Tuesday, March 29, 2022

Kumo Desu Ga, Nani Ka? (#2)




Chapter 2: Tampaknya Aku Seekor Monster

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Yah, aku enggan mengatakannya tapi aku memang bereinkarnasi menjadi laba-laba.

Meskipun aku menerima kenyataan bahwa aku laba-laba, apa yang harus aku lakukan sekarang?

Krauk! Krauk!

Anehnya, aku mendengar suara yang menakutkan.

Tidak baik berpaling dari kenyataan.

Di depan mataku, ada pasukan laba-laba yang mungkin bisa kuanggap sebagai saudara kandungku.

Suara itu hanya mungkin berasal dari mereka.

Aku menatap ke depan tanpa suara.

Krauk! Krauk!

Hogyaa!?

Apa yang mereka lakukan!?

Hah, mereka sedang makan apa?

Mereka memangsa satu sama lain!?

Satu-satunya yang bisa kulihat adalah perjuangan hidup-mati di antara saudara-saudaraku.

Tidak, tidak, tidak, tidak!

Ini buruk, ini sangat buruk!

Mengapa aku harus bertarung melawan saudara kandungku sendiri!?

Ah, itu demi makanan.

Mereka semua lapar.

Sebenarnya aku juga lapar.

Ha!?

Tidak, tidak.

Lagi-lagi aku lari dari kenyataan.

Di medan perang seperti itu, aku hanyalah seorang gadis lugu yang akan jatuh ke dalam cengkeraman pria dalam sekejap mata.

Ini hanya perumpamaan!

Bertarung atau melarikan diri?

Satu-satunya cara untuk melewati situasi ini adalah dengan mundur dari pertempuran.

Haruskah aku bertarung?

Mustahil.

Aku pencinta damai.

Tidak mungkin aku bisa bertarung dengan kelompok yang sadis seperti itu.

Ah! Penampilanku saat ini sama dengan mereka.

Ya.

Jika aku punya waktu memikirkan hal-hal yang tidak berguna, lebih baik aku melarikan diri

ZUN!

Sekarang apa lagi!?

Terdengar sebuah suara dan getaran dari belakang.

Ketika aku berbalik, ada seekor laba-laba raksasa.

Oh! Apakah itu ibu?

Atau itu ayah?

Entahlah.

Justru sekarang aku bingung.

Bukankah laba-laba itu terlalu BESAR!?

Ukurannya mungkin sepuluh kali lipat dariku.

Memangnya ada laba-laba sebesar itu di Bumi?

Kres, Krauk.

Ah.

Laba-laba raksasa itu menusuk laba-laba yang lebih kecil dengan kakinya lalu memakannya.

Seolah-olah sedang makan camilan.

Ibu, tega-teganya...!

Sepertinya ia tidak berpikir rasional.

Aku harus melarikan diri dari sini. Tujuanku saat ini hanya bertahan hidup!

Aku melarikan diri dengan kecepatan penuh.

Setelah lelah berlari bahkan sampai aku tidak bisa bergerak lagi, aku akhirnya bisa tenang.

Tidak ada laba-laba yang mengejar di belakangku.

Ah, kupikir aku akan mati.

Sama sekali tidak lucu jika aku mati begitu baru lahir.

Sekarang setelah menyadari situasiku, aku memikirkan berbagai hal.

Saat ini aku adalah laba-laba.

Itu fakta yang harus kuterima.

Yah, mana ada manusia yang bisa melompat melampaui tinggi badannya sendiri dengan mudah dan berlari menaiki dinding.

Apa yang aku bicarakan?

Ini cerita tentang pelarianku.

Dengan begitu banyaknya laba-laba di tempat itu, mustahil bisa melarikan diri dengan berlari lurus.

Jika aku harus mengumpamakannya, itu seperti menerobos kerumunan ibu-ibu saat ada obral.

Sungguh tindakan yang sembrono!

Yah, aku bahkan belum pernah menerobos kerumunan demi barang obralan.

