Monday, March 15, 2021

Trash of the Count’s Family (#27)

 


Pembuat Onar di Keluarga Count (Ep. 30 - 31)

Chapter 27: Kamu (2)

 

“Masuklah.”

Cale memberi isyarat agar mereka masuk ke kamarnya, lantas Cage mendorong kursi roda ke dalam. Sesudah mereka bertiga duduk di meja, Cale bahkan tidak melirik alkohol itu dan bertanya.

“Apa yang sebenarnya kalian inginkan?”

Suara Cale sangat dingin dan datar seperti biasa. Akan tetapi, ini hanya meyakinkan Taylor bahwa orang di depannya bukanlah seorang pembuat onar. Malahan, dia lebih cerdas dibanding kebanyakan orang sangka.

Taylor tidak datang kemari semata untuk minum dengan Cale. Alkohol hanya terasa enak jika kamu minum dengan nyaman bersama orang yang kamu percaya. Minum dengan orang lain hanya untuk memudahkan perbincangan dan mengamati pihak lain.

“Menurut Anda, saya orang yang seperti apa, tuan muda Cale?”

Cale mengamati Taylor tanpa suara setelah mendengar pertanyaan ini, lantas mendekati tempat tidurnya dan mengambil sebuah kantong kecil. Dia membawanya kembali dan meletakkannya di atas meja.

Suara denting logam memenuhi ruangan saat kantong kecil itu sedikit terbuka. Di dalam kantong terdapat banyak koin emas, perak dan perunggu. Suara Cale yang percaya diri mengisi ruangan.

“Saya tidak tahu mengapa Anda pergi ke ibu kota saat ini, ketika perhatian semua bangsawan di kerajaan terpusat di ibu kota, tapi saya yakin hanya ada satu hal orang seperti Anda yang sedang menuju ke sarang singa inginkan dari saya.”

Cale sudah menduganya sejak mereka meminta untuk mengikutinya ke ibu kota, serta setiap kali dia merasakan tatapan mereka sepanjang perjalanan.

“Keluarga Henituse yang kaya raya. Kalian ingin uang, kan?”

Haahhh.

Pendeta Cage menghela napas yang terdengar hampir seperti seruan kekaguman. Taylor adalah seseorang yang dulunya bermain di atas sebelum jatuh dari puncak, tapi Cage adalah seseorang yang selalu berada di bawah. Bagi seseorang seperti Cage, Cale adalah individu yang unik.

Dia meminta alkohol kepada wakil kepala pelayan kapanpun dia senggang. Dia sama sekali tidak peduli pada apa yang bawahannya lakukan, dan hanya menyantap makanan dari kualitas terbaik.

Dia hanya menginap di penginapan paling mewah, dan selalu terlihat santai. Dia juga tidak peduli pada apa yang dia katakan ke orang lain.

Akan tetapi, dia jelas-jelas bukan pembuat onar. Temannya, Taylor, bahkan lebih memahami ini dibanding dirinya.

“Jadi Anda sudah tahu.”

“Itu hal yang gampang.”

Cale menjawab seolah-olah tidak sulit menebaknya.

“Melihat bagaimana Anda bepergian, Anda kelihatannya kekurangan uang. Agar bisa tinggal di ibu kota, khususnya secara sembunyi-sembunyi, Anda butuh uang melebihi apapun. Saya yakin ini bukanlah rencana awal Anda, tapi sangat wajar melakukannya ketika Anda bepergian bersama si kura-kura emas.”

Taylor tidak dapat membantah apa yang Cale katakan. Itulah kebenarannya. Cale Henituse bukanlah seseorang yang berusaha menjauhinya, putra sulung yang disingkirkan oleh keluarganya. Meminta tolong pada Cale dan berharap mendapatkan uang adalah langkah terbaik mereka. Meskipun Cale menolaknya, sepertinya Cale tidak akan memberitahu Venion tentang permintaan Taylor. Kelihatannya Cale membenci hal-hal yang rumit.

Di mata Taylor, Cale adalah seseorang yang dengan sengaja bersembunyi dari orang lain.

“Terima kasih banyak, tuan muda Cale.”

Cale tidak berkata sesuatu seperti ‘sama-sama’. Alih-alih, dia bersiap untuk menjalankan rencana yang telah dia rancang dan pikirkan matang-matang semenjak mereka mulai mengikutinya.

“Apa Anda akan berangkat pagi-pagi sekali?”

“Ya. Kami berencana akan pergi diam-diam, dan datang ke sini untuk menemui Anda sebelum kami berangkat. Kami harus mengurus semuanya sendiri sekarang.”

