Sunday, June 20, 2021

Remarried Empress (#206) / The Second Marriage

 


Chapter 206: Perjalanan Ke Kekaisaran Timur (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Pertanyaan Heinley membuat pikiranku kacau balau.

Kapan aku akan menerimanya sebagai suami tercinta? Bukankah dia sudah menjadi suami yang manis?

Aku pikir bukan itu yang dia maksud.

Apakah dia ingin aku memberinya cinta?

Aku bingung.

Aku memikirkan tentang hubunganku dengan Sovieshu, tetapi aku tidak pernah melakukan percakapan seperti ini dengannya. Pengalaman-pengalaman itu sama sekali tidak berguna.

Sambil ragu-ragu, Heinley menghela napas dan bergumam,

"Matamu terlihat seperti mata kelinci yang tercengang."

"Aku…?"

"Jawab aku lain kali, Ratu."

***

Setelah itu Heinley pergi.

Berdiri di dekat ambang jendela, aku lantas bersandar. Ini membuatku merasa jauh lebih baik.

Aku tidak menyadarinya, tetapi wajahku tampaknya memanas. Ketika aku meletakkan telapak tangan di pipiku, pipiku terasa sangat hangat.

Apakah karena Heinley… lebih muda dariku? Atau karena dia seorang playboy? Dia mengatakan hal-hal manis itu dengan terlalu santai.

Aku tidak membencinya, tapi…

Saat aku sedang memikirkannya, terdengar ketukan di pintu.

Aku bergegas membuka pintu untuk melihat apakah itu Heinley lagi, tapi yang masuk adalah Rose dan Countess Jubel.

Mereka sudah pergi ke mana? Mereka membawa sekeranjang penuh buah.

"Kalian habis dari mana?"

"Kami pergi ke sebuah kebun yang ada di Istana Kerajaan, Yang Mulia."

"Saya akan mengupasnya untuk Anda."

Saat keduanya duduk di sofa, mengupas buah-buahan dan menyajikan makanan ringan di piring, aku menatap ke luar jendela lagi.

Akhirnya, terlintas dalam pikiranku apa yang dikatakan Heinley tentang undangan ke pernikahan Sovieshu.

Karena aku akan pergi ke Kekaisaran Timur, dayang-dayangku akan menemaniku, jadi tentu saja aku harus memberi tahu mereka.

"Yang Mulia Raja barusan kemari."

Yang Mulia?

Rasanya saya tidak melihat beliau tadi …”

“Dia datang melalui jendela. Dia hanya ingin memberi tahuku beberapa berita.”

Rose, yang telah selesai mengupas buah, meletakkan pisaunya dan menatapku. Countess Jubel meletakkan piring makanan ringan di atas meja teh dan juga menunggu kata-kataku.

"Tanggal pernikahan kami sudah ditentukan."

Wajah mereka berbinar mendengar kata-kataku.

"Akhirnya…!"

"Desainer McLinnan akan jadi lebih sibuk, Yang Mulia."

Namun, wajah mereka menjadi murung begitu aku memberi tahu mereka tentang pernikahan Sovieshu.

"Dan Heinley dan aku telah secara resmi diundang ke pernikahan Yang Mulia Kaisar Kekaisaran Timur."

Seakan-akan mereka telah meminum segelas air asin.

“Aku telah memutuskan untuk pergi.”

Ketika mereka mendengar jawabanku atas undangan itu, raut wajah mereka menjadi lebih murung.

Keduanya saling bertukar pandang dalam diam.

Ketidakpuasan terlihat dalam ekspresi mereka. Tapi akhirnya mereka menghela napas dan menerimanya.

Ketika aku hendak berbicara lebih banyak tentang hal itu, terdengar ketukan lagi di pintu.

Rose beranjak untuk membuka pintu, sementara aku duduk di sofa melihat ke arah pintu.

Sang tamu adalah seorang pria berpakaian rapi dengan janggut besar beruban.

Siapa dia?

