Wednesday, December 29, 2021

[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#774)

 



Chapter 774: Bisakah Aku Istirahat Sekarang? (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Cale merasakan angin sejuk menyentuh pipinya. Dia bangun dan ingat kalau dia pingsan karena ditampar sebuah buku. Dia menyadari kalau dia sedang bermimpi atau berada di tempat lain. Dia mendengar suara yang dikenalnya berbicara, mengatakan kalau Cale akhirnya bangun. Cale membuka matanya dan menyadari kalau dia sedang meletakkan pipinya di meja kaca. Ketika dia duduk, dia menyadari kalau dia berada di sebuah kantor biasa.

Kantornya mirip dengan kantornya dulu sebagai KRS. Hanya ada dua meja, satu adalah tempat Cale duduk, dan meja lainnya sepertinya milik seorang bos. Dia tidak bisa melihat ke luar karena jendelanya ditutupi dengan tirai hitam. Dia melihat ke bawah dan mendapati aroma manis di cangkir di depannya. Itu adalah minuman cokelat.

Cale mengangkat kepalanya dan bertanya apakah orang itu adalah Dewa Kematian. Dewa Kematian dengan ringan mengangkat bahu dan Cale bertanya apakah dia bisa berbicara dengan santai (tanpa panggilan hormat). Dewa Kematian mengangguk, mengatakan kalau dari sudut pandang Cale, dia tidak perlu bersikap baik kepada Dewa Kematian. Cale berdiri dan menatap orang yang memandang rendah dirinya. Dia mengatakan kalau itu mengejutkan. 

Dewa Kematian menyeringai dan dengan main-main berbicara kepada Cale yang benar-benar terkejut. Dewa Kematian berkata kalau dia terlihat seperti ini di tempat kerja. Dia bertanya kepada Cale apakah dia mengharapkan sesuatu yang tampak sakral atau suci. Cale mengatakan tidak, tetapi tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Cale mengatakan kalau Dewa Kematian terlihat lebih baik dari yang dia kira. Dewa Kematian terdiam, tetapi memperhatikan Cale mengamatinya.

Pria di depan Cale mengenakan sweter dan celana katun yang mengingatkan Cale pada Bumi. Pria itu tingginya 190 cm, memiliki fisik yang cukup kuat, warna kulit tembaga, mata hitam, dan rambut perak (kata Korea yang digunakan di sini adalah uban saat tua, jadi bisa putih, abu-abu, atau perak) . Dia terlihat sangat tampan. Terlalu tampan.

Cale mengamati kalau pria itu memiliki penampilan yang sangat cerah sehingga seolah-olah dia telah tidur setelah makan sekeranjang suplemen. Dia mengerutkan kening dan mengatakan kalau Dewa Kematian memiliki penampilan yang cerah/sehat. Dewa Kematian berkata 'Begitukah?' dan tertawa. Suara itu terdengar seperti yang biasanya didengar Cale, dan Cale bertanya apakah itu suara Dewa Kematian yang sebenarnya. Setiap kali Dewa Kematian berbicara, cahaya hitam halus berkedip-kedip di lehernya.

Tapi Dewa Kematian menyentuh sebuah mesin dan duduk. Dia mengatakan kalau dia ingin berbicara dengan Cale, jadi dia memanggil Cale ke sini sebentar. Cale berkomentar kalau ini pasti suara Dewa Kematian yang sebenarnya. Suara yang sedikit bernada tinggi tadi kini telah diturunkan. Dewa Kematian dengan lembut berbicara kepada Cale, “Uh, bagaimana? Ingin menjadi Saint-ku?” dan ekspresi Cale menjadi suram ketika dia menjawab, "Kamu pikir aku mau?" Dewa Kematian menjawab “O-Oke.”

Dewa Kematian menghindari tatapan Cale yang bertanya mengapa dia dipanggil ke sini. Mendengar nada bicara Cale yang tenang namun galak, Dewa Kematian tersenyum canggung dan berkata kalau sebenarnya butuh banyak kekuatan untuk memanggil Cale di sini. Dan di ruang kerja Dewa Kematian, dia membutuhkan persetujuan dari beberapa orang sebelum seorang dewa dapat mengungkapkan diri mereka kepada siapa pun. Cale bertanya-tanya apa maksudnya, tetapi menyadari kalau Dewa Kematian sedang berbicara tentang dewa-dewa lain.

Ketika Cale mengatakan itu, Dewa Kematian memujinya, “Seperti yang diharapkan, Cale-ku pintar.” Cale menyuruhnya berhenti bersikap ramah, dan Dewa Kematian berdehem. Dewa Kematian mengalihkan pandangannya pada tatapan tenang dan kesal yang diberikan Cale padanya. Dia melanjutkan kalau dia membutuhkan persetujuan dari beberapa dewa. Dewa-dewa itu sangat ketat, tetapi semua orang setuju kali ini. Karena prestasi yang telah dicapai Cale.

