Saturday, March 5, 2022

[Spoiler] Trash of the Count’s Family (Side Story #3)




Side Story 3: Jangan Usik Putra Mahkota

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Ini terjadi sebelum utara menginvasi wilayah Henituse. Kita diperkenalkan dengan Chester sang Arsiparis (juru arsip), seorang arsiparis yang ditugaskan untuk bekerja pada Alberu untuk mencatat/mengarsipkan semua yang terjadi. Chester berpikir kalau orang-orang tidak boleh mengusik putra mahkota. Sekarang bukan waktunya untuk melakukannya. Tapi sesuatu yang besar terjadi beberapa waktu lalu pada pertemuan dengan raja dan beberapa menteri. Alberu menyatakan bahwa kerajaan-kerajaan di wilayah utara akan menyerang mereka, dan bahwa Cale akan menjadi komandan Wilayah Timur Laut.

 

Saat Alberu dan Chester kembali ke kantor, Alberu tersenyum padanya. Chester tahu kalau Alberu adalah orang yang baik kepada mereka yang bekerja di istana kerajaan. Dia tidak membuat mereka bekerja berlebihan, dan selalu memuji orang-orang bahkan untuk hal-hal paling kecil. Dia juga memberi orang-orang istana hadiah. Tetapi ketika mereka sampai di kantor, mereka bertemu seseorang di dekat pintu. Dia adalah Jenderal Wetton, seorang perwira militer yang telah memihak Alberu sejak awal. Chester menjadi cemas karena dia berpikir kalau tidak ada yang boleh mengusik putra mahkota, terutama hari ini. Tapi Alberu menganggapnya lucu karena dia tahu apa yang dipikirkan Wetton.

 

Alberu dan Wetton berbicara sendirian di kantor Alberu. Wetton mengatakan kalau dia mendengar dari Theus tentang pernyataan Alberu mengenai Cale yang menjadi komandan. Theus adalah salah satu 'kaki tangan' Alberu yang bekerja sebagai utusan untuk orang-orang yang memihak Alberu. Jadi Wetton tidak puas dengan penunjukan itu karena dia juga berasal dari Wilayah Timur Laut, dan ingin menjadi komandan dan bukannya Cale.

 

Wetton mencoba menghalangi Alberu untuk menunjuk Cale, dimulai dengan memberikan pujian atas pencapaian Cale. Tetapi dia menekankan kalau Cale tidak memiliki banyak pengalaman militer. Singkatnya, dia dengan halus mengatakan kepada Alberu kalau 'bahkan jika Anda sangat menghargai Cale, Anda tidak boleh memberikan posisi penting kepada anak seperti itu. Jangan memutuskan posisi berdasarkan emosi Anda.’

 

Alberu tahu kalau Wetton adalah orang yang lugas. Tapi dia hanya tersenyum ketika Wetton memintanya untuk mempertimbangkan kembali keputusannya. Dia bertanya apakah ada pengganti yang cocok untuk Cale, dan Wetton menunjuk dirinya sendiri: dia berasal dari Wilayah Timur Laut, dia adalah satu-satunya jenderal yang memihak Alberu, dll. Alberu menyukai mereka yang jujur ​​tentang kemampuan mereka dan memamerkannya. Dia tahu kalau Wetton adalah orang seperti itu. Wetton telah bersamanya sejak lama.

 

Ketika Alberu pertama kali menyatakan niatnya untuk naik takhta, Wetton adalah satu-satunya jenderal yang berpihak kepadanya. Pejabat-pejabat lainnya netral atau berpihak pada pangeran-pangeran lain, jadi mereka bingung dengan pilihan Wetton. Tapi sekarang, dengan Alberu menjadi pesaing paling kuat, mereka iri pada Wetton. Dan saat ini, Wetton meminta Alberu untuk memilihnya. Alberu bertanya apakah dia memenuhi syarat untuk itu, dan dia menjawab ya.

 

Alberu hanya tertawa dan memiliki senyum yang sangat cerah, sebelum mengatakan kalau itu sangat lucu. Wetton mengerutkan kening dan Alberu mengaku kalau dia tahu sejak awal kalau Wetton dikirim oleh pangeran ke-3. Wetton berkeringat dingin setelah menyadari kalau Alberu tahu dari awal. Alberu menyeka bahu Wetton, seolah menyeka debu, dan berkata kalau Wetton pasti tidak pernah mengira kalau Alberu tahu berapa banyak debu yang Wetton miliki.

