Tuesday, February 9, 2021

Trash of the Count’s Family (#10)



Pembuat Onar di Keluarga Count

Chapter 10: Mendapatkannya (3)

 

Wakil kepala pelayan Hans segera memerintahkan pelayan lain untuk memanggil Choi Han.

“Di mana dia sekarang?”

“Ah, dia bersama Ron di dapur koki Beacrox.”

Jantung Cale terlonjak saat dia berjalan ke dalam ruang belajar. Apakah hubungan mereka bertiga berjalan baik seperti yang kuharapkan?

“Saya diberitahu dia sedang belajar cara memasak makanan sederhana dari koki Beacrox.”

“Memasak?”

“Ya.”

Satu sudut bibir Cale naik.

‘Memasak apanya.’

Mereka menyebutnya ‘memasak’, tapi paling-paling dia sedang belajar bagaimana cara menyiksa orang atau Beacrox dan Ron sedang mengagumi keterampilan pedang Choi Han. Cale tidak perlu melihatnya langsung untuk tahu yang sebenarnya.

Cale berjalan dan duduk di mejanya. Dia lalu dengan santai bertanya pada Hans, yang berdiri malas-malasan di sudut ruangan.

“Apa yang dia minta?”

“Ah.”

Hans tampak terkejut mendengar pertanyaan mendadak Cale, lalu segera memasang tampang serius dan mulai memberi laporan. Itu adalah informasi yang Cale harapkan.

Hans tidak dapat menyembunyikan rasa sedih dan kecewanya saat menceritakan apa yang terjadi pada Desa Harris, dan pergi menghadap Count bersama Choi Han untuk menyerahkan Plakat Kepala Desa yang Choi Han bawa.

“Ayah bertemu dengannya?”

“Ya. Count segera memberi perintah untuk mengadakan pemakaman dan akan mengirim pengawas, ksatria dan prajurit untuk melakukan penyelidikan.”

Mm. Hans berhenti beberapa saat dan tampak ragu-ragu lalu lanjut berbicara.

“Akan tetapi, tamu itu mengatakan dia tidak akan kembali bersama kami.”

Hans mengingat pertemuan Count dengan Choi Han, saat Choi Han menjelaskan situasinya kepada Count.

Choi Han berbicara seperti biasa, tapi ujung jari-jarinya gemetar. Itulah saat Hans tahu Choi Han berumur 17 tahun. Dia bertahan hidup karena dia kebetulan pergi mencari tanaman obat sendirian ketika pembunuhan massal itu terjadi. Tapi harus melihat semua tetangga dan temannya dibunuh pada usia semuda itu, seberapa besar syok yang dia alami?

“Apakah tidak apa-apa?”

Itu sebabnya Hans bertanya pada Cale. Apakah tidak apa-apa baginya untuk tidak mengucapkan kata-kata perpisahan terakhir?

“Itu adalah keputusannya.”

Cale menjawab pertanyaan Hans dan mengganti topik pembicaraan. Dia sudah tahu kenapa Choi Han tidak ingin kembali. Dia telah berpamitan saat mengubur mereka. Satu-satunya yang tersisa baginya adalah membalas dendam kepada orang-orang yang merenggut masa depan mereka.

“Apakah Ron mengurusnya dengan baik?”

“Ya. Dia memastikan tamu Anda makan tepat waktu. Dia juga sangat ramah kepadanya.”

Mereka bertiga benar-benar tampak akrab satu sama lain.

“Ah.”

Sepertinya Hans teringat sesuatu dan terus berbicara.

“Tampaknya Tn. Ron* terluka lagi ketika sedang bekerja. Pergelangan tangannya diperban.”

“Benarkah? Pastikan untuk memberinya obat.”

‘Dia mungkin membunuh seseorang lagi.’

Itulah yang Cale pikirkan. Dia mendengar suara Hans pada saat itu.

“…Saya pasti akan menyampaikan kata-kata dan perasaan tuan muda kepada Tn. Ron.”

“Tentu, terserah saja.”

