Saturday, April 3, 2021

[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#675)

 


Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 

Chapter 675: Matahari Yang Jatuh (3)

 

Saat dia sedang jatuh, Alberu menyadari bahwa tidak ada apa pun yang bisa membantunya. Baju besi putihnya dalam keadaan hancur dan terdapat bekas luka bakar di mana-mana. Tetapi Alberu mengatakan bahwa itu sempurna. Kejatuhannya sekarang sangatlah indah. Alberu mengingat situasi sebelum dia terjatuh.

 

***

 

Mila dan Alberu menyerang naga singa itu. Dia mendengar Mila berkata bahwa monster itu sepertinya sedang membuat serangan baru. Cale mengatakan bahwa serangan itu tampak seperti napas naga, sementara si tsundere Rasheel berseru bahwa dia harus berhati-hati. Rasheel yang agung tidak peduli apakah Alberu mati atau tidak, tetapi dia benci jika rencana besarnya gagal, jadi Alberu harus mendengarkannya dengan saksama.

Rasheel menjelaskan bahwa serangan itu mirip dengan napas naga, tetapi lebih suram dan lebih menyeramkan. Cale berkata bahwa lebih baik Alberu terkena perisai monster itu dan jatuh karena itu lebih aman. Dan Mila berkata bahwa Alberu perlu menghindari serangan napas itu. Tetapi Alberu berkata bahwa itu tidak perlu.

Cale bingung, tetapi Rasheel membalas kepada Alberu bahwa serangan monster itu tampaknya seperti mana mati yang berubah menjadi gelap dan menjijikkan. Rasheel melanjutkan bahwa dia merasa itu adalah serangan yang bahkan akan melelehkan sisiknya seketika jika dia terkena serangan itu. Alberu tersenyum karena dia juga tahu fakta itu. Ketika dia menyerang monster itu sebelumnya, dia merasakan kekuatan aneh namun familier di mulut monster itu. Jadi dia pikir serangan itu tidak akan membunuhnya.

Cale bertanya apakah dia bisa menahan serangan napas itu, tetapi Alberu justru mengatakan apa yang dia rasakan alih-alih menjawab pertanyaan Cale. Dia mengatakan bahwa itu 'menyenangkan.' Alberu tahu bahwa sumber kekuatan monster itu adalah mana mati. Setelah berbicara beberapa kali dengan Cale, Taerang memberi tahu Alberu untuk memberinya perintah. Alberu memikirkan bagaimana orang-orang di Earth 3 mengalahkan monster ini ketika mereka masih belum memiliki Taerang sebelumnya.

Dan Alberu berpikir senjata ini hebat. Dia berpikir apakah Dewa Matahari memberinya senjata ini karena menyesal telah 'mengutuk' keluarga Crossman, atau ada alasan lain. Alberu berpikir pasti ada alasan lain mengapa dia diberi tombak ini. Bagaimanapun juga, Alberu memutuskan bahwa dia bisa menahan serangan monster itu karena dia setengah dark elf, dan bisa menangani mana mati.

Dia kemudian memberi tahu sekutunya untuk percaya padanya, dan bahwa dia akan menunjukkan kepada mereka kejatuhan yang paling spektakuler. Alberu berpikir bahwa pada akhirnya, dialah yang akan membunuh monster ini. Mila kemudian berteriak bahwa serangan napas akan segera ditembakkan, dan Taerang mempersiapkan diri. Tapi kedua naga itu tiba-tiba bereaksi dan berkata bahwa kekuatan dalam serangan itu sekarang lebih kuat. Rasheel segera berbicara dan bertanya apakah dia akan baik-baik saja karena kekuatannya lebih kuat sekarang.

Tetapi Alberu berkata bahwa semuanya berjalan sesuai rencana. Monster itu mengeluarkan serangan napasnya, dan mereka yang melihat dari bawah berseru dan berteriak ketakutan. Alberu merunduk, dan Taerang berubah dari pistol menjadi sesuatu yang lain. Kekuatan yang menuju ke arahnya adalah kekuatan yang sangat kuat sehingga secara naluriah menyebabkan ketakutan dan keputusasaan. Dan akhir dari keputusasaan adalah kematian. Alberu gemetar, tetapi gemetarnya berhenti ketika dia berpikir bahwa kekuatan itu tidak asing bagi para dark elf.

Taerang mengatakan bahwa ia akan berubah menjadi senjata sesuai yang dibayangkan Alberu dalam kepalanya, yaitu Perisai Tidak Bisa Dihancurkan milik Cale. Maka Taerang bertransformasi menjadi tameng dengan sayap di kedua sisinya yang menyelimuti Alberu. Sementara itu para naga, Mila berteriak mundur, tapi dia membuat perisai krem ​​terlebih dulu untuk Alberu. Bone dragon dan Rasheel juga mundur, dan Rasheel juga diam-diam membuat perisai abu-abu untuk Alberu.

Alberu kemudian membuat perisai hitam menggunakan sihirnya sendiri, dan teringat ibunya. Kekuatan merah tua menyerang Alberu, dan dia menutup matanya. Raungan itu memekakkan telinga, dan perisai mulai pecah. Perisai abu-abu pecah lebih dulu, dan perisai krem hancur berikutnya. Taerang segera melaporkan bahwa kerusakan senjata akan terjadi karena kekuatan serangan yang kuat. Jika kerusakan mencapai 90%, Taerang akan memulai mode perbaikan dan 'AS', dan akan kembali ke bentuk aslinya (tombak putih).

