Thursday, May 6, 2021

Remarried Empress (#191) / The Second Marriage (Ep. 96 part 2 - Ep. 97 part 1)

 


Chapter 191: Gaun Pengantin (2)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Sementara Navier tengah melihat-lihat desain gaun sang desainer.

Secara kebetulan, Rashta juga sedang mengobrol dengan desainer yang dikirim Sovieshu.

Tapi suasananya agak berbeda.

“Haruskah aku berpakaian sesederhana mungkin?”

Rashta bingung dan berulang kali bertanya kepada desainernya.

“Bukankah ini pernikahan Rashta?”

Dia telah mendengar dari Baron Lant bahwa Yang Mulia menyatakan bahwa pernikahan itu haruslah semegah mungkin.

Dia terus membayangkan gaun seperti apa yang akan dia pakai. Dia merasa jengkel karena desainer ini dengan lancangnya masuk dan mengatakan kepadanya bahwa dia harus berpakaian sesederhana mungkin.

"Mengapa?"

"Yang Mulia meminta saya membuat gaun yang akan membuat Anda tampak menawan."

“Jadi, kamu ingin bilang kalau gaun yang mewah dan indah tidak membuat Rashta tampak menawan?”

Ketika Rashta bertanya dengan hampir menangis, desainer itu menjadi gugup dan melambaikan tangannya dengan panik.

“Saya tidak bermaksud begitu.”

“Kedengarannya begitu bagi Rashta.”

“Bukan begitu… Itu-itu karena Rashta sangat populer di kalangan rakyat jelata.”

“Bahkan rakyat biasa tidak menyukai segala sesuatu yang biasa-biasa saja.”

"Iya. Tetapi jika pernikahan itu sangat mewah, dan bahkan juga gaunnya, itu akan… berbeda dari citra yang diharapkan orang-orang dari Rashta. Hanya itu."

"Jika pernikahannya mewah tetapi gaunnya polos, Rashta akan terkubur hidup-hidup."

Rashta membantah kata-kata desainer tersebut.

Bagi Kaisar Sovieshu, ini akan menjadi pernikahan kedua. Selain itu, dia baru saja bercerai.

Orang-orang pasti akan membandingkannya dengan Permaisuri Navier.

'Mengenakan gaun polos pada acara seperti ini ...'

Rashta semakin kesal dengan sikap desainernya. Desainer ini pasti sengaja berusaha membuatnya terlihat konyol.

"Tidak juga. Rashta sangat cantik. Anda tidak membutuhkan banyak aksesori agar bersinar- "

“Gaun apa yang dikenakan mantan permaisuri?”

Menanggapi pertanyaan Rashta, desainer tersebut menunjukkan desain gaun pengantin milik Navier.

Itu sangat mewah.

“…”

Ketika Rashta mengatupkan bibirnya dengan erat dan mengungkapkan ketidakpuasannya dengan keheningan yang menegangkan, desainer itu menjadi semakin gugup.

Rashta menjadi curiga pada desainer itu dan bertanya, "Kamu kan yang merancang gaun mantan permaisuri, apakah aku benar?"

"Betul sekali. Saya merancang gaun pengantinnya, gaun resepsi pernikahannya, dan banyak gaun lainnya."

Rashta berbicara dengan sedih, merasakan kecurigaannya benar.

"Kamu menyukai mantan permaisuri, jadi kamu ingin Rashta mengenakan gaun polos sehingga Rashta akan dikritik ketika dibanding-bandingkan dengannya, iya kan?"

"Sama sekali tidak. Itu semua tergantung pada suasana- ”

Rashta mengarahkan jarinya ke desain gaun pengantin Navier.

"Aku ingin gaunku lebih mewah dan indah dari yang itu."

Segera setelah desainer itu tergesa-gesa keluar, Rashta dengan marah bersandar di sofa dan menendang bantal.

Bagi Rashta, desainer itu bertekad untuk merekomendasikan gaun polos agar dia tidak lebih menonjol dari mantan permaisuri.

Akankah rakyat jelata akan menyukai seorang permaisuri memakai gaun polos? Dia tidak berpikir begitu.

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Saat itu, orang lain datang.

Itu adalah Duke Elgy.

Tapi dia tidak sendiri, ada seorang pria di sampingnya yang belum pernah dia lihat sebelumnya.

"Duke. Siapa…?"

Ketika Rashta bertanya, Duke Elgy menyuruh pria itu ke koridor dan berkata, "Nona, apakah kau ingat apa yang aku jelaskan kepadamu tentang jurnalis?"

Mata Rashta membelalak dan mengangguk, "Kamu membawa jurnalis?"

“Dia adalah jurnalis rakyat jelata. Nona, apakah kau menerima lamaran pernikahan dari Yang Mulia?"

"!"

"Rumor yang beredar bahwa kau akan menikah dengan Yang Mulia."

“Itu ...”

"Apa itu benar?"

Rashta, yang tidak bisa memberi tahu Duke Elgy yang sebenarnya, merasa bersalah dan menurunkan pandangannya.

Duke Elgy tertawa.

“Anda tidak perlu merasa bersalah. Aku hanya membawanya ke sini karena dia mendengar rumor itu dan ingin mewawancaraimu."

Rashta menatap Duke Elgy dengan tatapan bingung.

Meskipun dia telah menjelaskan kepadanya tentang wawancara dan jurnalis, dia hampir tidak memperhatikan saat itu.

Dia tidak ingat apa pun kecuali bahwa itu rumit dan bahwa dia harus berhati-hati dengan kata-katanya. Saat Rashta berkedip, Duke Elgy menjelaskan sambil tertawa, "Nona, kau harus menyebutkan dalam wawancara bahwa pernikahanmu adalah kemenangan bagi rakyat jelata."

