Wednesday, July 7, 2021

[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#708)

 


Chapter 708 : Satu Jawaban (6)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

iw!Alberu bingung bagaimana dia akan menyampaikan ini kepada raja yang tidak mendukungnya. Dia tahu bahwa jika dia memberi tahu raja, dia tidak akan bisa ikut campur sesudahnya. Tapi ini tetap harus dilaporkan. Ketika dia akhirnya memutuskan untuk menuju pintu, seorang pelayan mengetuk pintu. Pelayan itu berkata bahwa putra sulung Marquis Stan datang.

iw!Alberu bingung kenapa Taylor, anak laki-laki yang lumpuh dan tersingkir dari suksesi, meminta untuk bertemu dengannya. Dia bertanya-tanya apakah Taylor tahu tentang Bintang Penyembuh, kekuatan kuno ibunya. Tetapi hanya sedikit orang yang mengetahuinya, jadi dari mana informasi itu bisa didapat? Pintu dibuka dan pelayan memasuki ruangan.

Taylor masih berada di luar istana, menunggu izin iw!Alberu untuk masuk. Putra mahkota bertanya apakah Taylor datang sendirian, dan pelayan itu melaporkan bahwa Taylor datang dengan seorang pendeta dari Dewa Kematian, dan seorang penyembuh. Tapi penyembuh laki-laki itu memakai topeng. iw!Alberu merasa bahwa pendeta Dewa Kematian dan penyembuh adalah kombinasi yang aneh, tapi dia memerintahkan pelayannya untuk menyuruh mereka menunggu untuk saat ini. Ia harus menemui ayahnya terlebih dahulu.

Pelayan itu mengatakan bahwa Taylor ingin menyampaikan pesan jika putra mahkota ingin mereka menunggu. Taylor mengatakan bahwa mereka menangkap Toonka, jadi akan lebih baik jika mereka bisa melakukan pertukaran. iw!Alberu menegang karena dia kesulitan menghadapi pelarian Toonka. Jadi dia ingin segera bertemu Taylor sekarang. Tapi dia menyuruh mereka menunggu, dan meminta pelayan untuk membiarkan mereka masuk dan menyajikan teh. Bertemu raja adalah prioritas.

***

Clopeh dan Rosalyn saling memandang dan kemudian melihat ke udara. Ada cintamani yang mengambang di sana. Cale kemudian mengatakan melalui p!KRS bahwa mereka selangkah di belakang. Grup itu berada di gua tempat Vitalitas Jantung seharusnya berada. Tapi sesuatu yang artifisial telah menghancurkannya. Ada jejak api di pintu masuk gua.

Cale mengatakan bahwa pria bertopeng itu tampaknya telah mengambil kekuatan kuno api. Rosalyn bertanya-tanya apakah pria bertopeng itu tidak mengikuti urutan Cale mendapatkan kekuatan kunonya. Cale setuju dan mengatakan bahwa sepertinya pria bertopeng itu mendapatkan kekuatan kuno jantung sebelum kekuatan kuno perisai. Dua orang lainnya tampak risau, dan Cale melanjutkan bahwa pria bertopeng itu mendapatkan kekuatan kuno berdasarkan jarak dan bukan melalui urutan kronologis.

Markas WS berada di Kerajaan Endable, jadi pria bertopeng itu pasti telah pergi dari benua timur dan mengambil semua kekuatan kuno Cale saat dalam perjalanan ke Kerajaan Roan. Tetapi Cale mengatakan bahwa pria bertopeng itu belum mengambil semua kekuatan kunonya. Kekuatan kuno di Hutan Kegelapan, seperti kekuatan kuno Drew, Super Rock, dan Aura Dominasi, masih ada di sana. Ketika ditanya mengapa pria bertopeng itu tidak mampir ke Hutan Kegelapan, Cale menjawab bahwa itu karena mereka ada di sana.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Pria bertopeng itu ingin menghindari bertemu mereka, jadi dia menghindari pergi ke Hutan Kegelapan. Rosalyn menemukan alasan mengapa pria bertopeng yang diduga WS melakukan itu. Pria bertopeng itu pasti mengira grup Cale terjebak di Desa Harris. Dia jelas merencanakan sesuatu secara rahasia, untuk membuat grup itu lebih putus asa.