Mata Taylor tampak jernih saat dia duduk di kursi roda. Tetapi Cale tidak dapat melihat perasaan positif di mata Taylor ketika bertatapan dengannya.

“Apa Anda akan masuk melalui kuil?”

Ketika ekspresi Taylor tampak menunjukkan keterkejutan akan bagaimana Cale bisa tahu, Cage menukas.

“Ya. Kami berencana masuk melalui kuil.”

Mereka berencana membuat Taylor menyamar menjadi anggota kuil dan menyusupkannya. Tetapi, melakukan itu akan membocorkan lokasi Cage kepada Kuil Kematian. Cage bersedia membahayakan dirinya demi Taylor. Namun, bahkan dengan menyusup seperti itu tidak menjamin mereka tidak ketahuan. Cale mengangkat masalah itu.

“Meskipun Anda masuk melalui kuil, Venion atau Marquis akan mendengar beritanya dalam 3 hari. Kemungkinan besar mereka juga punya informan di Kuil Kematian.”

“Anda benar-benar tahu banyak hal.”

Cage tersenyum. Ada satu hal yang Cage sadari tentang Cale.

“Tuan muda Cale, saya yakin ada alasan mengapa Anda sangat penasaran dengan rencana kami.”

Tap. Tap.

Jari telunjuk Cale mengetuk-ngetuk meja.

“Ambil uang ini dan beritahu penjaga penginapan bahwa Anda dan orang-orang Anda akan menginap di sini sehari lagi.”

Cale lantas mengangkat telunjuknya dan mengarahkannya kepada mereka berdua.

“Sedangkan kalian berdua, kalian akan naik di keretaku. Rombonganmu yang lain akan masuk ibu kota sehari setelahnya.”

Krieettt.

Cale mendorong kursi dan beranjak berdiri. Dia lalu pergi dan mengambil benda lain di kotak sihir, lantas meletakkannya di atas meja.

“Ini alat sihir yang akan membuat semua makhluk hidup di area tertentu menjadi tak kasatmata selama 5 menit.”

Inilah benda kedua yang harus disewa atas nama Billos.

‘Tuan muda, apa Anda berencana mencuri sesuatu?

‘Mencuri? Tidak, aku berencana merusak sesuatu.’

‘...Merusak sesuatu?’

Dia mulanya berencana menggunakan alat ini selama Insiden Teror Alun-Alun Kota, tapi dia sekarang memiliki alasan untuk menggunakannya lebih awal. Cale bersyukur itu bukan benda sekali pakai.

Kesunyian memenuhi ruangan begitu Cale berhenti berbicara. Cage dan Taylor melihat bolak-balik antara Cale dan benda itu, bibir mereka membuka dan menutup berulang kali, tapi mereka tidak dapat mengatakan apapun. Mereka akhirnya berhasil bertanya setelah terdiam beberapa saat.

“Kenapa-“

Tuan muda Taylor yang semenjak tadi diam, perlahan mulai bertanya.

“Kenapa Anda melakukan ini demi kami? Anda tidak mendapat keuntungan apa pun dari ini.”

‘Kenapa? Aku harus membantumu sedikit karena ini gara-gara aku. Toh ini tidak akan merugikanku sedikit pun.’

Lagi pula, jika Taylor berhasil mengambil alih posisi Marquis, Cale tidak perlu mengkhawatirkan ketamakan Marquis Stan atau Venion begitu peperangan dengan negara asing dimulai.

Itu akan membantu wilayah Henituse tetap tenang dan Cale dapat hidup dengan damai.

“Haruskah saya jawab?”

“Ya. Saya ingin mendengar alasan Anda.”

Taylor ingin mendengar jawaban Cale. Cale pun menjawab pertanyaan Taylor dengan datar. Jawabannya itu terdengar brutal dan dingin.

“Itu karena Anda sangat memprihatinkan. Saya ingin tahu apa yang sebenarnya membuat seseorang seperti Anda, seorang yang lumpuh yang tidak tahu kapan dia akan mati, melakukan semua hal ini. Bagi putra sulung seorang Marquis, meminta uang kepada pembuat onar dari keluarga Count, ini benar-benar memprihatinkan.”

Mulut Taylor perlahan membuka dan menutup, lantas dia mulai tertawa tanpa suara. Taylor lalu menepuk kedua lututnya dengan tangannya. Dia tidak dapat merasakan apa pun saat melakukan itu.

