Thursday, March 3, 2022

Remarried Empress (#310) / The Second Marriage


 


Chapter 310: Masa Kecil Heinley (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Begitu aku memasuki kamar perkawinan setelah makan malam, aku segera mengeluarkan buku catatanku dan menyesuaikan ‘Level Bahaya' para bangsawan yang berada di pesta teh.

Mereka yang tampak menyesal ketika melihat sikap tidak nyamanku, aku pindahkan dari Level 2 ke 1.

Mereka yang membuat komentar buruk aku naikkan ke Level 3, dan aku bermaksud untuk mengawasi mereka lebih ketat di masa mendatang.

Melakukan ini memang menyenangkan.

"Apa itu, Ratuku?"

Heinley bertanya, menjulurkan kepalanya melewati bahuku. Kemudian, dia berbicara lagi saat dia memeriksa nama-nama di buku catatan,

“Mereka adalah bangsawan yang memiliki hubungan buruk denganmu, kan?”

Tentu saja, nama-nama itu juga tidak asing baginya.

"Aku mencoba melakukannya sepertimu."

"Seperti aku?"

"Aku juga ingin pergi memancing."

Bagiku ini lebih seperti memasang jebakan daripada pergi memancing.

Setelah dia mengangguk, aku menjelaskan apa yang terjadi di pesta teh itu. Heinley mendengarkanku dengan ekspresi aneh dan menggigit bibir bawahnya dengan keras begitu aku selesai berbicara.

“Heinley?”

Ketika aku membelai sudut mulutnya dengan tanganku untuk menghentikannya menggigit bibirnya, dia mencium tiap jari-jariku dan tersenyum lebar.

Entah kenapa dia terlihat sangat bahagia. Begitu Heinley berhenti tersenyum, dia berkata,

"Aku ingin anak kita terlihat seperti Ratuku."

"Apa yang sedang kamu bicarakan?"

"Yah, aku hanya berpikir itu akan sangat lucu."

Tidak mungkin. Heinley tersenyum seperti itu karena aku imut? Terkadang aku memikirkannya, Heinley memiliki selera yang aneh. Justru dialah yang lucu.

Seorang bayi yang tampak seperti aku tidak akan lucu. Bahkan sebagai seorang anak aku tidak lucu.

Sebaliknya, bayinya akan lucu jika terlihat seperti Heinley. Ini mengingatkanku lagi pada bayi burung dari mimpiku. Meskipun ia jelas-jelas licik, ia bertindak seolah-olah ia tidak bersalah. Itu sangat lucu…

Setelah kupikir-pikir, aku sedikit khawatir. Bagaimana aku bisa membesarkan anak dengan kepribadian itu?

Anak seperti itu akan berpura-pura patuh di depanku dan menyebabkan masalah di belakangku.

Ketika seorang anak dari keluarga kekaisaran menyebabkan masalah, jumlah orang yang terpengaruh jauh lebih besar. Tapi ia bukan hanya pembuat onar, ia akan menjadi pembuat onar yang licik ... bukankah itu masalah besar?

“Heinley?”

"Ya, Ratuku."

"Bisakah kamu ceritakan tentang masa kecilmu?"

Heinley ragu-ragu sejenak sebelum bertanya dengan ekspresi cerah.

"Apakah kamu tertarik mengetahui lebih banyak tentang aku, Ratuku?"

"Ya. Kabarnya anak adalah cerminan dari orang tuanya. Anak kita mungkin terlihat sepertimu, jadi aku ingin bersiap-siap. Atau lebih tepatnya, untuk membayangkannya.”

Jika kepribadian anak kami seperti aku, dia tidak akan sulit untuk dibesarkan. Aku selalu menjadi anak yang sangat penurut.

Itu bukan untuk menyombongkan diri. Begitu juga yang dikatakan orang tuaku, orang tua Sovieshu, kepala pelayan, dan semua orang yang telah menyaksikan aku tumbuh dewasa.

Bagaimana dengan Heinley? Baik dan ceria di luar, tetapi sangat nakal dan tidak terduga-duga di dalam. Bahkan sekarang setelah dewasa…

Tidak, aku harus melihat sisi baiknya. Anak kami bisa nakal seperti Heinley di depanku, tapi penurut sepertiku di belakangku... Tidak, ini masih akan menjadi masalah.