Daya kekuatannya begitu kuat sehingga terasa seperti meteor telah menghantamnya. Saat Alberu mulai gemetar dan berguncang saat berada di dalam perisai, Taerang melaporkan kerusakannya. Awalnya dimulai dari 10% dan mulai meningkat menuju 50%. Saat kerusakan meningkat, kekuatan monster itu juga berkurang. Tak lama, kekuatan merah tua itu akan menghilang, dan semua orang akan melihat apa yang terjadi padanya, jadi dia menunggu saat itu.

Dan Taerang akhirnya mencapai 90%, lantas Alberu mengangkat senjatanya dan membuka matanya. Dia kemudian menghadapi kekuatan itu sepenuhnya, dan Taerang melaporkan bahwa itu berbahaya. Perisai hitam Alberu tidak bisa menghentikan kekuatan serangan itu dan hancur. Helm dan baju besi putihnya hitam terbakar seolah-olah dia sedang dilalap api.

Alberu mengerang kesakitan, seakan-akan sebuah batu besar telah menghantamnya, tetapi dia juga tersenyum dan berkata bahwa dia berhasil. Serangan monster itu telah berhenti, dan dia tidak berdarah atau terluka. Baju besi dan helmnya hitam terbakar, tapi akhirnya berhasil melindunginya. Alberu jatuh bersama tombak putih di tangannya. Dia melihat singa naga menatapnya, tetapi dia menutup matanya dan berpikir bahwa dia akan segera kembali dan membunuh monster itu.

Kepanikan melanda orang-orang di bawah saat mereka melihatnya jatuh. Taerang kemudian melaporkan bahwa dia akan menjelaskan tentang mode perbaikan dan 'AS'. Taerang dengan tenang mengatakan bahwa ia akan terhubung ke layanan AS, dan Alberu bingung. Dia membuka matanya karena terkejut dengan apa dan dengan siapa Taerang terhubung.

Taerang mengatakan bahwa penanggung jawab AS saat ini adalah 'An Roman,' dan ia akan memulai koneksi. Setelah musik berakhir, Taerang akan dihubungkan dengan staf AS, dan semua percakapan akan direkam. Sebuah lagu mulai dimainkan, dan setelah beberapa detik, lagu itu berhenti, dan suara seorang pria terdengar.

 

(Saya akan jelaskan terlebih dahulu: Layanan AS adalah singkatan dari After Sale Service, yang seperti Perwakilan Customer Service versi Korea, atau Agen Call Centre. Jadi An Roman ini seperti perwakilan CS, hahaha)

 

Begitu terhubung, Alberu mendengar suara seseorang yang terkejut dengan koneksi yang tiba-tiba itu, dan bahkan Alberu sendiri bingung dan terkejut. An Roman kemudian berseru, 'Apa? Apakah aku benar-benar terkoneksi? AS? Ha! Siapa bajingan sombong yang memegang benda milikkku sekarang? Kamu siapa?'

Alberu berpikir bahwa dia benar-benar terhubung dengan Earth 3, dan dia menjadi bersemangat. Sebuah pikiran kemudian melintas di benaknya. Jika Earth 3 adalah dunia yang membunuh naga singa, apakah itu berarti kuil dewa yang tersegel juga terbuka di sana? Jadi Alberu menduga bahwa kuil dewa yang tersegel sudah pernah dibuka. Pertanyaan lain menghampirinya. Bagaimana orang-orang dari Earth 3 menang melawan dewa yang tersegel jika kuil telah terbuka di sana?

Alberu tersenyum saat dia terjatuh. Dia berpikir bahwa dewa matahari tidak hanya memberinya senjata. (Artinya dewa matahari juga memberinya 'petunjuk' tentang cara mengalahkan dewa yang tersegel.)

***

Beberapa hal kecil yang menarik tentang nama 'An Roman.' Seorang komentator Korea dari RidiBooks berteori bahwa 'An Roman' adalah versi bahasa Korea dari nama Alberu Crossman. Jadi An Roman = AL-beru c-RO-ss-MAN. Teorinya adalah An Roman adalah Alberu dari Earth 3 yang merupakan orang Korea. Tentang mengapa 'Al' menjadi 'An', orang Korea tidak memiliki nama belakang 'Al', tetapi ada nama 'An', jadi namanya menjadi 'An' bukan 'Al.' (Terima kasih, Discord's Evelyn, untuk penjelasan ini!)

 

{OMG?! Alberu punya kembaran di Earth 3? 🤔 Meski baru teori sih. Btw, sifat tsunderenya Rasheel ngegemesin banget ya, yg ceritanya ‘diam-diam’ buat perisai untuk Alberu. Wkwkwk.... Gimana coba cara buat perisa diam-diam, toh perisainya bakal kelihatan, nggak dibuat transparan pula?! 🤣}

*** 

<<<

Chapter 674                  

>>>            

Chapter 676 

===

Daftar Spoiler


//////////

Baca Juga:

Remarried Empress (#158) / The Second Marriage (Ep. 76 - 77)




[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#674)

 


Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 

Chapter 674: Matahari Yang Jatuh (2)

 

Alberu merasa aneh. Alih-alih diliputi oleh rasa takut pada mata merah tua monster itu yang menatapnya, muncul emosi yang asing dalam dirinya. Dia merasa ingin mengalahkan monster itu. Taerang mengatakan bahwa dia mungkin bisa mengalahkan monster itu sepenuhnya dengan kemampuannya, tetapi Cale bertanya kepada Alberu apakah dia mabuk. Wajah Alberu bergetar ketika dia mendengar kata-kata Cale, dan Cale melanjutkan jika dia ingin mengucapkan selamat tinggal pada dunia ini.

