Sunday, March 6, 2022

Remarried Empress (#312) / The Second Marriage

 



Chapter 312: Aku Mencintai Sisi Dirimu yang Mana pun (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Duke Elgy menonjol di jalanan yang kumuh.

Para pemabuk berbicara omong kosong, geng-geng yang berkelahi demi menguasai wilayah, dan bahkan penjaga kedai yang marah-marah sampai-sampai mengusir pelanggan yang mabuk, menutup mulut mereka saat Duke Elgy lewat.

Dia jauh lebih tinggi dari yang lain dan memiliki ekspresi arogan, dengan pakaian yang terlihat sangat berkelas sehingga bahkan sulit untuk melihatnya. Di mata siapa pun, Duke Elgy adalah bangsawan berstatus tinggi atau anggota keluarga kekaisaran.

Orang-orang di sini tahu betul kalau tidak ada untungnya berselisih melawan bangsawan seperti itu.

Namun, seseorang memiliki keberanian untuk melakukannya.

"Hei."

Orang itu sangat kecil sehingga dia bahkan tidak bisa dianggap sebagai lawan. Ada orang yang meskipun bertubuh pendek bertarung dengan baik, tetapi pria ini bahkan tidak terlihat seperti itu.

Semua orang yang sedari tadi menutup mulut mereka tertawa, bergumam kalau pria kurus itu punya nyali besar, tetapi dia tidak tahu itu bunuh diri.

Namun, pria itu mendekati Duke Elgy seolah-olah dia adalah seorang kenalan.

"Terima kasih telah membantuku menemukan putriku."

“Aku membantumu menemukan putrimu? Kapan aku melakukan itu?”

“Yah, tidak secara langsung. Tapi bukankah kamu membuatku bisa bertemu Viscount Roteschu?”

Pria itu tersenyum kecut dan terus berbicara dengan suara ramah.

“Bagaimanapun, aku tahu kamu membantuku karena motif tersembunyi. Itu sebabnya kamu memintaku berpura-pura tidak mengenalimu saat aku bertemu denganmu lagi. Jadi aku tidak akan menyapamu lagi, atau membalas budi atas apa yang kamu lakukan.”

Itu adalah suara yang lembut tapi jahat.

Sudut mulut Duke Elgy naik dengan cara yang aneh, dan dia menatap pria berambut perak yang masih dekat dengannya.

Pakaiannya sudah usang tetapi tidak terlihat murahan, dan dia memiliki paras yang rupawan meskipun kecil. Pria ini, yang akan cukup populer jika dia didandani dengan baik, adalah ayah kandung Rashta.

Ketika Elgy menatapnya, pria itu tersenyum lebih kecut. Kemudian, dengan tangan dimasukkan ke dalam saku, dia bertanya pelan,

“Ngomong-ngomong, apa hubunganmu dengan putriku? Hah? Yah, tidak masalah hubungan apa yang kamu miliki dengannya. Yang penting adalah kamu menjual informasi tentang putriku, bukan begitu?”

Pria itu mendekat ke Elgy dan mengulurkan telapak tangannya.

“Jadi beri aku uang. Atau aku akan memberi tahu putriku semua yang kamu lakukan di belakangnya. Aku butuh uang untuk tutup mulut, oke?”

Dia menggoyangkan jarinya dengan ekspresi nakal. Dia akan segera melihat putrinya untuk mendapatkan uang darinya, dia tampak sangat senang bisa mendapatkan uang juga sekarang.

"Kamu orang yang hina."

Elgi terkejut. Meskipun dia telah bertemu dengan segala macam orang jahat dalam petualangannya yang berisiko, dia dapat menghitung orang-orang yang tidak tahu malu seperti orang ini dengan jari.

Pria itu sepertinya tidak peduli dengan apa yang Elgy pikirkan, dia terus merentangkan tangannya dan mengejek dirinya.

"Ada masalah apa? Kamu tampaknya memiliki banyak uang, tetapi kamu tidak suka membayar untuk merahasiakan kalau kamu menjual informasi tentang putriku—”

Tapi sebelum pria itu selesai berbicara. Elgy merenggut kepalanya dengan satu tangan dan membantingnya ke dinding di dekatnya. Orang-orang di sekitar mereka melarikan diri karena terkejut.

