Thursday, February 17, 2022

Remarried Empress (#303) / The Second Marriage




Chapter 303: Penerus (2)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

“Bayi Yang Mulia perjuangkan dengan susah payah ternyata adalah seorang putri…”

Marquis Karl bergumam tak berdaya.

Ekspresinya penuh kekecewaan. Dia bahkan tidak repot-repot menyembunyikannya.

Marquis Karl akan sangat senang jika ini adalah seorang putri yang lahir dalam situasi normal.

Namun, demi putri ini dia telah menyerahkan seorang permaisuri yang luar biasa.

Tidak dapat dihindari untuk memiliki harapan yang tinggi dibandingkan dengan keturunan keluarga kekaisaran yang lahir dalam situasi normal.

Dalam keadaan seperti itu, seorang bayi perempuan hanya akan menjadi kerugian bagi Kekaisaran Timur.

Bayi itu memiliki rambut halus, mata hitam, dan paras yang elok. Kulitnya keriput dan kemerahan saat baru lahir, namun beberapa hari kemudian berubah menjadi putih dan mulus.

Bayi yang tampak seperti Rashta itu adalah gadis tercantik yang pernah dilihat Marquis Karl.

Namun, yang dibutuhkan Sovieshu sekarang bukanlah bayi yang cantik, melainkan penerus yang sehat dan cerdas.

Meskipun dia merasa kasihan pada bayi perempuan itu, Marquis Karl tidak bisa menahan perasaan tidak puasnya.

Akhirnya, Marquis Karl bertanya langsung pada Sovieshu.

"Yang Mulia, apakah Anda akan memiliki anak kedua dengan Rashta?"

Sebagai ajudan dekat kaisar, dia tahu bahwa Sovieshu telah mengumpulkan bukti kejahatan Rashta, yang akan menjadi kelemahannya. Tentu saja, dia tidak percaya bahwa Sovieshu akan memiliki anak kedua dengan Rashta. Tapi dia tetap bertanya.

Sovieshu menggelengkan kepalanya sambil menggendong bayi itu, lalu Marquis Karl berkata dengan suara tidak sabar,

"Yang Mulia, kalau begitu Anda harus menceraikan Rashta sesegera mungkin, dan kali ini bawalah seorang wanita muda dari keluarga terhormat untuk memiliki pangeran."

Dia menikahi Rashta demi bayi di dalam rahimnya, tetapi bayi itu sudah lahir. Marquis Karl beranggapan tidak perlu memilih Rashta yang berada dalam posisi sulit dalam banyak hal untuk memiliki anak kedua.

"Bayi itu lahir ketika Rashta adalah permaisuri, jadi bayi perempuan itu akan tetap menjadi seorang putri bahkan jika dia digulingkan."

Bayi itu menyentuh dagu dan pipi Sovieshu dengan tangan kecilnya seraya memekik.

Sovieshu menggelengkan kepalanya lagi dengan ekspresi muram setelah mendengarkan Marquis Karl dengan saksama.

"Jika permaisuri baru tiba, bayi ini akan berada dalam posisi yang sulit."

"Apakah Anda benar-benar berniat menjadikan Rashta sebagai Permaisuri?"

“Aku tidak berencana melakukannya. Aku berniat menceraikan Rashta. Jika perceraian cepat tidak memungkinkan… Aku harus menggunakan metode yang lebih keras.”

"Dan bagaimana dengan Pangeran?"

Marquis Karl bertanya-tanya siapa yang akan melahirkan Pangeran. Tiba-tiba, sebuah bayangan muncul di benaknya dan matanya melebar, "Tidak mungkin."

"Yang Mulia, apakah Anda masih mengharapkan Navier untuk kembali?"

"Aku harap begitu. Tetapi bahkan jika Navier tidak kembali, tidak akan ada permaisuri berikutnya.”

Marquis Karl kebingungan.

'Rashta akan digulingkan, tetapi tidak akan ada permaisuri berikutnya ... Jadi bagaimana dengan pangeran? Bagaimana dengan penerusnya?’

