Wednesday, September 29, 2021

[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#746)


 


Chapter 746: Kapan Kamu Paling Marah? (6)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Dunia itu damai bertentangan dengan apa yang dipikirkan Cale. Dia membawa anak-anak ke kuil yang didedikasikan untuk dewa keputusasaan di wilayah Henituse. Anak-anak tampak bahagia saat mereka menuju ke kuil dengan kereta kuda. Cale memastikan ke Raon apakah dewa di bumi ini adalah WS, dan dewa di atas langit adalah dewa keputusasaan. Dan apakah WS itu akan naik ke atas langit ke depannya dan memerintah bumi bersama dengan dewa keputusasaan. Raon berkata ya dan menyuruh manusianya untuk berhenti mengulanginya, memutar kepalanya dan mengerutkan kening seolah dia kesal.

Cale menertawakan situasi yang tidak masuk akal ini. Dia merasa WS yang bekerja sama dengan SG konyol itu. Tapi itu mungkin karena pemburu berada di balik segalanya. Masa depan seperti itu mungkin terjadi jika Cale kalah. Kereta kuda itu berhenti dan Ron memberi tahu mereka bahwa mereka telah tiba. Cale menatap kuil dan berkata bahwa kuil itu indah, dan seseorang berkata bahwa Cale mengatakan itu setiap kali dia datang ke sini. Cale menoleh ke samping dan menemukan pria yang tadi berbicara.

Itu adalah Raja Beruang Sayeru yang mengenakan seragam pendeta. Sayeru mengatakan bahwa dia akan membimbing Cale ke dalam. Anak-anak menuju ke taman di mana ada banyak orang yang bermain. Mata Cale sedikit melebar ketika dia melihat ada berbagai ras di sana, seperti dark elf, vampir, dan manusia siluman, yang merupakan dunia yang diinginkan Alberu.

Cale memasuki kuil yang damai itu yang terbuat dari marmer putih. Dia melihat orang-orang di kuil terlihat bahagia, dan tidak ada yang memiliki ekspresi putus asa atau pasrah. Sayeru mengatakan bahwa dia mendengar kalau Cale dipecat dari pekerjaannya. Sayeru sepertinya berbicara dengan ramah dengan sedikit lelucon ramah, jadi Cale dengan santai menjawab bahwa itu benar.

Sayeru tertawa dan berkata bahwa dia mendengar bahwa bahkan kertas-kertas terlempar ke udara, dan Cale menjawab bahwa kertas-kertas itu terbang ke arahnya dan bukan ke udara. Sayeru menepuk bahu Cale seolah menghiburnya, dan Cale memasang senyum pahit di wajahnya. Sayeru mengangkat kepalan tangannya dan berkata kepada Cale agar tetap bersemangat. Cale mengangguk dan keduanya terus berjalan.

Tapi Cale bertanya-tanya bagaimana Sayeru tahu apa yang terjadi antara Deruth dan dirinya. Rasanya seperti seseorang dari rumah duke sedang memantau Deruth dan Cale, dan melaporkannya ke Sayeru. Cale merasa pusing saat jantungnya berdegup kencang. Itu bukan ketakutan, ketegangan, atau perasaan senang dan gembira. Keduanya tiba di ruang doa untuk perorangan. Ada banyak kamar semacam ini di lorong.

Sayeru membuka pintu di ujung lorong dan menyapa Cale, "Semoga kau memperoleh waktu pencerahan yang mendalam." Pintu besi tebal itu tertutup dan Cale tertawa ketika dia melihat bola yang melayang di udara. Sebelum dia memasuki kuil di Kota Puzzle, juga terdapat  sebuah bola raksasa di udara. Tapi bola itu sekarang seukuran kepala Cale dan bersinar merah.

Cale menoleh ke dinding dan melihat apa yang tampak seperti doa tertulis di atasnya. Bunyinya “Wahai pecundang, mereka yang ingin menghindar. Aku akan memberimu kesempatan untuk dilahirkan kembali. Renungkan terus-menerus perasaan kalah dan putus asa yang kamu rasakan. Melalui perenungan dan pertobatanmu yang tak ada habisnya, ikuti bintang putih dalam kegelapan dan akhirnya lahirkan dirimu sendiri dengan bersujud di hadapan dewa.”