"Rashta sekarang adalah bangsawan ..."

“Tapi katakan seperti ini. Katakan bahwa meskipun kau baru saja mengetahui bahwa kau adalah bangsawan, kau masih berpikir dan bertindak seperti 'kalian semua'.”

"Setuju."

“Dan katakan juga, ketika kau menjadi permaisuri, kau akan mendukung rakyat jelata.”

Rashta gugup tetapi melakukan seperti yang diperintahkan Duke Elgy.

Ketika wawancara dengan jurnalis rakyat jelata selesai, kali ini seorang jurnalis bangsawan datang, dan Duke Elgy menasihatinya lagi sebelum wawancara.

“Tekankan romansa manis dan cinta dramatis dengan Yang Mulia Sovieshu.”

"Bukankah seharusnya aku mengatakan bahwa aku akan mendukung para bangsawan?"

“Itu akan menjadi kontradiktif.”

"Ah."

“Tekankan cinta tanpa syarat. Itu akan menyenangkan mereka."

Rashta kembali melakukan seperti yang diperintahkan Duke Elgy.

Setelah itu, dia benar-benar kelelahan. Dia berbaring di tempat tidur begitu wawancara kedua selesai.

Rashta, berbaring di tempat tidur, merasakan perasaan aneh yang tidak bisa dijelaskan.

'Aku akan menjadi Permaisuri dan naik ke posisi tertinggi di negara ini. Tapi menjengkelkan karena aku tidak bisa mengekspresikan diriku dengan bebas. Apakah aku harus berhati-hati seperti ini setiap kali aku berbicara di masa mendatang?"

'Aku tidak terlalu suka itu ...'

Berbaring dalam keadaan itu, dia merasakan gerakan janin yang samar di dalam rahimnya. Rashta, yang lemas, memegangi perutnya dengan kedua tangan.

'Apakah itu imajinasiku?'

Saat ini dia tidak merasakan apa-apa.

Tapi gerakan janin yang dia rasakan saat dia pikir itu berat menenangkannya.

Rashta menutupi perutnya dengan tangannya dan bergumam dengan tidak sadar.

“Ibu akan mengusahakan yang terbaik, anakku.”

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Jam-jam berlalu dengan cepat saat aku melihat-lihat kelima album lengkap desain gaun dan memilih beberapa untuk gaun pengantinku.

Tapi masih banyak yang harus dilakukan.

McLinnan ingin mengukurku, jadi aku bangkit dan berdiri tegak dengan tangan terentang di kedua sisi.

Tiba-tiba, ada ketukan di pintu.

"Masuk."

Meskipun seseorang sedang mengukurku, aku menyuruhnya masuk tanpa ragu karena toh aku memakai pakaian tipis.

Itu adalah Heinley.

"Aku datang untuk melihat apakah semuanya berjalan dengan baik ..."

Heinley berhenti berbicara dan berdiri di ambang pintu, menatapku sebentar.

Lalu dia menyeringai lebar seolah dia menyukai sesuatu.

Aku tidak yakin apa yang membuatnya begitu senang, karena aku belum mencoba gaun apa pun.

Akhirnya, dia meninggalkan pintu dan memasuki ruangan sepenuhnya. Orang-orang yang awalnya berbicara langsung terdiam.

Heinley dengan cepat mendekati kami dan bertanya kepada desainernya.

“Desain mana yang kamu pilih?”

Dia duduk untuk memeriksa beberapa desain yang aku pilih dan yang direkomendasikan oleh sang desainer.

Tiba-tiba, pinggulku membentur kepala Heinley.

Aku berusaha untuk tidak memperhatikannya, tetapi aku akhirnya mendorongnya tanpa sadar.

Heinley membeku dengan sebuah album di tangannya, dan aku juga bingung.

Aku mendorongnya dengan begitu cepat seolah-olah seperti aku sedang mengusirnya keluar.

“Hmm, mungkin kamu ingin merahasiakan gaun pengantinmu.”

Heinley bergumam dengan canggung dan meletakkan album itu. Kemudian dia menatap arloji sakunya dengan gelisah dan pergi sambil berkata dia lupa bahwa dia sedang sibuk.

Namun, ketika dia pergi, suasananya menjadi lebih canggung.

Bahkan Desainer McLinnan, yang tadinya berbicara sepanjang waktu, terdiam.

Setelah dia mengukurku, aku duduk di sofa dan memegangi kepalaku dengan kedua tangan.

Aku tidak bermaksud membuatnya merasa buruk.

'Apa yang harus aku lakukan?'

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

"Dia pasti marah padaku."

Heinley bergumam dengan gelisah dan menggeram. McKenna, yang datang ke kantornya sambil memegang beberapa kertas, mendecakkan lidahnya melihat keresahan Heinley.

“Apa yang Anda lakukan hingga membuatnya marah?”

“… Aku tidak tahu. Tidak satu hal pun yang terpikir."

“Tapi pasti ada sesuatu, kan? Yang Mulia Ratu sepertinya bukan orang yang marah tanpa alasan."

Heinley mengerutkan bibirnya erat-erat karena sedih, sebelum berbicara lagi, "Sebenarnya, kemarin istriku hendak menanyakan sesuatu padaku, tetapi tiba-tiba berubah pikiran ..."

"Tentang apa?"

“Aku tidak tahu. Dia tiba-tiba mengangkat topik Grand Duke Kapmen. Tapi aku yakin dia hendak mengatakan sesuatu yang lain."

Heinley mengacak-acak rambutnya, merasa tidak nyaman.

“Mungkin dia tahu bahwa aku adalah Queen, dan itulah sebabnya dia marah.”

***

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 190                   

>>>             

Chapter 192

===

Daftar Chapters

No comments:

Post a Comment