Chapter 234: Sehat (1)
Penerjemah:
Shira Ulwiya
Rashta bergegas kembali ke kamarnya.
Jantungnya berdetak tak terkendali.
'Apa artinya ini? Apa yang baru saja aku
lihat?’
Pikirannya kacau.
'Mengapa Sovieshu ... Mengapa Sovieshu
seperti ini? Bertingkah seolah-olah dia merindukan mantan istrinya?’
"Tidak, itu tidak mungkin."
Rashta menggelengkan kepalanya.
'Ini tidak mungkin...'
Wajah Rashta menjadi pucat.
Bagaimanapun dia mencoba menyangkalnya, sikap
Sovieshu di bawah pengaruh alkohol membuatnya terlalu jelas.
Begitu dia menyadari fakta ini, ketakutan yang
mendalam melanda dirinya.
Sovieshu telah menjadi pelindung dan
penyelamatnya, orang yang mengangkatnya dari bawah, tetapi sekaligus orang
yang mengetahui kelemahannya.
Jika Sovieshu melepaskannya, dia akan
jatuh lagi tanpa ada yang bisa dia lakukan untuk menghentikannya.
Juga tidak ada garis keturunan yang harus
dipertahankan karena bayinya belum lahir.
'Tenang. Permaisuri yang digulingkan sudah
menikah lagi. Tidak ada gunanya baginya menyesalinya sekarang.'
Rashta menggaruk kulitnya sambil menggigit
kukunya.
Perutnya mulai sakit lagi, mungkin karena
stres.
'Tetapi bahkan jika dia tidak membawa
kembali permaisuri yang digulingkan, bagaimana jika ini menyebabkan dia menjadi
dingin pada Rashta? Bagaimana jika dia menyalahkan Rashta atas perceraiannya dan menjauh pergi?'
Kemudian dia akan membawa wanita lain.
Sovieshu adalah seorang kaisar, muda, dan sangat tampan. Banyak wanita akan
mengambil tangannya jika dia menginginkannya. Entah karena pilihan, atau demi
keluarga mereka.
‘Tidak mungkin, sama sekali tidak mungkin.’
Elgi. Dia membutuhkan Duke Elgy.
Rashta lekas naik ke tempat tidur
dan meringkuk.
Dia ingin mendengar dari Duke Elgy bahwa
semuanya akan baik-baik saja. Dia berharap dia akan menghiburnya dengan
pikirannya yang luar biasa.
Namun, tidak mungkin Duke Elgy, yang bahkan tidak datang ke
Kekaisaran Barat, akan muncul entah dari mana.
‘Sudah berapa lama aku seperti ini?’
Rashta membuka matanya yang tertutup rapat dan
melepaskan jari-jarinya dari mulutnya.
Tekad yang kuat muncul di matanya yang
gelisah.
Itu benar, tidak ada waktu untuk bertingkah seperti
ini.
Jika dia tetap menangis tanpa henti dan jatuh
dalam keputusasaan pada hari dia kehilangan bayi pertamanya, dia tidak akan
pernah mendapatkan kehidupan ini.
Rashta lari dari tempat itu atas kehendaknya
sendiri untuk berpegang teguh pada kehidupan yang baru.
Hal yang sama juga terjadi sekarang.
Jika dia tetap begini, gemetar karena
gentar, akhirnya sudah
pasti.
‘Aku harus melindungi apa yang menjadi milikku.’
Ketika dia adalah seorang selir, cinta kaisar
adalah segalanya. Semua kekuatannya berasal dari kaisar. Namun, sekarang
setidaknya dia memiliki kekuatannya sendiri.
Bahkan sebagai Kaisar dia tidak bisa bercerai
lagi untuk sementara waktu karena opini publik. Dia harus bertahan setidaknya
selama beberapa bulan.
Pada saat itu bayinya akan lahir dan akan
menjadi anak sulung Kaisar tidak peduli apa yang dikatakan orang lain.
'Di masa depan bayinya akan melindungi
Rashta. Tapi sampai saat itu, Rashta harus melindungi bayinya.'
Rashta bangkit dari tempat tidur dan
mondar-mandir di kamar.
'Apa yang harus aku lakukan? Apa yang harus
aku lakukan? …Menghadapi permaisuri yang digulingkan secara langsung?’
Tidak ada alasan untuk menghindari permaisuri
yang digulingkan, tidak ada alasan untuk menghindari Viscount Langdel, dan
tidak ada alasan untuk menghindari Duchess Tuania.
Permaisuri yang digulingkan mengkhianati kaisar,
dan meskipun dia saat ini memegang posisi permaisuri, dia adalah permaisuri
dari sebuah negara yang baru saja memproklamasikan dirinya sebagai
kekaisaran baru kemarin.