Pokoknya, ketika aku kabur tadi, aku melompat dan berlari di dinding seperti ninja dan melarikan diri dari kepungan laba-laba.

Ketika tadi aku berlari, aku merasa aneh karena jumlah kakiku banyak tetapi entah bagaimana aku berhasil menggerakkannya dengan baik tanpa tersandung.

Apa itu yang disebut naluri alami?

Hm, yah, bagus sih kalau bisa menggerakan tubuh semauku.

Jadi jika aku laba-laba, lalu laba-laba super besar apa yang aku lihat tadi?

Hm.

Kalau coba kutebak, apa itu benar-benar ibu atau ayahku?

Aku tidak tahu banyak tentang ekologi laba-laba tetapi orang tua yang memakan anaknya sendiri seharusnya ada di alam liar.

Yah, laba-laba adalah ras yang memangsa satu sama lain begitu mereka baru lahir, sehingga tidak aneh jika orang tua memakan anaknya sendiri.

Jika laba-laba raksasa itu adalah orang tuaku, apa aku akan jadi sebesar itu suatu hari nanti?

Memikirkannya saja membuatku sakit kepala.

Tidak, laba-laba adalah serangga berguna yang membantu orang lain. Bukankah itu lebih baik daripada diriku di kehidupan sebelumnya?

Huh, aneh sekali, entah kenapa aku sekarang merasa sedih.

Ah, tidak, tidak.

Mari kita kembali ke pemikiran yang tadi.

Membandingkan diriku dengan laba-laba besar itu terlalu berlebihan.

Karena aku tidak tahu seberapa besar ukuran tubuhku.

Jika ukuran tubuhku hanya sebesar ujung jari, maka itu bagus.

Jika demikian, maka aku dapat memahami ukuran laba-laba raksasa itu.

Meski begitu, setidaknya ia seukuran tarantula.

Namun, jika ukuranku lebih besar lagi maka laba-laba raksasa itu seharusnya merupakan jenis baru yang belum ditemukan di bumi.

Kalau itu benar spesies baru yang belum ditemukan sih bukan masalah, tetapi aku mengalami reinkarnasi seperti dalam cerita fantasi sehingga berpikir optimis untuk saat ini mungkin tidak tepat.

Untuk mengkonfirmasinya, aku harus mencari tahu sesegera mungkin badanku sebesar apa.

Apakah ada yang bisa aku bandingkan dengan ukuran badanku?

Aku melihat sekeliling.

Sepertinya aku berada di dalam gua yang agak besar.

Meskipun tidak ada cahaya, pemandangannya bagus meskipun redup.

Aku melihat sekeliling dengan gelisah.

Oh, I-Ini!

Aku melihat jejak kaki orang di tanah.

Oh!

Jejak kaki beberapa orang terlihat jelas!

Dengan kata lain, itu berarti seseorang barusan datang ke sini.

Itu berarti ada manusia di dunia ini.

Aku sangat tersentuh ketika aku tahu ada seseorang di sini.

Sebaliknya, aku menyadari fakta yang mengerikan.

Tubuhku jauh lebih besar dari jejak kaki orang itu.

Hm.

Dengan asumsi bahwa tinggi orang tersebut sekitar 170 cm, berarti panjang badanku sekitar 1 m.

Aah, hm.

Aku sudah sedikit menduganya sejak melihat laba-laba raksasa itu.

Bagaimana aku memikirkannya, aku bukan seekor laba-laba yang hidup di Bumi,

Dengan kata lain, ini adalah dunia yang berbeda dari Bumi dan tidak peduli seberapa positif aku berpikir, aku pastilah seekor monster....Terima kasih banyak!

***

[Baca Kumo Desu Ga, Nani Ka? Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Diterjemahkan dari https://turb0translation.blogspot.com/ 


<<<

Chapter 001          

>>>             

Chapter 003

===

Daftar Chapters 


Ingin memberi dukungan? Klik https://saweria.co/storylover


No comments:

Post a Comment