Sunday, March 27, 2022

Remarried Empress (#322) / The Second Marriage




Chapter 322: Ketakutan Sovieshu (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

'Bukankah Evely penyihir yang Kaisar Sovieshu ingin jadikan selir?!'

Viscount Roteschu melompat kegirangan.

Jika ini benar, ini akan menjadi peristiwa yang luar biasa.

Orang-orang akan berpikir bahwa kedua putri Keluarga Isqua akan menjadi istri kaisar, sementara Rashta akan merasa bahwa semuanya telah diambil darinya oleh Evely.

Viscount Roteschu memutuskan untuk berhati-hati. Hal ini harus ditangani dengan hati-hati.

Begitu dia meninggalkan panti asuhan, dia memanggil tentara bayaran yang telah dia perkenalkan kepada Rashta dan memerintahkan,

“Ada seorang gadis bernama Evely di Istana Selatan. Calon selir Kaisar Sovieshu. Bawakan aku sedikit darahnya.”

Viscount Roteschu memberinya sebuah botol kecil yang telah dia siapkan sebelumnya.

Selama beberapa hari berikutnya, Viscount Roteschu memfokuskan untuk menemukan petunjuk apa pun tentang Rivetti sementara menunggu kembalinya tentara bayaran itu.

***

Sementara itu, Duke Zemensia dari Kekaisaran Barat telah meninggalkan ibu kota menuju Compshire. Dia pergi menemui putrinya, Christa.

Jika Permaisuri Navier benar-benar hamil, dia harus mengubah rencana. Itulah mengapa dia ingin menghibur putrinya sebelum memikirkan tindakan ke depannya.

‘Dia pasti sangat marah.’

Dia ingat terakhir kali dia melihat putrinya.

Saat di ruang rapat. Putrinya menatapnya beberapa kali dengan pandangan kosong, tetapi matanya berteriak minta tolong.

Hasilnya mungkin berbeda jika dia ikut campur. Tetapi bahkan jika hasilnya telah berubah, Christa tidak akan meraih kejayaan sebelumnya. Jadi sang Duke menyerahkan Christa demi cucunya yang memiliki potensi lebih besar.

Akibatnya, dia menjadi marah. Christa pergi ke Compshire bahkan tanpa melihat wajahnya. Sejak itu, dia terus mengirimkan surat meskipun Christa tidak membalasnya.

Sang Duke menghela napas. Dia telah memilih jalan yang paling menguntungkan bagi keluarganya, tetapi itu tidak berarti dia tidak mencintai putrinya, sehingga hatinya hancur.

Akhirnya, kereta berhenti di depan Rumah Compshire.

Menjadi tempat di mana mantan ratu menghabiskan sisa hidup mereka, rumah itu didekorasi dengan mewah.

Ketika sang Duke hendak keluar dari kereta, dia menyadari bahwa kereta belum memasuki rumah, jadi dia duduk kembali dan meminta kusir,

“Masuklah sedikit lebih jauh.”

Tapi alih-alih jawaban si kusir, dia mendengar pertengkaran kecil.

Saat dia membuka jendela dan mengintip ke luar, dia melihat para kesatria, yang menjaga batas pinggir rumah bagaikan tembok, mendesak si kusir untuk mundur.

"Apa yang terjadi?"

Ketika sang Duke bertanya dengan bermartabat, si kusir mendekat dan menjawab dengan cepat,

"Tuan, mereka bersikeras bahwa kereta tidak bisa masuk."

Sang Duke mengerutkan kening. Dia telah mendengar bahwa para kesatria dari Rumah Compshire tidak membiarkan siapa pun masuk, tetapi dia tentu saja tidak berharap itu termasuk ayahnya.

"Apakah kamu memberi tahu mereka siapa aku?"

"Ya. Mereka tetap menolak.”

Salah satu kesatria yang telah memblokir jalan kereta mendekati sang Duke dan meminta maaf dengan tegas.

“Maafkan saya, Duke. Christa memerintahkan untuk tidak membiarkan siapa pun masuk.”

"Aku ayahnya."

"Dia menginstruksikan agar tidak ada pengecualian, bahkan untuk anggota keluarganya."

"Pergi, tanya dia lagi."

Atas perintah dingin sang Duke, kesatria itu melirik kesatria lain seolah-olah tidak ada pilihan lain.

Kesatria yang menerima sinyal itu berlari ke rumah. Namun, jawaban yang dia bawa kembali sama,

"Christa tidak ingin melihat siapa pun, bahkan ayahnya."

Wajah sang Duke menjadi kaku. Tapi bukannya berteriak, dia bertanya dengan tenang.

"Jadi, tidak ada seorang pun dari luar yang pernah bertemu Christa?"

***

“Ada yang tidak beres. Ini aneh."

Duke Zemensia, yang menyewa seluruh penginapan, bergumam ketika dia memasuki kamar tidur di lantai paling atas.

"Christa tidak bertemu dengan siapa pun?"

Setelah seorang pelayan menurunkan barang bawaan dan menutup pintu, bawahan itu menjawab,

“Dia sepertinya ingin tenang.”

Bukankah itu bisa dimengerti? Jika dia memiliki harga diri, dia mungkin ingin bersembunyi selama satu tahun atau lebih.

“Tuan, apa yang ingin Anda lakukan sekarang? Apakah Anda akan mengirim seseorang beberapa kali lagi sebelum Anda kembali?”

Namun, sang Duke menggelengkan kepalanya.

"Tidak."

"Lalu…"

"Cari tentara bayaran yang gesit."

"Apa?" Bawahan itu terkejut dan bertanya, "Apakah Anda berencana untuk menyusup ke tempat itu?"

“Apa menurutmu aku bisa menghindari para kesatria itu dengan tubuh ini? Itu sebabnya aku ingin kamu mendapatkan tentara bayaran yang gesit. Aku ingin dia masuk untukku.”

"Tapi Christa tidak ingin bertemu siapa pun ..."

"Aku tahu."

Sang Duke mengulurkan jari dan menunjuk ke bawahannya. Selanjutnya, dia bertanya dengan tatapan bingung.

“Bukankah itu aneh? Christa suka bersosialisasi dengan orang lain. Dia sangat memerhatikan orang lain sampai-sampai dia mengabaikan dirinya sendiri.”

Mata sang Duke menyipit.

"Aku bisa mengerti bahwa dia marah padaku, tapi itu tidak wajar jika dia tidak ingin bertemu siapa pun."

Fakta bahwa dia meninggalkan takhta dan pergi ke Compshire tidak berarti dia akan dikurung.

Mantan ratu menjalani kehidupan impian bahkan setelah meninggalkan takhta, dan bangsawan dari dalam dan luar negeri mengunjungi untuk memberi penghormatan.

Pengaruh mantan ratu di masyarakat kelas atas tidak berkurang hanya dengan pergi ke Compshire.

‘Jadi mengapa dia tetap diam?’

***

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 321          

>>>             

Chapter 323

===

Daftar Chapters 


Ingin memberi dukungan? Klik https://saweria.co/storylover


No comments:

Post a Comment