Hans membuka mulutnya untuk mengucapkan sesuatu saat melihat ekspresi tak peduli Cale, tapi suara keras yang berbeda memenuhi ruangan.

Tok tok tok.

Choi Han sudah tiba. Hans membuka pintu, dan Cale dapat melihat Choi Han berdiri di luar. Cale melambaikan tangannya untuk mengirim Hans pergi, dan Hans mendundukkan kepalanya lalu keluar ruangan tanpa bersuara. Hanya Cale dan Choi Han yang ada di ruang belajar itu.

Cale menunjuk kursi di seberang meja.

“Duduklah.”

Choi Han perlahan-lahan melihat sekeliling ruang belajar lalu duduk di kursi. Cale memberinya cukup waktu untuk melihat-lihat sekitar ruangan.

Layaknya tipikal pahlawan yang baik dan cerdas, Choi Han suka buku. Itu sebabnya hal pertama yang dia lakukan setelah keluar dari Hutan Kegelapan dan tiba di Desa Harris adalah belajar membaca dari Kepala Desa. Setelah melihat-lihat untuk waktu lama, tatapan Choi Han akhirnya mendarat pada Cale.

"Bagaimana aku membalas budi?”

‘Langsung ke pokok permasalahan.’

Cale tersenyum melihat bagaiman Choi Han tidak berbelit-belit.

Balas budi. Choi Han orangnya seksama jika terkait utang budi.

Cale, Kim Rok Soo, sadar dia telah mengubah isi paruh awal ‘Kelahiran Pahlawan’. Dia dapat melihat beberapa hal lain akan turut berubah karenanya. Itu sebabnya dia berusaha semampunya untuk tidak mengubah terlalu banyak hal, tapi…

Dia harus pergi ke ibu kota. Maka akan lebih banyak hal lagi yang berubah.

Cale meletakkan secarik kertas di meja lalu melihat Choi Han.

“Ada cara bagimu membalas budi padaku, tapi pertama-tama aku harus memastikan apakah kamu akan mampu melakukannya atau tidak. Sederhananya, ini adalah sebuah wawancara.”

“Silahkan.”

Choi Han langsung menyetujui Cale untuk mengecek kemampuannya. Cale mulai bertanya.

“Apa kamu tahu bagaimana melindungi orang?”

“…Apa maksud Anda?”

Untuk pertama kalinya Choi Han terkesiap dan bertanya balik setelah beberapa saat. Tatapan Cale berubah tajam. Dia tidak sedang melihat Choi Han, melainkan secarik kertas di meja.

Meskipun dia harus mengubah rencananya dengan cepat, hal ini mungkin saja memberinya keuntungan lebih dari sebelumnya. Dia dapat mencegah rombongan Choi Han mendapatkan kekuatan kuno sementara dia mengambil kekuatan yang dia butuhkan untuk dirinya sendiri.

Toh kekuatan itu tidak berguna bagi mereka.

Cale terus menatap kertas itu lalu lanjut berbicara.

“Sederhananya. Apa kamu bisa melindungi orang alih-alih membunuhnya?”

Kesunyian memenuhi ruangan. Choi Han tidak menjawab. Cale mengalihkan pandangannya dari kertas dan menatap orang yang duduk di kursi. Choi Han duduk dengan kepala tertunduk, dan akhirnya menjawab.

“Aku tidak yakin.”

Ck. Cale berdecak lidah. Itu sebabnya memprovokasi Choi Han saat ini berbahaya.

“Tapi kamu bisa membunuh seseorang?”

Kali ini jawabannya keluar dengan mudah.

“Tentu saja.”

“Maka kamu juga harusnya bisa melindungi orang.”

Mata Choi Han seketika bergetar.

“Itu sulit.”

“Tapi sulit tidak berarti mustahil.”

Tidak banyak hal di dunia ini yang bisa kamu hindari hanya karena itu sulit. Kehidupan yang Cale jalani seperti itu. Itu sebabnya dia merasa senang merasuki tubuh pembuat onar seperti Cale yang bisa melakukan apapun semaunya. Tapi, sayangnya, sekarang ada gunung yang harus dia daki agar bisa meraih masa depan yang damai.