Cale melirik bola itu sejenak sebelum menuju ke pintu. Dia melihat Sayeru di luar yang menyuruhnya agar tidak melarikan diri, bahwa dia harus mulai berdoa dan menunjukkan imannya. Cale mengatakan bahwa dia ingin pergi ke kamar kecil dulu karena dia gugup. Sayeru menunjuk ke lokasi kamar kecil dan menyuruh Cale pergi sendiri. Tetapi jika Cale mencoba melarikan diri, anak-anak akan menjadi yang berikutnya.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Cale terkejut dengan kata-kata tenang Sayeru, dan Sayeru melanjutkan bahwa insiden di mana Cale memblokir sementara jalur WS harus dibayar kembali. Cale menyadari bahwa Cale di dunia ilusi ini telah mencoba menghentikan WS tetapi gagal. WS pasti menang telak karena itu digambarkan sebagai 'sementara.' Sayeru dengan lembut tersenyum pada ekspresi kaku Cale dan mengatakan bahwa dia mungkin berakhir seperti Saint yang jatuh atau necromancer jahat yang menjadi persembahan, jadi dia harus memperhatikan perilakunya.

Cale menyadari bahwa Jack dan Mary sekarang sudah mati di dunia ilusi ini. Dia tersenyum dan menyuruh Sayeru agar tidak khawatir saat dia menuju ke kamar kecil. Tapi dia menemukan CH keluar dari kamar kecil. Cale bertanya-tanya di mana CH sebelumnya. Dia juga memperhatikan kalau CH habis menangis. Tidak ada air mata di matanya sekarang, tetapi matanya agak merah setelah mencuci wajahnya. Cale berpikir bahwa CH baru saja dari ruang berdoa.

Dia bertanya apakah berdoa itu sulit, dan CH mengalihkan pandangannya saat dia menyangkalnya. Tetapi Cale mengatakan bahwa dia mengalami kesulitan, dan CH yang terkejut mengatakan bahwa dia telah mengisi bagian / kuotanya. Cale entah bagaimana mengerti bagaimana ruang doa bekerja. Dia bertanya kepada CH apakah dia merasa putus asa lagi, dan CH tersenyum tipis. Dengan itu, Cale tahu bahwa itu adalah jawaban yang benar.

SG memperoleh kekuatan dari keputusasaan makhluk hidup. Ruang doa perorangan yang berjejer di lorong tersebut merupakan ruangan bagi mereka yang pernah menghalangi WS dan SG dimana mereka harus mempersembahkan keputusasaan mereka dalam bentuk doa. Cale mendengus dan berkata bahwa itu lebih baik daripada menjadi persembahan. CH memanggil nama Cale, tetapi wajahnya tampak sangat sedih dan serius.

Cale kurang lebih bisa menebak mengapa CH melakukan itu. Jika SG menginginkan keputusasaan, WS menginginkan mana mati. Mana mati dapat diperoleh melalui kematian makhluk hidup. Jadi orang-orang yang dianggap sebagai 'persembahan' adalah mereka yang dibunuh demi mana mati WS. Cale tertawa rendah dan bergumam apakah mereka memahami situasinya. CH bertanya-tanya apakah Cale sedang berbicara dengannya.

Tapi Cale sebenarnya berbicara kepada orang lain. Yaitu kekuatan kunonya yang bisa dia dengar lagi. Salah satu kekuatan kuno mengatakan bahwa dia terbangun dalam tes yang aneh. Kekuatan kuno api bertanya pada Cale apakah dia harus membakar semuanya. Kekuatan kuno lain mengutuk kekuatan kuno api, menanyakan apakah dia ingin membuat tanah tidak dapat lagi digunakan seperti yang dilakukannya di zaman kuno.

Cale berpikir bahwa dia beruntung bisa menggunakan mereka. Dia berpikir bahwa dia tidak boleh kalah dalam ujian ini. Dia bertanya kepada CH apakah kuil pusat SG berada di Kota Puzzle. CH menjawab ya tetapi bertanya mengapa Cale tiba-tiba menanyakan itu padanya. CH menegang dan Cale berbalik dan tersenyum ketika dia melihat Sayeru mendekati mereka.

