Sunday, June 27, 2021

Remarried Empress (#210) / The Second Marriage

 


Chapter 210: Keterkejutan Sovieshu (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Aku tidak pernah membayangkan bahwa suatu hari aku akan tinggal di Istana Selatan yang disediakan untuk tamu-tamu kehormatan!

Melihat sekeliling ruangan yang disiapkan untuk Ratu Kerajaan Barat, aku tidak bisa menahan tawa.

Seseorang tidak benar-benar tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Hal ini tidak terbayangkan setahun yang lalu, atau bahkan beberapa bulan yang lalu.

Mengesampingkan kegelisahanku, pertama-tama aku melepas sarung tangan dan juga pakaian luarku yang menyesakkan.

Kemudian aku membongkar koperku untuk berganti ke sesuatu yang lebih nyaman dan bergaya. Akhirnya, aku memanggil seorang pelayan untuk mengatur sisa barang bawaanku.

Ketika aku sedang duduk di tempat tidur, Rose dan Mastas tiba setelah mereka selesai mengatur barang-barang mereka sendiri.

Laura dan Countess Jubel tidak hadir, karena aku memerintahkan mereka untuk beristirahat di rumah masing-masing selama kami berada di ibu kota.

“Rasanya aneh kita berempat tidak bersama,” gerutu Mastas begitu dia tiba seolah dia merindukan Laura, seseorang yang akrab dengannya.

Rose tersenyum muram, dia juga sepertinya menjadi sangat dekat dengan Countess Jubel, "Itu benar."

Menghabiskan setiap hari bersama, tidak dapat dihindari mereka akan menjadi dekat.

Mungkin itu sebabnya dayang-dayang Christa terus berada di dekat Christa.

Namun, waktu yang kami habiskan sendirian sangat singkat. Karena semua bangsawan Kekaisaran Timur yang dulunya berada di sisiku sebagai dayang datang berkunjung tak berapa lama kemudian.

"Countess Eliza!"

Di antara mereka adalah Countess Eliza, yang dulunya menjadi kepala dayangku.

"Yang Mulia Permaisuri!" Countess Eliza, yang memanggilku seperti biasanya, berkedip karena malu begitu dia berbicara. Kemudian para dayang lainnya tertawa terbahak-bahak dan dia tersenyum canggung.

Setelah beberapa saat.

Kami membawa dua meja ke ruang tamu, tempat kami berkumpul untuk menikmati makanan ringan dan kopi.

Sudah lama kami tidak bertemu, jadi kami punya banyak hal untuk dibicarakan.

Aku beradaptasi dengan baik. Nona Rose dan Nona Mastas di sini telah memberikan dukungan yang besar kepadaku, selain itu aku bertemu saudaraku lagi di sana.”

“Bagaimana dengan Yang Mulia Heinley? Bagaimana hubungan kalian?"

“…”

Ketika aku tersenyum canggung alih-alih menjawab, wajah para dayang dari Kekaisaran Timur berubah galak.

Aku melambaikan tanganku dengan cepat, dan Rose menjawab sebelum aku melakukannya.

“Meskipun saya tidak tahu seberapa baik hubungan mereka, ketika mereka bersama mereka tampak… sangat bahagia.”

Dia tersipu saat berbicara.

Dia mungkin sedang memikirkan tentang insiden kereta.

Para dayang tersenyum dan mencoba mengorek lebih jauh.

"Kenapa? Apa yang kamu lihat?”

"Apakah Yang Mulia Heinley memperlakukan Navier kita dengan sangat baik?"

Rose tersenyum tidak nyaman seolah-olah sulit baginya untuk terus berbicara tentang masalah itu.

Tetapi dia tidak perlu menjawab karena Heinley sendiri yang datang ke kamarku.

"Salam untuk Yang Mulia Raja Kerajaan Barat."

Para dayang menyambutnya dengan terkejut, Heinley memberikan senyum khasnya dan melambaikan tangannya. Kemudian dia mendekatiku dan bertanya, “Apakah kamu tidak terlalu mengabaikan suamimu? Aku mampir karena aku cemburu, Ratu.”

Mantan dayang-dayangku terkejut.

Ketika aku mengirim tatapan tajam ke arah Heinley untuk berhenti berbicara omong kosong, dia menatapku dengan sedih, mengulurkan tangannya, dan meraih tanganku.

"Aku merindukanmu."

