Chapter 206: Perjalanan Ke Kekaisaran Timur (1)
Penerjemah: Shira Ulwiya
Pertanyaan Heinley membuat pikiranku kacau
balau.
Kapan aku akan menerimanya
sebagai suami tercinta? Bukankah
dia sudah
menjadi suami yang manis?
Aku pikir bukan itu yang dia maksud.
Apakah dia ingin aku memberinya cinta?
Aku bingung.
Aku memikirkan tentang hubunganku dengan Sovieshu, tetapi aku tidak pernah melakukan
percakapan seperti ini dengannya. Pengalaman-pengalaman itu sama sekali tidak
berguna.
Sambil ragu-ragu, Heinley menghela napas dan
bergumam,
"Matamu terlihat seperti mata kelinci
yang tercengang."
"Aku…?"
"Jawab aku lain kali, Ratu."
***
Setelah itu Heinley pergi.
Berdiri di dekat ambang jendela, aku lantas bersandar.
Ini membuatku merasa jauh lebih baik.
Aku tidak menyadarinya, tetapi wajahku tampaknya memanas. Ketika aku
meletakkan telapak tangan di pipiku, pipiku terasa sangat hangat.
Apakah karena Heinley… lebih muda dariku? Atau
karena dia seorang playboy? Dia mengatakan hal-hal manis itu dengan terlalu
santai.
Aku tidak membencinya, tapi…
Saat aku sedang memikirkannya, terdengar
ketukan di pintu.
Aku bergegas membuka pintu untuk melihat
apakah itu Heinley lagi, tapi yang masuk adalah Rose dan Countess Jubel.
Mereka sudah pergi ke mana? Mereka membawa sekeranjang penuh buah.
"Kalian habis dari mana?"
"Kami pergi ke sebuah kebun yang ada di
Istana Kerajaan, Yang Mulia."
"Saya akan mengupasnya
untuk Anda."
Saat keduanya duduk di sofa, mengupas
buah-buahan dan menyajikan makanan ringan di piring, aku menatap ke luar
jendela lagi.
Akhirnya, terlintas dalam pikiranku apa yang
dikatakan Heinley tentang undangan ke pernikahan Sovieshu.
Karena aku akan pergi ke
Kekaisaran Timur, dayang-dayangku akan menemaniku, jadi tentu saja aku harus memberi tahu mereka.
"Yang Mulia Raja barusan kemari."
“Yang Mulia?”
“Rasanya saya tidak melihat beliau tadi …”
“Dia datang melalui jendela. Dia hanya ingin
memberi tahuku beberapa berita.”
Rose, yang telah selesai mengupas buah,
meletakkan pisaunya dan menatapku. Countess Jubel meletakkan piring makanan
ringan di atas meja teh dan juga menunggu kata-kataku.
"Tanggal pernikahan kami sudah
ditentukan."
Wajah mereka berbinar mendengar kata-kataku.
"Akhirnya…!"
"Desainer McLinnan akan jadi lebih
sibuk, Yang Mulia."
Namun, wajah mereka menjadi murung begitu aku
memberi tahu mereka tentang pernikahan Sovieshu.
"Dan Heinley dan aku telah secara resmi
diundang ke pernikahan Yang Mulia Kaisar Kekaisaran Timur."
Seakan-akan mereka telah meminum segelas air asin.
“Aku telah memutuskan untuk pergi.”
Ketika mereka mendengar jawabanku atas
undangan itu, raut wajah mereka menjadi lebih murung.
Keduanya saling bertukar pandang dalam diam.
Ketidakpuasan terlihat dalam ekspresi mereka.
Tapi akhirnya mereka menghela napas dan menerimanya.
Ketika aku hendak berbicara lebih
banyak tentang hal itu, terdengar ketukan lagi di pintu.
Rose beranjak untuk membuka pintu, sementara aku duduk
di sofa melihat ke arah pintu.
Sang tamu adalah seorang pria berpakaian rapi dengan janggut besar beruban.
Siapa dia?
Saat aku melihat wajahnya yang benar-benar
asing, dia membungkuk ke arahku.