Sayeru bertanya kepada Cale mengapa dia bertanya tentang Kota Puzzle, dan Cale menjawab bahwa dia ingin pergi ke kuil pusat untuk berdoa. Mata CH melebar dan bergetar, dan Sayeru tersenyum cerah, mengatakan bahwa Cale harus menjadi penanggung jawab untuk pengiriman persembahan dari wilayah Henituse. Tetapi jumlah persembahan kali ini telah meningkat tiga kali lipat, jadi mereka bingung harus memercayakan tugas ini kepada siapa. Sayeru bertanya apakah Cale ingin melakukannya, dan Cale setuju untuk melakukannya.

***

Malam itu, Cale bertemu Deruth di ruang kerja pribadi sang duke dan bukan di kantor. Deruth jarang marah pada Cale, tetapi dia sangat marah sekarang. Deruth mengatakan bahwa dia memberi tahu Cale agar tidak melakukan apa pun. Bahkan putra mahkota memerintahkan Cale untuk tidak melakukan apa pun. Dia memohon kepada Cale untuk memikirkan kembali karena Basen dan Violan mungkin akan menjadi yang berikutnya. Deruth dengan sungguh-sungguh meminta Cale untuk beristirahat saja.

Melihat ekspresi Deruth, Cale membuat resolusi tegas saat dia mengutuk tes itu. Dia bersikeras ingin menjadi penanggung jawab atas pengiriman itu, dan Deruth mengangkat suaranya. Cale meletakkan tangannya di bahu Deruth dan memberi tahu Deruth bahwa dia tidak ingin beristirahat. (RIP kehidupan pemalas. Cale sendiri yang membunuhnya.) Hanya Cale yang tahu apa arti kata-kata itu.

Cale memikirkan ujian kemarahan yang terakhir. Ini adalah ujian terakhir dan kesempatan terakhirnya. Itu adalah jalan terakhir menuju dewa tersegel. Cale tidak bisa membiarkan SG terus bergerak seperti ini. Matanya memiliki tatapan garang saat dia berpikir apakah dia harus menyelamatkan mereka yang akan dikorbankan sebagai persembahan, menghancurkan kuil pusat terlebih dahulu, atau menghancurkan segalanya.

***

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 745           

>>>            

Chapter 747

===

Daftar Spoiler 


Sunday, September 26, 2021

Remarried Empress (#257) / The Second Marriage

 



Chapter 257: Licik (2)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Marquis Amares saat ini bukan seorang pejabat Kekaisaran Barat, tetapi pada saat itu ia mendapat untung besar dari berbagai proyek yang dikelola negara.

Begitulah yang tertulis.

Keluarganya juga menangani banyak bisnis penting.

Dengan pemikiran ini, aku memerintahkan agar Mullaney dan William dipanggil.

Kemudian, mereka berdua datang ke kantorku tanpa mengetahui alasannya.

William tampaknya tidak mengerti apa-apa, dan Mullaney tampak terkejut karena aku telah mengubunginya secara terbuka ketika aku memintanya untuk bersekutu dengan kami secara rahasia.

Selain itu, aku memanggilnya bersama dengan saudara angkatnya.

Setelah mengamati mereka, aku menyerahkan dokumen identik yang telah aku siapkan sebelumnya kepada mereka berdua dan berkata,

"Aku memanggil kalian berdua untuk membantuku dengan masalah perdagangan."

"Perdagangan?"

"Apa yang Anda maksud…?"

"Kalian tahu bahwa saat ini ada anggota Keluarga Kerajaan Rwibt di Kekaisaran Barat, kan?"

"Ya, Yang Mulia."

"Ya, saya tahu itu adalah Grand Duke Kapmen."

Keduanya sepertinya masih tidak mengerti maksudku.

Aku berbicara sambil tersenyum, sengaja tidak melihat Mullaney.

“Grand Duke Kapmen dan aku telah memutuskan untuk melakukan perdagangan pertama antar negara beda benua.”

Keduanya terkejut.

