Halo story
lover!
Belakangan
ini, webtoon semakin populer ya, khususnya di Indonesia. Gambarnya yang besar,
berwarna dan disajikan dalam rangkaian vertikal menjadi daya tarik utama dari
webtoon. Selain itu, platform webtoon sendiri menyediakan beberapa pilihan
bahasa, salah satunya bahasa Indonesia.
Buat
yang bahasa Inggrisnya masih pas-pasan, Webtoon menjadi salah satu dari sedikit
platform resmi untuk membaca komik berbahasa Indonesia yang paling dicari. Dan
tentunya karena ofisial, kualitas terjemahannya pasti terjamin serta dengan jadwal
rilis chapter baru yang teratur,
biasanya sekali seminggu. Tidak heran dong
pembaca dan pemakai aplikasi webtoon di Indonesia semakin banyak.
Nah,
buat kalian pembaca webtoon channel
Indonesia, berikut 3 rekomendasi webtoon dari saya yang saat ini sedang hits
dan sering jadi 5 Webtoon Terpopler yang banyak dibaca.
1. Suddenly, I Became a Princess
Genre: Fantasy, Isekai, Romance
Sinopsis:
Sang tokoh utama terlahir kembali
menjadi seorang putri raja dari sebuah novel yang pernah dibacanya. Sayangnya,
dia terlahir menjadi Athanasia, putri yang akan meninggal di tangan ayahnya
sendiri, Calude, saat menginjak usia 18 tahun.
Untuk menghindari akhir tragis itu, Athanasia yang membawa ingatan dari kehidupan sebelumnya menyiapkan rencana untuk kabur dari istana sebelum dibunuh ayahnya. Namun, suatu hari dia tidak sengaja bertemu ayahnya yang selama ini berusaha dia hindari. Sejak saat itu, rencananya berubah. Dia akan berusaha merebut hati ayahnya dan menjadi putri kesayangannya.
Review:
Webtoon ini diadaptasi dari sebuah webnovel,
dengan judul lain Who Made Me a Princess.
Sebelum masuk webtoon komiknya telah lama beredar di berbagai situs baca komik online. Versi komiknya sendiri sangat
populer dan memiliki fanbase kuat.
Sehingga tak heran, saat menjadi ofisial, webtoon ini dengan cepat naik ke
posisi puncak.
Daya tarik utama dari webtoon ini adalah hubungan ayah dan anak yang uwu antara Claude dan Athanasia, ke-uwu-annya malah mungkin mengalahkan pasangan romantis di komik lain. Meskipun awalnya antagonis, susah memang menolak pesona Claude yang dingin tapi sweet. Oleh para pembaca, Claude bahkan telah didapuk menjadi ayah terkeren se-jagad komik.
Webtoon ini juga ada kisah
romantisnya lo, walaupun tidak terlalu menonjol dibandingkan hubungan ayah-anak
Claude-Athanasia. Meski begitu, tokoh utama pria di webtoon ini adalah salah
satu Male Lead terfavorit dan terpopuler
di kalangan pembaca, bahkan di antara komik romantis lain.
Visual karakter di webtoon ini memang cakep dan cantik semua; tidak hanya Claude dan Athanasia, first dan second male lead, bahkan tokoh antagonisnya. Pokoknya kalau soal visual gambar untuk karakter, pakaian, nuansa warna, dsb., webtoon ini dijamin sangat memuaskan mata.
Note:
Buat kalian yang biasanya baca di webtoon nggak pakai koin, bisa baca chapter-chapter yang lebih baru di website lain, bedanya sekitar 5 chapter dengan di webtoon.
2. The Second Marriage
Genre: Romance, Drama
Sinopsis:
Navier adalah seorang ratu yang
sempurna. Cantik, cerdas, anggun dan berkharisma. Suatu hari, suaminya, raja
Sovieshu, membawa pulang seorang wanita bernama Rashta dan menjadikannya selir.
Posisi Navier perlahan-lahan tergeser hingga akhirnya Sovieshu hendak
menceraikan Navier. Namun, di hari perceraiannya Navier mengajukan permintaan
untuk menikah lagi dengan raja Henry dari Kerajaan Timur.
Review:
Hati-hati lo ya!!! Baca webtoon ini bawaannya
pengen emosi terus hampir di setiap chapter-nya.
Tingkah polah Rashta yang tamak dan licik dan Sovieshu yang pengecut dan egois
memang selalu mengundang emosi pembaca. Jadi saat baca webtoon ini mesti
sering-sering elus dada. ^^
Paruh awal webtoon ini akan
menceritakan perjalanan (panjang) Navier yang tersingkirkan dari posisi ratu
semenjak datangnya Rashta. Jadi, buat yang menunggu perceraian Navier dan
Sovieshu, mesti sabar menunggu dan menahan kejengkelan hati ya. J Kalau kalian terlanjur penasaran banget dan
ingin baca lanjutan webtonnya, bisa baca webnovelnya yang berjudul Remarried Empress. Novelnya sendiri
masih ongoing, tapi setidaknya sudah
melewati perceraian Navier (yang ditunggu-ditunggu).
Webtoon yang merupakan adaptasi webnovel ini tidak hanya memiliki plot cerita yang baru, unik dan bagus. Karakter tokoh-tokohnya, khususnya tokoh utama, sangat kompleks dan bukan tanpa cela. Contohnya Navier, tokoh utama wanita kita yang menjadi idola banyak pembaca wanita. Navier orangnya cerdas, teguh, dan berusaha selalu objektif dan seadil mungkin. Meski sempurna sebagai seorang ratu, tapi sebagai wanita dan isteri, Navier mungkin terlalu kaku dan terlalu berfokus pada tanggung jawabnya sebagai ratu sehingga terkesan dingin, tak beremosi dan acuh tak acuh.
3. How to Fight
Genre: Action, School-Life
Sinposis:
Hobin, seorang pecundang dan korban bullying di sekolahnya, suatu hari
menemukan sebuah channel Newtube yang mengajarkannya cara bertarung. Berbekal
channel Newtube itu dan latihan keras yang dia jalani, bersama temannya Hobin
membuka channel Newtube miliknya sendiri dan merekam perjalanannya mengalahkan
‘orang-orang jahat’ di sekitarnya satu demi satu.
Review:
Webtoon ini merupakan karya lain dari
Park Tae Joon, penulis webtoon populer Lookism. Tema cerita from zero to hero yang umum kali ini
dibungkus dengan setting cerita yang
lumayan menarik dan kekinian. Adegan-adegan aksi di webtoon ini lumayan seru
dan menegangkan. Banyak pengetahuan baru tentang seni bela diri dan bertarung
yang disuguhkan oleh penulisnya, membuat webtoonnya tak hanya seru tapi juga
berisi.
Kisah Hoobin mengalahkan
lawan-lawannya tak pernah mudah, dan Hoobin sendiri bukan tokoh utama yang
serta-merta menjadi jago ataupun keren. Bertubi-tubi latihan dijalaninya
sendiri untuk mengasah bahkan hanya satu gerakan saja. Dan dengan segala
kekurangannya, karakter Hoobin terasa lebih manusiawi.
Selain itu, selalu ada saja selipan humor
dan unsur kejutan yang melengkapi cerita pertarungan Hoobin. Tak heran,
meskipun belum rilis setahun di channel
Indonesia, webtoon ini sering masuk 5 besar webtoon terpopuler.
NB:
Di website lain, chapternya sudah mencapai 60+ tapi yang versi bahasa Inggris sih.
No comments:
Post a Comment