Dewa tersegel telah mengubah Cale menjadi hantu dan memutuskan komunikasi di antara mereka. Jika itu terjadi, grup itu akan bersiap untuk melawan WS di Desa Harris, dan tidak pergi ke tempat lain. Tapi untungnya ada cintamani yang diatur Dewa Kematian, jadi rombongan bisa berbicara dengan Cale. Rosalyn memikirkan apa yang 'WS' mungkin rencanakan, dan berpikir bahwa itu pasti ada hubungannya dengan Kerajaan Roan.

Jika 'WS' menargetkan Kerajaan Roan yang tidak siap menggunakan kekuatan kuno Cale, kerajaan ini akan hancur. Rosalyn berkata bahwa mereka sekarang harus bertemu putra mahkota. P!KRS mengerutkan kening pada desakan Rosalyn dan memandang Cale. Tetapi Cale mengatakan bahwa mereka harus pergi menemui Eruhaben dunia ilusi ini. Cale tahu bahwa Eruhaben tidak akan mudah bekerja sama dengan 'WS.'

Rosalyn bertanya apakah mereka akan bertemu putra mahkota nantinya, dan Cale mengangguk. Dia mengatakan bahwa putra mahkota sekarang tidak begitu berkuasa, lantas tertawa. Cale berpikir bahwa Alberu di masa lalu tidak ada bandingannya dengan yang sekarang. Cale mengatakan bahwa semua makhluk di dunia ilusi ini kecuali WS bergerak seperti yang mereka lakukan di masa lalu. Dengan kata lain, dewa tersegel tidak bisa memaksa makhluk dunia ilusi untuk bergerak.

Ada aturan bahwa dewa tersegel tidak dapat campur tangan dalam tes, seperti yang terjadi dalam tes Cale sebelumnya dengan dewa tersegel. Jadi Cale berpikir untuk menjadikan naga terkuat sebagai sekutu mereka sebelum menuju ke ibu kota. Dan putra mahkota kemungkinan besar akan lebih percaya pada naga daripada jika 'WS' datang untuk berbicara dengannya.

Alberu adalah seseorang yang membutuhkan waktu lama sebelum dia memercayai Cale secara terbuka. Karena Alberu sangat tidak memercayai orang lain. Dan Cale mengatakan bahwa dewa tersegel tidak akan dapat dengan mudah membujuk atau memaksa Alberu untuk melakukan sesuatu, karena Alberu bukanlah orang yang dapat dibujuk.

Cale menatap cintamani dan berkata.

“Kim Rok Soo.”

-Iya?

“Mulai sekarang, kamu harus melatih diri bermulut manis.”

-Apa?

"Hehe."

Hanya Kim Rok Soo yang bisa melihat senyum Cale yang cukup seram dan jahat.

"Hehe. Aku tidak peduli apakah makhluk itu adalah dewa atau apa pun. Aku akan membuatnya ingin menyerah dalam tes ini.”

Kim Rok Soo bergumam pada dirinya sendiri.

B*jingan gila.

***

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 707           

>>>            

Chapter 709

===

Daftar Spoiler 









[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#707)

 


Chapter 707 : Satu Jawaban (5)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Keheningan memenuhi gang belakang saat Clopeh memandang ke langit dengan senyum bangga sementara Tasha dan para dark elf tidak bisa berkata-kata. Rosalyn menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan tawa dan senyumnya sementara Mary hanya berdiri diam. Adapun Cale, satu detik terasa seperti satu menit baginya. Tasha akhirnya berbicara.

"...Apakah kamu berbicara tentang sebuah agama?"

Aigoo.

Cale menutupi wajahnya dengan kedua tangan.

"Apakah 'Cale' adalah kata yang mengacu pada ... dewa?"

"Dewa…"

Clope menggelengkan kepalanya.

“Dia adalah manusia dan bukan dewa, tapi dia luar biasa dan pantas disebut legenda.”

Clopeh biasanya akan meninggikan suaranya dan berteriak dengan antusias.

Jika memang demikian, situasinya akan lebih baik.

Namun, Clopeh justru anteng dan tenang, dan meskipun dia mengenakan jubah, baju besi putihnya dapat terlihat di bawahnya, dan suara serta penampilannya membuat orang tampak mempercayainya, meskipun dia benar-benar terlihat seperti…

Dia terlihat seperti b*jingan yang benar-benar gila.