Akan tetapi, mata, hidung, mulut, tangan dan anggota tubuh Taylor yang lain masih dapat digunakan. Taylor tersenyum dengan cerah.

“Terima kasih atas simpati Anda. Saya membutuhkan simpati semacam itu.”

“Akan tetapi, ada satu syarat.”

Cale tidak menghiraukan ucapan terima kasih Taylor.

“Apa itu?”

“Lupakan semuanya.”

Cale mengulangi perkataannya sekali lagi, saat dia mendorong kantong berisi uang itu ke arah Taylor.

“Lupakan semua hal yang terjadi.”

Cale memperlihatkan bahwa dia bersedia menolong mereka, tapi dia tidak ingin terlibat dengan mereka lebih jauh lagi. Cage maju ke depan. Inilah alasan dia datang bersama Taylor.

“Tuan muda Taylor dan saya akan membuat sumpah kepada Dewa Kematian untuk tidak membocorkan apa pun. Saya yakin Anda tahu bahwa siapa pun yang melanggar sumpah atas nama Dewa Kematian akan tewas?”

“Ya, saya tahu. Tolong buat sumpah Anda.”

Cale tersenyum mendengar ucapan Cage. Sumpah atas nama Dewa Kematian. Itu karena Cale percaya pada sumpah yang termasyhur ini sehingga dia bersedia membantu mereka.

Pendeta Cage mau tidak mau tertawa setelah melihat Cale tersenyum pada keputusan mereka untuk membuat sumpah kepada Dewa Kematian.

“Saya duga tuan muda Cale tidak akan membuat sumpah?”

“Benar. Jika keadaan menjadi runyam di masa mendatang karena hal ini, saya berencana membeberkan semuanya.”

“Kepada Venion.”

“Ya.”

Cale menjawab pertanyaan itu dengan tegas. Jawaban Cale sesungguhnya membuat Taylor merasa jauh lebih tenang. Taylor menyukai Cale yang jujur dan mengatakan dia berencana akan membeberkan semuanya jika hal ini menempatkan Cale dalam posisi sulit di masa depan.

“Cage. Ayo lakukan.”

“Oke.”

Taylor dan Cage. Mereka berdua tidak lagi berbicara formal di depan Cale. Itu adalah isyarat mereka kepada satu sama lain bahwa mereka akan memberitahukan hampir semuanya kepada Cale.

“Kami akan mulai sekarang.”

Malam ini adalah malam bulan baru. Pada malam-malam ini, ketika bulan tidak tampak, adalah ketika kekuatan Dewa Kematian berada di puncaknya. Cage menutup matanya lantas menyatukan kedua tangan di depan dirinya. Pemandangan itu terlihat berbeda dibandingkan ketika orang-orang berdoa. Kedua telapaknya terarah kepada Taylor dan dirinya.

Ooooooong.

Sebuah getaran kecil memenuhi udara. Pada saat yang sama, asap hitam mulai keluar dari ujung jemari Cage dan menyelubungi mereka bertiga.

‘Apa ini kekuatan suci?’

Cale dipenuhi sensasi aneh ketika merasakan kekuatan di sekelilingnya. Itu jelas-jelas berbeda dengan kekuatan kuno, tapi tetap terasa hangat, meskipun berwarna hitam.

“Saya, Cage, putri dari malam abadi, ingin meminjam nama sang malam untuk membuat sumpah bersama Taylor Stan. Sumpah ini dibuat dengan nyawa kami, siapa pun yang melanggar sumpah ini akan jatuh ke dalam kegelapan abadi.”

Cage membuka matanya lantas melihat ke arah Cale dan Taylor lalu melanjutkan sumpahnya.

 “Saya, Cage, dan Taylor Stan bersumpah untuk merahasiakan pembicaraan malam ini dan hanya membagikannya kepada saksi, Cale Henituse. Kami tidak akan memberitahukan ini kepada siapa pun juga.”

“Kepada siapa pun juga.”

Taylor mengulangi kata-kata terakhir. Cage menutup matanya setelah mendengar suara Taylor. Asap hitam menyelubungi mereka bertiga sekali lagi. Kemudian,

Oooooong.

Getaran kembali terdengar, lalu asap itu menghilang. Sumpah itu telah selesai dibuat.

“Cukup sederhana.”

Cale dapat merasakan sensasi aneh di tangannya saat melontarkan isi pikirannya. Sensasi itu mirip seperti kekuatan kuno. Dia dapat merasakan hal-hal yang berkaitan dengan sumpah itu.

