Chapter 774: Bisakah Aku Istirahat Sekarang? (1)
Penerjemah: Shira
Ulwiya
Cale merasakan angin
sejuk menyentuh pipinya. Dia bangun dan ingat kalau dia pingsan karena ditampar
sebuah buku. Dia menyadari kalau dia sedang bermimpi atau berada di tempat
lain. Dia mendengar suara yang dikenalnya berbicara, mengatakan kalau Cale
akhirnya bangun. Cale membuka matanya dan menyadari kalau dia sedang meletakkan
pipinya di meja kaca. Ketika dia duduk, dia menyadari kalau dia berada di sebuah
kantor biasa.
Kantornya mirip dengan
kantornya dulu sebagai KRS. Hanya ada dua meja, satu adalah tempat Cale duduk,
dan meja lainnya sepertinya milik seorang bos. Dia tidak bisa melihat ke luar
karena jendelanya ditutupi dengan tirai hitam. Dia melihat ke bawah dan mendapati
aroma manis di cangkir di depannya. Itu adalah minuman cokelat.
Cale mengangkat
kepalanya dan bertanya apakah orang itu adalah Dewa Kematian. Dewa Kematian
dengan ringan mengangkat bahu dan Cale bertanya apakah dia bisa berbicara
dengan santai (tanpa panggilan hormat). Dewa Kematian mengangguk, mengatakan kalau
dari sudut pandang Cale, dia tidak perlu bersikap baik kepada Dewa Kematian.
Cale berdiri dan menatap orang yang memandang rendah dirinya. Dia mengatakan kalau
itu mengejutkan.
Dewa Kematian
menyeringai dan dengan main-main berbicara kepada Cale yang benar-benar
terkejut. Dewa Kematian berkata kalau dia terlihat seperti ini di tempat kerja.
Dia bertanya kepada Cale apakah dia mengharapkan sesuatu yang tampak sakral
atau suci. Cale mengatakan tidak, tetapi tidak bisa menyembunyikan
keterkejutannya. Cale mengatakan kalau Dewa Kematian terlihat lebih baik dari
yang dia kira. Dewa Kematian terdiam, tetapi memperhatikan Cale mengamatinya.
Pria di depan Cale
mengenakan sweter dan celana katun yang mengingatkan Cale pada Bumi. Pria itu
tingginya 190 cm, memiliki fisik yang cukup kuat, warna kulit tembaga, mata
hitam, dan rambut perak (kata Korea yang digunakan di sini adalah uban saat
tua, jadi bisa putih, abu-abu, atau perak) . Dia terlihat sangat tampan.
Terlalu tampan.
Cale mengamati kalau
pria itu memiliki penampilan yang sangat cerah sehingga seolah-olah dia telah tidur
setelah makan sekeranjang suplemen. Dia mengerutkan kening dan mengatakan kalau
Dewa Kematian memiliki penampilan yang cerah/sehat. Dewa Kematian berkata 'Begitukah?'
dan tertawa. Suara itu terdengar seperti yang biasanya didengar Cale, dan Cale
bertanya apakah itu suara Dewa Kematian yang sebenarnya. Setiap kali Dewa
Kematian berbicara, cahaya hitam halus berkedip-kedip di lehernya.
Tapi Dewa Kematian
menyentuh sebuah mesin dan duduk. Dia mengatakan kalau dia ingin berbicara
dengan Cale, jadi dia memanggil Cale ke sini sebentar. Cale berkomentar kalau
ini pasti suara Dewa Kematian yang sebenarnya. Suara yang sedikit bernada
tinggi tadi kini telah diturunkan. Dewa Kematian dengan lembut berbicara kepada
Cale, “Uh, bagaimana? Ingin menjadi Saint-ku?” dan ekspresi Cale menjadi suram
ketika dia menjawab, "Kamu pikir aku mau?" Dewa Kematian menjawab
“O-Oke.”