Cale sedang mencari seseorang untuk mendaki dan menjungkirbalikkan gunung itu untuknya.

Choi Han tersenyum getir.

“Kurasa itu benar.”

“Ya, itu benar. Sekarang pertanyaan terakhir.”

“Ya. Silahkan tanya.”

Cale memandang ke dalam tatapan tajam Choi Han lalu menanyakan pertanyaan terakhir.

“Siapa namamu?”

“Anda tidak tahu namaku?”

‘Tentu saja aku tahu. Kamu adalah orang yang akan menghajarku.”

“Aku sudah dengar dari orang lain, tapi aku ingin mendengarnya langsung darimu.”

“Choi Han.”

Choi Han menjulurkan tangannya.

“Namaku Choi Han.”

Cale menjabat tangan Choi Han.

“Bagus sekali. Aku Cale Henituse.”

Obrolan pendek yang mereka sebut wawancara segera berakhir. Tentu saja, dia lulus. Cale menyodorkan kertas di meja ke arah Choi Han.

“Caramu membalas budi padaku sederhana saja.”

Ada dua nama tertulis di kertas itu. Juga tertulis di mana dia bisa menemukan mereka.

“Pergi ke ibu kota dengan orang-orang ini.”

Mereka adalah anggota rombongan yang Choi Han temui dalam perjalanan menuju ibu kota. Beacrox dan kedua orang ini akan berkembang dan menjadi lebih kuat bersama Choi Han sampai jilid ke-5.

Rosalyn dan Lock.

Salah satunya adalah putri kerajaan tetangga yang kembali ke kerajaannya setelah selamat dari percobaan pembunuhan, dan yang satu lagi adalah anak yang terluka. Tentu saja, anak itu adalah pewaris Raja Serigala. Dia bisa berubah menjadi seekor serigala.

Putri Rosalyn orangnya kuat dan dingin. Dia orang terkuat kedua setelah Choi Han dan menggunakan kekuatannya dengan rasional.

Dia tidak tertarik mengambil alih tahta. Malahan, impiannya adalah untuk menciptakan Menara Sihir terhebat di kontinen, dia akan tumbuh menjadi pahlawan seraya berusaha mewujudkan impiannya.

Archduke** di kerajaannya, yang berusaha membunuh Rosalyn, akan disiksa oleh Beacrox di masa depan.’

Hati Cale bergetar mengingat bagaimana adegan penyiksaan itu digambarkan dengan detil di novel. Tampaknya hatinya sering bergetar belakangan ini.

“Rosalyn. Lock.”

Cale menganggukkan kepalanya mendengar suara Choi Han.

“Ya. Kedua orang itu. Syukurlah kamu bisa membaca.”

Choi Han terus menatap kedua nama itu. Pandangan Cale tertuju pada nama Lock.

Lock. Dunia ini memiliki ras-ras lain seperti Elf, Dwarf, dan Manusia Siluman. Akan tetapi, yang paling tersembunyi dari semua ras itu adalah manusia siluman.

Manusia Siluman. Ini termasuk hewan buas, burung, dan bahkan serangga. Manusia Siluman berbeda dari monster karena mereka punya hati nurani.

‘Lock memiliki darah manusia serigala paling murni.’

Lock memiliki garis keturunan untuk mendominasi para serigala. Siluman dengan garis keturunan paling murni cenderung terlihat lemah dan tidak menonjol ketika mereka sedang di wujud binatang maupun manusia. Akan tetapi, setelah mereka berubah ke mode mengamuk, mereka menjadi lebih ganas dan beringas dibanding siapapun. Dan Lock adalah satu-satunya yang selamat dari seluruh suku Serigala Biru.

Cale mengeluarkan sebuah peta dari laci dan membukanya di atas meja.

“Kamu akan memulai perjalananmu bersamaku.”

Dia lalu menunjuk sebuah lokasi di peta.

“Kita akan berpisah di titik ini. Kamu tinggal ikuti apa yang aku tulis di kertas.”