“Sensasi yang Anda rasakan sekarang adalah kekuatan dari sumpah itu. Begitu kami melanggar sumpah, tuan muda Cale akan diberitahukan tentang kematian kami sebagai saksi.”

“Saya mengerti.”

Cale menerima penjelasan Cage dengan mudah. Dia tidak punya pilihan lain, karena sensasi di tangannya. Dia mulai memeriksa perbedaan antara kekuatan suci dan kekuatan kuno di dalam dirinya.

Pada saat itu, Taylor menaruh botol alkohol yang dia bawa di tengah-tengah meja.

Tap.

Botol itu kini berdiri di tengah-tengah meja.

“Tuan muda Cale, maukah Anda minum?”

“Minum?”

Cale menyembunyikan keinginannya agar mereka pergi dan bertanya apa maksud mereka. Taylor menganggukkan kepala sebagai jawaban atas pertanyaan Cale.

“Ya. Alkohol. Alkohol itu diperlukan saat hal yang baik terjadi.”

Taylor ingin minum dengan Cale, seseorang yang tidak bisa dia percayai sampai beberapa saat yang lalu. Cage tampaknya memahami niat Taylor, lantas tersenyum lalu memasukkan tangannya ke dalam lengan seragam pendetanya.

“Tada.”

Tiga buah gelas kecil muncul dari lengan bajunya.

“Ho.”

Cale menatap gelas kecil, botol alkohol dan pendeta wanita itu dengan tidak percaya. Dia tidak bisa percaya bahwa Cage membawa gelas kecil untuk minum alkohol di lengan bajunya.

“Pendeta-nim.”

“Ya?”

“Anda luar biasa.”

Dia benar-benar penggemar alkohol sejati. Cale mengambil sebuah gelas darinya, dan Taylor mengisi gelas itu. Setelah ketiga gelas mereka penuh, Cage bertanya pada Cale.

“Tuan muda Cale, apakah tidak aneh jika seorang pendeta minum-minum?”

Cale memiringkan kepalanya ke satu sisi dan bertanya.

“Memangnya itu urusanku?”

Cale tidak peduli apakah dia minum-minum atau tidak.

“Wow. Saya benar-benar menyukai Anda.”

Cage menyuarakan kekagumannya seraya memukul lututnya dengan tangannya yang lain. Lalu dia dengan malu-malu bertanya pada Cale.

“Tuan muda Cale, apa Anda tidak punya keinginan untuk berkenalan dengan seorang kakak perempuan dengan kepribadian yang sangat baik.”

“Tidak.”

Cale menjawab dengan tegas dan Taylor segera melanjutkan.

“...Bagaimana kalau kakak laki-laki dengan kepribadian yang sangat baik?”

“Lebih tidak tertarik.”

Cage dan Taylor, keduanya tertawa alih-alih kecewa dengan jawaban Cale. Cale tidak bisa memahami apa yang lucu dari jawabannya, lantas mengangkat gelasnya dan berbicara.

“Bersulang.”

Klang. Ketiga gelas itu berdentang bersama. Malam bulan baru. Bulan tidak tampak di langit, tapi alkohol ini yang lebih dalam dari bulan itu, menciptakan seutas benang yang menghubungkan ketiga individu itu.

Keesokan harinya.

“Tuan muda Cale, apakah kita akan berangkat?”

Cale tidak tahu apakah Hans lambat paham atau menganggap hal ini lucu. Wakil kepala pelayan Hans telah mendengar situasinya dari Cale dan pura-pura tidak melihat dua orang di pojok kereta kuda milik Cale, malahan bertanya dengan nyaring pada Cale apakah mereka akan berangkat.

“Ya. Ayo jalan.”

Tentu saja, Cale dengan santai memerintahkan mereka untuk berangkat.

Dua jam. Mereka akan tiba di pintu masuk ibu kota dalam dua jam.

 

***

Proofreader: Harlianti

 


 <<<

Chapter Sebelumnya                   

>>>             

Chapter Selanjutnya 

===

Daftar Isi  


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sunday, March 14, 2021

[SPOILER] Trash of the Count’s Family (#659)

 


Chapter 659: Haruskah Aku Keluar? (1)

 

Eruhaben menertawakan rencana Cale. Bahkan Alberu menertawakan rencana itu. CH dan Rosalyn tersenyum, dan tidak ada yang keberatan dengan rencana itu. Alberu menoleh ke arah balai kota dan berkata, ‘dongsaeng-ku memang hebat'. Sementara itu, Mila sedang meneliti retakan di tubuh Cale. Dia kemudian memberi tahu Cale bahwa dia akan memulai tahap terakhir pemasangan piringnya, dan itu akan terasa 'sedikit sakit.' Cale mengatakan tidak apa-apa, tetapi jika Dodori mendengar kata-kata ibunya, dia akan membalas kalau kata 'sedikit’ dari ibunya akan berarti sesuatu yang cukup menyakitkan hingga bisa membuat lubang di gunung.