Tapi William segera mengemukakan kekhawatirannya.

“Tapi bukankah jaraknya terlalu jauh? Saya tidak tahu apakah keuntungannya akan cukup untuk mengimbangi jarak yang jauh dan risikonya.”

Dia sepertinya tahu banyak tentang perdagangan.

Mullaney langsung berkata, seolah tidak mau kalah,

“Yang Mulia, saya tahu bahwa pedagang swasta yang mencoba ini tidak berhasil. Hal ini harus dipersiapkan dengan cermat.”

Aku menatap keduanya bergantian sambil tersenyum.

“Makanya aku memanggil kalian berdua. Untuk mempersiapkannya dengan cermat.”

“?”

Aku membutuhkan informasi awal tentang Rwibt. Kumpulkan informasi yang relevan dan cari tahu barang apa yang bisa diperdagangkan untuk menutupi kerugiannya.”

Rahang Mullaney ternganga dan William mengerutkan kening dengan gelisah.

Aku dengar bahwa Marquis Amares memiliki kemampuan bisnis yang luar biasa. Sejauh yang aku tahu, dia berhasil dalam banyak proyek yang dikelola negara. Karena kalian adalah 'penerus' Marquis, kemampuan kalian harus setara dengan dia. Buktikan itu."

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Malam itu, aku memberi tahu Heinley apa yang aku telah lakukan saat kami makan malam.

Setelah mendengarkan dengan saksama apa yang aku katakan, Heinley bertanya dengan prihatin,

“Mereka berdua tidak berpengalaman, apakah tidak apa-apa menyerahkan tugas ini kepada mereka? Meskipun Nona Mullaney cerdas, dia tidak pernah bekerja secara formal, dan William telah belajar banyak dari Marquis Amares, tetapi dia tidak pernah menjadi penanggung jawab.”

Aku tertawa,

"Tentu saja aku tidak akan menyerahkannya di tangan mereka."

"Hah?"

Mata Heinley melebar mendengar kata-kataku.

Aku hendak memberi tahu Heinley, 'Bahkan bagiku, yang belajar di bawah mantan permaisuri selama lebih dari satu dekade, tidak mudah ketika aku menjadi orang yang bertanggung jawab, tentu saja aku tidak akan meninggalkan sesuatu yang penting di tangan dua orang yang tidak berpengalaman,' tetapi tidak jadi.

Aku tidak ingin mengingatkan Heinley akan hari-hariku di Kekaisaran Timur.

Aku akan melakukan investigasi yang tepat secara terpisah. Tetapi begitu aku mendapatkan hasilnya, siapa pun akan dapat menghargai siapa yang berguna. ”

Heinley mengangkat alis.

"Bagaimana jika mereka berdua tidak berguna?"

“Maka tidak peduli siapa penerusnya, Keluarga Amares tidak akan memiliki masa depan. Jadi aku akan mendukung Nona Mullaney yang ada di pihakku.”

"Bagaimana jika keduanya berguna?"

“Itu akan sangat membantuku.”

"Bahkan jika keduanya berguna, apa yang akan kau lakukan jika saudara angkat Nona Mullaney lebih baik darinya?"

Aku berhenti memotong daging dan menatap Heinley.

Sebelumnya dia telah mendengarkanku dengan saksama.

Aku tidak tahu sejak kapan, tetapi Heinley memasang ekspresi bermain-main.

Apakah dia merasa senang mengajukan pertanyaan 'sulit' dan mendengarkan jawabanku?

Huh, Ratuku? Apa yang kau rencanakan untuk dilakukan dalam kasus itu? Apakah kau masih akan terus mendukung Nona Mullaney karena persahabatan kalian?”

Dia sepertinya bercanda denganku, jadi aku mengetuk pisau dengan sengaja ke meja dan pura-pura berkata dengan tenang.

Aku akan mendukung orang yang berguna bagiku. Aku akan menemukan cara untuk menggunakan yang lain.”

Tapi aku jadi khawatir setelah berbicara.

Orang-orang biasanya tidak memahami leluconku dengan baik.

Bagaimana jika Heinley mengira aku benar-benar tidak berperasaan dan dingin?