 

Wetton sekarang bisa melihat sorot mata dingin yang tersembunyi di balik wajah tersenyum Alberu saat Alberu mengatakan dia tahu segalanya. Ia merasakan tangan sang pangeran sangat berat. Dia terus berkeringat melihat senyum sang pangeran. Alberu mengakui kalau Wetton memiliki kemampuan, tetapi secara halus mengisyaratkan kalau Cale memiliki lebih banyak bakat daripada dia. Wetton sedikit marah dan menganggap itu lelucon. Dan kemudian Alberu mengucapkan dua kata: kesatria wyvern. Alberu bertanya pada Wetton apakah dia bisa menghadapi para kesatria wyvern.

 

Wetton kebingungan ketika dia mengingat para kesatria dari legenda. Alberu hanya tertawa dan mengejek kemampuannya. Wetton tergagap dan berkata kalau musuh datang dengan kapal. Alberu menjawab kembali kalau kenyataan lebih kejam daripada imajinasi. Tapi senyumnya menghilang saat dia menuju ke jendela. Di luar mendung, dan Alberu mengatakan kalau dia menyukai orang yang jujur. Dia kemudian bertanya pada Wetton apakah dia lebih mementingkan posisi komandan daripada perang.

 

Wetton merasa Alberu berbeda hari ini. Mulutnya terasa kering saat dia merasa seolah-olah pisau dingin ditaruh di depan lehernya. Alberu mengatakan kalau Cale mempertaruhkan semua yang dia miliki. Cale tidak tahu malu dan memperlakukan putra mahkota seperti teman dekat. Tetapi Alberu tahu kalau Cale memanfaatkan segalanya untuk perang ini demi melindungi kampung halamannya, hidupnya, dan keluarganya. Alberu juga berjuang untuk melindungi kerajaan. Mereka adalah orang yang berpikiran sama, sehingga dia bisa memahami Cale.

 

Alberu terus memuji Cale di depan Wetton, mengatakan kalau Cale mungkin memiliki kekuatan dan kehormatan, tetapi dia tidak menginginkan hal lain. Dia hanya ingin kedamaian. Alberu menoleh ke Wetton dan berkata kalau kerajaan berada di persimpangan jalan antara kelangsungan hidup dan kehancuran. Wetton memejamkan matanya saat dia mengingat informasi tentang para kesatria wyvern. Alberu menyuruhnya pergi dan memberi tahu pangeran ke-3 kalau ‘Tidak akan ada raja jika kerajaan menghilang.’

 

Alberu duduk di kursinya dan tersenyum cerah saat dia menyuruh Wetton pergi. Wetton yang berwajah pucat semakin pucat ketika dia mendengar Alberu berkata kalau akan lebih baik jika dia tidak melewati batas. Alberu menambahkan untuk menyampaikan kata-katanya kepada pangeran ke-2 juga. Agar tidak melewati batas. Ini adalah peringatan dan perintah bagi mereka yang mendukung pangeran-pangeran lainnya.

 

Setelah Wetton pergi, Alberu merenungkan situasinya. Ketika Stans dan Gyerre berpihak padanya dan pengaruhnya tumbuh, para pangeran lainnya akhirnya menyerah atas takhta. Tapi tidak dengan orang-orang di bawahnya. Jadi Alberu berpikir untuk menjadikan Wetton sebagai contoh. Lagipula dia sengaja membiarkan Theus menceritakan ini pada Wetton.

 

Saat dia mendengar suara hujan, dia menatap kalender dan menyadari kalau saat itu adalah awal Februari. Salju turun dan biasanya dingin dan berangin pada waktu seperti ini, tetapi anehnya, setiap kali peringatan kematian ibunya semakin dekat, hujan selalu turun selama beberapa hari alih-alih turun salju.

 

***

 

Keesokan harinya, Alberu bersama Chester dan orang-orang kepercayaannya di kantor. Chester memperhatikan kalau cuaca hari ini cerah. Alberu terdiam saat Chester menggumamkan kalau itu berbeda dari tahun lalu. Alberu terkejut dan Chester menjelaskan kalau dia selalu mencatat cuaca hari itu. Alberu tahu kalau Chester itu pemalu, namun orang yang baik, jadi dia selalu menyuruh Chester mendampinginya. Alberu mengatakan kalau cuacanya bagus. Matahari bersinar cerah hari ini, dan tidak terasa dingin.