Cale, yang tidak menyadari penderitaannya di masa depan, mulai memikirkan WS. Dia pikir WS kali ini cukup pintar. Jika yang dikatakan Ron benar, pintu kuil akan terbuka begitu mereka membunuh penjaga. Sekutu Cale akan lelah saat itu, jadi yang akan dilakukan WS hanyalah 'mengurus' orang-orang yang sudah kelelahan. WS akan mengawasi mereka dari suatu tempat, tetapi Cale berpikir bahwa dia harus membuat WS keluar.

Raon berkata kepada Cale bahwa naga singa hanya akan bertahan dari serangan semua orang kecuali Eruhaben. Raon kemudian menyampaikan laporan Ron kepada Eruhaben, Alberu, CH, Mary, dan Rosalyn. Alberu menertawakan rencana WS, dan Cale berbicara kepada mereka bahwa Eruhaben akan berpura-pura dikalahkan oleh naga singa itu. Monster itu kemungkinan besar tidak akan menyerang mereka setelah Eruhaben 'mati'.

Akan ada jeda setelah itu, karena naga singa akan kembali ke posisi bertahan, dan para prajurit akan terlalu tegang untuk menyerang jika mereka melihat seekor naga jatuh. Jeda itu mungkin berlangsung selama beberapa hari, jadi saat itu orang yang paling gelisah adalah WS. WS akan dipaksa keluar, dan dia akan dipaksa untuk melawan naga singa. Cale mengatakan bahwa WS berencana membuat mereka melakukan semua hal yang sulit, tetapi mereka akan membalikkannya. Mereka akan menjadi orang yang menyerang WS, singa naga, dan bahkan dewa yang tersegel, di saat-saat terakhir.

Alberu menganggap rencana itu menyenangkan / mengasyikkan, dan Eruhaben memulai pertunjukannya. Debu emas menutupi langit, dan Eruhaben berada di tengah-tengahnya. Archie tidak menyadari rencana Cale dan mengira Eruhaben akan bertarung habis-habisan. Witira mengira Raon pasti lupa memberi tahu Archie tentang rencananya. Para prajurit dan kesatria juga senang melihat angin puyuh emas di langit.

Mereka mengira naga itu sekarang akan bertarung mati-matian. Untuk mencegah agar tidak terkena dampaknya, mereka bersiaga di posisi bertahan. Para penyihir yang mengikuti Rosalyn terkejut dengan jumlah mana yang digunakan oleh Eruhaben. Mereka semua mengira ini akan menjadi serangan terakhir untuk mengakhiri semuanya. Di sisi lain, CH bertanya apakah dia harus membantu Eruhaben, tetapi Alberu dan Rosalyn menghentikannya karena mereka tahu dia tidak pandai berakting.

Naga berdarah-campuran bergabung dalam pertunjukan itu, dan Eruhaben meraung keras. Debu emas meledak, dan kilatan cahaya yang dihasilkan menghalangi semua orang untuk melihat pertarungan antara naga singa dan Eruhaben. Tiba-tiba, perisai putih besar menerobos angin puyuh itu. Para prajurit, kesatria, dan mage punya firasat buruk. Mereka melihat naga tulang hitam, Alberu, Rosalyn, dan CH, menyerang naga singa.

Tapi perisai naga singa memblokir segalanya. Peluru Alberu diblokir. Api Rosalyn tidak membakarnya. Bahkan naga hitam CH tidak mempan sedikit pun, jadi dia hanya berdiri, berlutut dengan satu kaki, dan menundukkan kepalanya. (Tunggu, CH benar-benar bisa berakting? XDDDD Kurasa dia bisa berakting juga asalkan tidak  'berbicara'.)

Kecemasan semua orang segera menjadi kenyataan. Naga singa memegang perisainya dengan kedua tangan dan mengayunkannya ke arah angin puyuh. Angin puyuh emas 'robek', dan naga singa menyerbu maju ke naga emas. Napas naga emas tersengal karena dia telah menggunakan semua mananya. Dia tidak bisa mengumpulkan mana di sekitarnya dengan baik, jadi hanya ada satu hal yang bisa dilakukan makhluk hebat tanpa energi untuk menggunakan mana.

