Chapter 288: Penyelamatan (1)
Penerjemah: Shira
Ulwiya
Heinley tampak sedikit
terkejut. Mengapa dia terkejut? Apakah aku mengatakan sesuatu yang seharusnya
tidak aku katakan?
"Ada apa?"
Aku tidak berpikir aku
mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak aku katakan.
"Apa yang aneh
tentang itu?"
Pada pertanyaan
blak-blakanku, Heinley mengangkat alisnya dan menjawab sambil tersenyum,
"Tidak. Aku hanya
terkejut kalau Ratuku ingin mengambil tindakan secara pribadi.”
Apa yang begitu
mengejutkan tentang itu? Tidak ada yang akan berpangku tangan jika seseorang
mencoba menyakiti keluarga mereka. Bahkan orang yang sangat tenang akan
melangkah maju untuk melindungi keluarga mereka, tetapi aku bukan orang yang
begitu tenang.
Heinley buru-buru
menambahkan,
“Ketika aku berada di
Kekaisaran Timur, Ratuku sepertinya tidak ingin terlalu berurusan dengan wanita
itu. Aku pikir kamu bahkan tidak ingin terlibat dengannya.”
"Itu benar, aku
tidak ingin terlibat dengannya."
Setiap kali aku
terlibat dengan Rashta Sovieshu menyalahkan aku atas semuanya. Pada akhirnya, aku
bahkan tidak ingin berada di dekat Rashta.
Selain itu, martabatku
juga tidak mengizinkanku untuk mengintimidasi Rashta di belakang Sovieshu.
“Tapi sekarang
semuanya telah berubah.”
Banyak hal telah
berubah. Jika sebelumnya Rashta adalah selir yang tidak berdaya yang sepenuhnya
bergantung pada belas kasihan Sovieshu, sekarang dia adalah seorang permaisuri
yang bisa hidup dengan baik tanpa rasa belas kasihnya. Menjadi permaisuri, dia
bisa menyakiti orang tuaku tanpa halangan.
Bahkan ketika aku
pikir dia adalah selir yang tidak punya kekuasaan, bukankah dia berkontribusi
besar saat saudaraku diusir dan Sovieshu menceraikanku? Aku tidak bisa
mengabaikannya.
Heinley bertanya,
"Apakah kamu terpikir
sebuah rencana?"
“Aku akan membuatnya sehingga
dia tidak bisa memerhatikan hal lain. Aku akan membuatnya sibuk dengan
urusannya sendiri.”
Setelah Heinley pergi,
aku memanggil seorang ajudan dan memberinya perintah,
"Cari kelompok dagang
yang berinteraksi dengan Perusahaan Jasa Dagang* Kekaisaran Timur dan bawa
pemimpinnya." [*Ini adalah terjemahan bebas dari kata Bear Corporation
<Perusahaan Beruang, sepertinya ini punya arti khusus tapi saya tidak tahu terjemahan
yang paling sesuai]
“Dari kelompk kecil
atau besar?”
“Dari kelompok besar
akan lebih baik.”
Tidak lama kemudian,
ajudanku membawa pemimpin tim yang sesuai.
"Aku tahu kalau kamu
berinteraksi secara teratur dengan Perusahaan Jasa Dagang dari Kekaisaran
Timur?"
Pemimpin kelompok
dagang menanggapi dengan hati-hati karena dia tidak tahu alasan dia dipanggil.
"Ya, Yang
Mulia."
"Aku punya tugas
untukmu."
"Saya siap
melayani Anda, Yang Mulia."
“Ini tidaklah sulit,
jadi kamu bisa tenang.”
Ketika aku memberi
tahu dia kalau dia bisa tenang, pemimpin kelompok menjadi lebih gugup dan
menggenggam tangannya erat-erat. Dia sepertinya berpikir aku akan membuat
permintaan yang tidak masuk akal.
Tapi dia benar-benar
tidak perlu gugup. Aku punya rencana dalam benakku sehingga Rashta tidak dapat
memikirkan hal lain, dan rencana itu tidak menyakiti pemimpin kelompok itu sama
sekali.
"Apa yang Anda
ingin saya lakukan ...?"
“Ketika kamu berdagang
dengan Perusahaan Jasa Dagang, bujuk mereka untuk memeriksa apakah surat perjanjian
hutang dikeluarkan dan digunakan dengan benar. Itu saja."
Sangat mudah, bukan?
"Surat perjanjian
hutang?"
“Ya, alasan apa pun
yang kamu gunakan tidak masalah. Kamu dapat mengatakan kalau kamu pernah mendengar
kalau penipuan surat perjanjian hutang palsu telah menjadi populer, atau kalau kelompok
dagang telah menderita kerugian yang signifikan karena surat perjanjian hutang
palsu, Kamu dapat menakut-nakuti mereka dengan mengarang sesuatu seperti itu.”
