Sunday, January 23, 2022

Remarried Empress (#300) / The Second Marriage




Chapter 300: Kekecewaan Rashta (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Beberapa saat sebelumnya, Sovieshu telah meminta sekretarisnya untuk membawa Rashta ke kamarnya. Tapi Rashta menolak lagi dan Sovieshu bergumam dengan dingin.

“Selalu menggunakan bayinya sebagai tameng.”

Meskipun sejujurnya dia tidak mengharapkannya untuk datang, dia terheran-heran karena Rashta selalu membuat alasan yang sama.

Sekretaris itu menatap wajah Sovieshu.

"Jika Anda meminta sedikit lebih tegas ..."

"Lupakan saja. Aku tidak ingin dia mengatakan kalau perutnya sakit lagi atau alasan semacam itu.”

Setelah Sovieshu melambaikan tangannya, dia mengambil sebuah kotak dari meja kecil, membukanya dan mendekati sangkar burung.

Burung biru berhenti menggaruk-garuk dan bergegas ke hadapan Sovieshu, segera membuka paruhnya.

Sovieshu mengamati burung yang lucu itu sementara dia menuangkan beberapa makanan dari kotak ke dalam wadah makanan burung.

Memang masih agak sedikit, tetapi sekarang ia memiliki bulu yang bagus.

Sovieshu tersenyum pahit ketika dia melihat burung itu makan dari wadah makanan dengan tidak sabar.

Burung ini, yang telah dia coba berikan kepada Navier tetapi telah dikirim kembali, sekarang menjadi kedamaian kecilnya.

Dan dia merasa kecewa saat menyimpulkan kalau Rashta-lah yang mencabuti bulu burung cantik ini.

Bagaimana dia bisa melakukan itu pada burung yang begitu lemah dan lembut?

"Setelah…"

"Saya mendengarkan, Yang Mulia."

“Setelah bayinya lahir, aku akan menugaskan seorang pengasuh untuk merawatnya.”

"Apa?"

"Aku akan membutuhkan seseorang untuk merawat bayi itu ketika aku tidak sempat."

"Hmm…"

"Aku harus mulai membaca buku tentang mengasuh anak."

“…”

“Bayi itu kecil dan lemah.”

Sekretaris itu terdiam karena dia tidak bisa memahami pikiran Sovieshu.

Bukankah Rashta yang akan merawat bayinya saat Yang Mulia sibuk? Apakah itu berarti pengasuh akan merawat bayi ketika Yang Mulia tidak bisa dan di waktu lain dia akan melakukannya sendiri? Apakah Yang Mulia ingin mengambil alih pengasuhan anaknya sepenuhnya?

Beberapa pertanyaan hendak keluar dari mulutnya, tetapi dia berhasil tetap diam.

Sekretaris itu bingung.

Keluarga kekaisaran, seperti kaum bangsawan, tidak bertanggung jawab atas pengasuhan anak. Tanggung jawab itu biasanya diserahkan ke pengasuh.

Bagaimanapun, Sovieshu tidak akan berubah pikiran karena pendapat sekretarisnya.

“Bagaimana dengan sertifikat budak itu? Belum menemukannya?”

"Saya minta maaf. Akan mudah menemukannya jika saya dapat mengandalkan bantuan banyak orang, tetapi itu tidak mungkin, jadi kemajuannya tidak secepat yang diharapkan, Yang Mulia.”

“Kamu harus mendapatkannya sesegera mungkin. Sesegera mungkin."

Begitu sekretaris itu pergi, Sovieshu memasukkan jarinya ke dalam sangkar burung dan membelai burung itu sejenak sebelum duduk di tempat tidurnya.

Dengan dahinya bertumpu pada tangannya yang tergenggam, dia menutup matanya dan menekan kecemasannya.

Dia telah menyelamatkan Rivetti karena dia tahu kejahatan yang dilakukan Rashta, tetapi juga untuk menutup mulut Viscount Roteschu.

Selain itu, dia punya beberapa rencana seandainya sertifikat budak itu terungkap, tetapi akan lebih baik menemukannya dan menghancurkannya.

Saat Sovieshu berbaring di tempat tidur sebentar, menekan pelipisnya dengan jari-jarinya, dia mendengar suara yang tak terduga,

"Yang Mulia, Permaisuri akan melahirkan prematur!"

Sovieshu melompat. Melahirkan prematur?

Ketika dia membuka pintu dan melangkah keluar ke ruang tamu, dia melihat asistennya memiliki ekspresi yang membuatnya sulit untuk mengatakan apakah dia senang atau khawatir.

Namun, Sovieshu terlambat memahami situasinya.

"Persalinan prematur!"

Saat itu, Sovieshu bergegas keluar dan berlari langsung ke Istana Barat.

***

Setelah dua kali melahirkan, Rashta menyadari kalau rasa sakitnya sama di mana pun dia melahirkan.

Rashta berteriak dan menggeliat dengan tangan di perutnya karena rasa sakit, sementara dia merasakan perutnya bergidik.