Cale bertanya apakah maksudnya dewa tersegel, dan Dewa Kematian mengiyakan. Karena Cale menyegel SG dengan baik. Mata Dewa Kematian benar-benar hitam tanpa setitik cahaya pun. Cale menatap warna hitam yang sesuai dengan kematian dan dengan tenang bertanya apakah SG tidak bisa lagi keluar dari tempat ini. Dewa Kematian berkata ya, dan itu berkat Cale. Cale mengatakan kalau dia juga ingin berbicara dengan Dewa Kematian setidaknya sekali.

Dia bertanya apa yang para pemburu coba lakukan, atau apakah para pemburu berencana melakukan sesuatu padanya atau kepada orang-orang di sekitarnya. Dia bertanya dengan wajah lelah apakah dia harus bertarung lagi karena itu. Dewa Kematian menarik napas dalam-dalam dan berkata, “Itu benar, di masa depan-” tetapi berhenti ketika lampu langit-langit padam bersama suara sesuatu yang pecah.

Cale terkejut dan lampu menyala lagi. Dewa Kematian berkata kalau ini di luar kemampuannya karena dia terlihat kebingungan dan pucat. Cale terkejut karena kulit Dewa Kematian berubah dalam sekejap. Dewa Kematian segera berbicara dengan ekspresi serius seolah-olah dia telah membuat keputusan. Dia mengatakan kalau dia dengan jujur ​​​​ingin membantu Cale karena dia berutang banyak pada Cale.

Dewa Kematian menghela napas seolah-olah dia terlihat kelelahan. Tapi bukannya kelelahan, emosi yang lebih intens muncul di matanya. Cale berpikir itu seperti obsesi atau kegilaan. Dewa Kematian kemudian berkata kalau dia membenci pemburu. Lampu langit-langit berkedip berulang kali dengan suara aneh, dan Dewa Kematian berhenti berbicara dan menarik napas. Tetapi dia melanjutkan kalau dia ingin Cale bergabung dengannya dalam hal ini dan membantunya.

Cale mengatakan kalau Dewa Kematian itu jujur. Dia tertawa dan berpikir Dewa Kematian bukanlah orang yang baik karena membawa orang-orang ke dunia ini. Tapi Dewa Kematian juga tidak berbohong. Jika ada sesuatu yang ingin dia sembunyikan, dia menyembunyikannya. Dewa Kematian berbicara sementara dirinya semakin memucat. Dia mengatakan kalau dia tidak berniat menyeret Cale ke dalam urusannya di masa depan. Dan tidak berniat melakukan apa pun pada Cale.

Cale akhirnya mengerti apa yang Dewa Kematian coba katakan. Cale mengatakan kalau sepertinya orang lain mungkin menyeretnya atau orang-orangnya ke dalam sesuatu. Jadi Dewa Kematian sebenarnya memberinya peringatan halus. Dewa Kematian mencoba berbicara lebih banyak, tetapi cairan hitam mengalir dari mulutnya. Cale mengatakan kalau menjadi dewa juga pasti sulit. Sepertinya Dewa Kematian tidak bisa berbicara tentang segalanya seperti Pohon Dunia. Dia mengatakan kepada Dewa Kematian kalau kata-katanya sudah cukup.

Dewa Kematian ragu-ragu, tetapi segera mengangguk. Lampu yang berkedip-kedip dan suara aneh menghilang. Cale kemudian bertanya apakah Dewa Kematian akan memberinya sesuatu. Dewa Kematian berkata ya dan tampak gelisah ketika dia melihat Cale menyeringai. Dia mengatakan kalau pengganti cintamani akan segera dikirim ke Cale. Cale bertanya-tanya apakah itu akan dikirim melalui Cage.

Dia mengambil pulpen dan mulai mencoret-coret di buku catatan. Dia bertanya apakah semua orang baik-baik saja. Dewa Kematian tersenyum pahit pada nada bicaranya yang blak-blakan, tetapi dengan hangat menatap Cale dan menjawab kalau CJG baik-baik saja. Cale mengatakan bukan orang itu. Dan Dewa Kematian berkata kalau CJS baik-baik saja. Cale menunggu satu orang lagi, tetapi Dewa Kematian berkata kalau dia akan memberikan hadiah kepada Cale atas penderitaannya.

Cale terkejut dan berpikir kalau pertemuan ini dan pengganti cintamani adalah hadiahnya. Dewa Kematian menjawab kalau penggantian itu adalah kompensasi yang wajar karena cintamani itu rusak. Tapi untuk pertemuan ini, itu akan menjadi informasi. Dewa Kematian bertepuk tangan dan mengatakan kalau apa yang akan dia ceritakan mulai sekarang telah disepakati, jadi itu seperti hadiah.

Tapi Dewa Kematian terbatuk di tengah-tengah berbicara dan tergagap lagi. Cale bingung ketika dia melihat Dewa Kematian yang hanya tampak seperti dewa dari penampilannya, tetapi tidak di dalamnya. Dewa Kematian menghela napas dan bergumam kalau itu 'ketat' (Atau keras, seolah dia tidak bisa berbicara dengan bebas karena seseorang membatasinya). Dewa mengatakan kalau LSH bereinkarnasi di dunia Cale. [OMG!!! Cale akan ketemu LSH lagi!!]