Dewa Kematian
menghindari tatapan Cale yang bertanya mengapa dia dipanggil ke sini. Mendengar
nada bicara Cale yang tenang namun galak, Dewa Kematian tersenyum canggung dan
berkata kalau sebenarnya butuh banyak kekuatan untuk memanggil Cale di sini.
Dan di ruang kerja Dewa Kematian, dia membutuhkan persetujuan dari beberapa orang
sebelum seorang dewa dapat mengungkapkan diri mereka kepada siapa pun. Cale
bertanya-tanya apa maksudnya, tetapi menyadari kalau Dewa Kematian sedang
berbicara tentang dewa-dewa lain.
Ketika Cale mengatakan
itu, Dewa Kematian memujinya, “Seperti yang diharapkan, Cale-ku pintar.” Cale
menyuruhnya berhenti bersikap ramah, dan Dewa Kematian berdehem. Dewa Kematian
mengalihkan pandangannya pada tatapan tenang dan kesal yang diberikan Cale
padanya. Dia melanjutkan kalau dia membutuhkan persetujuan dari beberapa dewa.
Dewa-dewa itu sangat ketat, tetapi semua orang setuju kali ini. Karena prestasi
yang telah dicapai Cale.
Cale bertanya apakah maksudnya
dewa tersegel, dan Dewa Kematian mengiyakan. Karena Cale menyegel SG dengan baik.
Mata Dewa Kematian benar-benar hitam tanpa setitik cahaya pun. Cale menatap
warna hitam yang sesuai dengan kematian dan dengan tenang bertanya apakah SG
tidak bisa lagi keluar dari tempat ini. Dewa Kematian berkata ya, dan itu
berkat Cale. Cale mengatakan kalau dia juga ingin berbicara dengan Dewa
Kematian setidaknya sekali.
Dia bertanya apa yang
para pemburu coba lakukan, atau apakah para pemburu berencana melakukan sesuatu
padanya atau kepada orang-orang di sekitarnya. Dia bertanya dengan wajah lelah
apakah dia harus bertarung lagi karena itu. Dewa Kematian menarik napas
dalam-dalam dan berkata, “Itu benar, di masa depan-” tetapi berhenti ketika
lampu langit-langit padam bersama suara sesuatu yang pecah.
Cale terkejut dan
lampu menyala lagi. Dewa Kematian berkata kalau ini di luar kemampuannya karena
dia terlihat kebingungan dan pucat. Cale terkejut karena kulit Dewa Kematian berubah
dalam sekejap. Dewa Kematian segera berbicara dengan ekspresi serius
seolah-olah dia telah membuat keputusan. Dia mengatakan kalau dia dengan jujur
ingin membantu Cale karena dia berutang banyak pada Cale.
Dewa Kematian menghela
napas seolah-olah dia terlihat kelelahan. Tapi bukannya kelelahan, emosi yang
lebih intens muncul di matanya. Cale berpikir itu seperti obsesi atau kegilaan.
Dewa Kematian kemudian berkata kalau dia membenci pemburu. Lampu langit-langit
berkedip berulang kali dengan suara aneh, dan Dewa Kematian berhenti berbicara
dan menarik napas. Tetapi dia melanjutkan kalau dia ingin Cale bergabung
dengannya dalam hal ini dan membantunya.
Cale mengatakan kalau Dewa
Kematian itu jujur. Dia tertawa dan berpikir Dewa Kematian bukanlah orang yang
baik karena membawa orang-orang ke dunia ini. Tapi Dewa Kematian juga tidak
berbohong. Jika ada sesuatu yang ingin dia sembunyikan, dia menyembunyikannya. Dewa
Kematian berbicara sementara dirinya semakin memucat. Dia mengatakan kalau dia
tidak berniat menyeret Cale ke dalam urusannya di masa depan. Dan tidak berniat
melakukan apa pun pada Cale.