Pedagang itu menelan
ludah dengan susah payah.
"Apakah hanya itu
saja yang Anda ingin saya lakukan?"
"Hanya itu saja."
Pedagang itu tidak
menyangka akan semudah itu, jadi dia menjawab dengan lega kalau dia akan
melakukannya.
***
Pejabat yang dikirim
ke Whitemond telah kembali ke Kekaisaran Barat dan segera pergi menemui Heinley
di kantornya untuk melaporkan hasil kunjungannya,
“Anggota tim selamat.
Mereka tidak menimbulkan masalah."
“Lalu mengapa mereka
ditahan?”
Heinley bertanya, menyandarkan
sikunya di meja. Meskipun dia sedikit tersenyum, dia menganggap ini sebagai
pelanggaran.
Faktanya, Heinley bertanya-tanya
apakah kerajaan sekecil itu akan bertindak seperti ini bahkan jika itu adalah
tim perdagangan dari Kekaisaran Timur. Jawabannya adalah 'tidak'.
Menatap mata Heinley,
pejabat itu berkata,
"Whitemond
tampaknya menganggap Barat sebagai ancaman karena memproklamirkan dirinya
sebagai Kekaisaran."
Heinley mengerutkan
kening, dan tersenyum,
"Ancaman?"
Suaranya terdengar
mengesankan.
Pejabat itu mengangguk
dan dengan hati-hati menjelaskan.
"Ya. Mereka
mengira tentara kita akan menyerang mereka sambil berpura-pura pergi ke
pelabuhan dengan menyamar sebagai pedagang.”
McKenna, yang
mendengarkan di samping Heinley, mendecakkan lidahnya dan berkata,
“Sekarang kita telah
menjadi sebuah kekaisaran, mereka pasti mengira kita akan berusaha untuk
mendirikan negara-negara bawahan.”
Heinley bergumam
dengan menyesal.
“Kita telah menjadi
negara sekutu sekian lama, tetapi mereka bertindak seperti ini dengan dalih kalau
mereka khawatir. Sangat disesalkan.”
Mata Heinley tertuju
pada Menteri Luar Negeri Whitemond yang datang ke Kekaisaran Barat. Menteri
Luar Negeri Whitemond merasa malu dan dengan cepat membungkuk untuk meminta
maaf.
"Saya minta maaf,
Yang Mulia."
Dalam situasi ini,
Menteri Whitemond merasa tidak nyaman seolah-olah dia sedang duduk di atas
paku, jadi dia mau tidak mau menggenggam tangannya erat-erat.
Heinley berbicara
kepada Menteri itu secara langsung.
“Kembalilah ke
negaramu sekarang, dan pastikan mereka tahu kalau kami tidak akan ragu untuk mengangkat
pedang, jika Whitemond bertindak 'seperti ini' lagi terhadap Kekaisaran Barat."
"Saya mengerti."
Begitu Menteri Luar
Negeri Whitemond mengangguk dalam-dalam dan meninggalkan kantor bersama pejabat
itu, Heinley duduk menyilangkan kaki dengan nyaman dan menyipitkan matanya. Dia
sepertinya sedang memikirkan sesuatu, tetapi dia memiliki ekspresi kebahagiaan
yang tidak sesuai dengan situasinya.
"Ada apa, Yang
Mulia?"
“Sulit untuk memercayai
lagi negara sekutu yang telah mengkhianati kita. Tidakkah menurutmu begitu,
McKenna?”
"Maksud Anda
sulit untuk memercayai mereka bahkan jika mereka membuka kembali pelabuhan
Whitemond untuk kita?"
"Ya."
“Tapi mengapa Anda terus
tersenyum, Yang Mulia? Anda terlihat senang kalau Whitemond menikam kita dari
belakang.”
"Aku benar-benar
terlihat bahagia."
Heinley berkata,
sambil menekan sudut bibirnya yang naik dengan tangannya.
“Aku hanya berpikir
akan menyenangkan memiliki pelabuhan sendiri.”
"Anda berpikir
untuk menyerang Whitemond?"
“Mereka sendiri yang
ketakutan dan menikam kita dari belakang. Bahkan jika sekarang mereka berubah
pikiran, bagaimana dengan lain kali? Apa yang akan terjadi jika mereka
mengkhianati kita lagi pada waktu yang lebih penting?”
"Itu benar."
"Untuk saat ini,
aku harus menghitung-hitung."
***
[Baca Remarried
Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]
Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/
<<<
>>>
===
No comments:
Post a Comment