Aku tidak ingin dia melihatku seperti itu.

Tapi Heinley…

"Ratuku, aku merasa senang setiap kali kamu bertingkah seperti ini."

Itu adalah reaksi yang aneh.

Dia sepertinya tidak mengerti leluconku, tapi sepertinya dia juga tidak menganggapku tidak berperasaan dan dingin.

Sebaliknya, dia agak memerah dan menatapku dengan satu tangan di dagunya …

Aku tidak tahu mengapa tatapannya begitu dalam saat ini.

“Terkadang aku memikirkannya. Kamu punya selera yang sedikit aneh.”

Jika sebelumnya dia memasang ekspresi bermain-main, Heinley sekarang tampak sangat haus.

Dikombinasikan dengan matanya yang gelap dan sensual, aku tidak bisa membayangkan apa yang sebenarnya ada di kepalanya.

Kenapa sekarang?

Kapan dia mulai begitu bersemangat?

Sudut bibir Heinley sedikit melengkung.

Kemudian, dia bertanya dengan suara yang masih main-main.

“Menurutmu apa seleraku?”

"Itu…"

"Itu?"

“…”

Katakan saja. Kita adalah pasangan suami istri.”

“Kadang-kadang kamu suka aku memperlakukanmu dengan kasar.”

Kalau dipikir-pikir, memang selalu seperti itu.

Heinley akan memerah ketika aku bersikap dingin atau merespons dengan tajam. Dia sangat bersemangat ketika aku menekankan tangannya ke tempat tidur pada malam pengantin kami.

Mungkin ... dia benar-benar punya selera begitu?

Tapi itu sangat canggung sehingga aku tidak mengatakan apa-apa lagi. Aku hanya mengambil garpuku, menusuk sepotong steik, dan memasukkannya ke dalam mulutku.

Sebelum aku menyadarinya, suasana menjadi sangat aneh sehingga saku bahkan tidak sadar kalau aku sedang makan.

Mulutku kering, aku haus.

Itu adalah tatapan Heinley. Dia menatapku dengan mata membara.

Akhirnya, aku meletakkan garpuku di atas meja dan minum air.

Tapi sebelum aku bisa menelan air itu dia berkata

"Ya. Aku sangat suka saat kamu kasar.”

"!"

Kata-katanya yang terlalu tulus membuatku tersedak.

Saat aku terbatuk, Heinley mengulurkan tangannya dengan senyum lebar.

Lalu dia berbisik, menyeka mataku saat aku terus terbatuk.

"Kamu cantik."

Ketika aku memelototinya, Heinley mengulurkan tangannya yang lain dan mendorong piring ke samping.

Kemudian dia mencondongkan tubuh ke seberang meja ke arahku dan berbisik di telingaku.

"Apakah kamu tidak suka ketika aku melakukan ini?"

Tiba-tiba, Heinley mendorong rambutku menjauh dari wajahku.

Saat tangannya menyentuh telingaku, tanpa sadar aku gemetar.

Tampaknya benar ketika dia mengatakan itu, 'Aku hanya perlu belajar sesuatu sekali untuk menguasainya'.

Ke mana perginya elang yang gemetar karena malu di malam pengantin kami?

Tetapi karena aku tidak menjawab, Heinley segera bertanya dengan ekspresi sedih.

"Ratuku, apakah kamu benar-benar tidak suka aku melakukan ini?"

Elang yang mendekatiku dengan bangga dan percaya diri tampak seperti anak anjing besar yang menyesal sekarang.

Aku bingung, tapi…

"Aku tidak membencinya."

Aku berdeham beberapa saat sebelum menjawab.

Itu adalah jawaban yang berisiko, tetapi jika tidak, dia akan sekali lagi memanfaatkan Queenku yang manis untuk mencoba meyakinkanku.

Begitu dia mendengar jawabanku, dia menjadi percaya diri lagi dan mulai menciumku. Aku merasa sedikit tertipu.

Jangan-jangan… dia hanya berpura-pura berkecil hati?!

***

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 256                

>>>             

Chapter 258

===

Daftar Chapters 


Remarried Empress (#256) / The Second Marriage

 



Chapter 256: Licik (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Rashta tercengang sejenak.

Dia merasa seolah-olah palu kecil telah memukul kepalanya.

'Saudara perempuan? Bagaimana bisa dia jadi saudara perempuanku?’

Namun, Viscount dan Viscountess Isqua tampaknya serius.

Rashta bertanya-tanya apakah mereka sudah gila.

'Apa yang ada di kepala mereka, apakah mereka lupa bahwa kami adalah keluarga palsu?'

“… Aku akan menemukannya.”

Namun, Rashta dengan enggan mengatakan sesuatu yang sebenarnya tidak dia maksudkan.

“Aku sedang mencarinya. Kalian tidak perlu terlalu khawatir.”

Viscount dan Viscountess Isqua adalah orang yang sangat ceria dan sopan. Mereka juga tidak serakah.

Kepribadian seperti itu, dikombinasikan dengan kehilangan putri mereka dan kekayaan mereka, dengan mudah menimbulkan simpati.

Para bangsawan meneteskan air mata setelah sedikit berbincang dengan pasangan itu.

Kemudian mereka berkata kepada Rashta.

“Kamu harus memperlakukan orang tuamu dengan baik. Kami telah melalui begitu banyak kesulitan untuk menemukan putri kami.”

Rashta menjawab sambil tersenyum, "Aku tahu."

Karena suasananya, jika dia tidak merespons seperti itu, dia akan menjadi putri yang jahat.

Tapi di dalam hati, Rashta marah setiap kali mereka berbicara tentang menemukan putri mereka.

"Aku akan segera bisa menemukan keberadaannya."

Mendengar kata-kata menghibur Rashta, pasangan itu menyeka air mata mereka dengan saputangan, merasa lega.

Namun, masalah tampaknya tidak berakhir di sana.

Saat mereka ragu-ragu alih-alih keluar ruangan, Rashta menekan amarahnya dan bertanya,

“Apakah kalian menginginkan sesuatu yang lain? Bukankah aku sedang mencari adikku?”

Orang tua palsunya terisak dan memberi tahu Rashta,

“Ya, kami tahu. Tapi bagaimana kau bisa mencari di negara yang luas ini sendirian?”

"Kami akan mencarinya juga, bisakah kamu membantu kami?"

“Menurut kami cara yang paling efisien adalah dengan membuat tim pencari. Kami pasti tidak akan menggunakannya untuk hal lain.”

Dengan kata lain, mereka menginginkan uang.

Rashta tidak segera menanggapi. Tentu saja, pasangan itu tidak menghabiskan uang sembarangan.

Namun, di masa lalu mereka menghabiskan semua kekayaan mereka untuk mencari putri mereka.

Sekarang mereka tampaknya berpikir bahwa untuk menemukan putri mereka, mereka tidak hanya bisa menggunakan kekayaan mereka sendiri, tetapi juga milik orang lain.

"Ini untuk menemukan adik perempuanmu, bukan?"

Karena Rashta tidak menjawab, pasangan itu terisak dalam-dalam.

Api menyala di dalam diri Rashta saat dia mengepalkan tinjunya.

Rashta tidak bisa menghentikan orang tuanya tidak peduli berapa banyak kekuasaan yang dia miliki sebagai Permaisuri.

Jika desas-desus menyebar bahwa dia berhemat uang untuk menemukan saudara perempuannya yang hilang, semua orang akan mengacungkan jari padanya dan mengatakan dia memiliki hati yang dingin.

Ini sangat mungkin terjadi terutama karena Rashta sendiri mendapat banyak manfaat dari reuni keluarga yang dramatis.

Rashta tidak punya pilihan selain mengatakan ya.

"Minta Baron Lant untuk apa pun yang kalian butuhkan."

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Aku sangat sibuk selama beberapa hari.

Aku harus memilih asisten-asistenku, dan kakakku mulai bersiap untuk berperang melawan seribu bandit abadi.

Karena kebutuhan untuk melakukan serangan untuk menghadapi seribu bandit abadi, seluruh proses persiapan dilakukan dengan sangat cepat.