Rasa sakit, yang sepertinya tidak pernah berakhir, perlahan berkurang setelah beberapa jam. Rashta akhirnya mulai terengah-engah dengan seluruh tubuhnya basah oleh keringat.

‘Bayi ini pasti laki-laki.’

Rashta berpikir sambil berbaring lemas di tempat tidur.

‘Bayi ini haruslah laki-laki.’

Ketika dia memiliki hubungan khusus dengan Sovieshu, dia tidak peduli apakah itu laki-laki atau perempuan, tetapi sekarang situasinya telah berubah.

Itu haruslah anak laki-laki. Tidak akan ada kesempatan kedua.

Di samping Rashta, Viscountess Verdi berseru dengan gembira,

"Yang Mulia, Yang Mulia, ini bayi yang sangat rupawan!"

Rashta tidak punya tenaga untuk menjawab, jadi dia hanya menolehkan kepalanya ke samping Viscountess. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali, mencoba menjernihkan pandangannya yang kabur.

Viscountess Verdi menggendong bayi yang dibungkus kain lembut.

Tangisan bayi menyebar ke seluruh ruangan.

Sementara itu, para pelayan membawa baskom berisi air hangat dan beberapa handuk kecil untuk membersihkan tubuh Rashta.

"Dan bayinya?"

Rashta bertanya pada Viscountess Verdi dengan suara lemah.

"Apakah itu laki-laki?"

Rashta dengan jelas melihat bagaimana senyum Viscountess Verdi berubah kaku dalam sekejap.

"Jadi itu perempuan," gumam Rashta dengan linglung, "Seorang perempuan."

Pandangannya kembali kabur. Rashta memejamkan matanya erat-erat dan menggigit bibirnya untuk menahan air mata.

'Ini tidak mungkin. Itu haruslah anak laki-laki.’

Rasa putus asa yang mendalam perlahan muncul di dalam dirinya seolah-olah dia tenggelam ke dalam rawa berlendir.

Rashta mencengkeram kepalanya dengan kedua tangan sementara air mata mengalir di pipinya.

“Uh…”

Demi bayi dan dirinya sendiri, itu haruslah laki-laki.

Tapi ternyata perempuan.

Rashta bergidik dengan kecemasan yang samar-samar.

Nyeri persalinannya mereda, tetapi sekarang hatinya sakit.

“Yang Mulia. Lihatlah bayinya.”

Viscountess Verdi mencoba menyerahkan bayinya, tetapi Rashta menggelengkan kepalanya dan melambaikan tangannya.

"Nanti."

Sekarang dia sangat kecewa sehingga dia tidak ingin melihat bayinya.

"Aku akan menggendongnya nanti."

Ketika bayi itu mulai menangis lagi, Viscountess Verdi mengayunkannya ke dalam pelukannya mencoba menenangkannya.

Pada saat itu, seorang pelayan berlari dan bertanya pada Rashta.

"Yang Mulia, Kaisar meminta saya untuk bertanya apakah dia boleh masuk."

"Apakah Kaisar sudah datang?"

"Kaisar telah menunggu di pintu selama berjam-jam."

Rashta menggosok matanya, merentangkan tangannya dan berkata kepada Viscountess Verdi,

"Beri aku bayi itu."

Di pelukan Rashta, bayi itu menjadi tenang dalam sekejap.

"Beritahu Yang Mulia untuk masuk."

Bayi itu melambaikan tangan mungilnya seolah-olah dia bisa mengenali ibunya.

Cinta yang mendalam untuk si bayi dan kekecewaan yang intens. Dua perasaan yang berlawanan ini membuat Rashta menangis lagi.

“Rashta?”

Sovieshu mengucapkan nama Rashta dengan terkejut saat dia memasuki ruangan.

Rashta berjuang untuk menahan air matanya dan tersenyum pada Sovieshu.

"Yang Mulia, dia adalah bayi yang benar-benar cantik."

Sovieshu dengan cepat mendekati bayi itu dan memeluknya.

“Cantik… bayi perempuan yang cantik.” Rashta mengulangi.

Wajah Sovieshu bersinar ketika dia melihat bayi itu, tetapi Rashta tidak memerhatikan itu karena dia menyeka air matanya.

Sovieshu menggendong bayi itu dengan hati-hati dalam dekapannya, sedikit gugup karena tidak tahu di mana dia harus meletakkan tangannya.

Mungkin bayinya terlalu kecil karena dia prematur.

Namun, Sovieshu memandangi kulit keriput bayi itu dengan penuh kasih.

Dia juga tidak bisa menahan diri dan air mata mengalir di matanya.

Untuk melindungi bayi ini, dia menceraikan wanita yang paling dia cintai.

Demi bayi ini.

"Yang Mulia, Anda harus menggendongnya seperti ini."

Viscountess Verdi menunjukkan kepadanya bagaimana melakukannya.

"Apa begitu tidak apa-apa?"

"Ya."

Sovieshu menggendong bayi itu di lengannya dengan benar, dan dengan hati-hati membelai kulitnya yang merah dan keriput dengan tangannya yang besar.

***

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 299       

>>>             

Chapter 301

===

Daftar Chapters 


No comments:

Post a Comment