Chapter 303: Penerus (2)
Penerjemah: Shira
Ulwiya
“Bayi Yang Mulia
perjuangkan dengan susah payah ternyata adalah seorang putri…”
Marquis Karl bergumam
tak berdaya.
Ekspresinya penuh
kekecewaan. Dia bahkan tidak repot-repot menyembunyikannya.
Marquis Karl akan
sangat senang jika ini adalah seorang putri yang lahir dalam situasi normal.
Namun, demi putri ini
dia telah menyerahkan seorang permaisuri yang luar biasa.
Tidak dapat dihindari
untuk memiliki harapan yang tinggi dibandingkan dengan keturunan keluarga
kekaisaran yang lahir dalam situasi normal.
Dalam keadaan seperti
itu, seorang bayi perempuan hanya akan menjadi kerugian bagi Kekaisaran Timur.
Bayi itu memiliki
rambut halus, mata hitam, dan paras yang elok. Kulitnya keriput dan kemerahan
saat baru lahir, namun beberapa hari kemudian berubah menjadi putih dan mulus.
Bayi yang tampak
seperti Rashta itu adalah gadis tercantik yang pernah dilihat Marquis Karl.
Namun, yang dibutuhkan
Sovieshu sekarang bukanlah bayi yang cantik, melainkan penerus yang sehat dan
cerdas.
Meskipun dia merasa
kasihan pada bayi perempuan itu, Marquis Karl tidak bisa menahan perasaan tidak
puasnya.
Akhirnya, Marquis Karl
bertanya langsung pada Sovieshu.
"Yang Mulia,
apakah Anda akan memiliki anak kedua dengan Rashta?"
Sebagai ajudan dekat
kaisar, dia tahu bahwa Sovieshu telah mengumpulkan bukti kejahatan Rashta, yang
akan menjadi kelemahannya. Tentu saja, dia tidak percaya bahwa Sovieshu akan
memiliki anak kedua dengan Rashta. Tapi dia tetap bertanya.
Sovieshu menggelengkan
kepalanya sambil menggendong bayi itu, lalu Marquis Karl berkata dengan suara
tidak sabar,
"Yang Mulia, kalau
begitu Anda harus menceraikan Rashta sesegera mungkin, dan kali ini bawalah
seorang wanita muda dari keluarga terhormat untuk memiliki pangeran."
Dia menikahi Rashta demi
bayi di dalam rahimnya, tetapi bayi itu sudah lahir. Marquis Karl beranggapan
tidak perlu memilih Rashta yang berada dalam posisi sulit dalam banyak hal
untuk memiliki anak kedua.
"Bayi itu lahir
ketika Rashta adalah permaisuri, jadi bayi perempuan itu akan tetap menjadi
seorang putri bahkan jika dia digulingkan."
Bayi itu menyentuh
dagu dan pipi Sovieshu dengan tangan kecilnya seraya memekik.
Sovieshu menggelengkan
kepalanya lagi dengan ekspresi muram setelah mendengarkan Marquis Karl dengan
saksama.
"Jika permaisuri
baru tiba, bayi ini akan berada dalam posisi yang sulit."
"Apakah Anda
benar-benar berniat menjadikan Rashta sebagai Permaisuri?"
“Aku tidak berencana melakukannya.
Aku berniat menceraikan Rashta. Jika perceraian cepat tidak memungkinkan… Aku
harus menggunakan metode yang lebih keras.”
"Dan bagaimana
dengan Pangeran?"
Marquis Karl
bertanya-tanya siapa yang akan melahirkan Pangeran. Tiba-tiba, sebuah bayangan
muncul di benaknya dan matanya melebar, "Tidak mungkin."
"Yang Mulia,
apakah Anda masih mengharapkan Navier untuk kembali?"
"Aku harap
begitu. Tetapi bahkan jika Navier tidak kembali, tidak akan ada permaisuri
berikutnya.”
Marquis Karl kebingungan.
'Rashta akan digulingkan, tetapi tidak akan ada
permaisuri berikutnya ... Jadi bagaimana dengan pangeran? Bagaimana dengan
penerusnya?’