Cale akhirnya mengerti
apa yang Dewa Kematian coba katakan. Cale mengatakan kalau sepertinya orang
lain mungkin menyeretnya atau orang-orangnya ke dalam sesuatu. Jadi Dewa
Kematian sebenarnya memberinya peringatan halus. Dewa Kematian mencoba
berbicara lebih banyak, tetapi cairan hitam mengalir dari mulutnya. Cale
mengatakan kalau menjadi dewa juga pasti sulit. Sepertinya Dewa Kematian tidak
bisa berbicara tentang segalanya seperti Pohon Dunia. Dia mengatakan kepada Dewa
Kematian kalau kata-katanya sudah cukup.
Dewa Kematian
ragu-ragu, tetapi segera mengangguk. Lampu yang berkedip-kedip dan suara aneh
menghilang. Cale kemudian bertanya apakah Dewa Kematian akan memberinya
sesuatu. Dewa Kematian berkata ya dan tampak gelisah ketika dia melihat Cale menyeringai.
Dia mengatakan kalau pengganti cintamani akan segera dikirim ke Cale. Cale
bertanya-tanya apakah itu akan dikirim melalui Cage.
Dia mengambil pulpen
dan mulai mencoret-coret di buku catatan. Dia bertanya apakah semua orang
baik-baik saja. Dewa Kematian tersenyum pahit pada nada bicaranya yang
blak-blakan, tetapi dengan hangat menatap Cale dan menjawab kalau CJG baik-baik
saja. Cale mengatakan bukan orang itu. Dan Dewa Kematian berkata kalau CJS
baik-baik saja. Cale menunggu satu orang lagi, tetapi Dewa Kematian berkata kalau
dia akan memberikan hadiah kepada Cale atas penderitaannya.
Cale terkejut dan
berpikir kalau pertemuan ini dan pengganti cintamani adalah hadiahnya. Dewa
Kematian menjawab kalau penggantian itu adalah kompensasi yang wajar karena
cintamani itu rusak. Tapi untuk pertemuan ini, itu akan menjadi informasi. Dewa
Kematian bertepuk tangan dan mengatakan kalau apa yang akan dia ceritakan mulai
sekarang telah disepakati, jadi itu seperti hadiah.
Tapi Dewa Kematian
terbatuk di tengah-tengah berbicara dan tergagap lagi. Cale bingung ketika dia
melihat Dewa Kematian yang hanya tampak seperti dewa dari penampilannya, tetapi
tidak di dalamnya. Dewa Kematian menghela napas dan bergumam kalau itu 'ketat'
(Atau keras, seolah dia tidak bisa berbicara dengan bebas karena seseorang
membatasinya). Dewa mengatakan kalau LSH bereinkarnasi di dunia Cale. [OMG!!!
Cale akan ketemu LSH lagi!!]
Cale terkejut dan Dewa
Kematian berkata kalau wajahnya tampak sangat tercengang. Dia tersenyum dan
melanjutkan kalau LSH adalah tribulator, tetapi bukan kehidupan tunggal. Jadi
dia bisa terlahir kembali di dunia lain. Tapi Cale terguncang secara emosional
ketika dia memikirkan ketua timnya. LSH adalah salah satu orang yang dia anggap
sebagai keluarga selain orang tuanya. Dan sekarang dia bisa melihat orang itu
lagi.
Dewa Kematian mengatakan
kalau LSH juga telah mengumpulkan jasa untuk membantu dalam insiden SG. Cale
bertanya apa maksudnya, dan Dewa Kematian menjawab kalau LSH telah membantu Dewa
Kematian dengan pekerjaannya. Dan karena LSH memberi Cale kemampuan 'Merangkul'
yang digunakan oleh Cale untuk menyegel SG. Jadi itulah kontribusi terbesar
LSH. Cale bertanya apakah hadiah LSH akan bereinkarnasi ke dunia Cale.