 

Chester merasa lega karena Alberu merasa lebih baik hari ini. Dia mengingat desas-desus tentang apa yang terjadi pada Wetton kemarin. Dia pikir para bangsawan, yang berada di bawah pangeran-pangeran lain, bodoh karena mereka belum menyerah pada keserakahan mereka. Mereka ingin 'mengusik' Alberu. Chester tahu kalau sebentar lagi peringatan kematian ibu Alberu, dan kemudian di awal musim semi, ulang tahun Alberu. Keluarga kerajaan tidak memperingati hari kematian. Bahkan raja dengan anehnya acuh tak acuh terhadap hal itu, seolah-olah dia sengaja mengabaikannya.

 

Alberu biasanya mengunjungi makam ibunya pada hari peringatan kematiannya, menghabiskan satu atau dua jam sendirian di sana. Dan pada hari ulang tahunnya, istana kerajaan selalu mengirim hadiah dan makanan, tetapi tidak ada perayaan resmi untuknya. Kembali ke masa sekarang, Chester tahu kalau dua pangeran lainnya tidak akan mengusik Alberu. Mereka tidak mencari gara-gara dengannya, tetapi tidak dengan para bangsawan dan pejabat di bawah mereka. Alberu kemudian mengatakan kalau kata-kata Chester membuatnya merasa sedikit lebih baik.

 

Chester terkejut dan menatap Alberu yang bertanya apakah dia ingin mengetahui sebuah rahasia. Alberu mengatakan kalau itu adalah sesuatu yang akan disukai oleh para arsiparis. Chester tahu kalau Alberu tidak berbicara omong kosong, jadi genggamannya pada kertas catatannya menguat. Dia menelan ludah dan Alberu tersenyum melihat perilaku sang arsiparis, yang dikenal menyukai rumor dan informasi.

 

Dia berbisik kalau ketika dia menjadi raja, dia berencana untuk mengadakan perayaan pada peringatan kematian ibunya dan hari ulang tahunnya. Chester gemetar ketakutan, dan Alberu tertawa lagi. Chester memiliki fisik yang pendek, dan matanya gemetar mendengar kata-kata Alberu. Alberu bertanya dengan bercanda tentang apa yang dia pikirkan. Dia mengatakan kalau Chester bisa menuliskannya pada catatan sejarah tidak resmi. Dia juga bertanya-tanya dengan jail apakah si arsiparis dapat menghasilkan uang jika mereka menambahkannya ke buku atau catatan tentang sejarah rahasia atau catatan orang dalam.

 

Chester membungkuk dalam-dalam sebelum menatap langsung ke Alberu dan menjawab kalau ketika Alberu menjadi raja, dia akan menuliskannya di catatan resmi saat itu juga (Jika Cale punya Clopeh, Alberu punya Chester, hahaha). Alberu tersenyum dan mengatakan kalau dia menyukai kata-kata Chester. Mereka kemudian mendengar Theus mengetuk pintu dengan tergesa-gesa. Pada saat yang sama, perangkat komunikasi video Alberu berdering untuk menandakan keadaan darurat.

 

Theus memasuki kantor dan berteriak kalau utara menyatakan perang. Kantor menjadi kalang-kabut saat mendengar kata perang. Tapi Alberu mengatakan kalau itu tidaklah mengejutkan. Dengan tampang yang teguh dia berkata kalau mereka harus melakukan apa yang telah mereka persiapkan karena matahari akan menyinari Kerajaan Roan. Chester menatap kosong pada Alberu saat sinar matahari menyinari sang pangeran. Dia yakin momen ini pasti akan tercatat dalam sejarah sebagai awal dari sebuah perubahan.

 

***

 

Ruang konferensi menjadi sunyi. Setelah Aliansi Tak Terkalahkan menyatakan perang, Kerajaan Roan balik mendeklarasikan kalau mereka akan menunjukkan kekuatan dari mereka yang bertahan hidup paling lama. Raja telah mendelegasikan sebagian besar wewenang kepada Alberu beberapa waktu lalu. Seorang pejabat yang bertanggung jawab atas departemen informasi bertanya apakah tidak apa-apa tidak mengirim pasukan ke wilayah Henituse.

 

Alberu melihat sekeliling. Pejabat tinggi dari setiap departemen berada di ruangan itu, yang meliputi departemen keuangan, militer, pertahanan modal, pertahanan perbatasan, urusan luar negeri, dan administrasi. Alberu menatap layar komunikasi video dan melihat perisai perak yang menutupi kastil Henituse. Dia kemudian menjawab kalau wilayah Henituse belum meminta bala bantuan.