Dan pada hari kakakku meninggalkan ibu kota dengan kekuatan militer yang dibagi menjadi enam pasukan, Rose melaporkan kepadaku apa yang telah dia selidiki tentang Mullaney.

"Seperti yang diinstruksikan, saya melakukan penyelidikan terhadap Keluarga Lady Mullaney."

"Apa yang kamu temukan?"

"Putra yang diadopsi oleh Marquis Amares, ayah Lady Mullaney, yang akan menjadi penerusnya, pada awalnya adalah keponakan istrinya."

"Keponakan istrinya?"

"Ya. Dia adalah putra Duke Liberty, yang bernama William. Ah, Duke Liberty adalah paman dari pihak ibu Lady Mullaney dan berada di pihak Christa.”

Aku pernah mendengar nama Duke Liberty sebelumnya.

"Lanjutkan."

"Meskipun dia bukan keponakan langsung Marquis Amares, kedua keluarga telah menjalin hubungan melalui pernikahan antara anggota mereka sejak dulu, jadi dia juga berhubungan dengan Marquis Amares."

"Jadi begitu…"

Itu sebabnya dia membawanya bersamanya. Dia masih keturunannya sendiri.

“Juga, pemuda bernama William ini awalnya dikenal karena kecerdasannya, jadi semua orang menyesalkan bahwa dia adalah putra ketiga mereka. Dia jauh lebih pintar daripada putra tertua Duke, tetapi dia tidak bisa menjadi penerusnya. ”

"Oh."

“Saya mendengar bahwa Duke Liberty memberikan putra kesayangannya kepada Marquis Ketron untuk menggantikannya, dan bahwa Marquise Amares juga setuju untuk mengambil keponakannya sendiri sebagai putra angkat untuk menjadi penerusnya.”

"Bukankah Marquis dan Marquise Amares tahu bahwa Lady Mullaney ingin menjadi penerusnya?"

“Mereka tahu ambisinya, tetapi sepertinya tidak memercayainya. Sebaliknya, putra angkat mereka William dikabarkan sangat cerdas…”

“…”

"Gelar itu akan diberikan kepada putra angkat mereka, tetapi mereka akan menyerahkan hampir semua harta warisan kepada Lady Mullaney."

Ketika aku memutuskan untuk bekerja sama dengan Mullaney, aku melakukannya dengan pikiran untuk membujuk ibunya. Tetapi jika ibu Mullaney sudah berada di pihak keponakannya...

“Akan sulit untuk mendapatkan dukungan dari anggota keluarganya.”

"Betul sekali. Karena Lady Mullaney akan menyimpan sebagian besar kekayaan, orang-orang tidak mengerti mengapa dia mencoba mengambil satu-satunya hal yang akan diterima oleh saudara angkatnya.”

Dari sudut pandang Mullaney, itu semua adalah miliknya sejak awal, tetapi sepupunya muncul untuk merebut gelarnya.

Apakah orang mengira Mullaney adalah saudara perempuan yang egois yang tidak ingin memberi apa pun kepada saudara laki-lakinya?

"Nona Rose, apa kamu pernah bertemu William?"

“Dia jarang muncul di pertemuan masyarakat kelas atas. Marquis Amares membawanya sejak awal sebagai penggantinya, jadi dia sering membawanya berkeliling untuk belajar tentang tugas masa depannya.”

Ada banyak kondisi yang tidak menguntungkan.

Mengingat niat untuk menyerahkan kekayaan kepada Mullaney, orang-orang akan berpikir bahwa Marquis Amares membuat keputusan yang masuk akal demi keluarga, alih-alih tercela.

"Yah, pertama-tama kita perlu membuktikan bahwa Lady Mullaney jauh lebih unggul daripada William."

Rose menatapku bingung.

“Apakah itu mungkin? Saya tidak berpikir Marquis Amares akan berubah pikiran kecuali ada perbedaan yang mencolok. Akan sangat kejam jika Marquis membuangnya karena dia tidak lagi membutuhkannya, setelah mengadopsinya sebagai penerus.”

"Mari kita ubah situasinya."

"Mengubah situasinya?"

***

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 255               

>>>             

Chapter 257

===

Daftar Chapters