Alberu menghela napas dan emosi kuat yang dia rasakan anehnya menghilang dalam sekejap. Dan dia menyadari betapa gegabahnya pikirannya bahkan memikirkan keinginan untuk mengalahkan monster itu. Dia menghela napas lagi dan bertanya pada Cale apakah dia seharusnya mati sekarang. Taerang terkejut dan menjawab dengan suara mekanis yang seolah telah mendengar omong kosong. Taerang mengatakan akan memeriksa apakah ada kesalahan sistem, karena siapa pun yang memegang senjata ini tidak akan pernah bisa mundur, tetapi Taerang akan tetap memeriksanya.

Alberu menelan ludah saat dia menatap mata merah tua monster itu yang sedang menatapnya. Naga singa itu bergumam, 'Bahaya ... Kemunculan Variabel Darurat ... Harus ... dibunuh ...' Alberu tersenyum dan bertanya kepada Cale apakah dia harus berpura-pura mati sekarang, tetapi Cale menjawab tidak. Alberu mengatakan bahwa cara Cale mengatakan itu tidak sopan dan tanpa keraguan sedikit pun, tetapi Cale menjawab bahwa dia sibuk.

Alberu terkejut dan berpikir bahwa dia juga sibuk, dan bahwa Cale adalah pria yang sombong dan tidak sopan. Alberu kemudian berkata bahwa dia harus melakukan tugasnya, jadi dia terus melepaskan tembakan ke arah monster itu.

Sementara itu, Cale berada di kandang kuda di suatu tempat terpencil di Balai Kota Puzzle. Di tempat terlantar itu, seorang pria dengan topeng hitam masuk, itu adalah CH yang lantas melepas topengnya. CH melihat sekitar 50 perangkat komunikasi video tergeletak di atas jerami, dan dia bertanya kepada Cale dari mana dia mendapatkannya. Cale menjawab bahwa dia meminjamnya dari Rosalyn.

Semua 50 perangkat komunikasi video memantau lokasi yang berbeda, seperti di dalam Balai Kota Puzzle, alun-alun Kota Puzzle, tembok kota, jalan utama, dll. (Singkatnya, ini adalah CCTV ...) Dan Rosalyn bukan satu-satunya pemilik semua alat ini. CH mengatakan bahwa sangat menakjubkan bahwa Clopeh memiliki begitu banyak perangkat komunikasi video, dan Cale mengangguk, mengatakan bahwa jumlahnya bukanlah satu-satunya hal yang menakjubkan. Bahkan fungsinya pun luar biasa karena beberapa perangkat ini tidak membutuhkan mage untuk mengoperasikannya, dan ada juga beberapa yang memiliki fungsi penyimpanan video.

Saat itu awal musim dingin, dan suhu di dalam kandang cukup rendah, tetapi Cale berkeringat (karena dia menggunakan kemampuan Rekamnya). Dia membuka satu kancing lagi di bajunya dan menyuruh Raon untuk memperbesar layar yang memperlihatkan bala bantuan Kerajaan Whipper. Hong kemudian memberinya cangkir, mengatakan bahwa Ron menyuruh mereka untuk menjaganya. Cale memandangi cangkir itu dan menyadari bahwa itu adalah es limun. Tatapannya bergetar lantas dia melihat On dan Hong yang tersenyum, dan akhirnya mengalihkan pandangannya saat dia meminum limun itu.

Cale bertanya kepada CH apakah dia telah selesai memeriksa, dan CH menjawab ya. Sebanyak tiga orang di bawah tentara bayaran bayaran Duke Deruth menghilang, dan Cale menertawakannya. Jika kata-kata Count Hubesha benar, WS pasti bersembunyi di antara tentara bayaran Deruth. Tapi dia pikir aneh kalau 3 orang menghilang. Dia mengatakan bahwa entah perkataan Hubesha tidak benar, atau WS mulai membuat langkah yang berbeda.

Cale mengatakan bahwa dia punya tiga tebakan. Pertama adalah bahwa WS saat ini bersembunyi di antara tentara bayaran Deruth, tetapi belum ada yang menyadarinya. Kedua adalah bahwa ketiganya adalah WS dan orang-orangnya, jadi mereka semua sedang bersembunyi sekarang. Ketiga adalah bahwa WS menyandera ketiga orang itu karena dia juga membutuhkan informasi dari pihak Cale.

Cale dan CH sepakat bahwa kemungkinan besar yang ketiga karena WS akan membutuhkan informasi tentang pergerakan musuhnya. Jika WS menyamar sebagai tentara bayaran, akan sulit mendapatkan informasi. Tetapi Cale memberi tahu CH bahwa dia dan Lock harus tetap memantau secara diam-diam setiap gerakan yang mencurigakan. CH menghela napas dan berkata bahwa WS lebih teliti dari yang mereka kira.