Tapi Dewa Kematian
berkata tidak karena LSH awalnya ditakdirkan untuk terlahir di sini. Hadiah LSH
adalah terlahir di sini dengan memori kehidupan masa lalunya. Cale berseru 'Ah'
dan Dewa Kematian tersenyum dengan iseng atau tengil ketika dia memberi tahu
Cale untuk mencari LSH. Tapi mata Dewa Kematian itu tulus. Pada saat itu, Cale
menyadari apa yang dimaksud Dewa Kematian. Dia telah memberi tahu Cale
sebelumnya kalau LSH telah membantunya dengan pekerjaannya, tetapi itu memiliki
makna tersembunyi. Itu berarti LSH juga memiliki informasi tentang apa yang
dilakukan Dewa Kematian dan para pemburu.
Dewa Kematian menyuruh
Cale untuk menghapus kata-kata yang dia tulis. Cale menatap kata-kata yang dia
tulis. Ketika Dewa Kematian batuk dan memuntahkan cairan sebelumnya, Cale
berpikir untuk bertanya kepada Dewa Kematian dengan menulis catatan, berpikir Dewa
Kematian mungkin menjawab dengan cara yang berbeda. Tetapi dia menyadari kalau
makhluk yang membatasi Dewa Kematian selangkah lebih maju dan telah
menyadarinya, jadi Cale tidak punya pilihan selain menghapus apa yang dia
tulis.
Cale bertanya apakah
LSH menginginkan hadiah itu, dan Dewa Kematian menjawab ya. Dewa Kematian
bertanya apakah dia menyukai hadiahnya, dan Cale mengangguk. Dia kemudian
bertanya tentang hadiah bagi yang lainnya karena bukan hanya dia dan LSH yang
berkontribusi. Tetapi pada saat itu, Dewa Kematian berdiri dan berkata kalau
mereka harus berhenti. Cale bingung dan Dewa Kematian menjelaskan kalau
waktunya sudah habis. Cale kebingungan dan Dewa Kematian menepuk tangannya.
Mendengar suara itu,
Cale kehilangan tenaga di tubuhnya. Dia bergumam 'apa-apaan' tetapi
penglihatannya menjadi gelap. Cale berpikir kalau dia ingin setidaknya
mendengar kapan dan di mana LSH bereinkarnasi. Atau lebih tepatnya, dia seharusnya
mendengarnya! Dia tidak tahu apakah LSH berada di benua timur atau barat. Saat
dia semakin marah, dia mendengar suara mengatakan 'buku.' Cale tersenyum mendengar
kata itu ketika dia mengingat buku hitam itu (Pada dasarnya, Dewa Kematian
memberi tahu Cale kalau dia akan berbicara di buku untuk melanjutkan percakapan
mereka).
***
Pada saat itu,
seseorang mengetuk ruang konferensi. Pertemuan terhenti dan Tasha yang berdiri
di depan pintu bisa mendengar apa yang terjadi di luar. Dia mendekati Alberu
yang menanyakan apa yang terjadi, dan dia menjawab kalau seorang pendeta datang
dari kuil Dewa Kematian. Alberu bingung ketika dia mendengar keributan di luar
pintu.
Suara seorang pendeta
datang melalui pintu, dan dipenuhi dengan kegembiraan yang besar dan emosi yang
kuat. Pendeta itu berteriak kalau dia ingin melihat putra mahkota dan Cale
Henituse. Alberu menoleh ke Tasha yang berbisik di telinganya kalau ada berita tentang
benda suci yang turun ke kuil Dewa di Roan.
Alberu bertanya-tanya
apa yang sedang terjadi dan mengerutkan kening. Ada juga sabda dewa yang
mengatakan kalau pemilik benda suci adalah seseorang yang bisa menyentuh benda
suci itu, dan orang yang selamat meski menusuk jantungnya. Alberu merasa pusing
dan menelan kata-katanya sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.
***
[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di
https://shiraulwiya.blogspot.com/]
Sumber: https://adarterra.wordpress.com/
<<<
>>>
===
No comments:
Post a Comment