Saat aku melihat wajahnya yang benar-benar asing, dia membungkuk ke arahku.

Setelah aku mengangguk, pria itu memasuki ruangan dan memperkenalkan dirinya,

"Saya Kepala Pelayan Keluarga Amares, Yang Mulia."

Keluarga Amares?

Nama itu terdengar tidak asing?

Ah. Aku ingat.

Nama itu muncul beberapa kali dalam catatan yang telah aku baca.

Sejauh yang aku tahu, keluarga itu menyandang gelar Marquis.

Mengapa keluarga itu mengirim Kepala Pelayan mereka ke sini?

Ketika aku memandangnya dengan bingung, kepala pelayan itu berkata dengan sopan,

"Yang Mulia, saya datang atas nama Nona Mullaney."

Mullaney! Dia salah satu bawahan Mullaney.

Aku ingin bertemu dengannya dengan maksud untuk membuatnya berada di pihakku, karena dia memiliki pengaruh besar dalam masyarakat kelas atas Kerajaan Barat.

Aku mengangguk dan dia melanjutkan.

“Nona Mullaney merasa sangat terhormat bahwa Yang Mulia Ratu ingin bertemu dengannya. Dia akan dengan senang hati mengunjungi Anda begitu Anda memberi tahu tanggal dan waktunya.”

Tidak perlu menetapkan tanggal yang jauh.

"Katakan padanya untuk datang mengunjungiku besok pukul satu siang."

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Mullaney tiba setengah jam sebelum waktu yang ditentukan.

Aku telah mempertimbangkan kemungkinan itu, jadi teh dan makanan ringan sudah dipersiapkan.

“Nama saya Mullaney, Yang Mulia Ratu.”

Aku memperhatikan Mullaney dengan cermat sementara dia menyapaku dengan sopan.

Dia adalah seorang wanita muda dengan mata abu-abu, dengan postur tegak dan tegap. Dia memiliki ekspresi yang bermartabat dan cara bicaranya anggun.

"Saya merasa terhormat bahwa Anda ingin bertemu dengan saya, Yang Mulia."

"Aku ingin bertemu denganmu sejak aku mendengar tentangmu."

“Saya, juga, telah menantikan momen ini sejak saya mendengar bahwa Yang Mulia Ratu telah tiba. Saya bertanya-tanya kapan Anda akan menghubungi saya."

Bukan hanya ekspresinya yang memancarkan kepercayaan diri, kata-katanya yang berani dan tulus membuatku tersenyum.

Meski auranya berbeda, aku merasa seperti sedang melihat Nian muda.

Alih-alih bertele-tele, aku bertanya langsung padanya,

"Begitu rupanya. Jika Anda menungguku untuk menghubungi Anda, itu karena Anda menginginkan sesuatu dariku, kan?”

Nona Mullaney sedikit tersenyum, dan bertanya sebagai balasan,

"Yang Mulia memanggil saya untuk membantu Anda berintegrasi ke dalam masyarakat kelas atas Kerajaan Barat, kan?"

Dia pintar. Itu justru lebih baik.

Ketika aku mengangguk dengan senang, dia bertanya kali ini lebih hati-hati daripada sebelumnya.

"Apa yang akan saya dapatkan dengan membantu Yang Mulia Ratu?"

Pada pertanyaannya yang berani namun cerdas, Laura, yang berdiri di dekat pintu, mengangkat kepalanya dengan mengancam.

Dari raut wajahnya dia tampak berpikir,

'Apa-apaan dia ini!?'

Menahan keinginan untuk tertawa, aku menjawab,

"Apa yang kamu inginkan sebagai balasannya?"

Dari pertanyaannya sebelumnya, aku tahu dia sedang mencari sesuatu yang khusus, tetapi permintaan Mullaney benar-benar tidak terduga,

"Tolong usir Christa keluar dari Istana Kerajaan!"

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 205               

>>>             

Chapter 207

===

Daftar Chapters 


1 comment: