Chapter 722: Bagaimana Menanggung Kenangan (5)
Penerjemah:
Shira Ulwiya
CJG membalas
sapaan KRS dengan canggung. Cale mengingat apa yang terjadi semalam. Dia kembali
ke panti asuhan dan tidak menemukan sesuatu yang istimewa. Dua orang biasanya
berbagi kamar di panti asuhan, tetapi teman sekamar KRS datang ke tempat ini
karena kondisi sulit. Kini kondisinya telah membaik, jadi teman sekamarnya
kembali ke rumah ayahnya. Yang berarti sekarang KRS tinggal sendirian di kamar
itu.
Cale
berpikir itu adalah hal yang baik karena dia bisa punya waktu untuk berpikir
sendirian. Kembali ke masa sekarang, ketua klub mengatakan bahwa KRS dan CJG
sepertinya saling mengenal. KRS menjawab bahwa ia sering bertemu seniornya
setiap kali meminjam buku. Ketua klub bertanya apakah dia menyukai buku, dan
KRS menjawab ya. Ketua klub senang bahwa seorang pecinta buku bergabung dengan
klub karena pekerjaan perpustakaan cukup sulit dan monoton.
Dia
kemudian menyerahkan formulir pendaftaran ke KRS, dan berbicara tentang
beberapa kegiatan klub perpustakaan. Keduanya berbicara tentang menyukai buku,
dan ketua klub menyuruh KRS untuk mengisi formulir di meja tempat CJG berada.
Dia menyuruh KRS untuk duduk di sebelah CJG, jadi KRS duduk di sana. CJG
buru-buru mengatur buku tulis dan kertas-kertasnya yang telah dia sebar di
meja, dan ketua klub meminta maaf kepada CJG karena mengganggunya.
CJG berkata
tidak apa-apa dan melirik KRS lantas menghela napas. KRS sedang mengisi
formulir pendaftaran, tetapi dia mengintip kertas-kertas CJG. Dia tidak melihat
nama CH, Rosalyn, dan Lock. Apa yang dia lihat adalah kata 'Roan.' Saat KRS
melihatnya, dia tersenyum ketika dia yakin bahwa CJG yang ada di sini sekarang
adalah Nelan Barrow, pembunuh naga pertama.
KRS dan CJG
bertemu mata, dan KRS memasang senyum yang dibuat-buat yang sangat berbeda dari
senyum cerahnya sebelumnya, sehingga CJG menjadi pucat lagi, dan matanya
bergetar. CJG bertanya mengapa dia bergabung, dan KRS menjawab bahwa dia ingin
menulis novel. Saat KRS mengamati reaksi CJG, dia berpikir bahwa CJG agak
kekanak-kanakan dan kikuk. CJG adalah orang yang mencuri Taerang di Bumi 3,
jadi Cale berpikir bahwa dia adalah orang yang sangat cakap, tetapi CJG di sini
sekarang entah bagaimana agak canggung.
Jadi KRS
menanggapi CJG dengan sikap yang baik dan ramah, dan referensinya untuk sikap
itu adalah ... Cale bertanya pada dirinya sendiri siapa orangnya, dan kemudian teringat
bahwa orang itu adalah Alberu. Saat itu, asap kuning menjadi debu dan terbang
di bawah kaki KRS. Saat Cale mengingat Alberu, debu kuning berkurang untuk sesaaat,
tetapi meningkat setelahnya. Tapi tidak ada yang melihatnya.
KRS
mengatakan bahwa dia ingin menulis novel fantasi, dan CJG terkejut. KRS
mengatakan itu benar, karena mimpinya saat itu adalah membaca buku fantasi
sambil rebahan di tempat tidur. CJG memandang KRS dengan aneh, dan KRS mengerti
bahwa CJG bingung. Cale tahu bahwa KRS tidak ramah atau banyak tersenyum saat
itu. Dia ingat apa yang dia pikirkan tadi malam saat dia berbaring di tempat
tidur.
Cale
berpikir bahwa tidak ada alasan bagi CJG untuk menulis Kelahiran Pahlawan saat
ini. Dia pertama kali mengira CJG sedang menulis untuk KRS yang akan segera bertransmigrasi
ke Cale, tetapi semakin memikirkannya dia semakin ragu. Karena CJS {Choi Jung
Soo} saat ini masih hidup. Perginya Cale ke dunia itu adalah efek kupu-kupu
ketika CJS mati, bukan KRS. Itu adalah tindakan balasan terbaik berikutnya yang
diambil oleh Dewa Kematian.
Jadi Cale
berteori bahwa CJG ada di sekitar KRS untuk mengamatinya, karena KRS adalah
korban reinkarnasi WS. Jadi, apa yang dikatakan CJG bahwa itu bukan Kelahiran
Pahlawan adalah benar. Memang lebih tepat melihatnya sebagai 'buku panduan'.
Lalu untuk siapa buku panduan itu? Cale mengira itu entah untuk CJS atau CH.
Tapi CH bertarung di dunia itu sebelum Cale bertukar tubuh dengan KRS.
Ini
mengungkapkan satu hal kepada Cale. CJG itu mencoba membantu CH dan CJS dalam
batas kemampuannya sendiri. Cale bertanya-tanya apakah itu alasan CJG memiliki
hubungan kerja sama dengan Dewa Kematian. Kembali ke kenyataan, ketua klub
bertanya apakah dia sudah selesai menulis. KRS menjawab ya dan menyerahkan
formulir itu, dan ketua klub mengucapkan selamat bergabung ke klub.
[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di
https://shiraulwiya.blogspot.com/]
Pintu
terbuka dan seorang siswa masuk mencari ketua klub. Siswa itu berkata bahwa
guru memanggilnya, jadi ketua klub pada awalnya ragu-ragu. Dia perlu
menjelaskan kepada KRS tentang dasar-dasar dan peraturan klub, jadi dia melihat
ke arah CJG, senior yang sedikit tidak biasa yang pindah ke sekolah tepat
sebelum liburan musim dingin SMA dan ingin segera bergabung dengan klub.
CJG sedikit
gemetar melihat tatapan tulus ketua klub, dan dia akhirnya mengatakan bahwa ketua
klub bisa pergi biar dia yang akan menjelaskan aturannya ke KRS. Ketua klub
berterima kasih padanya dan meninggalkan perpustakaan. Setelah itu suasana
hening, dan Cale pura-pura tidak tahu apa-apa. CJG kemudian mengatakan tidak
menyangka KRS akan seperti ini.
CJG
mengatakan bahwa ketika KRS meminjam buku, dia sedikit ... kata-kata CJG
terhenti, tetapi KRS tersenyum dan bertanya apakah dia terlihat agak kasar atau
tidak sopan. CJG menyangkalnya, mengatakan bahwa bukan itu yang dia maksud,
tetapi KRS mengatakan bahwa dia sedikit kasar, kan? CJG kemudian membantah
keras, meskipun begitu dia melihat KRS masih bersikap tenang. KRS mengatakan
bahwa dia berbicara dengan CJG karena dia juga tertarik untuk menjadi seorang
penulis.
CJG entah
bagaimana mengerti, dan bertanya kepada KRS tentang novel fantasi seperti apa
yang ingin dia tulis. KRS menjawab bahwa dia ingin menulis tentang seorang pria
seusianya yang di-isekai dan menjadi pahlawan. CJG tersentak dan KRS mendongak
sambil melanjutkan. Untuk sekutu sang pahlawan, haruslah seorang penyihir dan manusia
siluman. Juga harus ada naga. Dan putra mahkota akan membantunya juga.
Pada saat
itu, CJG tersentak lagi dan membasahi bibirnya dengan lidahnya sambil
menggosokkan telapak tangannya ke lutut. KRS memperhatikan CJG dan berpikir
bahwa CJG orangnya cukup pemalu. KRS mengatakan bahwa dia ingin menulis cerita
seperti itu, dan CJG bertanya apakah protagonisnya adalah seorang pendekar
pedang. KRS menjawab ya, dan menambahkan dengan senyuman bahwa dia ingin
karakter utama dan sekutunya tidak terlalu menderita tetapi bisa melakukan
semua hal keren yang akan membuat mereka bahagia.
CJG menatap
KRS yang memandang matanya dan tersenyum, mengatakan bahwa dia menyukai cerita
seperti itu. CJG membuka dan menutup mulutnya, menghindari tatapan KRS sebelum
mengatakan bahwa dia juga menyukai cerita seperti itu. Keduanya terdiam lagi,
dan KRS melihat kertas-kertas di atas meja. Dia berpikir bahwa ini adalah
pertama kalinya dalam hidupnya dia bergabung dengan klub.
Cale
berpikir bahwa tes semacam ini tidaklah buruk, dan debu kuning yang melayang di
sekitar kaki Cale sedikit meningkat. Bel sekolah kemudian berbunyi, dan CJG
akhirnya berbicara. Dia mengatakan bahwa akhir pekan ini, dia bekerja paruh
waktu di salah satu acara. KRS bingung dengan apa yang tiba-tiba dikatakan CJG.
CJG berbicara dengan sangat hati-hati tanpa melihat Cale. Dia mengatakan bahwa
acara itu tentang seni bela diri Korea di masa lalu, dan ada pameran ilmu
pedang.
Cale
langsung mengingat keluarga Choi. CJS juga harusnya berusia 17 tahun dan duduk
di SMA seperti dirinya. KRS bertanya mengapa dia pergi ke sana, dan CJG
menjawab bahwa ada orang yang perlu dia temui. Dia menoleh ke KRS dan berkata
bahwa dia juga harus pergi. KRS pura-pura tidak terlalu memikirkannya dan
menganggukkan kepalanya. Dia mengatakan bahwa itu akan bagus untuk tulisannya
dan dia juga luang pada saat itu.
[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di
https://shiraulwiya.blogspot.com/]
KRS
mengatakan bahwa dia pikir ini akan membosankan, tetapi baik untuknya. Cale
menyukai dan menikmati kebosanan. Tapi CJG berhenti sejenak dan menatap KRS
dengan kasihan. KRS tidak mengetahuinya, dan CJG melihat KRS yang terlihat rapi
namun kurus. Dia memejamkan mata dan membukanya, bergumam dengan suara yang
tidak bisa didengar KRS, “…Betapa kesepiannya dia sendirian tanpa mengetahui
nasibnya…”
CJG membuka
mulutnya seolah dia telah memutuskan sesuatu. Dia berbicara dengan suara yang
kuat, mengatakan bahwa setelah acara ini, dia juga akan menunjukkan kepada KRS
beberapa hal yang akan membantu tulisannya. KRS juga terkejut tentang apa ini,
tetapi dia mengangguk karena dia bisa mendapatkan lebih banyak informasi. CJG mengatakan
bahwa menonton ilmu pedang akan sangat membantu, tetapi menonton drama atau
syuting film juga akan membantu.
Cale
berpikir bahwa perubahan topik dari ilmu pedang ke syuting film itu aneh,
tetapi tiba-tiba menyadari sesuatu dengan kata 'film.' Ketua tim LSH bercita-cita
menjadi aktor laga tetapi akhirnya menjadi aktor yang tidak dikenal. KRS
menatap CJG dengan heran, dan CJG mengalihkan pandangannya, mengatakan bahwa
dia akan menunjukkan banyak hal menarik kepada KRS, jadi KRS harus mengikutinya
saat dia mempersiapkan semuanya.
Dia
menambahkan bahwa bahkan jika hal-hal itu tidak membantunya dalam menulis,
mungkin itu akan membantunya dalam kehidupan dan kehidupan sosialnya. Kata-kata
yang dia katakan tampaknya bermakna, dan Cale bertanya-tanya apakah CJG dapat
melihat masa depan, seolah-olah dia tahu tentang hubungan masa depan KRS, CJS,
dan LSH. CJG menggumamkan “... Benang-benang nasib mereka pasti akan terjalin
suatu hari nanti. Meski aku tidak tahu bagaimana hasilnya nanti…”
Dia
berpikir bahwa KRS tidak akan memahaminya, tetapi Cale yang sekarang
memahaminya. CJG yang seorang single-lifer tampaknya dapat melihat
sesuatu seperti ' benang takdir' daripada mampu melihat masa depan. Jadi dia
tahu bahwa KRS, CJS, dan LSH akan terhubung di masa depan. Tapi Cale
bertanya-tanya apa yang dimaksud CJG dengan tidak mengetahui hasilnya. Apakah itu
berarti CJS yang meninggal alih-alih KRS adalah hasil akhir yang tidak
diketahui CJG.