Cale berpikir bahwa Clopeh tampak seperti b*jingan yang benar-benar gila. Tidak, dia memang b*jingan gila.

Menggigil. Cale merinding dan mundur selangkah, berdiri di belakang Rosalyn. Pada saat itu, kepala Tasha yang ditutupi jubah kemudian bergerak ke arah Mary alih-alih Clopeh.

“…Mary, apakah kamu mengenalnya?”

"Aku kenal."

Haa.

Tasha menarik napas dalam-dalam seolah putus asa.

“…Bagaimana mungkin anak yang begitu baik…”

Tidak, aku tahu apa yang kamu pikirkan. Bukan itu, oke?

Cale menggigit bibirnya dan tidak bisa mengatakan apa-apa lagi karena toh tidak ada yang mendengarnya. Sebaliknya, dia memejamkan matanya karena frustrasi.

Di sisi lain, Rosalyn tidak melangkah maju dan memasang senyum aneh. Dia bergumam, memfokuskan pandangannya pada tempat di mana Cale seharusnya berada.

“Itu tidak salah.”

Apa?

Cale membelalakkan matanya dan menatapnya dengan tatapan bingung, tetapi Rosalyn melanjutkan kata-katanya.

Rosalyn berujar bahwa istana kerajaan tampaknya mengawasi mereka sekarang. Jarinya menunjuk ke alat komunikasi video yang tersembunyi di celah jubah Tasha. Rosalyn berpikir bahwa orang yang menonton dari sisi lain pastilah iw!Alberu, jadi dia berkata bahwa dua hari kemudian, mereka akan menemui putra mahkota. Tasha bertanya apakah dia bisa mempercayainya, dan Rosalyn menjawab bahwa atasan Tasha akan mempercayainya.

Tasha menelan ludah ketika Rosalyn sepertinya tahu siapa atasannya meskipun dia hanya menyebutkan bahwa istana kerajaan sedang mencari mereka. Rosalyn meyakinkan Tasha bahwa mereka akan datang, dan Tasha bertanya-tanya bagaimana mereka tahu tentang putra mahkota. Dia meragukan Mary, tetapi membuang keraguannya karena Mary tidak tahu banyak tentang hubungan Alberu dan dark elf. Yang Mary tahu hanyalah bahwa para dark elf keluar dari waktu ke waktu untuk bekerja di Kerajaan Roan.

Rosalyn mengatakan bahwa atasan Tasha harusnya mengetahui identitas Rosalyn. Dia menambahkan bahwa dia tidak cukup bodoh untuk membahayakan Kerajaan Breck. Tasha bingung kenapa Rosalyn menyebut Kerajaan Breck, tapi tiba-tiba teringat tokoh kunci kerajaan itu. Dia akhirnya mengenali siapa Rosalyn.

Rosalyn menyuruh Tasha untuk mempercayai Mary. Dia berkata kepada Mary bahwa mereka akan bertemu nanti, jadi dia harus tinggal bersama keluarganya untuk saat ini. Mary mengangguk dan berjalan ke Tasha yang melihat mata Mary yang jernih. Bukan mata seseorang yang terseret ke dalam sesuatu yang rumit. Sebaliknya, rona wajah Mary lebih hidup daripada saat dia berada di kota bawah tanah.

Tasha merasa sakit kepala ketika dia bertanya-tanya apa yang harus dilakukan. Dia tidak bisa menangkap seorang putri Kerajaan Breck, dan untuk pria yang satunya, dia juga mengetahui siapa dia. Rosalyn bertanya pada Tasha apakah dia setuju untuk bertemu dua hari kemudian, tetapi Tasha menoleh ke Clopeh dan mengatakan bahwa kesatria itu tampaknya tidak setuju dengan itu.

Tetapi Clopeh menjawab tanpa ragu, “Aku hanya mengikuti kehendak pahlawan. Dia belum mengatakan apa-apa, jadi aku hanya akan bertindak apa adanya.” Cale merasa dia menjadi gila dan ingin memukul bagian belakang kepala Clopeh. Tidak, dia ingin menutup mulut Clopeh. Tapi dadu sudah dilempar. Sebuah suara datang dari perangkat video, dan itu adalah sinyal dari Alberu yang berarti 'mundur'. Jadi Tasha setuju untuk menemui mereka dua hari kemudian. Sebuah lingkaran sihir mengelilingi Mary, Tasha, dan para dark elf, dan mereka berteleportasi menjauh dari tempat itu.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

"Ini membuatku gila."

