Sunday, April 11, 2021

Remarried Empress (#182) / The Second Marriage (Ep.90 part 2 - Ep. 91 part 1)



Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 

Chapter 182: Kecurigaan Navier (1)

 

Heinley mengeluh dengan muka masam.

“Ini bukan waktunya, kan?”

Senyum indahnya memudar, lalu dia menundukkan kepalanya, terlihat muram. Jadi aku menarik tanganku, mengembalikan saputangannya, dan kembali ke tempat dudukku.

“Apakah McKenna adalah burung biru?”

Ketika aku bertanya lagi, Heinley melihat sekeliling ruangan seolah-olah dia dalam masalah.

Tapi pada akhirnya, dia tidak tahan lagi dan dengan sedikit mendesah, dia mengakui,

"Itu benar."

Mulutku ternganga. Meskipun aku hampir yakin, tetap saja itu luar biasa.

Aku tidak percaya bahwa seseorang bisa menjadi burung…

Ini sungguh luar biasa.

Selain itu, burung itu adalah salah satu bawahan Heinley.

Mungkinkah suku ini benar-benar ada?

Aku bertanya, tanpa menyembunyikan rasa ingin tahuku.

“Jadi, apakah Sir McKenna anggota dari Suku Kepala Burung?”

Heinley tidak langsung menjawab, karena dia mulai tertawa terbahak-bahak begitu mendengar pertanyaanku.

Pertama Duke Elgy, dan sekarang Heinley…

Aku menggigit bibir bawahku dan menatap Heinley.

Aku tahu kedengarannya agak aneh saat aku menyebut nama sukunya, tapi itu bukan salahku.

Masalahnya adalah dari awal memang begitu julukannya.

"Yah."

Heinley menggigit bibirnya dengan kuat untuk menahan tawanya dan mengangguk.

Namun, dia butuh waktu sekitar tiga menit untuk merespons dengan benar.

“Itu benar, tapi lebih baik tidak menyebutnya begitu, Ratu.”

“Oh. Apakah namanya berubah?”

“Tidak, bukan itu. Tapi, um, itu bukan nama yang disukai anggota suku.”

Kalau dipikir-pikir, nama itu diberikan oleh orang-orang yang menentang mereka. Aku pikir itu tidak sopan, jadi aku mengangguk dan bertanya.

“Lalu kenapa tidak diganti saja namanya?”

"Apa maksudmu?"

“Alih-alih Suku Kepala Burung—”

Heinley menggigit bibirnya lagi saat bahunya bergetar, jadi aku memutuskan untuk menghindari nama suku itu sebisa mungkin.

“Ngomong-ngomong, Ratu, dari mana kamu mendengar informasi itu?”

"Aku mendengarnya dari mage kerajaan."

"Oh, begitu."

Heinley mengangkat alisnya dan tersenyum dingin. Meski dia tersenyum, dia terlihat serius.

Apa yang salah? Apakah itu rahasia?

Ketika aku memandangnya dengan cemas, Heinley tersenyum seolah itu bukan masalah besar.

“Ini rahasia ... benar, kan?”

Aku sangat khawatir, tetapi ketika aku bertanya kepadanya, Heinley melambaikan tangannya.

“Memang rahasia bahwa suku tersebut masih hidup, tetapi bukan rahasia lagi bahwa suku tersebut memang ada.”

“Raut wajahmu tampak murung ……”

“Hanya saja, ada banyak orang berbakat di Kekaisaran Timur.”

Heinley tampaknya mencintai negaranya lebih dari yang aku bayangkan.

Itu mengagumkan, tetapi dari posisiku sebagai Ratu Kerajaan Barat dan penduduk asli Kerajaan Timur, itu adalah pernyataan yang sulit untuk ditanggapi.

Aku hanya mengangguk, dan menanyakan pertanyaan lain ketika dia tampak sudah merasa lebih baik.

“Ada satu hal lagi yang ingin aku tanyakan padamu.”

Alih-alih mengatakan 'tanyakan apa saja' seperti sebelumnya. Kali ini, Heinley tersenyum cemas, takut dengan apa yang akan aku katakan.

Aku menatap matanya dan bertanya lebih hati-hati kali ini.

“Mungkin… Queen juga burung dari suku itu?”

"!"

"Apakah Queen juga salah satu bawahanmu?"

Heinley bergidik, menyatukan kedua tangannya dan menunduk.

Meskipun dia tampak berdiri diam, aku bisa melihat rambutnya sedikit bergetar.

Aku memiringkan kepalaku dan menatapnya dengan cermat. Heinley tetap dalam kondisi itu untuk beberapa saat sebelum bertanya.

"Jika Queen juga manusia ... apakah itu akan membuatmu merasa buruk?"

Queen. Queen-ku tersayang.

Queen, yang membawakanku kue, menangis untukku, melebarkan sayapnya dan memelukku.

Jika ia hanya seekor burung, aku tidak akan merasa buruk. Tapi jika ia manusia ...

Aku ragu-ragu untuk menjawab, "Sedikit."

Bukannya karena Queen melakukan sesuatu padaku yang membuatku merasa buruk, tapi karena aku terlalu terbuka dengannya. Itulah alasannya.

Sekarang kalau aku ingat-ingat, Queen selalu berpaling ketika aku berganti pakaian, dan dia tidak pernah mencoba menciumku. Saat aku memeluknya, dia akan menjadi kaku seperti boneka.