Choi Han tidak bertanya apapun dan hanya diam mendengarkan. Cale mengamati Choi Han sejenak. Ada alasan Choi Han harus pergi dengannya sampai titik tertentu itu.

‘Aku perlu menghindari naga gila itu.’

Paruh awal ‘Kelahiran Pahlawan’. Seperti novel lainnya, penjahat baru harus muncul setelah Cale. Akan tetapi, penjahat-penjahat itu bukan lawan mudah sepertinya.

Penjahat berikutnya adalah seorang Marquis yang memimpin salah satu faksi bangsawan. Di sepanjang paruh awal novel, dia menjadi penghalang bagi putra mahkota dan Choi Han. Dia akhirnya dimusnahkan di sekitar jilid ke-2, dan Choi Han bertemu pertama kalinya dengan Marquis dalam perjalanan menuju ibu kota ini.

‘Bajing*n itu memelihara si naga gila.’

Ia sudah pasti seekor naga gila.

Ia hanyalah seekor bayi naga. Naga hitam itu disiksa oleh calon penerus Marquis secara rahasia. Mereka melatihnya agar menuruti perintah Marquis.

‘Mereka sama gilanya. Naga adalah makhluk terkuat di dunia. Bagaimana mereka berpikir bisa menjinakkan seekor naga?’

Sebenarnya itu masuk akal.

Marquis berhasil mendapatkan sebuah telur naga melalui organisasi rahasia dan merantainya dengan rantai pembatas mana segera setelah telur itu menetas. Cale tidak dapat mengukur sejauh mana kekuatan organisasi rahasia itu.

Tapi akankah naga disebut makhluk terkuat di dunia tanpa alasan jelas?

Naga hitam ini, yang meskipun belum berumur 5 tahun, tetap saja seekor naga. Pada akhirnya, naga itu menjadi gila dan mengamuk.

Usianya mungkin sangat muda, tapi di novel, dia meledak dengan mana yang cukup untuk melepaskan rantai pembatas mana. Karena mananya dibatasi, mana yang dia ledakkan sebenarnya adalah daya hidupnya sendiri.

Setelah hidup di dalam gua dan disiksa setiap hari tanpa pernah bisa melihat sinar matahari, naga muda itu memotong daya hidupnya sendiri agar bisa bebas.

Setelah berhasil kabur, naga itu akhirnya kehilangan akal sehatnya dan mengamuk.

Desa yang Choi Han tinggali saat itu hampir berakhir dalam bahaya karena naga yang mengamuk itu, dan pada akhirnya Choi Han bertarung melawan naga hitam itu.

[Choi Han menatap naga mungil yang panjangnya tidak sampai 1 meter. Naga itu berhasil meledakkan sebuah gunung dengan tubuh mungilnya dan menempatkan penduduk desa dalam bahaya. Namun, Choi Han tidak bisa menyerang naga ini dengan mudah.]

[Kedua mata naga ini yang telah kehilangan akal sehatnya, terlihat kesakitan dan penuh kesedihan. Akan tetapi, mulut naga hitam itu tersenyum. Choi Han merasa hal itu sangat menyedihkan.]

Choi Han akhirnya membunuh naga hitam itu dan memberikannya kebebasan bernama kematian.

Cale harus pergi ke desa itu.

‘Entah Choi Han mengurusnya atau aku mencegahnya menjadi gila dan mencari cara melepaskannya.’

Tidak ada pilihan lain karena dia akan melewati desa itu dalam perjalanan ke ibu kota. Dia perlu menempuh jalan memutar yang sangat panjang untuk menghindari desa itu, dan itu akan membutuhkan waktu lama dan bisa mengubah jalan cerita. Dia juga akan terlambat datang ke ibu kota jika dia mengambil jalan memutar itu.

‘Sebagai seekor naga gila, dia justru digambarkan sebagai naga yang sangat imut.’

Novel itu menggambarkannya sebagai naga hitam mungil dengan kaki pendek. Di sana disebutkan bagaimana lebih menakutkannya karena makhluk semungil itu menjadi gila dan membuat keadaan kacau-balau. Cale memutuskan untuk berhenti memikirkan naga itu untuk saat ini, dan memberikan perintah lain kepada Choi Han.