KRS
berpura-pura tidak tahu apa-apa dan bertanya apakah itu kutipan dari sebuah
buku, tetapi CJG menyangkalnya dan mengubah topik, menanyakan apakah dia akan
pergi sekarang ke kelas. KRS berdiri dan berkata ya. Dia berpikir bahwa tes ini
tidak buruk, dan ilusi ini cukup menarik. Karena ilusi ini didasarkan pada masa
lalunya, itu juga akan berubah tergantung pada tindakannya. Jadi apa yang dia
alami sekarang sangat mungkin terjadi di masa lalu.
Aktor yang
tidak dikenal LSH mungkin berada di lokasi syuting, dan keluarga Choi mungkin
berada di acara ilmu pedang. Cale berpikir bahwa ketika tindakannya berubah,
hidupnya juga berubah. Dia gembira sekaligus merasa sedikit getir, tetapi tidak
menganggapnya sebagai perasaan yang buruk. Tapi saat dia sedang berpikir, debu
kuning terbang dari kakinya hingga ke lututnya.
***
Rosalyn
menampar pipinya dengan telapak tangannya, dan pipi serta telapak tangannya
memerah. Dia menatap ke depan ke taman yang tampak damai. Dia melihat ke bawah
ke tangannya dan melihat tangannya yang kecil dan gemuk. Dia berusia sekitar 10
tahun saat ini, hari-hari ketika dia bermain dengan adik-adiknya di istana dan
menerima banyak kasih sayang dari orang tuanya.
Tetapi
Rosalyn mengatakan bahwa tes itu berbahaya. Dia bergumam bahwa dia hampir lupa.
Dia perlahan bergumam, "Menara Sihir, Choi Han, Tuan Muda Cale, Lock, Raon
..." Dia mengatakan satu per satu orang dan hal-hal yang berharga baginya.
Debu kuning beterbangan di sekelilingnya, tapi dia tidak bisa melihatnya. Api
menyala di matanya, dan Rosalyn mengatakan bahwa itu adalah ujian semacam ini.
Ujian itu
membuat seseorang tinggal di masa lalu mereka yang damai dan merasa lelah
dengan kenyataan. Berbeda dengan ujian kesedihan yang harus dilalui, ujian
kebosanan adalah kebalikannya. Ujian itu membuat kenyataan di luar ilusi terasa
membosankan. Jadi semakin seseorang menyukai masa lalu yang damai ini, semakin
mereka menyambut kedamaian ini. Itu membuat seseorang ingin tidak kembali ke
kenyataan.
Rosalyn
senang dengan waktu damai ini, tetapi itu tidak berarti dia tidak ingin kembali
ke kenyataan. Bahkan jika kenyataannya miliknya adalah pergi berperang dan bertarung,
di sana terdapat masa depan yang dia inginkan, dan orang-orang berharga yang
ingin dia lindungi. Namun, tes ini secara paksa membuatnya bosan dengan
kenyataan, jadi Rosalyn menganggapnya berbahaya.
Dia
berpikir apakah dia harus menyerah, tetapi berkata tidak karena dia tahu
tentang Cale. Cale itu akan mencoba menyelesaikan tes ini alih-alih menyerah.
Bagaimanapun, saat itu Cale telah mengaku bahwa dia ingin melakukan semuanya
sendiri. Jadi Rosalyn tidak bisa meninggalkan Cale dan teman-temannya yang
lain. Dia berkata bahwa dia harus pergi, dan saat dia mengucapkan kata-kata
itu, debu kuning yang tak terlihat di sekelilingnya berkurang. Meski tidak
sepenuhnya hilang. Rosalyn bertanya-tanya dan mengkhawatirkan rekan-rekan
lainnya yang mengikuti tes.
[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di
https://shiraulwiya.blogspot.com/]
***
Sumber: https://adarterra.wordpress.com/
<<<
>>>
===
Nsconquae0is_ra Darrell Orlando FixMeStick
ReplyDeleteReiBoot Pro
Avast Pro Antivirus
chihojehot