Setelah aku mengangguk, pria itu
memasuki ruangan dan memperkenalkan dirinya,
"Saya Kepala Pelayan Keluarga Amares,
Yang Mulia."
Keluarga Amares?
Nama itu terdengar tidak asing?
Ah. Aku ingat.
Nama itu muncul beberapa kali dalam catatan yang telah aku baca.
Sejauh yang aku tahu, keluarga itu
menyandang gelar Marquis.
Mengapa keluarga itu mengirim Kepala Pelayan
mereka ke sini?
Ketika aku memandangnya dengan
bingung, kepala pelayan itu berkata dengan sopan,
"Yang Mulia, saya datang atas nama Nona
Mullaney."
Mullaney! Dia salah satu bawahan Mullaney.
Aku ingin bertemu dengannya dengan maksud untuk membuatnya berada di pihakku, karena dia
memiliki pengaruh besar dalam masyarakat kelas atas Kerajaan Barat.
Aku mengangguk dan dia melanjutkan.
“Nona Mullaney merasa sangat terhormat bahwa
Yang Mulia Ratu ingin bertemu dengannya. Dia akan dengan senang hati
mengunjungi Anda begitu Anda memberi tahu tanggal dan waktunya.”
Tidak perlu menetapkan tanggal yang jauh.
"Katakan padanya untuk datang
mengunjungiku besok pukul satu siang."
[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di
https://shiraulwiya.blogspot.com/]
***
Mullaney tiba setengah jam sebelum waktu yang
ditentukan.
Aku telah mempertimbangkan kemungkinan itu, jadi teh dan makanan ringan
sudah dipersiapkan.
“Nama saya Mullaney, Yang Mulia Ratu.”
Aku memperhatikan Mullaney dengan cermat sementara dia
menyapaku dengan sopan.
Dia adalah seorang wanita muda dengan mata
abu-abu, dengan postur tegak dan tegap. Dia memiliki ekspresi yang bermartabat
dan cara bicaranya anggun.
"Saya merasa terhormat bahwa Anda ingin
bertemu dengan saya, Yang Mulia."
"Aku ingin bertemu denganmu sejak aku
mendengar tentangmu."
“Saya, juga, telah menantikan momen ini sejak
saya mendengar bahwa Yang Mulia Ratu telah tiba. Saya bertanya-tanya kapan Anda
akan menghubungi saya."
Bukan hanya ekspresinya yang memancarkan
kepercayaan diri, kata-katanya yang berani dan tulus membuatku tersenyum.
Meski auranya berbeda, aku merasa seperti
sedang melihat Nian muda.
Alih-alih bertele-tele, aku bertanya
langsung padanya,
"Begitu rupanya. Jika Anda
menungguku untuk menghubungi Anda, itu karena Anda menginginkan sesuatu dariku, kan?”
Nona Mullaney sedikit tersenyum, dan bertanya
sebagai balasan,
"Yang Mulia memanggil saya untuk membantu
Anda berintegrasi ke dalam masyarakat kelas atas Kerajaan Barat, kan?"
Dia pintar. Itu justru lebih baik.
Ketika aku
mengangguk dengan senang, dia bertanya kali ini lebih hati-hati daripada
sebelumnya.
"Apa
yang akan saya dapatkan dengan membantu Yang Mulia Ratu?"
Pada
pertanyaannya yang berani namun cerdas, Laura, yang berdiri di dekat pintu,
mengangkat kepalanya dengan mengancam.
Dari raut
wajahnya dia tampak berpikir,
'Apa-apaan
dia ini!?'
Menahan
keinginan untuk tertawa, aku menjawab,
"Apa
yang kamu inginkan sebagai balasannya?"
Dari
pertanyaannya sebelumnya, aku tahu dia sedang mencari sesuatu yang khusus,
tetapi permintaan Mullaney benar-benar tidak terduga,
"Tolong
usir Christa keluar dari Istana Kerajaan!"
[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di
https://shiraulwiya.blogspot.com/]
***
Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/
<<<
>>>
===
Semangat min, akhirnya upload lagi 🤗
ReplyDelete