“Datang ke ibu kota bersama pemilik kedua nama ini. Itulah caramu membalas budi padaku.”

Choi Han bertanya.

“…Saya cuma perlu melindungi dua orang ini?”

“Jika kamu mau.”

Dua orang ini cukup kuat dan tidak butuh dilindungi Choi Han. Khususnya putri Rosalyn, dia bahkan tidak akan bergeming satu inci pun meskipun sebuah truk penuh berisi Cale dengan Perisai Anti-Hancur menyerangnya bersamaan.

“Lakukan yang kamu mau. Akan tetapi, kamu harus datang ke ibu kota. Kamu juga harus bertemu denganku di sana tanpa terluka. Setidaknya kamu bisa melindungi dirimu sendiri, kan?”

Cale dan Choi Han tidak punya alasan untuk bertemu lagi setelah itu. Choi Han kembali berhadapan dengan organisasi rahasia setelah bertemu dengan Lock. Bertemu Lock memungkinkan Choi Han menghentikan peristiwa berbahaya di ibu kota seperti di novel.

“Kenapa kamu tidak menjawab? Kamu bisa melakukannya?”

Tatapan Choi Han menjadi sedikit lebih jernih.

“Ya. Saya bisa melakukannya.”

Kedengarannya dia berbicara dengan nada yang lebih hormat dari sebelumnya, dan Cale membiarkannya. Dia jadi sedikit lebih santai setelah melihat Choi Han menaruh kertas itu ke dalam saku di dadanya.

‘Harusnya aku minum-minum saat melakukan ini.’

Rasanya melelahkan berbicara kepada Choi Han dengan tubuh Cale.

“Kamu bisa pergi sekarang.”

Cale melambaikan tangannya pada Choi Han. Choi Han berjalan menuju pintu setelah melihat isyarat dari Cale. Cale menyandarkan punggungnya di kursi dan mengamati Choi Han meraih gagang pintu lalu mulai berbicara lagi.

“Satu lagi, semua yang kita bicarakan di sini adalah rahasia. Aku yakin aku tidak perlu memberitahumu hal itu?”

Choi Han tidak menoleh ke belakang dan menjawab seraya membuka pintu.

“Tentu saja.”

Suara Choi Han terdengar seperti dia sedang tersenyum, tapi Cale tidak memedulikannya. Setelah dia sendirian, Cale mengeluarkan secarik kertas dan pena dan mulai menulis dalam bahasa Korea. Setelah menulis untuk beberapa lama, dia meninggalkan ruang belajar dan menuju kantor ayahnya.

“Ayah.”

“Ya?”

“Aku butuh uang.”

“Oke. Aku akan beritahu Hans untuk memberimu uang.”

Cale butuh banyak uang. Setelah Cale berbaring di tempat tidur dengan cek 10 juta gallon di saku dadanya, Ron menghampirinya dan meletakkan sebuah botol di meja lalu berkata.

“Ini teh madu lemon hangat. Putraku membuatnya khusus untuk Anda, tuan muda. Selamat tidur. Saya selalu di sisi Anda.”

Rasa kantuk Cale lenyap seketika.

Apapun yang terjadi, dia harus memastikan mereka berdua pergi bersama Choi Han.

Keesokan harinya, Cale Henituse pergi ke perkampungan kumuh segera setelah dia bangun.

 

>>>>>> 

 

*Tn. Ron = Di teks Bahasa Inggrisnya, Hans memanggil Ron dengan sebutan ‘Mr. Ron’. Walaupun status Ron lebih rendah, Hans tetap memanggil Ron dengan sebutan hormat.

**Archduke = gelar kebangsawanan tertinggi di bawah Raja/Kaisar, lebih tinggi dari Duke, dan biasanya dimiliki oleh keturunan atau bangsawan yang memiliki hubungan darah dengan Raja/Kaisar.


<<<<<<< 

Proofreader: Tsura



<<<

Chapter Sebelumnya

>>>

Chapter Selanjutnya 

===

Daftar Isi

 

1 comment: