Thursday, March 10, 2022

Remarried Empress (#314) / The Second Marriage




Chapter 314: Peringatan Joanson (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

"Apa kamu sudah dengar? Tentang bayi itu…”

"Ya, aku dengar kalau Permaisuri dan Kaisar sedang minum obat yang membantu pembuahan."

"Hah? Itu sedikit berbeda dari apa yang aku dengar. Yang aku tahu mereka sedang menjalani perawatan kesuburan.”

"Apa itu benar?"

“Ya, aku mendengarnya dari sepupu dokter istana. Tentang obatnya, bisa juga benar.”

"Jadi, apakah Permaisuri tidak subur seperti yang dikabarkan?"

“Ssst.”

“Jika itu masalahnya, bukankah ini masalah yang rumit? Pendahulunya memiliki adik laki-laki yang sehat selama masa pemerintahannya, jadi tidak ada masalah, tetapi Yang Mulia Heinley bahkan tidak memiliki adik laki-laki!”

***

Tampaknya benih yang aku dan Heinley tanam perlahan-lahan tumbuh. Sementara dayang-dayang memberitahuku rumor yang beredar, aku minum teh yang tidak akan membahayakan si bayi.

Itu adalah teh yang dibawa langsung oleh dokter istana, dan obat yang seharusnya dibicarakan dalam desas-desus.

Alasan rumor itu menjadi obat kesuburan atau untuk membantu pembuahan adalah karena aku telah meminta dokter istana untuk mengemasnya seperti itu.

Heinley dan aku berpura-pura kalau kami telah diam-diam diberi resep obat yang tidak diketahui, dan kami akan mengubah topik pembicaraan setiap kali ada yang mencoba berbicara tentang penerusnya.

Karena itu, tidak ada seorang pun di sekitarku yang membicarakan tentang bayi atau penerus baru-baru ini. Bukan saja mereka yang mendukungku, tetapi juga mereka yang tersisa di pihak Christa.

Untungnya, semuanya berjalan sesuai rencana. Namun…

"Ini aneh."

"Ya! Aku tidak tahu mengapa mereka melakukan ini, mereka harus mengurus urusan mereka sendiri!”

Itu keluar dari mulutku tanpa sadar. Mastas mengayunkan tinjunya ke udara, berpikir kalau kata-kataku ditujukan kepada para bangsawan.

"Cukup! Mereka harus diajari agar tidak main-main dengan Permaisuri. Pasti menyenangkan membuat mereka berjalan dengan tangan selama beberapa jam!”

Aku menggelengkan kepalaku. Meskipun aku bersyukur kalau Mastas marah tentang hal itu, pada titik ini aku tidak berbicara tentang ikan yang mengambil umpan.

Yang menurut aku aneh adalah mereka yang tetap diam, baik Marquis Ketron maupun Duke Liberty. Orang yang aku beri label sebagai Bahaya Level 3.

Sampai sekarang, aku yakin Marquis Ketron yang memulai rumor ketidaksuburan itu. Memang bangsawan lain yang menyebutkannya di tengah pertemuan, tetapi dia memberi kesan sedang dikendalikan oleh Marquis Ketron. Di akhir pertemuan, kami bertukar kata yang juga membawaku pada kesimpulan itu.

'Lalu kenapa? Mengapa Marquis Ketron tidak bergerak sekarang? Mengapa Duke Liberty begitu sunyi lagi sekarang?’

Mereka berhati-hati ... siapa pun akan berpikir begitu. Tetapi jika demikian, mereka akan berhati-hati dari sebelumnya. Selain Duke Liberty, yang lebih mencurigakan adalah kalau Marquis Ketron, yang mengangkat masalah ketidaksuburan terlebih dahulu, justru sekarang diam saja.

Apakah karena penghinaan yang dia alami dengan mencoba menggunakan citra playboy Heinley?

Setelah berpikir lama, aku pergi ke kantor Heinley dan meminta pendapatnya,

"Bagaimana menurutmu, Heinley?"

Di Kekaisaran Timur, aku bisa mengetahuinya sendiri. Aku tumbuh mengamati para bangsawan di sana.

Sebaliknya, aku masih belum mengenal bangsawan Kekaisaran Barat dengan baik. Tentu saja, ada banyak bangsawan yang berteman denganku selama beberapa bulan terakhir. Terkecuali beberapa keluarga yang memendam niat buruk, banyak bangsawan membuka hati mereka kepadaku.