Inilah masalahnya, aku telah memeluknya, menciumnya, dan berganti pakaian di depan Queen.

Tidak masalah jika Queen hanyalah seekor burung, tetapi akan sangat memalukan jika Queen adalah salah satu bawahan suamiku.

Heinley tersenyum canggung dan bergumam, "Begitu," buru-buru menusukkan garpu ke dalam kotak makan siang.

“I-Ini juga enak.”

 

***

 

“Jadi pada akhirnya Anda tidak bisa memberitahunya?”

Keesokan harinya, McKenna mendengarkan Heinley ketika dia mengingat kejadian itu, dan mendecakkan lidahnya.

Heinley sedang berbaring di mejanya, menutupi kepalanya dengan kedua tangan.

“Dia akan merasa tidak enak. Saat itu rambutku seakan memutih karena cemas.”

“Anda memberitahunya bahwa saya adalah seekor burung…”

“Itu berbeda, itu tidak akan membuatnya merasa buruk!”

“Untungnya, saya tidak pernah sedekat Anda dengan Ratu.”

“Saya adalah burung yang sangat mandiri,” tambah McKenna dengan senyum bangga.

Heinley menatapnya dengan mencemooh dan menghela napas.

“Aku harus mengatakan yang sebenarnya, tapi…”

Dia takut Navier akan menatapnya dengan dingin dan membencinya ketika dia tahu yang sebenarnya.

Matanya yang dingin dan galak begitu menarik sehingga bisa membuat orang yang memandangnya bergidik ngeri, tapi dia tidak ingin mata itu menunjukkan sikap permusuhan padanya.

Akhirnya, McKenna mendecakkan lidahnya lagi sementara Heinley menderita dalam diam.

“Anda tidak bisa menyembunyikannya selamanya.”

"Aku tahu. Aku harus memberitahunya."

Segala sesuatu tentang sukunya adalah rahasia, tidak untuk dibicarakan secara terbuka. Tapi keluarga adalah pengecualian, jadi sekarang dia bisa memberi tahu Navier.

Padahal, dia sudah bersiap untuk mengungkap rahasia Queen kepada Navier.

Heinley menghela napas dan mengangkat kepalanya.

“Aku akan melakukannya ketika dayang-dayangnya dari Kekaisaran Timur tiba.”

"Countess Jubel dan Lady Laura?"

Apa alasannya? McKenna menelan kata-katanya, tetapi Heinley menjawab, menyadari apa yang dia maksud.

"Kamu membutuhkan seseorang untuk menghiburmu saat kamu sedang syok."

Dia yakin Navier akan sangat terkejut.

McKenna tidak tahu bahwa Navier menepuk punggung Queen, menciumnya, memeluknya, dan menangis di sampingnya. Dia mendecakkan lidahnya sambil berpikir,

"Yang Mulia benar-benar aneh."

Namun, ketika dia meninggalkan ruangan, dia juga menjadi cemas, dan ragu-ragu.

‘Aku tidak ada hubungannya dengan itu ... kan?'

 

***

 

"Mengapa Heinley begitu cemas?"

Aku jatuh tertidur saat memikirkannya.

Itu juga hal pertama yang terlintas dalam pikiran ketika aku bangun di pagi hari.

Saat aku sedang mencuci muka, menggosok gigi, mandi, melihat gaun yang dibawakan Rose dengan bergegas, memakainya dan menata rambutku ... Bahkan ketika aku batuk saat makan hidangan yang sangat pedas yang belum pernah aku rasakan sebelumnya di Kekaisaran Timur, ekspresi cemas Heinley tidak menghilang dari pikiranku.

Alasan kecemasannya bukan sepenuhnya tidak kuketahui. Sebenarnya, aku bisa menebaknya.

Mungkin karena Heinley adalah Queen, dan itulah mengapa dia sangat terkejut?

Jika Heinley sedikit lebih tenang, aku tidak akan memikirkannya.

Sikapnya sangat berbeda ketika dia berbicara tentang McKenna dibandingkan ketika dia berbicara tentang Queen.

Jika dia sendiri bukan Queen, mengapa dia begitu terkejut?

"Ke mana Anda ingin pergi hari ini, Yang Mulia?"

“…”

“Yang Mulia?”

Anggota Suku Burung… pasti memiliki hubungan darah.

Heinley dan McKenna adalah sepupu.

Sampai sekarang aku menduga garis keturunan keibuan McKenna adalah dari Suku… Burung.

Karena prasangka bahwa keluarga kerajaan suatu negara tidak akan menjadi Suku… Burung.

Tetapi bagaimana jika secara tak terduga itu justru garis keturunan ayahnya?

Maka Heinley dan McKenna bisa menjadi burung manusia.

Reaksi cemas Heinley, hubungan darah ...

Semuanya cocok dengan fakta bahwa Heinley adalah Queen.

'Apakah dia Queen?'

Selain itu, bukankah Queen dan Heinley memiliki mata ungu dan rambut emas?

'Ya, Tuhan.'

Semakin aku memikirkannya, semakin aku bergidik.

Aku menutup mulutku dengan kedua tangan saat mengingat tubuh lembut Queen.

*** 


<<<

Chapter 181                  

>>>            

Chapter 183

===

Daftar Chapters 



No comments:

Post a Comment