Cale mengetukkan jari-jarinya di lutut saat dia menonton layar video di sekitarnya seperti predator yang dengan sabar mencari mangsanya. Dia bertanya-tanya WS akan menyamar sebagai siapa. Cale terus menggunakan kemampuan Rekamnya dan merekam ribuan orang yang dia lihat di layar. Ketika dia menjadi KRS, bukan hanya monster yang dia amati dan rekam. Dia mengamati orang juga, dan diam-diam menyelidiki Guild dan asosiasi. Jadi Cale sekarang melakukan semua itu sementara dia mencari musuh yang bersembunyi.

CH mengatakan bahwa mereka tidak tahu kapan WS akan muncul, tetapi itu hanya masalah waktu. Karena jika Alberu tumbang, WS akan terpaksa turun tangan. Cale kemudian mengambil satu-satunya perangkat komunikasi video yang memiliki layar hitam, dan menyuruh Alberu untuk memulai.

***

Alberu mendengar Cale menyuruhnya untuk memulai, dan dia memberi tahu tiga lainnya yang bersamanya bahwa mereka akan melakukan serangan total. Dia menunduk sejenak dan melihat para prajurit menatapnya dengan ekspektasi, harapan, dan kekhawatiran. Kebanyakan dari mereka memiliki emosi positif karena putra mahkota mereka adalah orang pertama yang melukai monster itu, sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh dua naga.

Alberu mengaku kecewa karena harus menghancurkan ekspektasi mereka. Dia ingin menjadi makhluk yang tak terkalahkan, matahari yang tidak terbenam. Bagaimanapun, matahari mungkin tertutup oleh awan dan kegelapan, tetapi pada akhirnya akan muncul kembali. Hal yang sama terjadi pada Alberu. Dia telah bersembunyi untuk beberapa saat dan kemudian muncul kembali.

Mila memberi tahu Alberu bahwa mereka akan menyerang, dan dia bergegas memelesat ke naga singa dengan kecepatan tinggi. Dan setelah beberapa saat, orang-orang berseru. Sesuatu yang berwarna merah tua keluar dari mulut naga singa, mengenai Alberu. Pada saat yang sama, cahaya merah tua membutakan semua orang, dan ketika cahaya memudar, orang-orang menjerit. Matahari baru Roan telah tumbang.

***

[Nyanyikan dengan nada London Bridge is Falling Down

Alberu is falling down-

Falling down, falling down-

Alberu is falling down-

My dark elf prince-]

 

{Wkwkwk.... komennya mbak Angie – penerjemah bahasa inggrisnya – selalu bikin ngakak 🤣}


*** 

<<<

Chapter 673                  

>>>            

Chapter 675 

===

Daftar Spoiler 



//////////////
Baca Juga:



Friday, April 2, 2021

Trash of the Count’s Family (#38)

 


Pembuat Onar di Keluarga Count (Ep. 45 - 46)

Chapter 38: Berdiam Diri (5)

 

“Ahem. Mm! Tuan muda Neo, lama tidak jumpa.”

Eric seketika menyelip di antara Cale dan Neo. Sorot mata Neo terlihat seolah kalah.

Dia berpikir sudah menemukan mangsa empuk, tapi kini sulit memburu mangsa ini dengan adanya Eric Wheelsman.

“Ya, tuan muda Eric. Saya harap Anda sehat-sehat saja.”

Neo menyapa Eric lantas menyapa nona muda Amiru dan tuan muda Gilbert juga. Dia lalu melihat mereka bertiga berdiri di depan Cale, dan mendecak lidahnya.

‘Kurasa mereka melindunginya. Meskipun dia pembuat onar, dia masih di pihak mereka.’

Neo memutuskan untuk tidak melakukan apapun setelah melihat mereka bertiga melindungi Cale. Eric menyadari niat Neo, dan perlahan berbalik untuk melihat Cale.

Tatapan Neo juga tertoleh ke Cale.

“Mm.”

Lantas Neo tanpa sadar berseru kaget.

Cale sedang memandang rendah Neo dengan kedua tangan terlipat. Sorot mata Cale sangat mencemooh. Dia tidak berkata apapun pada Neo sejak tadi, tapi tatapan dan bahasa tubuhnya mengatakan apa yang perlu dia katakan.

‘Si bodoh tak berkelas.’

Tatapan Cale itu mengingatkan Neo akan tatapan Venion yang biasa dia berikan kepadanya. Meskipun Neo merasa marah ketika Venion melihatnya dengan tatapan begitu, dia menghibur dirinya dengan mengatakan itulah tatapan bangsawan yang berperingkat lebih tinggi dan membiarkannya.

Cale berpaling setelah melihat bola mata Neo bergetar untuk sesaat, dan melihat ke belakangnya. Dia mendengar laporan Naga Hitam di telinganya.

Ada alasan dia membawa Naga Hitam bersamanya hari ini.

-Sihir perekam suara sudah siap.

Cale telah meminta Naga Hitam untuk merekam semua hal yang terjadi hari ini. Perekam video membutuhkan banyak penggunaan mana dan sukar dipertahankan untuk waktu lama, jadi Cale harus puas dengan perekam suara saja.

Awalnya Cale tidak ingin melakukan ini karena di istana ada banyak mage yang peka terhadap mana, tapi Naga Hitam itu meyakinkan dia bahwa itu tidak akan terdeteksi selama jangkauan perekam suaranya kecil.

Cale membulatkan pikiran untuk menggunakan ini di masa mendatang untuk membuat Neo menangis darah, lantas berjalan menuju pintu masuk istana. Cale adalah tipe orang yang selalu membalas perlakuan orang kepadanya.