Cale terkejut dan Dewa Kematian berkata kalau wajahnya tampak sangat tercengang. Dia tersenyum dan melanjutkan kalau LSH adalah tribulator, tetapi bukan kehidupan tunggal. Jadi dia bisa terlahir kembali di dunia lain. Tapi Cale terguncang secara emosional ketika dia memikirkan ketua timnya. LSH adalah salah satu orang yang dia anggap sebagai keluarga selain orang tuanya. Dan sekarang dia bisa melihat orang itu lagi.

Dewa Kematian mengatakan kalau LSH juga telah mengumpulkan jasa untuk membantu dalam insiden SG. Cale bertanya apa maksudnya, dan Dewa Kematian menjawab kalau LSH telah membantu Dewa Kematian dengan pekerjaannya. Dan karena LSH memberi Cale kemampuan 'Merangkul' yang digunakan oleh Cale untuk menyegel SG. Jadi itulah kontribusi terbesar LSH. Cale bertanya apakah hadiah LSH akan bereinkarnasi ke dunia Cale.

Tapi Dewa Kematian berkata tidak karena LSH awalnya ditakdirkan untuk terlahir di sini. Hadiah LSH adalah terlahir di sini dengan memori kehidupan masa lalunya. Cale berseru 'Ah' dan Dewa Kematian tersenyum dengan iseng atau tengil ketika dia memberi tahu Cale untuk mencari LSH. Tapi mata Dewa Kematian itu tulus. Pada saat itu, Cale menyadari apa yang dimaksud Dewa Kematian. Dia telah memberi tahu Cale sebelumnya kalau LSH telah membantunya dengan pekerjaannya, tetapi itu memiliki makna tersembunyi. Itu berarti LSH juga memiliki informasi tentang apa yang dilakukan Dewa Kematian dan para pemburu.

Dewa Kematian menyuruh Cale untuk menghapus kata-kata yang dia tulis. Cale menatap kata-kata yang dia tulis. Ketika Dewa Kematian batuk dan memuntahkan cairan sebelumnya, Cale berpikir untuk bertanya kepada Dewa Kematian dengan menulis catatan, berpikir Dewa Kematian mungkin menjawab dengan cara yang berbeda. Tetapi dia menyadari kalau makhluk yang membatasi Dewa Kematian selangkah lebih maju dan telah menyadarinya, jadi Cale tidak punya pilihan selain menghapus apa yang dia tulis.

Cale bertanya apakah LSH menginginkan hadiah itu, dan Dewa Kematian menjawab ya. Dewa Kematian bertanya apakah dia menyukai hadiahnya, dan Cale mengangguk. Dia kemudian bertanya tentang hadiah bagi yang lainnya karena bukan hanya dia dan LSH yang berkontribusi. Tetapi pada saat itu, Dewa Kematian berdiri dan berkata kalau mereka harus berhenti. Cale bingung dan Dewa Kematian menjelaskan kalau waktunya sudah habis. Cale kebingungan dan Dewa Kematian menepuk tangannya.

Mendengar suara itu, Cale kehilangan tenaga di tubuhnya. Dia bergumam 'apa-apaan' tetapi penglihatannya menjadi gelap. Cale berpikir kalau dia ingin setidaknya mendengar kapan dan di mana LSH bereinkarnasi. Atau lebih tepatnya, dia seharusnya mendengarnya! Dia tidak tahu apakah LSH berada di benua timur atau barat. Saat dia semakin marah, dia mendengar suara mengatakan 'buku.' Cale tersenyum mendengar kata itu ketika dia mengingat buku hitam itu (Pada dasarnya, Dewa Kematian memberi tahu Cale kalau dia akan berbicara di buku untuk melanjutkan percakapan mereka).

***

Pada saat itu, seseorang mengetuk ruang konferensi. Pertemuan terhenti dan Tasha yang berdiri di depan pintu bisa mendengar apa yang terjadi di luar. Dia mendekati Alberu yang menanyakan apa yang terjadi, dan dia menjawab kalau seorang pendeta datang dari kuil Dewa Kematian. Alberu bingung ketika dia mendengar keributan di luar pintu.

Suara seorang pendeta datang melalui pintu, dan dipenuhi dengan kegembiraan yang besar dan emosi yang kuat. Pendeta itu berteriak kalau dia ingin melihat putra mahkota dan Cale Henituse. Alberu menoleh ke Tasha yang berbisik di telinganya kalau ada berita tentang benda suci yang turun ke kuil Dewa di Roan.

Alberu bertanya-tanya apa yang sedang terjadi dan mengerutkan kening. Ada juga sabda dewa yang mengatakan kalau pemilik benda suci adalah seseorang yang bisa menyentuh benda suci itu, dan orang yang selamat meski menusuk jantungnya. Alberu merasa pusing dan menelan kata-katanya sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

***

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 773      

>>>            

Chapter 775

===

Daftar Spoiler 





No comments:

Post a Comment