 

Menteri keuangan mengatakan kalau Henituse memang kaya, tetapi itu tidak akan cukup untuk sebuah perang. Jadi dia cemas. Saat dia terus berbicara lebih banyak, Alberu menghentikannya dan menceritakan asal usul keluarga Henituse, jadi mereka bukan keluarga yang hanya memiliki kekayaan. Tiba-tiba, suara peringatan bergema di balik layar video, dan Basen di ujung sana melaporkan kepada Alberu kalau invasi musuh telah dimulai.

 

Alberu mengepalkan tangannya saat dia melihat brigade kesatria wyvern muncul. Dia menyatakan kepada para pelayan untuk membuka pintu-pintu itu. Ruang konferensi berbentuk segi delapan, jadi total 8 pintu dibuka. Di balik pintu ada pejabat dari setiap departemen yang menunggu perintah. Beberapa pejabat tinggi berdiri sambil memegang perangkat komunikasi video yang menggambarkan keadaan wilayah Henituse. Chester mulai dengan cepat menuliskan kejadian sembari duduk di sebelah Alberu.

 

Pejabat tinggi dari departemen keuangan, administrasi, dan urusan luar negeri tetap di sana. Pena Chester hampir terlepas ketika tangannya dibasahi oleh keringat. Saat para wyvern berusaha memecahkan perisai perak, menteri luar negeri berteriak 'Beruang!' dan berdiri dari tempat duduknya, menuju pintu. Dia menuju ke tempat dimana para penyihir komunikasi dan diplomat ke berbagai belahan benua barat berada.

 

Menteri keuangan mengutuk dan tangan Chester terus bergetar sambil menulis. Tetapi Alberu mengatakan kalau itu belum berakhir. Dia tahu kalau Cale pasti sudah menyiapkan sesuatu. Dan jawabannya datang dalam bentuk naga tulang dan banyak monster kerangka. Wilayah Henituse memulai serangan balik mereka. Tetapi orang-orang di ruangan itu berteriak saat melihat seorang necromancer. Panggilan dari kuil juga terdengar.

 

Alberu mengingat pernyataan Henituse kalau mereka akan mengabaikan semua komunikasi dari kuil. Alberu telah berjanji untuk bertanggung jawab, jadi ketika salah satu pejabatnya  memprotes kepadanya tentang si necromancer, Alberu mengambil tanggung jawab. Dia bertanya kepada menteri luar negeri yang mengeluh itu apakah dia ingin mati atau hanya menonton orang mati.

 

Mata Alberu memerah. Senyumnya yang cerah dan lembut sudah tidak ada lagi, sebaliknya dia saat ini memiliki tatapan yang dingin dan sengit. Alberu mengatakan kalau sekarang bukan waktunya untuk itu. Mereka harus melakukan sesuatu untuk bertahan hidup. Hal yang sama berlaku untuk Henituse. Dia dengan tegas mengatakan kalau necromancer adalah bakat berharga yang sekarang melindungi mereka, jadi itu sudah cukup.

 

Menteri luar negeri mencoba memprotes, tetapi Alberu melanjutkan kalau jika negara mereka dihancurkan, kekhawatiran mereka akan sia-sia. Mereka tidak boleh kalah dalam perang ini. Sang menteri menutup mulutnya, dan Alberu mengulangi kata-kata Cale kalau seluruh kerajaan akan menjadi pahlawan. Alberu terus memberikan instruksi kepada orang-orang di ruangan itu, sementara Chester buru-buru menulis untuk mencatat informasi yang mengalir tanpa henti. Sosok Alberu yang penuh hasrat dan tekad membekas di mata Chester.

 

Keheningan menguasai ruangan ketika mereka mendengar Basen berteriak kepada saudaranya. Mereka telah melihat ledakan dan Cale yang nyaris tidak berdiri di depan musuh. Chester berpikir kalau ini bukan pertarungan antar manusia. Musuh itu kuat, tetapi Cale memblokir serangan mereka. Chester berpikir kalau skala perang lebih besar dari yang dibayangkan. Dia tahu kalau dia bukan satu-satunya yang berpikir begitu karena keheningan di ruangan itu menjadi buktinya.