Pak!

Alberu Crossman memukul sandaran tangan kursi dengan telapak tangannya. Dia tidak dapat menahan diri saat dia duduk sendirian di kantor.

“Ada Toonka, pewaris Kerajaan Breck, dan juga Kesatria Penjaga Utara?”

Melalui perangkat komunikasi video yang disembunyikan oleh Tasha, dia mengkonfirmasi wajah orang-asing asing itu. Itu masalahnya.

"Tidak apa-apa. Kecuali Toonka… aku tidak bisa mengabaikan yang lain.”

Perang saudara telah pecah di Kerajaan Whipper antara mage dan suku anti-mage. Toonka harus pergi ke sana, jadi dia seharusnya tidak melakukan apa pun di Kerajaan Roan untuk saat ini.

“…Tapi dua orang lainnya berbeda.”

Pertama-tama, Rosalyn adalah pewaris pertama takhta Kerajaan Breck, dan Alberu bahkan tidak tahu mengapa dia datang ke sini.

Di mana Kerajaan Breck?

Bukankah itu negara di sebelah Roan? Dan penerus tempat seperti itu diam-diam menyusup ke Roan.

'Ini ... Ini bukan masalah yang bisa dianggap enteng.'

Alberu tidak tahan dengan rasa frustrasinya dan berdiri dari tempat duduknya. Dia berjalan di sekitar kantornya.

“…Clopeh Sekka.”

Tempat yang paling diperhatikan oleh Kerajaan Roan, tidak, Alberu sendiri saat ini adalah ketiga kerajaan utara. Di antara mereka, Kerajaan Paerun terletak di bagian paling utara. Kerajaan itu selalu merindukan tanah yang tidak membeku, tanah dengan cuaca hangat.

Kerajaan Alberu berada di utara, berbatasan dengan Kekaisaran Mogoru di tengah. Kerajaan Roan, negara yang tidak berdaya dan polos tanpa sesuatu yang istimewa, adalah mangsa yang pas bagi mereka.

Tetapi orang-orang ini sekarang telah menyelinap ke Kerajaan Roan.

Dan untuk menemukan seseorang bernama Cale juga.

iw!Alberu telah memerintahkan Count Deruth Henituse untuk pergi ke istana secara diam-diam, karena pria bernama 'Cale.' Dia berpikir bahwa kemungkinan besar 'Cale' menyamar sebagai bangsawan, tetapi masih lebih baik untuk memastikan semuanya . Dia berjalan ke jendela dan berpikir bahwa situasinya tidak baik. Dia berencana untuk meningkatkan keberadaan dan pengaruhnya sekarang, tetapi keberadaan 'Cale' tiba-tiba muncul dan membuat situasi menjadi kacau.

Dia menertawakan kata-kata Clopeh bahwa 'Cale' tidak bisa dilihat. Dia tidak suka bagaimana Clopeh terlihat seperti sedang menyembah seseorang, tetapi dia berpikir bahwa 'Cale' jelas bukan dewa karena Toonka menyebut Cale sebagai teman, jadi Cale pasti manusia. Dia tertawa lagi dan bertanya-tanya apa yang sedang terjadi di kerajaannya. Mengapa orang-orang kunci dari kerajaan lain datang ke Kerajaan Roan. iw!Alberu tersenyum pahit dan berkata bahwa ini bukan masalah yang harus dia pecahkan. Dia tidak memiliki banyak kekuatan atau pengaruh militer – seorang pangeran yang tidak berdaya, jadi dia memutuskan untuk pergi menemui ayahnya, sang raja, untuk memberitahukannya tentang situasi ini.

***

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 706             

>>>            

Chapter 708

===

Daftar Spoiler 









Sunday, July 4, 2021

Remarried Empress (#216) / The Second Marriage

 


Chapter 216: Tampan (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Sikap Heinley sedikit aneh setelah kami menghadiri acara pernikahan. Dia tampak putus asa…

Dalam perjalanan ke acara pernikahan, dia menikmati waktu kami bersama di kereta. Namun, dalam perjalanan pulang, dia tampak tertekan. Meskipun kami berada di kereta yang sama, dia berusaha untuk tidak menatap mataku.

Aku khawatir, jadi aku bertanya kepadanya ada apa, tetapi tidak ada jawaban.