Tetap saja, enam bulan yang lalu aku bahkan tidak mengenal mereka. Bahkan jika itu adalah bangsawan yang dekat, akan sulit untuk sepenuhnya memahami karakternya dan menguraikan niatnya yang sebenarnya. Terbukti, aku tidak dekat dengan Marquis Ketron. Untuk menguraikan niatnya, aku hanya tahu sedikit tentang dia.

Jadi aku tidak punya pilihan selain mencari bantuan Heinley.

"Aku dengar kalau Duke Liberty dan Marquis Ketron bertengkar." (TL: di versi bahasa Inggrisnya tertulis tertulis “Marquis Ketron dan Marquis Ketron” tapi saya ubah salah satunya menjadi Duke Liberty.)

"Apakah karena kejadian sebelumnya?"

“Mungkin sebagian karena itu.”

Heinley menghela napas dan menambahkan,

“Kalau dipikir-pikir, Keluarga Liberty memiliki tiga anak yang pintar. Marquise Ketron mungkin bertengkar hebat dengan Marquis Ketron karena tidak benar-benar berada di pihakku.” (TL: di sini saya mengubah “Keluarga Ketron” menjadi “Keluarga Liberty” agar tidak membingungkan jika namanya dobel. Mudah-mudahan saya tidak salah, hehehe…)

Karena Heinley adalah satu-satunya yang tersisa dari Keluarga Kekaisaran yang sebenarnya, apakah dia memutuskan untuk tetap menundukkan kepalanya untuk saat ini? Untuk masa depan anak-anaknya?

Heinley menghela napas lagi,

“Tentu saja, terus seperti ini akan melelahkan bagi kedua belah pihak.”

Dia benar. Aku akhirnya bersandar di sofa setelah merasa sangat khawatir dan berkata dengan tulus,

“Kurasa memasang jebakan bukanlah bidang yang aku kuasai.”

“Bagian terbaik dari memancing adalah menunggu, Ratuku.”

“Membosankan menunggu membabi buta tanpa mengetahui apakah orang lain akan bereaksi.”

"Jadi bagaimana Ratuku menghadapi musuh politik di Kekaisaran Timur?"

Ketika aku menatapnya dengan tangan disilangkan, Heinley dengan cepat melambaikan tangannya.

“Bukan, hanya karena kamu mengatasi musuh politikmu tidak berarti kamu orang yang jahat. Ada saat-saat dimana itu diperlukan. Itu yang aku maksud."

"Aku tidak punya banyak masalah."

Ketika aku berada di Kekaisaran Timur, aku telah mengkonsolidasikan posisiku di bawah dukungan mantan permaisuri, jadi hanya sedikit yang mencoba bertarung secara terbuka. Bahkan dalam kasus-kasus itu, aku punya banyak dayang di sisiku, dan keluargaku sendiri sangatlah kuat…

Tetap saja, sepertinya topik itu menarik perhatian Heinley, jadi aku menceritakan pengalamanku kepadanya. Saat itulah telapak tanganku mulai gatal. Saat aku secara tidak sadar menggaruknya, aku memiliki sensasi yang sama dengan sebelumnya, ketika aku membekukan rambut Heinley.

Begitu aku memikirkannya, tanganku semakin gatal, jadi aku meletakkannya di atas meja untuk menghangatkannya.

Pada saat itu, sepotong es tipis muncul di atas meja secara tak terduga.

Sepotong es bergerak melintasi meja sampai berhenti di dekat Heinley di sisi lain.

“Ah…”

Saat aku melihat tanganku dengan heran, Heinley bertanya.

"Apakah kamu baik-baik saja?"

"Aku baik-baik saja. Aku hanya sedikit terkejut.”

Melihat fenomena ini untuk kedua kalinya membuatnya terasa semakin menakjubkan. Karena itu tidak pernah terjadi lagi, aku bertanya-tanya apakah itu kebetulan, atau apakah mananya telah menghilang. Tapi tidak.

Aku menutup tanganku berulang kali, melambai ke udara beberapa kali dan akhirnya meletakkannya di pangkuanku. Pada titik ini, aku merasakan tatapan intens dari Heinley padaku, jadi aku mendongak,

"Ada apa?"

Ketika aku bertanya karena ekspresinya yang aneh, Heinley mengangkat mulutnya sendiri dengan jari telunjuknya dan bergumam,

“Sekarang aku ingat, kita melupakan masalah akademi sihir setelah kita tahu tentang kehamilanmu. Meskipun kamu harus pergi ke akademi setidaknya sekali, aku tidak tahu apakah akan lebih baik bagimu untuk pergi sesegera mungkin atau di masa mendatang.”

***

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 313          

>>>             

Chapter 315

===

Daftar Chapters 


No comments:

Post a Comment