pernah dia alami. CH mengatakan bahwa begitu dia menyelesaikan kesedihannya, dia akan mengetahui situasinya. Setelah CH membuat keputusan, Cale mulai merenungkan apa yang bisa dia lakukan.

Cale bisa melihat CH, tetapi dia tidak bisa menyentuh apa pun, juga tidak ada yang bisa mendengar suaranya. CH memasuki rumah kepala desa dan menutup pintu. Cale mengikutinya dan menembus pintu layaknya hantu. Cale berpikir bahwa ini cukup berguna. Setelah itu, dia memanggil Super Rock dan kekuatan kuno lainnya, tetapi tidak ada jawaban.

CH memberi tahu kepala desa bahwa dia akan pergi ke Hutan Kegelapan beberapa kali lagi untuk sementara waktu guna mengumpulkan berbagai tumbuhan obat. Kepala desa mengerutkan kening karena khawatir, mengatakan bahwa itu berbahaya. Cale mengerti mengapa CH sangat mencintai desa itu, karena kepala desa memperlakukannya dengan hangat meskipun CH adalah orang luar.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

CH menjawab tidak apa-apa, meskipun matanya bergetar saat melihat sang kepala desa. Cale tahu mengapa CH melakukan itu. Itu karena kerinduan dan kepahitan. Tapi CH tetap memasang senyum khasnya yang lembut namun cerah. Dia memberi tahu kepala desa bahwa dia akan keluar dari desa dalam beberapa hari. Karena dia perlu mendapatkan kartu identitas karena dia hendak menjadi warga negara tetap. Kepala desa mengatakan bahwa dia akan pergi bersamanya.

Dan ekspresi Cale berubah ketika dia mendengar kata 'warga tetap.' Dia menyadari bahwa CH sudah bersiap jika ilusi itu tidak berakhir setelah dia menyelesaikan insiden di Desa Harris. Tapi dia juga tertegun karena alasan lain. Jika CH pergi ke rumah penguasa wilayah, dia akan bertemu Count Deruth dan Cale dari dunia ilusi ini.

Entah bagaimana itu canggung baginya. Dan Cale merasakan tengkuknya menjadi dingin. Bagaimanapun, CH mengakhiri percakapannya dengan kepala desa dan keluar setelahnya. Cale mengikutinya. Hari sudah siang, tapi tempat itu hangat karena ini bulan Maret. Seorang warga desa bertanya kepada CH kemana dia akan pergi, dan CH menjawab bahwa dia akan pergi ke hutan.

CH berdiri di depan dinding batu yang memisahkan desa dan Hutan Kegelapan. Dia mengambil napas dalam-dalam dan memastikan tidak ada orang di sekitar saat dia menggenggam pedangnya. Dia bertanya pada dirinya sendiri apakah itu mungkin. Cale menghela napas mendengar kata-katanya. CH telah mengatakan bahwa itu pantas untuk dicoba, meskipun mengetahui bahwa situasinya tidak baik untuknya.

CH harus bertarung melawan WS dan bawahannya sambil melindungi penduduk desa sendirian. Itu sulit baginya. CH meletakkan dahinya di dinding batu, dan bertanya-tanya dengan suara keras apakah dia harus pergi menemui Cale, atau apakah Cale di dunia ilusi ini adalah Cale-nim yang sama yang dia kenal. Dinginnya dinding batu mendinginkan kepalanya, dan CH merenungkan apakah dia bisa sekuat dirinya saat ini dalam waktu 3 hari.

Cale yang frustrasi kemudian mengatakan bahwa ada cara bagi CH untuk melakukan itu. Jika CH memikirkannya sebentar, dia bisa menemukan jawabannya. Tetapi Cale yang frustrasi terus berbicara meskipun tidak didengar. Cale mencoba mengatakan, 'Di Hutan Kegelapan-' tetapi terputus ketika CH berbalik dan mengerutkan kening. Dia merasakan suatu kekuatan dan melihat ke pintu masuk desa.

Beberapa orang berkumpul di sana, dan Cale juga terkejut. CH menuju pintu masuk desa – tidak, dia berlari ke arah itu. Di antara penduduk desa yang menjaga pintu masuk hari ini, dia bisa melihat seorang pengunjung melepas tudung jubahnya. Itu jelas orang luar, dan penduduk desa tengah menyambutnya. Ketika orang luar itu menurunkan tudungnya, yang terlihat adalah rambut indah yang mengingatkan seseorang akan akan matahari dan mawar dengan embun pagi.

Dia adalah Rosalyn, dan CH memanggil namanya. Penduduk desa bertanya apakah dia mengenalnya, dan CH berdiri di depan Rosalyn tanpa menjawab penduduk desa. CH tergagap saat bertanya apa yang dia lakukan di sini. Rosalyn tidak seharusnya berada di sini. Tapi dia menggaruk pelan pipinya dan berkata dengan ekspresi aneh bahwa dia tidak berharap CH mengenalinya.

Rosalyn tampak bingung dan juga tergagap ketika dia bertanya kepada CH apakah dia adalah CH yang dia kenal. CH menjawab ya, tetapi bertanya mengapa mereka berada dalam ujian yang sama dan bagaimana dia sampai di sini. Rosalyn tersenyum dan berkata bahwa dia entah bagaimana sedikit mengetahui situasinya. CH tidak begitu memahami kata-katanya, jadi dia membawanya ke suatu tempat di luar desa di mana tidak ada penduduk desa.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Penduduk desa tidak mengikuti mereka karena mereka menyimpulkan bahwa keduanya saling kenal. Begitu keduanya sendirian, CH bertanya kepada Rosalyn apakah dia datang ke sini meskipun tahu bahwa dia mungkin tidak mengenalinya. Rosalyn menjawab ya, dan karena ini adalah masa lalunya, masuk akal jika CH tidak mengenalinya saat itu. Jadi CH bertanya lagi mengapa dia ada di sini.