Dia berbicara seperti anak anjing besar yang haus akan cinta, dan pada saat yang sama aku mendengar para dayang terkesiap.

Namun, aku mengerutkan kening.

Terlepas dari bagaimana dia berperilaku ketika hanya kami berdua, dia tetaplah raja sebuah negara. Bukankah seharusnya dia berperilaku lebih bermartabat di depan orang lain?

Membahasnya di sini akan merusak citranya, jadi pada akhirnya, aku hanya tersenyum dengan ekspresi yang dipaksakan.

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Aku menghabiskan sisa hari itu dengan tenang berbagi cerita dengan dayang-dayangku, begitu juga hari berikutnya.

Ketika aku menjadi Permaisuri, aku jarang menghabiskan sepanjang hari untuk bersantai karena aku selalu memiliki pekerjaan yang harus dilakukan. Sekarang aku bukan lagi Permaisuri, aku bisa beristirahat seperti ini di Istana Kekaisaran Timur.

Sungguh ironis, tetapi aku mencoba untuk tidak menunjukkannya dan hanya tersenyum.

Akhirnya, sehari sebelum pernikahan tiba.

Hingga kemarin, aku menikmati waktu dengan mantan dayang-dayangku. Tapi hari ini, lidahku tiba-tiba menjadi kaku dan kegelisahanku meningkat.

Aku mondar-mandir di kamarku, lalu pergi berjalan-jalan.

Tanpa diduga, Heinley ada di dekat sana, jadi kami memutuskan untuk berjalan-jalan bersama.

Saat kami berjalan dalam keheningan, kami melewati tempat di mana aku pernah berjalan-jalan dengan Heinley ketika aku masih menjadi Permaisuri.

"Apakah kamu ingat?" Heinley bertanya sambil tersenyum, memikirkan hal yang sama, "Kita berjalan di sini berbicara tentang ulang tahun Ratu."

"Aku ingat."

"Ratu mencoba memberiku makan serangga."

"!"

Oh, itu benar.

Saat itu aku tidak tahu Heinley adalah Queen. Aku tertawa memikirkannya.

"Apakah kamu benar-benar terkejut?"

“Bahkan sekarang melihat serangga membuatku takut.”

“Pada saat itu, kamu mengatakan burung-burung Barat makan makanan yang dimasak, kan?”

“…”

"Kau tampak sangat ketakutan."

Heinley tersenyum malu. Aku geli bahwa Heinley, yang selalu begitu percaya diri, malah menunjukkan tanda-tanda kelemahan, jadi aku menggodanya.

Ratu tidak takut serangga?”

"Tidak juga."

Mendengar bualanku, Heinley bertepuk tangan dan berseru kagum.

"Itu keren!"

"Tentu saja."

"Jadi, jika kita berkencan di malam hari dan seekor serangga muncul, Ratu bisa mengatasinya."

“?!”

"Kecuali serangga, aku akan menangani semuanya."

"Itu…"

Ketika aku memandangnya, merasa sedikit khawatir dengan pemikiran itu, Heinley tersenyum aneh.

Jelas sekali dia tahu aku berbohong. Malu, aku tersenyum sambil menggigit bibirku.

Setelah kami berbicara sebentar, aku merasakan tatapan berat ke arahku. Saat aku hendak bertanya pada Heinley apa yang dia makan ketika dia menjadi burung, aku menoleh ke arah dari mana tatapan itu berasal.

Itu adalah Sovieshu.

Melihatnya membuatku teringat masa lalu sekali lagi.

Saat itu, aku sedang berjalan di sebelah Heinley saat kami berbicara tentang Queen, dan Sovieshu muncul seperti yang dia lakukan sekarang.

Apakah bagian ini akan sama seperti sebelumnya juga?

Agak konyol untuk memikirkan itu, jadi aku hanya menyapa Sovieshu dengan senyum tipis saat dia mendekat.

"Senang melihat Yang Mulia Kaisar Kekaisaran Timur."

Sovieshu tetap bergeming dengan bibir tertutup rapat tanpa menanggapi sapaanku, melihat antara Heinley dan aku dengan ekspresi marah.

Dia kemudian bertanya kepada Heinley, "Raja Heinley, bisakah Anda mengizinkan saya untuk berbicara berdua dengan Navier?"

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 209                  

>>>             

Chapter 211

===

Daftar Chapters 






1 comment: