Sunday, January 2, 2022

Remarried Empress (#288) / The Second Marriage

 



Chapter 288: Penyelamatan (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Heinley tampak sedikit terkejut. Mengapa dia terkejut? Apakah aku mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak aku katakan?

"Ada apa?"

Aku tidak berpikir aku mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak aku katakan.

"Apa yang aneh tentang itu?"

Pada pertanyaan blak-blakanku, Heinley mengangkat alisnya dan menjawab sambil tersenyum,

"Tidak. Aku hanya terkejut kalau Ratuku ingin mengambil tindakan secara pribadi.”

Apa yang begitu mengejutkan tentang itu? Tidak ada yang akan berpangku tangan jika seseorang mencoba menyakiti keluarga mereka. Bahkan orang yang sangat tenang akan melangkah maju untuk melindungi keluarga mereka, tetapi aku bukan orang yang begitu tenang.

Heinley buru-buru menambahkan,

“Ketika aku berada di Kekaisaran Timur, Ratuku sepertinya tidak ingin terlalu berurusan dengan wanita itu. Aku pikir kamu bahkan tidak ingin terlibat dengannya.”

"Itu benar, aku tidak ingin terlibat dengannya."

Setiap kali aku terlibat dengan Rashta Sovieshu menyalahkan aku atas semuanya. Pada akhirnya, aku bahkan tidak ingin berada di dekat Rashta.

Selain itu, martabatku juga tidak mengizinkanku untuk mengintimidasi Rashta di belakang Sovieshu.

“Tapi sekarang semuanya telah berubah.”

Banyak hal telah berubah. Jika sebelumnya Rashta adalah selir yang tidak berdaya yang sepenuhnya bergantung pada belas kasihan Sovieshu, sekarang dia adalah seorang permaisuri yang bisa hidup dengan baik tanpa rasa belas kasihnya. Menjadi permaisuri, dia bisa menyakiti orang tuaku tanpa halangan.

Bahkan ketika aku pikir dia adalah selir yang tidak punya kekuasaan, bukankah dia berkontribusi besar saat saudaraku diusir dan Sovieshu menceraikanku? Aku tidak bisa mengabaikannya.

Heinley bertanya,

"Apakah kamu terpikir sebuah rencana?"

“Aku akan membuatnya sehingga dia tidak bisa memerhatikan hal lain. Aku akan membuatnya sibuk dengan urusannya sendiri.”

Setelah Heinley pergi, aku memanggil seorang ajudan dan memberinya perintah,

"Cari kelompok dagang yang berinteraksi dengan Perusahaan Jasa Dagang* Kekaisaran Timur dan bawa pemimpinnya." [*Ini adalah terjemahan bebas dari kata Bear Corporation <Perusahaan Beruang, sepertinya ini punya arti khusus tapi saya tidak tahu terjemahan yang paling sesuai]

“Dari kelompk kecil atau besar?”

“Dari kelompok besar akan lebih baik.”

Tidak lama kemudian, ajudanku membawa pemimpin tim yang sesuai.

"Aku tahu kalau kamu berinteraksi secara teratur dengan Perusahaan Jasa Dagang dari Kekaisaran Timur?"

Pemimpin kelompok dagang menanggapi dengan hati-hati karena dia tidak tahu alasan dia dipanggil.

"Ya, Yang Mulia."

"Aku punya tugas untukmu."

"Saya siap melayani Anda, Yang Mulia."

“Ini tidaklah sulit, jadi kamu bisa tenang.”

Ketika aku memberi tahu dia kalau dia bisa tenang, pemimpin kelompok menjadi lebih gugup dan menggenggam tangannya erat-erat. Dia sepertinya berpikir aku akan membuat permintaan yang tidak masuk akal.

Tapi dia benar-benar tidak perlu gugup. Aku punya rencana dalam benakku sehingga Rashta tidak dapat memikirkan hal lain, dan rencana itu tidak menyakiti pemimpin kelompok itu sama sekali.

"Apa yang Anda ingin saya lakukan ...?"

“Ketika kamu berdagang dengan Perusahaan Jasa Dagang, bujuk mereka untuk memeriksa apakah surat perjanjian hutang dikeluarkan dan digunakan dengan benar. Itu saja."

Sangat mudah, bukan?

"Surat perjanjian hutang?"

“Ya, alasan apa pun yang kamu gunakan tidak masalah. Kamu dapat mengatakan kalau kamu pernah mendengar kalau penipuan surat perjanjian hutang palsu telah menjadi populer, atau kalau kelompok dagang telah menderita kerugian yang signifikan karena surat perjanjian hutang palsu, Kamu dapat menakut-nakuti mereka dengan mengarang sesuatu seperti itu.”