Mendengar pertanyaannya, Rosalyn dengan santai menjawab, "Bagaimana aku bisa menutup mata terhadapmu?" seolah-olah ini adalah sesuatu yang sudah jelas. CH tertegun sejenak, sementara Cale tersenyum. Rosalyn melanjutkan bahwa dia berada di masa lalu sekarang, jadi bahkan jika CH tidak mengenalnya, dia tidak bisa membiarkannya menderita akan kesedihan terbesarnya sendirian. Dia tidak bisa mengabaikannya karena dia adalah temannya.

Seketika, emosi lain muncul di wajah CH, tetapi Rosalyn berpura-pura tidak melihatnya. Dia melanjutkan bahwa ujian itu aneh. Dia mengatakan bahwa mempertimbangkan situasi mereka, sangat mungkin bahwa yang lain di grup pertama juga berada dalam ujian yang sama. CH bertanya apakah Cale juga ada di sini, dan Rosalyn menjawab ya, itu mungkin. Mary juga bisa berada di sini, tapi dia tiba-tiba berhenti berbicara.

Dia menunjuk ke arah punggung CH dengan wajah terkejut, dan CH merasakan aura menakutkan pada saat itu, jadi dia menoleh ke tempat yang ditunjuk Rosalyn. Dan dia juga terkejut. Bahkan Cale yang menonton tanpa sadar bergumam bahwa ini membuatnya gila. Penduduk desa menunjuk ke langit dan berteriak bahwa ada monster.

Wyvern putih besar menutupi langit desa. Itu adalah monster yang tidak asing bagi Cale, Rosalyn, dan CH. Rosalyn bergumam 'tidak mungkin', dan wyvern itu akhirnya turun tepat di luar pintu masuk desa, tepat di mana CH dan Rosalyn sedang berbicara. Di punggung wyvern itu tampak seorang pria berambut putih dan bermata hijau mengenakan baju besi yang tampak suci saat dia duduk dalam postur yang bermartabat. Dia adalah Clopeh Sekka.

Clopeh tampil seperti kesatria yang tampak suci, tetapi tatapan matanya tampak suram. Dia mengatakan bahwa melihat ekspresi CH dan Rosalyn, mereka adalah orang-orang yang dia kenal. Dan bahwa mereka tampaknya berada dalam ujian yang sama. Clopeh dengan anggun turun dari punggung wyvern dan mendekati keduanya. Rosalyn bergumam bahwa dia tidak mengharapkan orang itu segera datang.

CH dan Cale yang tak terlihat setuju dengannya. Clopeh kemudian berkata kepada keduanya bahwa tuan muda Cale-nim tidak berada di wilayah Henituse. Rosalyn bingung, bertanya-tanya apa maksudnya. Tapi Clopeh mengatakan itu dengan serius, meskipun ada kilatan aneh di sorot matanya. Clopeh melanjutkan bahwa dia melakukan beberapa penyelidikan.

Tidak ada Cale Henituse di wilayah Henituse, juga tidak ada Cale Henituse dalam daftar bangsawan Kerajaan Roan. Mata CH melebar pada Clopeh yang dengan tenang mengatakan itu. Tapi mata Clopeh sedikit bergetar. Sorot matanya seolah-olah akan meledak seakan dia tidak bisa menerima fakta tentang Cale itu.

Clopeh melanjutkan bahwa Cale Henituse tidak ada di dunia ilusi ini. Tapi segala sesuatu yang lain konsisten dengan masa lalunya. Setelah mendengarkan percakapan mereka, Cale menghela napas sejenak. Dia mengatakan bahwa dia ada di sini, tetapi tidak ada yang mendengar suaranya.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

CATATAN PENULIS:

Tu-tujuh ratus!

Ya ampun, ini Yoo Ryeo Han yang sedang menulis catatan untuk bab ke-700.

Kalian mungkin bosan karena sering mendengar kata-kata ini, tetapi saya tidak pernah bermimpi bahwa saya akan bisa menulis sejauh ini.

Dan seperti yang kalian tahu, saya akan makan daging hari ini untuk merayakannya. Saya juga akan makan banyak makanan yang lain.

Saya senang! Ha ha ha ha!

Saya selalu mengatakan ini, tetapi bagaimanapun, saya masih akan mengatakannya lagi kali ini.

Terima kasih banyak telah mendukung saya.

Berkat kalian, saya bisa menulis tanpa merasa kesepian atau lelah.

Saya berharap yang terbaik untuk kalian ke depannya.

Bagian 1 {dari novel ini} sedang dalam pengerjaan.

Dan bagian pertama, umm… mungkin akan selesai dalam tahun ini? Sebenarnya, saya berencana untuk menyelesaikannya, tetapi selalu berakhir sebagai rencana ... ya, hanya rencana ...

Dan saat ini saya sedang mengerjakan versi buku kertas, dan saya agak lambat melakukannya karena saya baru mengerjakannya sedikit.

Saat itu musim semi ketika saya menulis catatan penulis untuk ulang tahun {TCF yang} ke-3, tetapi tampaknya musim panas sekarang sudah di depan mata.

Saya sangat berharap bahwa setiap orang merasakan hari yang sejuk dan nyaman.

Terima kasih.

 

-Yoo Ryeo Han

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

*** 

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 699              

>>>            

Chapter 701

===

Daftar Spoiler