Dia hanya akan memegang tanganku sesekali, dan pada satu titik dia bertanya, “Kamu akan selalu berada di sisiku, kan?”

"Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang begitu jelas?"

Ketika aku menjawab dengan senyuman, dia diam-diam meletakkan pipinya di tanganku, menutup matanya.

Dia bahkan sesekali mencium tanganku dengan lembut.

“Heinley?”, tanyaku.

Itu lucu, tapi menggelitik. Kemudian, dia menanyaiku pertanyaan yang mirip dengan yang sebelumnya.

“Kamu istriku, kan?”

Mengapa pangeran burungku mengatakan hal-hal yang sudah jelas?

Aku pikir itu karena dia kelelahan dalam perjalanan pulang. Namun, setelah kembali ke Kerajaan Barat, suasana hati Heinley tetap sama.

Bahkan ketika dia datang mengunjungiku, dia mondar-mandir dengan cemas dan menghela napas seolah-olah dia punya sesuatu untuk dikatakan tetapi tidak bisa mengatakannya.

Dia masih tidak menjawab ketika aku bertanya ada masalah apa.

Tidak ada yang berubah selama beberapa hari sampai aku memutuskan untuk mengambil inisiatif dan menyemangati Heinley.

Dia telah terluka oleh banyak hal selama di Kekaisaran Timur.

Dia pergi ke Kekaisaran Timur demi aku, jadi aku ingin membuatnya merasa lebih baik.

Tapi apa yang harus aku lakukan ... bagaimana aku bisa menyemangati Heinley yang depresi lagi?

Aku bergumul dengan masalah ini untuk beberapa saat.

Saat aku terus berpikir, tanpa sadar aku melihat Rose yang sedang merajut.

Sebuah bola benang kuning lembut dan jarum.

Ketika aku melihat dua benda itu, sebuah ide bagus muncul di kepalaku.

Pakaian! Aku bisa membuatkan pakaian untuknya.

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Heinley sedang duduk dalam posisi berbahaya di ambang jendelanya, menatap ke langit.

Ada setumpuk kertas yang ditumpuk di mejanya yang seharusnya dia kerjakan, tetapi sekarang bahkan itu tidak lagi dihiraukannya.

Hari resepsi pernikahan terakhir terbayang-bayang dengan menyakitkan di kepalanya sampai dia merasa di ambang kegilaan.

 Kembalilah.

— Aku tidak ingin kamu menjadi istri orang lain.

— Kita adalah pasangan suami istri, Navier.

Bagaimana respons Ratu terhadap omong kosong seperti itu? Heinley berharap dia bisa menguping semuanya.

Suara Ratu begitu tenang dan rendah sehingga dia tidak bisa mendengar jawabannya dari sisi lain pintu. Namun, dia percaya bahwa dia menolaknya karena dia mendengar Kaisar Sovieshu berteriak kesal, 'Navier!'…

Namun, kecemasannya tidak kunjung hilang. Dia memahami bahwa Ratu dan Kaisar Sovieshu telah tumbuh bersama.

Mereka pernah sedekat saudara kandung.

Bagaimana jika perasaan Ratu terhadap Sovieshu adalah cinta-benci?

Bagaimana jika dia ingin memberinya kesempatan lagi?

Heinley memiringkan kepalanya sedikit ke satu sisi saat dia memikirkan semua hal buruk yang bisa terjadi.

Dia bahkan berpikir bahwa Ratu akan datang menemuinya kapan saja dan membicarakan topik itu, berkata, 'Maaf, tapi—'

Pada saat itulah…

"Yang Mulia."

Seorang kesatria masuk dan memberitahunya bahwa Rose, dayang Navier, ada di sini. Heinley kemudian bertanya, "Untuk apa?"

"Yang Mulia Ratu punya sesuatu yang istimewa untuk diberikan kepada Anda, beliau berkata untuk datang mengunjunginya ketika Anda punya waktu."

Mata Heinley melebar.

"Apa yang Navier ingin berikan padaku?"

“Saya hanya tahu itu adalah sesuatu yang beliau buat sendiri. Yang Mulia, turun dari ambang jendela. Itu berbahaya.”

Apakah itu hidangan ...? Itu bukan surat cerai, kan?

Kegelisahan dan antisipasi melonjak di seluruh dirinya secara bersamaan.