Eric Wheelsman memperhatikan Cale berjalan menjauh bagaikan seorang kakak yang bangga. Dia berpikir surat-surat yang dia kirimkan setiap hari pasti telah berhasil.

Sebaliknya, Gilbert dan AMiru mengamati Cale dengan ekspresi penasaran. Cale Henituse, pria yang biasanya hanya memakai pakaian mencolok, memilih mengenakan pakaian hitam sederhana tanpa aksesori. Bahkan rambut merahnya tampak cemerlang dan bersinar di bawah matahari.

Mereka bertanya-tanya apakah karena Cale tidak sedang mabuk. Setiap langkah Cale tampak santai dan tenang.

Amiru dan Gilbert menyaksikan Cale berbalik begitu dia sampai di pintu masuk istana.

Tatapan Cale, yang terlihat seolah memanggil mereka mendekat, adalah yang paling membuat mereka penasaran.

“Tuan muda Neo, kita akan bertemu lagi di dalam. Nona muda Amiru dan tuan muda Gilbert, ayo kita pergi.”

Eric memperhatikan Cale dengan bangga, tapi Amiru dan Gilbert bahkan merasakan sensasi yang lebih aneh ketika mereka bertiga berdiri di depan Cale.

Cale melihat dua orang yang kebingungan itu, serta Eric yang terlihat bangga, lantas berujar.

“Ayo kita pergi.”

Mereka bertiga mengikuti Cale masuk ke dalam istana. Sensasi aneh yang dirasakan Gilbert dan Amiru semakin menguat semakin jauh mereka mengikuti Cale. Akan tetapi, Cale tidak peduli, dan memutuskan dia akan memanfaatkan ketiga orang ini sebisa mungkin hari ini.

“Tuan muda Cale-nim dari keluarga Count Henituse memasuki ruangan!”

Cale dapat mendengar pelayan itu juga menyerukan nama Eric, Gilbert dan Amiru ketika dia berjalan masuk ke aula pertemuan.

“Tidak buruk.”

Dia melihat sekeliling aula yang luas itu lalu berjalan di belakang Eric. Nona muda Amiru melirik Cale, lantas berjalan di sebelahnya dan berbicara.

“Tuan muda Cale. Di depan aula perjamuan adalah tempat duduk putra mahkota, dan meja-meja dibagi berdasarkan kawasan. Alasan untuk itu-“

Amiru, yang hendak menjelaskan alasan mengapa meja-meja dibagi sesuai kawasan, melihat ekspresi Cale, lantas mengubah apa yang tadinya hendak dia katakan.

 “Aku mungkin tidak perlu menjelaskan alasannya, kan?”

“Terima kasih banyak, nona muda Amiru, tapi aku sudah tahu alasannya.”

Cale melihat Amiru menganggukkan kepala dengan ekspresi ingin tahu di wajahnya, lalu berjalan ke meja bagi kawasan Timur Laut di ruangan itu.

Terdapat lima meja di dalam aula itu. Kawasan Timur Laut, Barat Laut, Barat Daya, Tenggara dan Tengah. Mereka semua terbagi sesuai tiap-tiap faksi bangsawan.

‘Putra mahkota pandai dalam hal-hal seperti ini.’

Dia mengendalikan segalanya dari belakang agar faksi-faksi itu berkompetisi satu sama lain seraya memaksa mereka bersatu padu sesekali. Itulah keahlian khusus putra mahkota. Tapi putra mahkota juga sangat teliti mengenai perlakuan terhadap dirinya sendiri.

Meja putra mahkota terletak di depan kelima meja ini, di lokasi yang sekitar dua langkah lebih tinggi dari yang lain.

‘Tempat duduk pangeran kedua dan ketiga satu langkah lebih rendah darinya.’

Meja untuk pangeran kedua dan ketiga berada selangkah lebih rendah dari meja putra mahkota. Meskipun tuan rumah acara ini adalah sang putra mahkota, akan aneh jika pangeran kedua dan ketiga tidak menghadiri pertemuan para bangsawan. Karena putra mahkotalah tuan rumahnya, dia memastikan untuk menunjukkan perbedaan status mereka.

 ‘Dia benar-benar memperhatikan detail-detail kecil dan tak berguna ini.’

Putra mahkota, sebenarnya, semua orang-orang yang berkuasa, bukanlah tipe orang yang Cale sukai.

“Meja kita paling dekat dengan pintu masuk, seperti yang diduga.”

Cale tidak merespons suara getir Eric. Istana Kegembiraan telah membuka pintu masuk timur sebagai pintu masuk para tamu, dan meja para bangsawan dari kawasan Timur Laut terletak paling dekat ke pintu.

Walaupun kawasan Timur Laut berhak mengutarakan pendapat, mereka tidak memiliki keluarga yang cukup berkuasa untuk bisa mengutarakan pendapatnya dengan lantang. Cale mengangkat tangannya untuk menepuk pundak Eric.

“Sudah bagus tempat duduk kita dekat ke pintu. Lagi pula, tidak memiliki seseorang untuk menundukkan kepala kita di tempat duduk kita adalah hal yang bagus.”

Kawasan lain memiliki orang-orang berkuasa sebagai pemimpin, seperti Marquis Stan, yang harus dihormati dan dipatuhi oleh yang lain.