 

Tapi Chester masih cemas karena perang belum berakhir. Dia berhenti mencatat lantas mematung. Alberu kemudian memecah kesunyian dan memanggil Basen. Dia bertanya kepada Basen tentang apa yang diperintahkan Cale kepadanya. Dia memberitahu Basen agar tidak melupakan apa yang sedang dia lakukan. Chester gemetar dan menatap Alberu yang memiliki mata merah dan ekspresi serius. Tapi mata Alberu masih penuh dengan kehidupan, jadi Chester memperkuat genggaman pada penanya.

 

Alberu memerintahkan para kesatria dan pasukan penyihir untuk menuju ke wilayah Henituse. Jenderal yang bertanggung jawab atas mereka membungkuk dan mengikuti perintahnya. Alberu menyuruh semua orang agar tidak berhenti dan melakukan apa yang harus mereka lakukan. Semua orang mulai bergerak dan Chester melanjutkan catatannya. Dan akhirnya, mereka mendengar Cale mengatakan kalau perisainya tidak rusak.

 

Chester tidak bisa menahan kegembiraannya memikirkan kalau mereka telah menang. Tetapi ketika dia melirik Alberu, emosinya yang melonjak mereda. Alberu mengatakan kalau itu baru saja dimulai. Berita kalau musuh telah masuk dari berbagai penjuru kerajaan datang. Alberu berkata untuk bergerak sesuai persiapan, dan kalau mereka akan menang karena Cale sudah membuktikannya. Alberu berdiri dan mulai menuju ke kantornya. Chester seharusnya mengikutinya juga, tetapi menambahkan satu kalimat lagi dalam catatannya sebelum dia berdiri. 'Pangeran Alberu Crossman juga akan membuktikannya.'

 

***

 

Kejadian beralih ke saat setelah pertarungan di Puzzle City melawan WS dan SG. Tasha meninggalkan kantor di Balai Kota Puzzle sementara Alberu sendirian di ruangan itu, memandang ke luar kota yang hancur. Alberu mengingat percakapannya dengan raja tentang penobatannya yang dijadwalkan pada musim semi. Dia tersenyum lantas mendengar ketukan di pintu. Alberu menyuruh orang itu masuk, dan melihat Chester dan seorang pelayan masuk.

 

Chester bisa melihat Alberu tersenyum bahagia. Alberu memberi tahu Chester kalau dia akan mewarisi takhta di musim semi. Chester dan pelayan itu terkejut dan berhenti berjalan. Chester mundur selangkah, tetapi segera berjalan di depan Alberu, membungkuk. Dia bertanya apakah dia bisa mencatat momen itu. Alberu baik-baik saja dengan itu, dan tersenyum cerah.

 

Alberu kemudian mengatakan kalau mereka harus melakukan hal berikutnya terlebih dahulu seraya memikirkan masa depan. Pelayan berbicara kalau saat itu awal musim semi, jadi mereka harus bersiap untuk penobatan sebelum hari ulang tahun. Alberu dengan main-main tersenyum dan setuju. Chester dan si pelayan juga tersenyum. Mereka tahu kalau senyum Alberu saat ini adalah senyum yang tulus.

 

Chester mengangkat penanya dan menulis kalimat untuk draf buku yang dia tulis secara pribadi, bukan untuk catatan resmi. 'Kerajaan Roan telah bertahan, dan Alberu Crossman, salah satu protagonis dalam prosesnya, akan menjadi matahari Roan yang sebenarnya di musim semi.' Tapi dia segera mencoret kata-katanya dan menuliskan kalimat baru. Kata-kata barunya adalah 'Alberu Crossman sudah menjadi matahari Kerajaan Roan. Semua orang menantikan saat matahari akan terbit.’

 

- Cerita sampingan berikutnya berjudul 'Apakah turun salju? Tepat sekali! Bahkan bunganya bermekaran!’


*** 


[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]


Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Side Story #2      

>>>            

Side Story #4

===

Daftar Spoiler 


3 comments:

  1. Makasi banyak kak����������

    ReplyDelete
  2. Kyaaaa matahari kerajaan roan kita! Kapan lagi ada penjelasan soal alberu lebih banyak ya kan. Side story selanjutnya tentang siapa ya? Turun salju? Hmm apa berarti setelah perang lawan WS. Oiya makasih buat spoiler tapi juga sebenernya penjelasan panjang dan bagusnya

    ReplyDelete
  3. Alberu sama cale jadi kek kakak adik kandung beneran. Mereka masing-masing punya orang yang ingin menuliskan kisah mereka dalam sejarah haha

    ReplyDelete