Pada saat angin puyuh emas meledak dan mengenai perisai, naga emas itu menyerbu ke arah naga singa. Tabrakan mereka menyebabkan ledakan besar, dan pandangan semua orang menjadi putih. Ketika mereka akhirnya bisa melihat langit, mereka melihat naga singa putih berdiri kokoh di langit. Dan mereka melihat makhluk agung itu jatuh ke tanah. Mata naga emas itu tertutup, dan sayapnya terkulai saat jatuh. Rasa syok dan terkejut menyebar ke semua orang di Puzzle City.

 

***

 

Saat sang naga akhirnya jatuh ke tanah, seorang pria yang wajah dan tubuhnya tertutup, memainkan topeng yang menutupi separuh wajahnya. Dia mengira naga yang akan mati dalam waktu dekat tidak cukup kuat untuk mengalahkan naga singa. Sebuah alat perekam video ada di tangannya, dan di layarnya tampak Cale berlari ke altar saat darah menyembur dari seluruh tubuhnya. WS menatap perangkat video yang dikirimkan Sayeru kepadanya.

WS mengira Cale tidak akan bisa bertarung setelah melihat rekaman video tersebut. Dia berpaling ke tempat naga itu jatuh, dan berpikir bahwa dia harus menonton dan menunggu terlebih dahulu. WS akhirnya mundur dan menyembunyikan dirinya.

Kembali ke Cale, dia mengagumi pertunjukan Eruhaben, dan mengatakan bahwa Eruhaben memiliki kemampuan akting yang bagus karena dia sudah hidup lama. Raon bertepuk tangan dan berseru bahwa Goldie luar biasa.


*** 

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/


<<<

Chapter 658                  

>>>             

Chapter 660 

===

Daftar Isi  



///////////////
Baca Juga:




[SPOILER] Trash of the Count’s Family (#658)

 


Chapter 658: Semuanya terhubung (8)

 

Napas Lock tersengal-sengal ketika dia mencoba membayangkan kondisi Cale seperti apa. Lantas dia gemetaran begitu melihat kondisi Cale. Cale pucat, dan pakaiannya berwarna merah tua karena darah. Darah dan debu mengering di seluruh wajah dan tubuhnya. Dan ada retakan di sekujur tubuhnya, ditambah luka besar dan kecil. Tapi Cale tidak peduli dengan reaksi Lock. Mila berpesan padanya jangan terlalu banyak bergerak karena masih melekatkan piring (plate) nya.

Mila berada di sisi kiri tubuhnya, dan memberitahukan bahwa dia melekatkan retakan di jantungnya terlebih dahulu karena itu penting. Dia berkata ini akan memakan waktu tiga puluh menit lagi. Mila tersenyum dan kemudian memberi tahu Lock bahwa Cale sedang dalam perawatan, dan Lock bertanya-tanya apakah ini benar-benar cara mengobatinya. Cale mengatakan bahwa dia baik-baik saja, tetapi wajah Lock merengut ketika mendengar itu, karena dia berpikir bahwa Cale jelas tidak baik-baik saja.

Cale menoleh ke Raon, yang terisak dan meneteskan air mata. Raon berseru bahwa manusianya adalah seorang idiot yang menyebalkan. Ekspresi Cale gemetaran, dan Raon berteriak lagi bahwa manusianya itu bodoh dan idiot. Cale yang canggung memandangi Mila, yang setuju bahwa dia bertindak agak bodoh kali ini. Raon memanggilnya idiot yang menyebalkan lagi saat dia membenamkan wajahnya di tempat tidur di sebelah Cale.

Raon berkata bahwa Cale harus memercayainya mulai sekarang, dan bahwa dia akan melakukan tugasnya dengan sangat baik. Sayap Raon bergetar saat dia berteriak dengan suara gemetaran bahwa jika Cale menggunakan kekuatan itu lagi, dia akan mengunci manusianya di kastil. Dia akan memberinya daging untuk dimakan. Dan dia akan mencegah manusianya beranjak dari tempat tidur. Cale berseru 'oh', tapi Raon mengangkat kepalanya dan mengulangi bahwa dia akan mengurung manusianya di kastil sehingga Cale tidak akan bisa melakukan apa-apa, dan dia akan memberinya makan tiga kali sehari.