Akan lebih baik mendengar tentang masa kecil Heinley terlebih dahulu untuk menilai.

"Heinley, ceritakan padaku."

Ketika aku akhirnya bertanya dengan sungguh-sungguh, penuh antisipasi dan gugup, Heinley menjawab dengan sedikit cemberut.

“Yah, aku pribadi tidak setuju kalau seseorang adalah cerminan dari orang tuanya.”

"Mengapa?"

“Aku sangat mandiri.”

Ah…

"Apakah kamu patuh saat masih anak-anak?"

"Aku tidak begitu ingat."

Dia jelas tidak patuh saat masih anak-anak.

"Tapi aku ingat pergi dengan McKenna ke mana-mana, Ratuku."

Saat aku melihat ke arah Heinley, yang sedikit tersenyum seolah sedang mengingat masa-masa indah, aku bisa melihat kepribadian putra kami yang belum lahir di matanya dan aku menjadi semakin gelisah.

Yah. Ini hanya pendapatku. Pendapatku karena aku pendiam di masa kecilku.

Mungkin Heinley lebih suka anak seperti dirinya.

“Heinley. Apakah kamu ingin anak kita memiliki kepribadianmu?”

“Ah, itu bisa saja terjadi. Ratuku, kamu kejam.”

Hmm… Apa yang dia maksud dengan itu?

***

Setelah aku hamil, McKenna mengambil alih sebagian besar pekerjaanku, jadi aku punya banyak waktu luang.

Terjadi pro dan kontra. Ini adalah salah satu kontra. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan dengan bertambahnya waktu luang yang tiba-tiba. Aku punya begitu banyak waktu luang sehingga hal-hal aneh muncul di benakku.

Saat ini, aku tidak bisa menghilangkan topik kemarin dari pikiranku. Topik 'kepribadian anak kami yang belum lahir'.

Pada akhirnya, aku menyingkirkan buku yang belum kubaca dan mengunjungi McKenna. Dia tumbuh bersama Heinley, jadi dia bisa berbicara secara objektif tentang masa kecil Heinley.

Tetapi McKenna sedang bertemu dengan Heinley, jadi aku harus memanggilnya dengan diam-diam melalui pintu yang setengah terbuka.

“McKenna… McKenna…”

“Yang Mulia?”

Untungnya, McKenna memahami niatku dan cepat menghampiriku.

“Yang Mulia, mengapa Anda bersembunyi seperti ini? Anda tidak harus bekerja, jadi Anda tidak perlu bersembunyi.”

"Aku datang untuk menanyakan sesuatu padamu."

"Apa itu?"

"Kamu sudah dekat dengan Yang Mulia sejak kecil, kan?"

“Hah, ah, ya… kami selalu dekat.”

“Seperti apa Yang Mulia saat masih kecil?"

Ekspresi McKenna berkedut dalam waktu kurang dari setengah detik mendengar pertanyaanku. Kemudian dia menatap mataku, tersenyum lebar dan menjawab, “Dia ceria.”

Tapi tidak diragukan lagi ekspresinya benar-benar berbeda dari beberapa saat yang lalu. Jelas kalau dia tidak ingin membicarakannya,

"Aku hanya penasaran. Aku ingin tahu apakah anak kami yang belum lahir akan terlihat seperti aku atau Yang Mulia.”

Ini benar-benar berhasil. Setelah McKenna bergumam pada dirinya sendiri untuk sementara waktu, dia menoleh dengan cepat untuk memastikan kalau Heinley masih fokus pada pekerjaannya dan berbisik,

“Saya akan memberitahu Anda tentang Heinley dengan benar. Datanglah ke sini malam ini jam delapan.”

Tidak perlu seformal itu…

"Saya juga akan membawa beberapa potret Yang Mulia Heinley saat masih anak-anak."

Itu akan menyenangkan.

"Baiklah."

***

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 309          

>>>             

Chapter 311

===

Daftar Chapters 


No comments:

Post a Comment