Ketiga orang yang berjalan bersama Cale menghentikan langkah mereka. Cale turut mengerem langkahnya setelah melihat mereka berhenti. Eric berpaling untuk melihat Cale sejenak, lantas berkata.

“Tuan muda Cale.”

Karena mereka di hadapan orang lain, Eric tidak memanggil Cale dengan namanya.

“Untunglah usahaku terbayarkan.”

‘Usaha? Usaha apa?’

Cale menatap Eric dengan terkejut dan bingung, tapi Eric berbalik dan dengan bangga berjalan ke meja yang paling dekat ke pintu masuk.

Eric tidak tahu kalau Cale tidak pernah membaca surat-suratnya dan malah membuangnya ke sudut kamar.

“Kenapa dia begini?”

Nona muda Amiru menggelengkan kepala mendengar pertanyaan Cale. Gilbert memperlihatkan reaksi yang sama. Cale lantas mengangkat bahunya dan berjalan menuju meja.

Tapi sebuah pengumuman membuatnya berhenti bergerak.

“Tuan muda Venion Stan dari keluarga Marquis Stan telah tiba!”

Cale paham mengapa Neo Tolz tidak mengikuti mereka masuk ke dalam Istana Kegembiraan. Venion. Neo Tolz tengah berdiri tepat di belakang penerus Marquis Stan, Venion.

Tapi Cale tidak peduli pada orang-orang dungu seperti Neo atau Venion.

“Cale!”

Eric memanggil nama Cale, yang mendadak berjalan dengan cepat ke tempat duduknya, tapi Cale hanya melambaikan tangan dan duduk.

“Mm.”

“Ah, selamat datang tuan muda Cale.”

“Halo, tuan muda Cale.”

Cale memberi jawaban pendek ke semua sapaan hormat itu.

“Halo. Senang bertemu kalian.”

Meja itu mendadak lengang, dan Cale menaruh tangannya ke bawah taplak meja tanpa sepengetahuan yang lain.

‘Sudah kuduga.’

Dia dapat merasakan tubuh Naga Hitam yang tidak terlihat itu sedang gemetar.

-“Aku tidak apa-apa. Aku sudah bilang aku tidak apa-apa.”

Cale mendengarkan suara Naga Hitam itu di kepalanya, dan menepuk badannya yang gemetar. Rasa marah dan takut. Benak Naga Hitam itu saat ini dipenuhi keduanya. Itulah mengapa trauma ketika kamu masih kecil sangatlah mengerikan.

Naga Hitam itu tidak tahu bagaimana harus merespons karena trauma fisik yang tubuhnya ingat tidak sejalan dengan akal sehat dalam kepalanya.

-“Aku tidak apa-apa. Aku naga yang hebat dan kuat.”

Cale telah memberitahu Naga Hitam, ketika dia bilang dia ingin mengikuti Cale, kalau Venion Stan juga akan ada di sini. Dia juga membuat Naga Hitam itu berjanji kalau dia tidak akan membunuh Venion Stan hari ini. Dia juga menjanjikan hal lain kepada naga itu.

“Nanti. Aku pasti akan membunuh bajingan itu dan yang lainnya nanti.”

Naga Hitam itu berencana mencabik-cabik mereka hingga mereka menjadi debu-debu halus. Cale menenangkan Naga Hitam itu sambil mendengarkan suaranya yang sangat murka. Untunglah, kelihatannya dia tidak menyebabkan mananya menggila karena amarahnya.

Cale berpikir naga benar-benar makhluk yang sangat rasional. Cale memikirkan neraka yang menunggu Venion dan orang-orang bodoh yang bersekutu dengan Marquis Stan di masa depan, dan berhenti menepuk-nepuk si naga.

Untung saja, tampaknya naga itu tidak akan mengamuk. Jika dia mengamuk, istana ini akan dengan mudah dihancurkan, dan Cale mungkin juga bisa tewas. Cale menghela napas lega, lantas melihat sekeliling.

Dia dapat melihat kelompok Eric dan kelompok Venion berjalan kemari. Masuk akal, karena meja Venion adalah meja kawasan Barat Laut di sebelah mereka.

Tap. Tap.

Naga Hitam itu menggosok-gosokkan kepalanya ke kaki Cale.

“Mm.”

Tingkah Naga Hitam itu sesaat membuat Cale merasa khawatir. Dia membuat kontak mata dengan Eric pada saat itu, yang memberi sinyal kuat dengan kedua matanya.

‘Tenanglah! Diamlah!’

Cale tidak menghiraukan sinyal itu. Dia lantas menimbang-nimbang bagaimana dia bisa berpura-pura tidak mengenal Venion. Akan tetapi, segala perenungannya sia-sia, karena Venion menyapanya lebih dulu.

“Lama tidak bertemu, tuan muda Cale.”

Venion Stan. Kelihatannya dia memiliki lebih banyak keriput sejak terakhir mereka bertemu, tapi dia masih tetap memperlihatkan senyum lembut, layaknya seorang bangsawan. Akan tetapi, Neo Tolz di belakangnya tampak sangat gelisah.

Cale tersenyum cerah dan berkata.

“Halo, tuan muda Venion. Ini pertemuan pertama kita sejak kita bertemu di wilayah Viscount Tolz terakhir kali.”

Senyum lembut Venion semakin tebal, sedangkan wajah Neo menjadi sangat pucat.