Tetapi Cale berpikir bahwa dia menyukai kehidupan seperti itu, karena itulah kehidupan pemalas yang dia inginkan. Raon melanjutkan bahwa mereka juga akan bertani, dan dia akan menanam pohon apel dengan Beacrox untuk membuat pai apel. Raon mengatakan bahwa dia juga ingin berkeliling dunia. Anehnya Cale merinding mendengar kata 'berkeliling dunia’. Tapi dia menyerah pada Raon dan berkata bahwa mereka harus melakukan apa yang Raon inginkan. Raon mengiyakan dan berkata itu akan menyenangkan, dan Raon akhirnya tersenyum cerah.

Para pemilik kekuatan kuno senang  Cale akhirnya bangun, dan juga senang piring (plate) nya dipulihkan, lantas mengagumi naga yang memperbaiki piring Cale. Cale kemudian mendengar suara Lock, yang mengatakan bahwa CH menyuruhnya untuk memberikan yeo-uiju ke Cale. Lock melepas kain yang menutupi yeo-uiju, dan wajah Cale menjadi cerah ketika dia mendengar itu, karena itu berarti satu monster telah berhasil dibunuh. Tapi dia kebingungan ketika seseorang di yeo-uiju berbicara.

Orang itu bertanya apakah dia bisa berbicara sekarang, dan Cale bertanya-tanya apakah dia masih bermimpi. Raon berkata ini kenyataan, dan dia tidak boleh pingsan lagi. Mendengar suara Raon membuat Cale menyadari ini adalah kenyataan, dan Cale kembali menatap yeo-uiju. Yang berbicara adalah Lee Soo Hyuk (LSH) yang sedang duduk di kursi. Di belakangnya berdiri Kim Rok Soo (KRS) dan Choi Jung Soo (CJS), dan di sampingnya ada Park Jin Tae (PJT) yang penasaran. Cale menertawakan bahwa yeo-uiju ternyata memiliki fungsi seperti itu, dan dia mengingat kata-kata dari Dewa Keputusasaan yang dulu berkata ini belum berakhir.

Geng Korea memiliki ekspresi berbeda ketika mereka melihat Cale. Entah bagaimana LSH langsung mengenalinya, dan mata CJS terbuka lebar dan dia menutup mulutnya dengan tangan. KRS mengerang dan membuat ekspresi serupa seperti Cale. CJS bergumam bahwa kondisi Cale lebih buruk daripada pertarungan mereka dengan si belut. LSH mencoba memanggilnya 'Rok' tetapi berhenti karena dia melihat seekor naga muda dan dua orang lainnya yang tampak seperti sesuatu dari cerita fantasi. LSH mengatakan bahwa dia pasti mengalami kesulitan.

Mila, Raon, dan Lock penasaran, dan Cale memperkenalkan geng Korea sebagai orang-orang yang dia temui dalam ujian dewa tersegel (Sealed God). Raon bertanya kepadanya tentang apa yang dia bicarakan karena Cale tidak pernah memberi tahu mereka apa pun tentang ujian dewa tersegel. Tetapi Cale malah bertanya kepada LSH berapa hari telah berlalu, dan LSH menjawab bahwa tidak terlalu lama. LSH terus menatap tubuh Cale yang retak dan terluka. Tiba-tiba, mereka mendengar suara gemuruh, dan Cale menyuruh Raon menyibak tirai agar dia bisa melihat ke luar.

Mila telah memberi tahu Raon sebelumnya untuk menutup tirai saat dia melakukan operasi pemasangan piring Cale. Jadi saat Cale menyuruh Raon bergegas, Raon berhenti. Cale berjanji kepadanya bahwa dia tidak akan melakukannya secara berlebihan lagi, dan Raon akhirnya menyibak tirai. Mereka kemudian melihat langit dengan naga emas dan naga singa. Ketika tiga orang lainnya di ruangan itu mencoba menjelaskan, Cale memberi tahu geng Korea itu bahwa dia akan berbicara dengan mereka nanti. LSH mengatakan bahwa dia dan yang lainnya ingin membantu Cale, tetapi dia mengerti bahwa mereka tidak dapat ikut campur.

Cale menyuruh mereka untuk menonton sebagai gantinya, karena monster itu mungkin yang harus mereka lawan suatu hari nanti. Dia menginstruksikan Raon untuk menjaga yeo-uiju sehingga geng Korea bisa melihat pertempuran melawan naga singa. Ketika dia mencoba bertanya kepada Raon dan Lock tentang apa yang terjadi, panggilan darurat berdering. Raon terkejut dan mengambil alat komunikasi video itu. Itu dari Kerajaan Sez, dan wajah cemberut Ron muncul di layar.