Sovieshu memandang Marquis Karl dengan mata menyipit seolah dia bisa membaca pikirannya dengan jelas. Kemudian Sovieshu berkata dengan putrinya di pelukannya,

"Bayi ini memiliki darahku, jadi tidak masalah entah dia perempuan atau laki-laki."

"Apa?"

"Aku akan membesarkan bayi ini sebagai penerusku, Marquis Karl."

Marquis Karl tertegun sejenak.

Terkejut, dia terlambat berseru,

“Yang Mulia! Kekaisaran Timur tidak pernah memiliki permaisuri yang memerintah! Hanya seorang pangeran yang lahir dari Permaisuri yang bisa menjadi penerusnya!”

Marquis Karl sangat keheranan sehingga dia tidak bisa tutup mulut.

Meskipun ada kalanya Permaisuri dan Ibu Permaisuri yang sebenarnya memerintah, mereka hanya melakukannya melalui Kaisar.

'Tapi Sovieshu akan menjadikan sang putri sebagai penerusnya!'

"Itu tidak pernah terjadi dalam sejarah dan juga tidak diatur dalam hukum, Yang Mulia!"

“Ketika gadis ini menjadi permaisuri pertama yang memerintah, sebuah preseden akan dibuat dalam sejarah. Undang-undang juga tidak menetapkan bahwa hanya seorang pangeran yang dapat menjadi penerus. Itu hanya kebiasaan, kan?”

Setelah berbicara dengan tegas, Sovieshu menggendong dan menatap putrinya dengan lembut,

“Sang putri akan diberi nama Glorym. Semoga semua kemegahan dunia menyinari bayi ini.”

Marquis Karl duduk di sofa dengan kaki yang lemah dan goyah.

“Tapi banyak yang akan keberatan…”

“Tentu saja Aku tidak akan mengumumkannya sampai waktunya tepat. Kita harus bersiap secara perlahan.”

Sovieshu berbicara dengan tegas, dan menatap mata putrinya.

Puluhan hal telah berkecamuk di benaknya.

'Putriku akan jadi cerdas, dan dia akan jadi lebih pintar lagi dengan guru-guru terbaik. Dia perlu memperoleh keterampilan praktis dan belajar tentang urusan politik sejak usia muda.’

Tanpa permaisuri, gadis ini harus mendominasi masyarakat kelas atas, jadi akan lebih mudah untuk membangun koneksi sejak dini.

'Penyihir ... ya, prioritasnya adalah menyelesaikan fenomena penurunan penyihir.'

Kekuatan Kaisar Kekaisaran Timur berasal dari para penyihir. Agar dengan mudah menekan oposisi dari para bangsawan lama, dia harus mengatur ulang kekuatan para penyihir dan mengambil kendali mutlak.

'Pasukan ini juga harus dikomando dengan benar ...'

"Ada banyak yang harus dilakukan, sayangku."

Bayi itu membuat suara aneh, merentangkan tangan kecilnya di udara.

“Tumbuhlah dengan sehat dan cerdas.”

Sovieshu berbisik, meletakkan jari-jarinya di antara tangan kecilnya. Seolah dia bisa mengerti, bayi itu memegang jari Sovieshu dengan erat.

Tidak dapat menenangkan hatinya yang terkejut, Marquis Karl menatapnya dengan linglung sebelum menghela napas dalam-dalam.

Yah. Zaman berubah dan setiap cerita memiliki titik awal. Jika bayi itu akan menjadi wanita yang cerdas seperti Permaisuri Navier, maka itu sangat mungkin terjadi.

“Yang Mulia. Apakah Anda bermaksud memberi tahu Rashta bahwa Anda berencana menjadikan sang putri sebagai penerus Anda?

Sovieshu mengerutkan kening dan berkata dengan bertekad,

"Tentu saja tidak."

***

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 302          

>>>             

Chapter 304

===

Daftar Chapters 


No comments:

Post a Comment