Sovieshu memandang Marquis
Karl dengan mata menyipit seolah dia bisa membaca pikirannya dengan jelas.
Kemudian Sovieshu berkata dengan putrinya di pelukannya,
"Bayi ini memiliki
darahku, jadi tidak masalah entah dia perempuan atau laki-laki."
"Apa?"
"Aku akan
membesarkan bayi ini sebagai penerusku, Marquis Karl."
Marquis Karl tertegun
sejenak.
Terkejut, dia
terlambat berseru,
“Yang Mulia!
Kekaisaran Timur tidak pernah memiliki permaisuri yang memerintah! Hanya
seorang pangeran yang lahir dari Permaisuri yang bisa menjadi penerusnya!”
Marquis Karl sangat keheranan
sehingga dia tidak bisa tutup mulut.
Meskipun ada kalanya
Permaisuri dan Ibu Permaisuri yang sebenarnya memerintah, mereka hanya
melakukannya melalui Kaisar.
'Tapi Sovieshu akan menjadikan sang putri
sebagai penerusnya!'
"Itu tidak pernah
terjadi dalam sejarah dan juga tidak diatur dalam hukum, Yang Mulia!"
“Ketika gadis ini
menjadi permaisuri pertama yang memerintah, sebuah preseden akan dibuat dalam
sejarah. Undang-undang juga tidak menetapkan bahwa hanya seorang pangeran yang
dapat menjadi penerus. Itu hanya kebiasaan, kan?”
Setelah berbicara
dengan tegas, Sovieshu menggendong dan menatap putrinya dengan lembut,
“Sang putri akan
diberi nama Glorym. Semoga semua kemegahan dunia menyinari bayi ini.”
Marquis Karl duduk di
sofa dengan kaki yang lemah dan goyah.
“Tapi banyak yang akan
keberatan…”
“Tentu saja Aku tidak
akan mengumumkannya sampai waktunya tepat. Kita harus bersiap secara perlahan.”
Sovieshu berbicara
dengan tegas, dan menatap mata putrinya.
Puluhan hal telah
berkecamuk di benaknya.
'Putriku akan jadi cerdas, dan dia akan jadi lebih
pintar lagi dengan guru-guru terbaik. Dia perlu memperoleh keterampilan praktis
dan belajar tentang urusan politik sejak usia muda.’
Tanpa permaisuri,
gadis ini harus mendominasi masyarakat kelas atas, jadi akan lebih mudah untuk
membangun koneksi sejak dini.
'Penyihir ... ya, prioritasnya adalah
menyelesaikan fenomena penurunan penyihir.'
Kekuatan Kaisar
Kekaisaran Timur berasal dari para penyihir. Agar dengan mudah menekan oposisi
dari para bangsawan lama, dia harus mengatur ulang kekuatan para penyihir dan
mengambil kendali mutlak.
'Pasukan ini juga harus dikomando dengan benar
...'
"Ada banyak yang
harus dilakukan, sayangku."
Bayi itu membuat suara
aneh, merentangkan tangan kecilnya di udara.
“Tumbuhlah dengan
sehat dan cerdas.”
Sovieshu berbisik,
meletakkan jari-jarinya di antara tangan kecilnya. Seolah dia bisa mengerti,
bayi itu memegang jari Sovieshu dengan erat.
Tidak dapat
menenangkan hatinya yang terkejut, Marquis Karl menatapnya dengan linglung
sebelum menghela napas dalam-dalam.
Yah. Zaman berubah dan
setiap cerita memiliki titik awal. Jika bayi itu akan menjadi wanita yang
cerdas seperti Permaisuri Navier, maka itu sangat mungkin terjadi.
“Yang Mulia. Apakah
Anda bermaksud memberi tahu Rashta bahwa Anda berencana menjadikan sang putri
sebagai penerus Anda?
Sovieshu mengerutkan kening
dan berkata dengan bertekad,
"Tentu saja
tidak."
***
[Baca Remarried
Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]
Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/
<<<
>>>
===
No comments:
Post a Comment