Marquis Stan adalah salah satu dari empat pimpinan politik di kerajaan. Penerus orang seperti itu mengunjungi wilayah Timur Laut. Tidak hanya itu, yang dia kunjungi adalah wilayah bangsawan berperingkat rendah seperti wilayah Viscount Tolz. Hal itu dengan jelas menunjukkan bahwa Viscount Tolz berada di bawah faksi Marquis.

Tentu saja, semua bangsawan dari Wilayah Timur Laut mengerutkan dahi, dan bangsawan lain di dalam aula juga mulai memberi perhatian. Wilayah Timur Laut saat ini adalah kawasan tanpa seorang pemimpin.  

“Benar. Saya pergi mengunjungi teman saya, tuan muda Neo, dan sedang dalam perjalanan pulang.”

Venion Stan tidak peduli akan tatapan yang mengarah padanya. Tidak ada masalah baginya untuk pergi ke kawasan Timur Laut. Venion menatap Cale, seolah sedang mengamatinya, tapi suaranya tetap lembut.

“Ya. Kita berjanji akan minum bersama di ibu kota.”

“Benar sekali.”

Baik Cale maupun Venion tampak sangat tenang saat mengobrol satu sama lain. Akan tetapi, orang-orang yang menonton mereka tidak dapat setenang mereka.

Cale menatap Neo Tolz, yang sedang meliriknya, lantas tersenyum. Neo tersentak melihat senyum Cale.

“Ah, benar. Sehari setelah saya bertemu dengan Anda, tuan muda Venion, salah seorang kesatria Viscount Tolz datang mencari saya.”

Cale berbicara kepada Neo dengan ekspresi khawatir.

“Saya dengar vila itu dirampok sampai bersih. Apakah semuanya baik-baik saja?”

Bahu Neo tersentak, dan Cale dapat melihat sudut bibir Venion berkedut.

“Apa Anda sudah mendengarnya tuan muda Venion? Saya yakin sudah karena Anda bilang Anda berdua berteman baik.”

Venion akhirnya membalas setelah beberapa lama. Dia berbicara dengan sangat natural, tapi Cale dapat merasakan kemarahan dalam kata-kata Venion.

“…Ya. Saya sangat sedih mendengarnya.”

“Ya. Anda tidak tahu bagaimana terkejutnya saya mendengar tentang itu ketika saya sedang minum-minum untuk menghilangkan pengar. Bagaimana mereka bisa membobol habis dan tidak menyisakan apa pun? Mereka bilang Anda kehilangan sesuatu yang sangat penting, tuan muda Neo?”

Orang yang paling menjengkelkan di dunia adalah orang yang bermulut ember, orang yang tidak punya sopan santun, dan orang yang sok benar.

Cale saat ini sedang melakukan ketiganya. Dia sangat kegirangan.

Cale dengan hangat berkata kepada Neo.

“Tuan muda Neo, cerialah. Kita pasti akan menghadapi situasi yang tak terbayangkan setidaknya sekali dalam hidup kita.”

“Ah, ya. Kurasa begitu.”

Neo bahkan tidak dapat menatap Venion, saat dia merespons Cale sembarangan.

“Anda perlu minum-minum untuk melupakan semuanya ketika hal yang buruk seperti itu terjadi. Tuan muda Neo, ayo kita mabuk-mabukan malam ini. Tuan muda Venion, maukah Anda juga bergabung bersama kami?”

Venion mengamati Cale dengan tenang. Dia telah kehilangan kepercayaan Marquis setelah kehilangan Naga Hitam itu. Venion mencurigai organisasi yang memberinya Naga Hitam berdasarkan testimoni para kesatria dan bukti yang ditinggalkan, tapi dia tidak bisa menyingkirkan kecurigaan pada rombongan Cale, yang kebetulan menginap di sana pada waktu bersamaan.

Tapi dia tidak punya alasan bagus untuk mencurigai Cale. Itu sebabnya dia berbicara kepada Cale untuk memastikan sekali lagi.

“Jika Anda minum lalu bangun dan minum lagi untuk menghilangkan pengar, semua kenangan buruk Anda akan lenyap.”

Tapi melihat Cale Henituse terus berbicara omong kosong seperti sebelumnya membuat Venion menyadari dia tidak perlu memastikan apapun.

“Terima kasih atas tawaran Anda, tuan muda Cale. Mungkin lain kali.”

“Ah, mengecewakan, tapi saya rasa lain kali saja ya.”

Venion berjalan melewati Cale. Saat dia melakukannya, dia dapat mendengar Cale berbicara kepada Neo.

“Kesatria Anda terlihat sangat pucat tuan muda Neo. Anda harusnya bersiap-siap sebelumnya untuk situasi seperti itu. Bagaimana Anda bisa kehilangan semua barang berharga itu sekaligus? Cerialah. Anda mungkin tidak bisa mengembalikan apa yang sudah hilang, tapi apa lagi yang bisa Anda lakukan? Anda hanya harus terus hidup.”

‘Haaaah. Pembuat onar itu.’

Venion tersenyum kepada para bangsawan yang sedang mengamatinya setelah mendengar dia pergi ke wilayah Timur Laut, dan menahan amarahnya.

‘Naga bodoh itu dan bajingan lumpuh itu. Ke mana mereka semua pergi?’

Venion hanya melihat ke depan saat berjalan. Setelah melirik Venion yang berjalan menjauh, Cale berpaling dari Neo yang tampak sangat pucat tanpa ragu-ragu sedikit pun. Tentu saja, dia memberi Neo ucapan terakhir sebelum melakukannya.