Viscount Langdel adalah b*jingan jahat
yang mencoba menikam seorang gadis lemah dan tidak bersenjata. Dan bukankah
Duchess Tuania juga seorang wanita sembrono yang menggunakan tipu muslihat
femininnya untuk menyeret para pria di belakangnya?
'Tidak perlu merasa tertekan oleh
orang-orang seperti itu. Mengapa Rashta harus berkecil hati ketika para pelaku kejahatan bersikap begitu bangga?’
Bukankah Viscount Langdel adalah pemimpin pasukan
kesatria? Jika itu masalahnya, itu bagus. Aku akan mengungkapkan betapa
menjijikkannya dia di depan semua orang.
Rashta bertekad kuat.
[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di
https://shiraulwiya.blogspot.com/]
***
Segera setelah aku bangun, aku merasa
ringan. Saat aku meraba-raba dengan tanganku, aku mendengar suara tawa dan
membuka mataku.
Mendongak, aku melihat Heinley menatapku dan
tertawa.
"Istriku, apakah kamu tidur
nyenyak?"
Ahh… Benar. Kemarin…
Aku membenamkan wajahku di dadanya karena ingatan-ingatan
yang membanjiri pikiranku.
Meskipun kupikir aku tertidur sekitar dini hari, aku tidak begitu mengingat detailnya.
Tetapi ketika aku bangun, aku berbaring di
pelukan Heinley. Aku juga tidak merasa tubuhku lengket, ah….
"Apakah kamu memandikanku?"
Ketika aku bertanya dengan canggung, Heinley menggigit
pelan daun telingaku.
“Kamu tidak ingat?”
"Ingat?"
“Kamu memintaku untuk menyiapkan bak mandi
dengan bath bomb beraroma mawar, banyak gelembung dan mencuci rambutmu dengan sampo
buah.”
“…”
"Aku tidak ingat."
Heinley tersenyum dan mengusapkan pipinya ke
pipiku.
Merasa malu, aku memeluknya erat dan
menyembunyikan wajahku.
Setelah dia menyebutkan aroma mawar dan sampo
buah, aku tahu Heinley tidak berbohong karena itu adalah seleraku.
Kemudian, aku tiba-tiba menyadari bahwa rambut
Heinley juga berbau seperti aroma favoritku…
Dia mencucinya dengan produk yang sama.
Segera setelah aku menyadarinya, wajahku
menjadi lebih hangat.
"Aku akan senang mati seperti itu,
Ratuku."
Tidakkah Heinley merasa malu? Meskipun dia tidak malu sama sekali, telinganya masih tetap merah.
Sementara itu, Heinley, yang terus menggigiti
telingaku, mulai menyusuri leherku.
Lalu dia mencium tulang selangkaku dengan pelan.
… Aku bingung dengan perilakunya saat ini.
Kami adalah teman, tetapi kami hanya terikat
oleh pernikahan politik ...
Namun, dia bertingkah seolah-olah dia tergila-gila
padaku.
“Ratuku. Istriku. Navier.”
Setelah memanggil namaku, Heinley perlahan dan
dengan alami mulai menggerakkan bibirnya lebih jauh ke bawah tulang
selangkaku.
Dia mengatakan bahwa dia adalah pembelajar
yang cepat. Dan itu bukan kata-kata kosong. Bibirnya yang lembut mengalirkan
ciuman ringan di kulitku sangatlah luar biasa.
Tapi…
“Sudah pagi.”
Aku harus bersiap untuk resepsi berikutnya. Aku
tidak bisa tinggal di tempat tidur lebih lama.
Saat aku mendorong dahinya, Heinley mengusap
wajahnya ke telapak tanganku dan mencium pergelangan tanganku.
“Heinley. Kita tidak bisa, tidak sekarang.”
Setelah bersikeras lagi, Heinley akhirnya
minggir dengan ekspresi sedih.
Kenapa dia tidak terlihat lelah… meskipun
sudah berusaha keras kemarin?
Apakah dia memiliki stamina fisik yang baik?
Aku melirik wajahnya dari samping.
Wajahnya yang membuatku berseru kagum saat pertama kali bertemu, kini terlihat
semakin tampan saat dia berbaring.
Ketika aku mengulurkan tangan untuk
menyentuh bibir dan ujung hidungnya, Heinley tersenyum lagi, mencium pergelangan
tangan dan kemudian telapak tanganku.
Setelah membelai pipinya beberapa kali, tanpa
sadar aku mengucapkan beberapa kata dari lubuk hatiku.
"Aku harap kali ini aku bisa punya
bayi."
[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di
https://shiraulwiya.blogspot.com/]
***
Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/
<<<
>>>
===
Trrimakasih tetap semangat !!
ReplyDelete