Pedagang itu menelan ludah dengan susah payah.

"Apakah hanya itu saja yang Anda ingin saya lakukan?"

"Hanya itu saja."

Pedagang itu tidak menyangka akan semudah itu, jadi dia menjawab dengan lega kalau dia akan melakukannya.

***

Pejabat yang dikirim ke Whitemond telah kembali ke Kekaisaran Barat dan segera pergi menemui Heinley di kantornya untuk melaporkan hasil kunjungannya,

“Anggota tim selamat. Mereka tidak menimbulkan masalah."

“Lalu mengapa mereka ditahan?”

Heinley bertanya, menyandarkan sikunya di meja. Meskipun dia sedikit tersenyum, dia menganggap ini sebagai pelanggaran.

Faktanya, Heinley bertanya-tanya apakah kerajaan sekecil itu akan bertindak seperti ini bahkan jika itu adalah tim perdagangan dari Kekaisaran Timur. Jawabannya adalah 'tidak'.

Menatap mata Heinley, pejabat itu berkata,

"Whitemond tampaknya menganggap Barat sebagai ancaman karena memproklamirkan dirinya sebagai Kekaisaran."

Heinley mengerutkan kening, dan tersenyum,

"Ancaman?"

Suaranya terdengar mengesankan.

Pejabat itu mengangguk dan dengan hati-hati menjelaskan.

"Ya. Mereka mengira tentara kita akan menyerang mereka sambil berpura-pura pergi ke pelabuhan dengan menyamar sebagai pedagang.”

McKenna, yang mendengarkan di samping Heinley, mendecakkan lidahnya dan berkata,

“Sekarang kita telah menjadi sebuah kekaisaran, mereka pasti mengira kita akan berusaha untuk mendirikan negara-negara bawahan.”

Heinley bergumam dengan menyesal.

“Kita telah menjadi negara sekutu sekian lama, tetapi mereka bertindak seperti ini dengan dalih kalau mereka khawatir. Sangat disesalkan.”

Mata Heinley tertuju pada Menteri Luar Negeri Whitemond yang datang ke Kekaisaran Barat. Menteri Luar Negeri Whitemond merasa malu dan dengan cepat membungkuk untuk meminta maaf.

"Saya minta maaf, Yang Mulia."

Dalam situasi ini, Menteri Whitemond merasa tidak nyaman seolah-olah dia sedang duduk di atas paku, jadi dia mau tidak mau menggenggam tangannya erat-erat.

Heinley berbicara kepada Menteri itu secara langsung.

“Kembalilah ke negaramu sekarang, dan pastikan mereka tahu kalau kami tidak akan ragu untuk mengangkat pedang, jika Whitemond bertindak 'seperti ini' lagi terhadap Kekaisaran Barat."

"Saya mengerti."

Begitu Menteri Luar Negeri Whitemond mengangguk dalam-dalam dan meninggalkan kantor bersama pejabat itu, Heinley duduk menyilangkan kaki dengan nyaman dan menyipitkan matanya. Dia sepertinya sedang memikirkan sesuatu, tetapi dia memiliki ekspresi kebahagiaan yang tidak sesuai dengan situasinya.

"Ada apa, Yang Mulia?"

“Sulit untuk memercayai lagi negara sekutu yang telah mengkhianati kita. Tidakkah menurutmu begitu, McKenna?”

"Maksud Anda sulit untuk memercayai mereka bahkan jika mereka membuka kembali pelabuhan Whitemond untuk kita?"

"Ya."

“Tapi mengapa Anda terus tersenyum, Yang Mulia? Anda terlihat senang kalau Whitemond menikam kita dari belakang.”

"Aku benar-benar terlihat bahagia."

Heinley berkata, sambil menekan sudut bibirnya yang naik dengan tangannya.

“Aku hanya berpikir akan menyenangkan memiliki pelabuhan sendiri.”

"Anda berpikir untuk menyerang Whitemond?"

“Mereka sendiri yang ketakutan dan menikam kita dari belakang. Bahkan jika sekarang mereka berubah pikiran, bagaimana dengan lain kali? Apa yang akan terjadi jika mereka mengkhianati kita lagi pada waktu yang lebih penting?”

"Itu benar."

"Untuk saat ini, aku harus menghitung-hitung."

***

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 287          

>>>             

Chapter 289

===

Daftar Chapters 


No comments:

Post a Comment