“Cerialah.”

Cale tahu Neo akan dikoyak-koyak oleh Venion.

“Tuan muda Cale-“

Cale melihat Eric, yang kelihatannya punya banyak hal untuk dikatakan tapi tidak tahu bagaimana mengatakannya, lantas kembali duduk.

-Lain kali giliranku.

Cale menganggukkan kepala mendengar suara Naga Hitam, dan melihat sekeliling meja. Semua bangsawan dari wilayah Timur Laut sedang memandanginya. Ini mungkin pertama kalinya mereka pernah melihat versi normal Cale seperti itu. Itulah mengapa Cale mengangkat botol alkohol di depannya untuk memenuhi harapan mereka.

Mereka semua memalingkan wajah seketika.

Inilah kekuatan seorang pembuat onar.

Akan tetapi, orang-orang di meja lain masih mengamati Cale dengan penasaran. Cale mengabaikan tatapan mereka, dan menyodorkan botol itu ke Eric.

“Aku akan minum nanti.”

“…Tentu.”

Cale berpaling dari Eric, yang berbicara informal untuk pertama kalinya sejak datang ke istana, dan melihat jam di pintu masuk aula. Tidak lama lagi jamuan akan dimulai. Itu sebabnya semua bangsawan mengambil tempat duduk mereka. Alasannya sudah jelas.

Dengan kedatangan Venion Stan, ketiga keluarga berkuasa lainnya juga memasuki ruangan.

“Tuan muda Antonio Gyerre dari keluarga Duke Gyerre telah tiba!”

Antonio Gyerre dari keluarga Duke Gyerre, nona muda Karin Orsena dari keluarga Duke Orsena, dan Marquis Ailan, Marquis lain di kerajaan itu.

Mereka semua memasuki aula pertemuan diikuti bawahan mereka. Pintu ditutup setelah mereka semua masuk, tapi tidak seorang pun berdiri untuk mengobrol dengan mereka.

Cale bersandar dengan nyaman di kursinya dan melihat pintu masuk aula perjamuan. Waktu mendekati pukul 5 sore.

Klik. Klik.

Jam tepat pukul 5.

Krieeeeeettt-

Pintu besar itu terbuka dan bintang utama dari pertemuan ini muncul bersama iringan mereka.

Pelayan itu bersiap berteriak lebih lantang dari yang pernah dia lakukan sepanjang malam, tapi orang di depannya mengangkat tangannya untuk menghentikan pelayan itu.

Putra mahkota Kerajaan Roan, pangeran tertua kerajaan, Alberu Crossman.

Tampaknya dia menikmati perhatian yang terarah padanya, saat dia berjalan menuju tempat duduk tingginya tanpa perkenalan. Semua bangsawan berdiri untuk menyambutnya, dan putra mahkota Alberu meninggalkan pangeran kedua dan ketiga di belakangnya saat dia menuju tempat tertinggi di aula pertemuan itu.

Bang.

Begitu dia berdiri di depan tempat duduknya, pintu ditutup. Itu artinya semua orang sudah hadir.

Putra Mahkota Alberu memandang ke bawah kepada pangeran kedua dan ketiga, serta semua orang lainnya dan berbicara.

“Selamat datang. Terima kasih karena telah memenuhi undangan saya.”

Dia tidak membutuhkan perkenalan. Alberu melihat ke bawah dari atas. Cale mendongak kepadanya dengan ekspresi kosong, lantas kembali melirik jam.

‘Sudah waktunya mereka tiba di sini.’

Orang yang akan menjadi gosip semua bangsawan di sini untuk beberapa saat belum tiba.

Cale dapat mendengar Putra Mahkota berbicara.

“Individu-individu berharga yang akan membuat kerajaan ini bersinar, pemimpin masa depan kerajaan kita, pangeran ini sangat berbahagia karena kalian semua datang ke pertemuan ini.”

Putra mahkota perlahan menyalakan mesin mulut manisnya. Pada saat itulah.

“Hmm?”

Putra mahkota memalingkan pandangannya ke arah pintu masuk. Pintu tertutup itu terdorong, seakan sedang dibuka kembali. Dia dapat mendengar celotehan melalui celah pintu.

Cale tersenyum diam-diam. Pada saat itu, seorang pelayan bergegas menghampiri putra mahkota dari pintu masuk berbeda.

‘Mereka sudah datang.’

 Cale merasa yakin.

Pada saat itu, putra mahkota tampak berpikir keras untuk sesaat, lantas melambaikan tangan kepada kesatria yang melongok ke dalam.

Krieeeeettttt-

Pintu besar itu sekali lagi terbuka.

Karena setelah putra mahkota, pelayan itu tidak berani memanggil nama orang tersebut. Tapi dia tidak perlu melakukannya.

‘Tepat waktu.’

Sebuah kursi roda memasuki aula perjamuan.

Taylor Stan, putra sulung Marquis Stan yang lumpuh. Dia telah tiba di aula perjamuan bersama pendeta gila Cage. Pada saat itu, tatapan Taylor dan Cage dengan cepat melirik Cale tanpa sepengetahuan yang lain. Tapi itu cukup untuk mereka bertiga.

 

***

Proofreader: Harlianti


 <<<

Chapter 37                   

>>>             

Chapter 39

===

Daftar Isi