Pria itu berjuang dengan kedua tangannya.

"Apa-apaan! Lepaskan aku! Lepaskan aku!"

Elgy tidak melepaskannya. Sebagai gantinya, dia mengulurkan tangannya yang lain dan mencengkeram leher pria itu seolah ingin menghancurkannya.

"Katakan saja sesukamu. Aku tidak peduli.”

Saat tenggorokannya diremas dan kepalanya ditekan dengan kekuatan yang luar biasa, pria itu melambaikan tangannya dengan panik. Dengan tergesa-gesa menggedor dinding tempat kepalanya dihantamkan, pria itu memohon untuk dilepaskan.

Elgy melepaskan pria itu tepat sebelum matanya benar-benar putih, dan berjalan pergi bahkan tanpa mengancamnya.

Pria itu batuk beberapa kali dan menyeka air mata dari matanya. Meskipun dia sangat ingin mengutuk, Elgy sudah pergi jauh. Pria itu tersenyum canggung ketika dia melihat punggungnya.

“Bagaimana bisa seorang bangsawan memiliki mata seperti itu? Matanya terlihat seperti bajingan pembunuh.”

Kemudian, pria itu berkata dengan marah,

"Tidak apa-apa. Aku akan melakukan apa yang kamu katakan. Aku akan memberi tahu putriku segalanya. Putriku adalah Permaisuri! Putriku adalah Permaisuri!"

Suara keras pria itu mencapai telinga Elgy.

"Aku bahkan tidak perlu ikut campur."

Elgy menggelengkan kepalanya pada teriakan percaya diri pria itu yang masih bisa dia dengar.

***

Hari ini adalah hari dimana ayah kandungnya memutuskan untuk mengunjunginya. Rashta menghabiskan sepanjang pagi dengan terkejut.

Rashta tidak hanya membenci ayahnya karena dia menjadi budak, tetapi karena dia tidak pernah memberinya kasih sayang.

‘Sekarang ayahku yang tak tahu malu akan muncul di depanku.’

"Yang Mulia, apakah tidak apa-apa tidak menyiapkan hidangan apa pun?"

"Tidak apa-apa. Ini bukan tamu istimewa.”

Pelayan itu segera beranjak pergi mendengar jawaban Rashta. Tapi ekspresinya dipenuhi dengan rasa ingin tahu. Pelayan itu bertanya-tanya siapa yang datang, mengapa permaisuri begitu termenung, dan mengapa dia tidak ingin teh dan makanan ringan disiapkan. Para pelayan tidak tahu kalau orang yang akan datang mengunjungi permaisuri adalah ayah kandungnya.

Rashta menggertakkan giginya. Bahkan, sampai tadi malam, dia juga tidak tahu. Meskipun Viscount Roteschu telah memberitahunya kalau ayahnya akan kembali, dia tidak menyangka akan secepat ini.

Bahkan Rashta berpikir kalau mungkin jika dia tidak mencarinya, dia tidak akan muncul. Tapi tadi malam, seorang utusan yang dikirim dari Kediaman Roteschu menghancurkan harapan Rashta.

Sementara dia tenggelam dalam pikirannya, pelayan itu masuk lagi dan memberi tahu dia kalau tamunya telah tiba.

"Bawa dia ke ruang tamu."

Rashta menghitung sampai seratus sebelum pergi ke ruang tamu. Begitu dia masuk, dia melihat seorang pria duduk di sofa.

Punggungnya sedikit membungkuk dan dia memberi kesan yang tidak menyenangkan. Dia memiliki paras yang menawan, tetapi semuanya terkubur di bawah ekspresinya yang jahat.

Rashta mengepalkan tinjunya dan memilih untuk mengambil napas dalam-dalam. Pria ini asing sekaligus familiar baginya.

"Rashta, putriku."

***

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 311          

>>>             

Chapter 313

===

Daftar Chapters 


No comments:

Post a Comment