Heinley bergegas turun dari ambang jendela.

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Heinley muncul kurang dari lima menit setelah Rose kembali.

"Aku bilang untuk datang ketika kamu punya waktu," aku menegurnya sambil tertawa.

Heinley mencari alasan dan tersenyum seolah malu, "Aku sedang beristirahat dengan santai."

Setelah dayangku diam-diam bergegas keluar, Heinley bertanya padaku dengan binar di matanya, “Aku mendengar kamu ingin memberiku sesuatu. Apa itu?"

Apakah dia benar-benar datang saat jam istirahatnya? Melihat ekspresinya, dia sepertinya habis berlari karena penasaran dengan hadiahnya.

Sikapnya yang penuh harap membuatku tertawa.

Penampilannya yang tertekan sebelumnya telah sedikit berkurang.

Aku segera membuka laci meja, mengeluarkan bungkusan kotak kado, dan menyerahkannya kepadanya.

"Ini kecil."

Heinley bergumam tentang hadiah yang kuberikan kepadanya, memeriksa kotak itu dari semua sisi. Kurasa dia penasaran dengan apa yang ada di dalamnya.

"Bukalah," kataku sambil tersenyum.

Heinley menatapku dan menarik ujung pita.

Kotak itu terbuka sepenuhnya saat pita yang mengikat bungkusnya dengan hati-hati terlepas.

Heinley dengan cepat membuka tutup kotak seolah-olah dia tidak sabar untuk melihat apa itu.

"…Bagaimana menurutmu?"

Aku bertanya padanya saat dia melihat hadiah itu dengan takjub. Dia sedikit terpana melihatnya.

Kemudian dia merogoh kotak itu, mengeluarkan hadiah yang kuberikan padanya, dan mengangkatnya sedikit.

"Bagaimana menurutmu?" Aku bertanya lagi padanya.

Di dalam kotak, ada pakaian yang aku rajut untuk 'Queen'.

Aku dulu pernah mengatakan kepadanya bahwa aku akan mendandaninya jika dia muncul di depanku lagi dalam wujud Queen.

Tiba-tiba, ketika aku melihat Rose merajut, aku teringat kata-kata itu dan terpikir olehku untuk membuatkannya pakaian.

Meskipun saat itu aku mengatakannya sebagai hukuman, Heinley sepertinya sangat menyukainya…

“Ini lucu. Apakah kamu membuatnya untuk aku pakai ketika aku berubah menjadi burung?

Heinley tertawa terbahak-bahak ketika dia melihat pakaian itu seolah-olah itu adalah pakaian bayi.

Seperti yang kuduga, dia terlihat sangat bahagia. Kemurungannya beberapa hari terakhir memudar, dan wajahnya kembali cerah.

Syukurlah, karena suasana hatinya jauh lebih baik.

Aku memandang Heinley dan mengusulkan, "Jika kamu menjadi Queen sekarang, aku akan mendandanimu."

Heinley terkejut dan menatapku, matanya bertanya, 'Serius?'

Untuk menunjukkan bahwa aku serius, aku duduk di sofa dan dengan lembut menepuk pangkuanku.

Begitu aku melakukannya, Heinley menghilang, dan aku melihat sesuatu bergerak di dalam pakaiannya di lantai.

Queen keluar dari pakaiannya dan bergegas ke arahku.

Dia datang ke depan sofa dan melihat ke atas, aku mengangkatnya dan meletakkannya di pangkuanku. Seperti hari-hari dulu.

Matanya melebar dan berkedut.

Berpura-pura tidak menyadarinya, aku mengambil pakaian rajutan dan mengenakannya pada Queen.

"Imut."

Setelah aku selesai mendandaninya, aku bernyanyi untuknya sambil membelai kepalanya.

Aku bernyanyi dengan lembut, bersenandung.

Dia tampak merasa sangat nyaman sehingga matanya perlahan-lahan menyipit saat aku bernyanyi sampai akhirnya tertutup sepenuhnya.

Melihat ke bawah setelah menyelesaikan lagu, aku melihat Queen benar-benar terlelap.

Dadanya naik turun dengan teratur, kelopak matanya sesekali berkedut seolah-olah sedang bermimpi.

"Lucunya."

Aku menatapnya dan mencium keningnya dengan lembut.

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

* * *

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 215                  

>>>             

Chapter 217

===

Daftar Chapters