Ron memanggil Raon, tetapi menyadari ada Cale dan menutup mulutnya. Dia memejamkan matanya sejenak sebelum membukanya dan berbicara dengan ekspresi yang lebih tenang. Dia memberi tahu Cale bahwa dia memiliki sesuatu untuk diberitahukan kepada Cale. Ron marah dan sedih atas penampilan Cale, tetapi dia senang dan lega karena Cale telah bangun. Ron memberi tahu mereka apa yang dia dengar dari kepala suku kucing, bahwa jika pintu kuil terbuka, mereka semua akan mati. Cale memandang yang lain, dan mereka menjelaskan apa yang telah terjadi sejauh ini.

Cale memejamkan matanya dan berpikir apa yang harus dia lakukan. Mila terus memasang piring Cale karena dia hampir selesai dengan sisi kanannya. Cale kemudian tertawa, dan bertanya lagi pada Raon tentang informasi yang Eruhaben beritahukan kepadanya. Eruhaben sesekali menyampaikan info tentang naga singa kepada Raon saat dia bertarung. Raon berkata bahwa perisai monster itu kokoh, dan kekuatannya melebihi naga. Eruhaben juga belum mengetahui atribut / skillnya.

Tetapi Cale mengatakan bukan itu, dan Raon memiringkan kepalanya tetapi segera bertepuk tangan dan meneriakkan bagian tentang penjaga. Lock menghela napas dan bertanya apakah monster itu adalah penjaga kuil tempat dewa yang tersegel berada. Dan jika penjaga itu mati, pintu kuil akan terbuka. Cale menjawab bahwa itu sangat mungkin, dan kemudian menoleh ke Ron. Dia menyuruh Ron menyelesaikan pekerjaan mereka dengan baik dan datang pelan-pelan. Ron bingung mengapa mereka harus datang pelan-pelan (dengan kata lain, jangan datang buru-buru).

Cale menyuruh Raon mengeluarkan kendi retak dari sakunya, dan kemudian bertanya kepada Mila apakah dia bisa memperbaiki kendi retak itu. Mila mengatakan dia sudah kesulitan, lantas merinding dan bertanya-tanya kenapa dia merasa seperti akan disuruh bekerja lagi.

Dia kemudian berkata bahwa dia tidak tahu kendi apa yang Cale bicarakan, tetapi dia bisa memperbaikinya.

Cale mengangguk dan menatap Raon, tetapi dia tiba-tiba mendengar suara tembakan dari luar. Cale memandang keluar teras dan melihat naga tulang hitam besar dan melihat Rosalyn, CH, dan Alberu. Dia menyuruh Raon untuk memberi tahu semua orang bahwa dia sudah bangun.

***

Raon menyampaikan pesan kepada sekutu mereka bahwa Cale sudah bangun. Alberu menurunkan senjatanya sejenak, dan bertukar pandang dengan CH dan Rosalyn. Raon melanjutkan kata-katanya sambil terdengar ceria dan gembira. Dia mengulangi kata-kata Cale. Cale memberi tahu mereka bahwa mereka akan melaksanakan rencana mereka mulai sekarang. Rencana mereka memiliki satu tujuan, yaitu untuk memisahkan WS dan menyingkirkan dewa yang tersegel untuk selamanya. Ketenangan di wajah CH menghilang dan dia terlihat seperti akan menangis dan tersenyum.

Cale melanjutkan bahwa mereka harus 'menarik perhatian' WS terlebih dahulu. Eruhaben mendengarkan suara Raon, mengabaikan retakan pada sisik-sisiknya. Eruhaben merasa lucu bahwa dia lega mendengar kata-kata Cale, dan menunggu kata-kata berikutnya. Raon lalu menyuruh Kakek Goldie berpura-pura mati. Mata Eruhaben membelalak, dia bingung dan terkejut. Alberu, Rosalyn, dan CH juga terkejut, tetapi Raon mengatakan bahwa Goldie harus berpura-pura pingsan.

Raon dengan serius mengatakan bahwa WS pasti mengawasi mereka dari dekat, jadi Goldie harus bergegas dan berpura-pura mati. Goldie harus berpura-pura pingsan karena terkena perisai singa. Eruhaben mengerutkan kening tapi segera tertawa. Dia menertawakan keabsurdan dirinya yang tiba-tiba harus berpura-pura pingsan atau mati, dan berkata bahwa Cale pasti benar-benar telah bangun.


*** 

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/



<<<

Chapter 657                   

>>>             

Chapter 659 

===

Daftar Isi